Dear SDIT Alamania, bulan ini waktunya outing perdana di tahun ajaran 2014. Meski sudah menjalankan kurikulum 2013 dengan masa adaptasinya, program outing tetep berjalan. Outing kelas 5 kali ini (Kamis, 18/09/2014) adalah kegiatan untuk memperdalam pembelajaran untuk tema Benda-benda di Lingkungan Sekitar Kita. Dipilihlah balai Instalasi Pengolahan Air Limbah [IPAL], kemudian tambang batu di Bokoharjo dan menyaksikan pentas Sendratari Ramayana di teater terbuka candi Prambanan. Outing kali ini berangkat siang hari jam 13.00 dikarenakan obyek terakhir adalah Sendratari Ramayana yang mulainya jam 19.30. Berakhir jam 21.30.
Di IPAL anak-anak langsung meninjau instalasi pengolah limbah. Limbah yang diolah disini mayoritas adalah limbah rumah tangga. Sebelum dilepas ke saluran perairan keluar, limbah-limbah tersebut harus dipastikan aman agar tidak membahayakan kehidupan.
Siswa dipandu melihat dan memahami cara kerja setiap instalasi oleh petugas IPAL. Meski bau menyengat, namun penasaran mereka penuh untuk memahami proses limbah diolah.
Saking luasnya lahan pengolahan air limbah ini, semua siswa jadi jalan-jalan deh di teriknya matahari siang. Mereka berjalan mengitari kolam pengolahan limbah yang dalamnya hingga 5 meter. DI tengah-tengah kolam terdapat alat pemutar yang disebut aerator berfungsi untuk mengolah limbah menggunakan bakteri. Ada 4 kolam yang masing-masing berhubungan dan merupakan tahap pengolahan limbah.
Nah, bagian ini yang luar biasa. Luar biasa baunya. Disini merupakan bak yang dipenuhi pasir. Tujuannya untuk pengeringan limbah yang dibawa oleh tanki-tanki yang berasal dari rumah tangga. Bagi yang gak kuat jangat mendekat. Nanti malah muntah deh cium baunya.
Setelah sholat 'Ashar berjama'ah, perjalanan berlanjut ke lokasi tambang batu di daerah Sambirejo Prambanan Sleman. Tepatnya di jalur menuju candi Ijo. Di sekitar situ memang ada beberapa situs candi. Diantaranya, sebelum naik ada candi Banyunibo, candi Barong dan di puncak ada Candi Ijo. Di lokasi ini, anak-anak akan bereksplorasi dengan aktivitas tambang batu. Bagaimana sebuah bukit batu dipotong-potong untuk kemudian diangkut dengan truk-truk.
Butuh keahlian khusus untuk membelah bebatuan ini. Mereka menggunakan baji, sejenis batangan logam yang pendek namun tajam dan gepeng di depannya. Batu-batu itu dipotong berbentuk kotak. Rata-rata satu kotak dihargai sebesar RP. 50.000.
Yang gak kalah serunya adalah melihat sunset dari atas bukit. Lokasi tambang ini lumayan tinggi di ketinggian 400 mdpl. Sehingga jika cuaca tidak ada kabut, di arah barat akan terlihat bandara Adisucipto. Sehingga pesawat yang mau take off maupun landing bisa teramati dari kejauhan.
Selain itu bisa aja sama berpose seperti wall climbing atau nempel di tebing.
Setelah sholat maghrib, santap malam bareng-bareng di dalam kompleks teater terbuka Ramayana. Sete;ah sholat 'Isya anak-anak siap untuk masuk ke teater terbuka karena jam 19.30 pertunjukan akan dimulai.
Sebelum masuk tempat duduk, berpose dulu dengan latar belakang candi Prambanan. Untuk masuk ke dalam teater disediakan beberapa jenis tiket sesuai dengan tempat duduknya. Untuk pelajar bisa mendapatkan harga pelajar sebesar Rp. 30.000. Bisa berkesempatan duduk di tribun sebelah selatan.
Adapun Alur Sendratari Ramayana adalah sebagai berikut :
Perkenalan
Prabu Janaka, raja Kerajaan Mantili
mempunyai putri yang sangat cantik bernama Dewi Shinta. Kompetisi diadakan
untuk menetukan siapa yang pantas untuk menjadi suami Dewi Shinta. Pangeran
Kerajaan Ayodya bernama Raden Rama Wijaya akhirnya yang menjadi pemenang.
Prabu Rahwana, raja Alengkadiraja sangat
ingin menikahi Dewi Widowati. Setelah bertemu Shinta, dia berpikir jika Dewi
Shinta itu adalah inkarnasi dari Dewi Widowati yang sudah diharapkan sejak
lama.
Hutan
Dandaka
Rama Wijaya, pangeran kerajaan Ayodya
bersama Dewi Shinta yang ditemani adiknya Lesmana berpetualang hingga sampai di
hutan Dandaka. Bertemu Shinta di tempat tersebut, Rahwana menjadi ingin sekali
untuk memilikinya. Untuk mewujudkannya, Rahwana memerintahkan salah satu
pengikutnya bernama Marica untuk berubah wujud menjadi Kijang emas yang bernama
Kijang Kencana untuk menarik perhatian Shinta. Karena tertarik kecantikan
kijang tersebut, Shinta meminta Rama untuk menangkapnya. Rama meninggalkan
Shinta untuk memburunya.
Setelah menunggu lama, Shinta menjadi
khawatir karena Rama tidak juga kembali. Dia meminta Lesmana untuk mencari
Rama. Sebelum meninggalkan Shinta sendirian, Lesmana membuat lingkaran ajaib di
atas tanah untuk melindunginya dari bahaya.
Segera setelah Rahwana tahu bahwa Shinta
sendirian, Rahwana berusaha menculik Shinta namun gagal karena lingkaran ajaib
itu. Lalu dia berubah menjadi seorang pengemis tua. Segera setelah Shinta
seluar dari lingkaran ajaib untuk memberikan bantuan kepada pengemis tua,
Rahwana memegang tangan Shinta dan terbang bersamanya menuju kerajaan Alengka.
Mengejar
Kijang
Rama memanah kijang dengan panah ajaib,
tapi kijang itu berubah wujud menjadi raksasa (Marica). Perang terjadi antara
Rama dan Marica. Rama memanah Marica. Akhirnya Lesmana datang dan meminta Rama
untuk kembali ke tempat Shinta.
Penculikan
Shinta
Dalam perjalanan menuju Alengka, Rahwana
bertemu burung bernama Jatayu. Setelah memperingatkan jika Shinta itu adalah
putrinya Prabu Janaka, Jatayu menyerang Rahwana untuk membebaskannya tapi
dikalahkan oleh Rahwana
Setelah menemukan jika Shinta tidak di
tempatnya semula. Rama dan Lesmana mencari Shinta. Kemudian mereka menemukan
Jatayu yang terluka parah. Rama semula berpikir Jatayu yang menculik Shinta. Rama
mau membunuh Jatayu tapi Lesmana mencegahnya, Jatayu menjelaskan apa yang
terjadi padanya dan kemudian mati.
Selanjutnya, kera putih bernama Hanoman
datang. Dia diminta pamannya Sugriwa untuk mencari dua pendekar yang bisa
membunuh Subali. Subali adalah pendeta yang memperistri Dewi Tara, kekasih
Sugriwa dengan paksa. Rama memutuskan untuk membantu Sugriwa.
Gua
Kiskendo
Ketika Subali, Dewi Tara dan anaknya
berbincang. Sugriwa datang. Dengan bantuan Rama, Sugriwa menyerangnya. Subali
dikalahkan Sugriwa dan membawa kembali Dewi Tara. Sugriwa memutuskan membantu
Rama untuk mencari Shinta. Untuk tujuan tersebut, Hanoman dikirim ke kerajaan
Alengka.
Taman
Argasoka
Keponakan Rahwana, Trijata merawat
Shinta di taman. Rahwana datang dan meminta Shinta untuk bersedia menjadi
istrinya. Shinta menolaknya. Hal itu membuat Rahwana marah dan mau membunuhnya
tapi Trijata mencegahnya dan menasehatinya untuk sabar dan Trijata berjanji
untuk merawat Shinta. Ketika Shinta sangat sedih, tiba-tiba ia mendengar sebuah
nyanyian merdu yang dinyanyikan oleh Hanoman, Si Kera putih. Hanoman
menyampaikan tujuannya adalah untuk menyelamatkan Shinta dan tugas itu yang
memerintahkan adalah Rama. Segera setelah penjelasan itu, Hanoman mulai mencari
semua kekuatan pasukan kerajaan Alengka. Lalu ia hancurkan taman itu. Indrajid,
anaknya Rahwana, menangkap Hanoman, Kumbakarna mencoba mencegahnya, tapi ia
terlempar keluar. Hanoman dihukum dengan dibakar hidup-hidup. Hanoman dengan
api ditubuhnya membakar kerajaan Alengka.
Jembatan
Rama
Setelah memerintahkan Hanoman, Rama dan
pasukan keranya pergi ke laut dan membuat jembatan menuju Alengka. Ketika
jembatan selesai, Hanoman datang dan melaporkan tentang situasi Alengka dan
kekuatan pasukannya. Menerima laporan itu, Rama sangat gembira dan
memerintahkan Hanoman, Hanggada, Hanila dan Jembawan untuk memimpin pasukan
menyerang Alengka.
Perang
Total
Ketika pasukan raksasa Alengka sedang berjaga
di perbatasan kerajaan, mereka tiba-tiba diserang oleh pasukan kera. Terjadilah
perang besar diantara mereka. Di perang ini Indrajid terbunuh oleh Lesmana.
Kumbakarna, saudara termuda Rahwana tewas sebagai pejuang patriot. Setelah
kematian Kumbakarna, Rahwana akhirnya menjadi komandan pasukan Alengka untuk
menghadapi Rama. Di perang ini, Rahwana terbunuh oleh panah Rama dan Hanoman
menjatuhkan gunung Sumawana ke atas Rahwana.
Pertemuan
Rama dan Shinta
Setelah kematian Rahwana, Shinta
ditemani Hanoman bertemu Rama. Rama menolak Shinta karena menganggap Shinta
tidak suci lagi. Untuk membuktikan kesuciannya, Shinta membakar diri. Dengan
bantuan dewa Api, Shinta terselamatkan dari api. Pembuktiannya membuat Rama
bahagia dan akhirnya menerima Shinta
Nah di akhir pertunjukan, para penonton diperkenankan foto bareng dengan para pemain. Tinggal pilih deh mau foto sama siapa.
Ni sama pasukan kera
Sama Hanuman si kera putih
Kalo ini si Rahwana