Pekan-pekan ini adalah saatnya penghujung tema pembelajaran. Artinya saatnya kegiatan Outing dilaksanakan. Belajar sambil piknik. Supaya materi pembelajaran tidak semata lewat tulisan, tayangan maupun gambar saja. Tapi nyata ada dilakukan orang. Untuk pembelajaran kali ini kelas 3 mengakhiri tema Makhluk Hidup. Untuk Outingnya diambil 3 obyek. Museum Biologi UGM, UPTD Perikanan Sleman dan Sahabat Alam.
Di museum Biologi dapat dilihat berbagai koleksi fakultas Biologi UGM. berbagai hewan dari yang terkecil hingga yang gede ada. Mereka semua sudah mati. Dan diawetkan. Saking bagus menghiasnya seperti masih hidup aja. Ada salah seorang anak yang takut sewaktu masuk. Sehingga harus mengandeng erat tangan ustadz sambil lihat-lihat.
Kami dipandu oleh Pak Subakir. Beliau menerangkan tentang isi koleksi museum. Menenerangkan cara mengawetkan hewan-hewan. Ternyata, semua hewan yang diawetkan tidak mati dibunuh. Tapi mati karena sakit. Atau tidak sengaja ditemukan di hutan. Setelah mati, semua isi perutnya dikeluarkan. Dibersihkan. Karena isi perut dan lemak itu yang mengundang bakteri pembusuk. Setelah itu, kulit dan tulang diberi zat kimia untuk mengawetkan. Lalu, tulang disusun dengan menggunakan kawat. Kulit dipasang kembali. Untuk lidah dan bola mata dicarikan yang palsu. Gigi tetap asli. Anak-anak jadi tahu, ternyata hewan-hewan bisa dikelompok-kelompokkan sesuai dengan kemiripan yang ada. Kayak mirip cara jalannya, cara berkembang biaknya, cara makannya dan lain-lain.
Setelah puas liat-liat di museum Biologi, perjalanan berlanjut menuju ke daerah lereng gunung Merapi. Pakem. Daerah dimana terletak UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Perikanan milik kabupaten Sleman. Disini pusat pembenihan dan pemasaran berbagai jenis ikan. Baik ikan hias maupun yang dikonsumsi.
Disini banyak sekali bak-bak yang berisi air. Bukan untuk mandi loh. Tapi sebagai tempat ikan. Baik ikan dari yang baru telur, pecah dari telur, kecil hingga untuk membesarkan ikan.
Nah untuk kolam yang gede ini tempat pembesaran ikan. Tentu ikan-ikan yang ukurannya gede. Kayak gurami, ikan mas, bawal dan lain-lain. Awalnya anak-anak mau beli ikan hias. Berhubung petugasnya pada sibuk akhirnya gak kesampaian. Tapi mereka dihibur dengan ikan hias satu ini. Ikan dengan harga yang super mahal. Paling murah aja harganya satu juta, kata Bu Prapti pemandu kita.
Yak benar. Koi namanya. Sesuai namanya, asalnya dari Jepang. Ikan ini bisa mahal karena warnanya yang unik dan menarik. Selain itu juga jinak banget. Tangan kita saja dicium-cium waktu dicelupkan di air. Ikan ini bisa hidup hingga 75 tahun. Ck . . ck . . hampir menyamai umur manusia ya.
Selain bisa melihat bayi-bayi ikan lele yang sedang makan, anak-anak juga ikut melihat proses pemindahan ikan nila yang ukurannya udah lumayan gede. Setelah puas disini, perjalanan berlanjut ke Shaba. Sahabat Alam. Tempat untuk sholat, makan siang sekaligus refresing.
Sebuah tempat wisata kuliner sekaligus dilengkapi dengan wahana permainan. Klam renang, flying fox, Bakiak tandem, mancing. Tinggal apa yang disuka bisa dipilih.
Setelah sholat Dhuhur berjama'ah langsung makan siang bareng. Menunya pake ikan goreng atau bakar. Mau Lele apa Nila. Bebas boleh pilih. Anak-anak cepet sekali makannya. Soalnya ingin segera bermain. Berenang, flying fox maupun mancing.
Alhamdulillah, tambah lagi pengalamanku. Bersama ustadz dan ustadzah dilanjut diskusi untuk menambah pemaknaan materi makhluk hidup yang dipelajari.
About Sekolah Alam Jogja
Sekolah yang membina dan mendampingi anak dalam mengembangkan potensinya menuju berkepribadian Islami dengan keteladanan melalui proses Tadabur Al Qur'an dan Tafakkur Alam.
Prev
Posting Lama
Next
Posting Lebih Baru
You may also like
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar
asyik...sekali ..aku ingin sekolah di sini .
asyik sekali, aku ingin sekolah di sdit alam
Sungguh sekolah yang sangat bagus sekali buat anak" kita untuk mengenal alam disekitar kita. agar kelak nanti ia besar mereka bisa menghargai keadaan alam di sekitarnya..
Maju terus Sekolah Alam Nurul Islam..
Posting Komentar