Pelepasan Kelas 6 Angkatan Ke-13 : Tubing di Selokan Mataram

» » » Pelepasan Kelas 6 Angkatan Ke-13 : Tubing di Selokan Mataram

Prosesi pelepasan siswa kelas 6 menjadi agenda yang dinantikan baik dari siswa yang akan dilepas maupun para guru. Pasalnya, bentuk kegiatan yang outdoor activity dan tidak formal menjadi alasan kenapa kegiatan pelepasan banyak disukai. Bukan semata tampil dengan bentuk yang lain dan unik saja, kegiatan pelepasan siswa yang akan lulus dibuat. Tapi, tujuan kegiatan tersebut lah yang mengharuskan untuk dilakukan di alam bebas. Tujuan setiap kegiatan pelepasan adalah untuk tersampaikannya pesan kepada siswa yang akan lulus bahwa lulus itu bukanlah tuntasnya proses belajar di kehidupan ini. Perjalanan kehidupan ini masih panjang, kebutuhan bekal dalam menjalani kehidupan ini harus menjadi kesadaran setiap siswa yang lulus untuk kesuksesan kehidupannya. 

Pelepasan kali ini berlokasi di selokan Mataram. Ritual perjalanan di malam hari akan dilakukan sepanjang 15 kilometer dari lokasi sekolah. Untuk mengawali kegiatan, seluruh siswa kelas 6 berkumpul memulai kegiatan di sekolah sore hari. Setelah sholat Maghrib, siswa akan melakukan santap makan malam. Tapi, santap malam kali ini dilakukan dengan cara unik. Anak-anak duduk berhadapan dengan pasangannya. Kemudian mereka saling menyuap makanan di depannya.
 Begitu selesai makan malam kemudian berjama'ah 'Isya untuk kemudian dilanjut dengan packing perbekalan. Setiap anak diwajibkan untuk membawa bekalnya sendiri, termasuk di dalamnya nack dan minum. Yang terpenting lagi ialah mereka harus membawa satu buah galon air mineral. Galon tersebut akan digunakan sebagai pelampung saat mereka merakit di selokan Mataram.
Peserta dibariskan sesuai dengan kelompoknya. Mereka menyimak pengantar dari wakil kepala sekolah, ust. Mukhtasar. Supaya selama perjalanan nanti tidak merepotkan, setiap barang bawaan dipacking dan dikemas sehingga mudah untuk dibawa. Tidak merepotkan selama peserta berjalan. 

Track yang dilalui bermacam-macam. Terkadang masuk kampung, jalan raya, persawahan dan hutan. Tak terkecuali juga tracking naik ke bukit dan melewati kuburan. Panjang dan berlikunya track tidak menyurutkan langkah para peserta. Beberapa waktu rehat dilakukan untuk menyegarkan badan dari kelelahan.
Meski hari semakin malam, dengan track naik tetap ditapaki dengan penuh semangat. Peserta tidak hanya dari siswa, namun guru dan karyawan. Yang hebat lagi, karyawan catering yang dari segi usia sudah cukup senior namun tidak mematahkan semangat dalam menyusuri track. Setelah sampai puncak bukit, perjalanan tetap berlanjut menuruni bukit. Di ujung kaki bukit setiap peserta diminta untuk berhenti sejenak. Satu per satu kelompok diberi tugas untuk mengambil surat yang terdapat di dalam lokasi kuburan. Satu anak satu surat.


Tidak hanya fisik saja yang dibutuhkan dalam acara pelepasan ini. Mental juga harus dikendalikan dari rasa takut. Meski berkelompok dengan waktu menunjukkan jam 01.30 sudah memberi nuansa menakutkan sendiri di dalam kuburan. Tapi semua peserta berhasil mendapatkan suratnya masing-masing.
Pagi harinya meski dengan istirahat yang singkat, mengawali pagi dengan pemanasan dahulu. Kegiatan awal adalah pembuatan rakit dari galon dan bambu. Setiap kelompok dibrifing dahulu oleh ust. Irman teknis pembuatan rakit. Setiap kelompok harus dipastikan memahami dan mampu membuat rakit. Karena rakit itu yang akan digunakan sebagai kendaraan pulang. Jika rakit tidak kuat bisa jadi akan hancur di tengah selokan. 
Perjalanan selesai dan ditutup dengan pemaknaan dan ucapan secara resmi pelepasan kelas 6 di rumah makan Sego Wiwit

Share

You may also like

Tidak ada komentar