Goresan Ustadz Wakhid [Guru kelas VI]

» » » Goresan Ustadz Wakhid [Guru kelas VI]

KERJA KERAS, KERJA CERDAS, KERJA HATI
Enam tahun adalah waktu yang relatif cukup untuk menyiapkan sekaligus meletakkan dasar-dasar karakter kepribadian islami bagi generasi anak sholeh calon pemimpin bangsa. Walaupun sangat penting untuk diingat bahwa perkembangan terpenting dan paling berpengaruh pada otak dan kecerdasan anak terjadi saat usia di bawah tujuh tahun (Ratna Megawangi, Republika 04/06/2007). Walaupun demikian anak senantiasa membutuhkan motivasi, bimbingan serta lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung terutama di usia peralihan menuju remaja (SD ke SMP) yang rentan terhadap pergaulan negatif, pergaulan "bebas" serta pola pikir hedonis, konsumtif dan permisif.
Keberhasilan pendidikan anak (menurut Nurcholish Majid (aim)) dapat diukur dalam hitungan generasi 20 tahun ke depan. Namun demikian dalam hitungan jangka pendek, bukan sekedar kecerdasan spontanitas melainkan sikap, etika dan akhlakul karimah anak dalam keseharianlah yang menunjukkan keberhasilan pendidikan. Seorang anak yang dapat mengelola emosi kejiwaannya serta menerapkan nilai-nilai etika dan akhlak dalam pergaulan antar teman (adik, teman sebaya dan kakak) maupun interaksinya dengan orang dewasa menunjukkan kesuksesan orang tua dan guru dalam membimbing dan mendidiknya.
Secara formal keberhasilan pendidikan anak menjadi tanggung jawab sekolah, terutama jenjang pendidikan dasar, menengah dan kejuruan hingga pendidikan tinggi. Tetapi secara substansial, tanggung jawab pendidikan anak yang terbesar adalah tanggung jawab orang tua dan keluarga sebagai lingkungan yang terdekat, juga masyarakat secara umum. Keteladanan masyarakat lebih-lebih kasih sayang dan perhatian orang tua yang selalu berinteraksi dengan anak di rumah merupakan aspek pembelajaran yang sangat potensial bagi pembentukan dan perkembangan kesadaran, kepribadian dan kejiwaan anak. Perlu digarisbawahi bahwa ukuran keberhasilan pendidikan anak melalui capaian tinggi nilai-nilai ujian secara kognitif yang selama ini dianut oleh kebanyakan kalangan masyarakat bukanlah satu-satunya hal yang patut dibanggakan. Di masa depannya nanti menurut pakar ESQ (Ary Ginanjar Agustian, Republika 05/06/2007) yang menentukan keberhasilan produktifitas kerja dan karier seseorang 80% ditentukan oleh Kecerdasan Emosional-Spiritual. Terwujudnya keberhasilan pencapaian berbagai kompetensi pendidikan serta didukung aspek kejiwaan, ruhiyah dan akhlakul karimah (ESQ) yang mumpuni membutuhkan sublimasi dukungan keluarga, sekolah dan pemerintah serta masyarakat dan para tokoh.
Menurut kebijakan pemerintah melalui program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun, jenjang SMP (Sekolah Menengah Pertama) merupakan kelanjutan pendidikan SD (Sekolah Dasar) yang juga sangat penting dan menentukan bagi masa depan anak. Untuk itu orang tua harus jeli, cermat, hati-hati dan mempertimbangkan segala aspek pendukung dalam memilih dan menentukan SMP bagi anak. SMP yang memadukan keseimbangan pemenuhan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dalam proses pendidikannya perlu didukung internalisasi nilai-nilai spiritual dan kejiwaan.
Sudah saatnya cita-cita pendidikan yang mulia kita wujudkan bersama dengan iringan kerja keras, kerja cerdas, kerja hati yang padu...
Sleman, 6 Juni 2007 Wali Kelas
Wachid Nugroho

Share

You may also like

2 komentar

ASMA' mengatakan...

terus semangat mendidik anak bangsa menjadi anak yang sholih dan sholihah .................
so..... di masa depan merekalah yang akan men-sholihkan bangsa ini !
Allohu Akbar !!!!
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Subhanalloh . . . . sangat 'membakar'. Terima kasih atas motivasinya, semoga kami dan Anda semua yang peduli terhadap usaha untuk menghadirkan pendidikan di negeri ini selalu diberi keistiqomahan, kekonsistenan. Selalu dipenuhi dengan semangat untuk menjadi Pembelajar. Tak ada yang dilahirkan oleh seorang Pembelajar kecuali Kebaikan. Hanya kematianlah yang akan menghentikan proses belajar kita di dunia.

pika shabirah mengatakan...

semangat ustad!!!
pika sebagai alumni di sdit ani truz mendukung kemajuan dan kesuksesan sekol ini, ya... mungkin lewat do'a yg bisa pika lakukan sekarang. pika juga sangat berharap bisa ke yogya dan tentu nya bisa berkunjung ke sekolah yg penuh kenangan bagi pika,,,,,,