Berburu Awan

» » » Berburu Awan

Belajar tentang air memang mengasyikkan. Di kehidupan sehari-hari kita tidak akan lepas dengan salah satu makhluk Allah ini. Hampir setiap sisi kehidupan ia akan hadir. Jika kehadirannya jarang alias sulit ditemukan, biasanya kehidupan di sekitarnya akan mengalami kesusahan. Persis, yang dirasakan oleh saudara-saudara kita yang mengalami kekeringan. Sebaliknya, kelimpahannya hingga tidak terkontrol juga mendatangkan kesusahan. Bahkan bencana, banjir.



Nah, kali ini siswa SDIT Alam menjalani pembelajaran bertemakan air. Banya fakta mengejutkan yang ditemukan. Ternyata air di atas bumi ini mengalami siklus atau perputaran. Sehingga hampir dipastikan jumlah air di bumi ini selalu tetap. Artinya, satu saat air yang kita minum suatu saat bisa jadi digunakan mandi oleh kerbau di sungai. Atau, air bekas rendaman cucian karena sudah bersiklus menjadi ice cream yang dipajang di mall.



Berbicara air berlanjut hingga topik cuaca. Tahu nggak kalian, ternyata yang membuat perubahan cauca itu salah satunya disebabkan oleh adanya kegiatan awan. Sungguh mengejutkan, awan itu sendiri adalah air yang berujud gas dan kristal es yang mengambang di udara. Secara umum kita kenal ada 3 jenis awan. Ada awan Cirrus. Nah, jika banyak awan cirrus pertanda cuaca akan cerah. Awan ini berada paling tinggi.

Siswa-siswi mencari mana awan cirrus. Mm. .mmh . . langit membiru. Cerah. Pastilah awan cirrus akan berarak melukis langit.



Nah, yang kedua adalah awan Cumulus. Awan ini berbentuk seperti bunga kol. Berwarna putih. Ketinggiannya berada di bawah cirrus.

Yang ketiga, awan Stratus. Awan ini yang paling berperan mendatangkan hujan. Paling rendah, dengan warna kelabu. Begitu banyak angin bertiup siap-siap menerima jatuhnya titik-titik air.

Share

You may also like

5 komentar

priyatna mengatakan...

koreksi..awan colombus? setahu saya adanya awan cumulus

sditalam mengatakan...

trima kasih atas koreksinya . . . ternyata salah ketik

fans md mengatakan...

sekolahnya bisa jadi percontohan, siiip, good

Yosa Kalam mengatakan...

koreksi transpirasi bukannya penguapan pada tumbuhan ya kok di taruhnya di hujan. air yang ada dihujan jika menguap kmbali keatas bukankah disebut juga evaporasi?

kemudian evapotranspirasi itu merupakan penggabungan evaporasi dan transpirasi jadinya rancu jika transpirasi diletakkan pada hujan

thanks

sditalam mengatakan...

trima kasih banyak atas koreksinya, betul, proses hujan itu nama lainnya bukan transpirasi tapi Presipitasi, sedangkan peresapan air ke tanah disebut Infiltrasi. Bagannya sudah diganti.