Cegah Global Warming

» » » Cegah Global Warming

Masih di tema Lingkungan. Selain masalah sampah yang sering mengganggu lingkungan, ada masalah lebih besar lagi yang mengancam bumi ini. Lingkungan tempat kita berpijak. Rumah tempat milyaran manusia hidup. Pemanasan Global atau istilah kerennya Global Warming (bukan global warning lho). Makhluk gerangan apakah itu ? Ternyata suhu di bumi sekarang ini mengalami kenaikan yang dahsyat. Wah jangan asal menyebar isu, mana buktinya ?

59ge

gambar di atas diambil dari www.masihjniespnya.wordpress.com perbandingan foto dua gunung di tahun 1985 dan 2002. terlihat salju yang menutupi puncak gunung hilang mencair. Hal itu terjadi tidak lain disebabkan oleh menaiknya suhu bumi. Lho kok bisa ? Ya iyalah, begini ceritanya . . . .

482821180_45e62ebfdd

Panas matahari yang mengenai bumi itu dipantulkan kembali ke atas. Panas itu harusnya bisa lolos ke udara bebas, tapi ternyata tertahan oleh awan dan gas CO2 yang mengelilingi bumi. Terus panas tadi malah memenuhi bumi. Jadilah bumi semakin panas. Panas semakin tertahan karena jumlah gas CO2 atau karbondioksida semakin banyak. Lho emangnya siap sih biang keladinya ?

global-issues-warming-400a042007Segala kegiatan yang menghasilkan asap dari pembakaran menyumbang peran dalam menambah banyaknya gas CO2. Pabrik, asap kendaraan, pembakaran sampah, dll. Bahkan yang perlu diperhatikan lagi pada kegiatan peternakan. Lho kok bisa ? Iya, sebab peternakan hewan akan banyak membutuhkan energi, mulai dari kandang, penerangan, pengolahan makanannya, pengangkutan bahkan dari kotorannya menghasilkan gas NO (Nitrogen Oksida) yang lebih dahsyat menyebabkan global warming dibandingkan CO2.

Oleh karena itu salah satu solusinya adalah mengganti gaya hidup makan sayuran harus lebih digalakkan. Menjadi kaum vegetarian gitu. Nah, siswa SDIT Alam tak mau ketinggalan. Dalam berkampanye makan sayuran, mereka belajar masak berbahan baku dari sayuran. Paling mudahnya buat gado-gado. Apalagi ternyata ada beberapa anak yang memang tidak suka sayuran.

global01-copy

Anak-anak ditugasi membawa berjenis sayuran. Bayam, tauge, kacang panjang. Selain itu dilengkapi dengan bahan non hewani lainnya. Tempe dan tahu. Yang butuh dilakukan pertama kali adalah kegiatan memotong sayuran. Menjadi potongan kecil-kecil supaya rebusan cepat matang. Setiap kelompok kompak untuk merasakan pengalaman memotng sayur. Habisnya selama ini belum sempat diberi kesempatan sih. Paling tugasnya cuma diminta beli sayur, tahu-tahu dah tersedia manis siap santap di meja makan. Jadi gak tahu proses masaknya.

global02
Saking semangatnya, suasana kelas berubah wujud. Seperti saat pasar sayuran sedang mulai kegiatan. Di sana sini berhmabur potongan sayuran. Ah, gak pa-pa. Ya kalau mau Belajar ya gak masalah Kotor kan, bukan nirukan iklan sebuah produk detergent lho. Tapi penasarannya itu lho, membuat semangat anak untuk menyelesaikan kerjaan potong memotong sayuran.


global03Nah, begitu selesai memotong. Kerjaan berikutnya adalah merebus sayuran. Sebenarnya cara ini kurang bagus sebab berakibat banyaknya vitamin terutama C yang larut di air. Tapi ya karena waktu terbatas ya bagaimana lagi. Tiap kelompok antri merebus, karena kompor yang disediakan cuma ada 2 buah. Ternyata tiap jenis sayuran memakan waktu berbeda untuk marang benar. Untuk sayuran yang berlapis tipis seperti bayam lebih cepat, sedangkan yang tebal seperti kacang panjang agak cukup lama agar menjadi empuk. Yah, jadi kacang panjang dulu yang masuk kemudian bayam menyusul sebentar saja perebusannya.

global04Nah, setelah semua bahan matang. Tinggal diracik serta ditambahkan bumbu cairnya. Juga dibuat dari bahan tetumbuhan, bukan hewan. Eh, tapi kok itu ada telurnya ya. Telur kan hasil dari hewan, gimana itu ? Ups, iya ya, ya yang namanya gado-gado, kalau tanpa telur serasa kurang lengkap. Tapi, gak salah nanti kreasi gado-gado terbaru murni mengurangi bahaya Global Warming, alias murni dari tetumbuhan. Ayo, siapa berani menerima tantangan ini  . . . .

Share

You may also like

3 komentar

mukti mengatakan...

Assalamu'alaikum Wr Wbt

Bagus banget, ustad-ustad di SDIT NI memang sip!. Semoga anak-anak selalu ta'aruf dengan alam dan tetap memuji keagungan Allah SWT. Jazakallahu khairan
Wassalam

sayyid mengatakan...

wah...aku pas siang juga kepanasan, apa karena global warming ya...

salam untuk ustadz/ustadzah, ustadz jamal, ustadz budi, ustadzah rita dan teman-teman 2C semua.

ustadz udin, aku sudah buat blog lho.. dibantu abiku. boleh tak dimasukkan dalam blogroll sdit alam?

wassalamu'alaikum wr wb

Endang Swastyaskuningsih » Blog Archive » “Green Peace & Konservatif” mengatakan...

[...] 2. Pencegahan banjir 3. Pencegahan longsor 4. Pendangkalan sungai 5. Cegah Global Warning 1 ; Cegah Global Warming 2 Cegah Global Warming 3 Cegah Global Warming 4 Cegah Global Warming 5 Cegah Global Warming [...]