Juli 2016

    Dewan Kelas Perdana

    Salah satu kelengkapan dalam menjalani proses pembelajaran di SDIT Alam Nurul Islam adalah aktifnya Dewan Kelas. Dewan Kelas adalah media berkumpulnya orang tua atau wali siswa setiap kelas. Sehingga dari segi jumlah tidak begitu besar. Hal tersebut sengaja dimaksudkan supaya interaksi dan komunikasi yang dijalin baik antar orang tua atau wali maupaun orang tua dengan sekolah bisa lebih intens dilakukan. Khusus di pekan-pekan awal pembelajaran efektif siswa berjalan, agenda perteman Dewan Kelas dilaksanakan seawal mungkin. Untuk kali pertama, dilaksanakan setiap level. Satu level terdiri dari 3 kelas. 
    Pelaksanaan pertemuan Dewan Kelas dilaksanakan pada hari Sabtu. Untuk yang tanggal 23 Juli 2016 diperuntukkan bagi Dewan kelas 1 hingga 3. Sedangkan hari Sabtu, 30 Juli 2016 diperuntukkan bagi kelas 4 hingga 6. Target dari pertemuan awal ini adalah perkenalan personil guru kepada orang tua siswa atau wali. Mayoritas setiap guru pengampunya baru.
      Selanjutnya adalah sosialisasi program pembelajaran baik yang bermuatan akademik maupun pembentukan karakter. Akademik memuat rencana tema pembelajaran beserta aktivitasnya, sedangkan pembentukan karakter terkait dengan turunan karakter SIP, Sholih, Ilmuwan dan Pemimpin di setiap level berikut metode pengawalannya.
     Selain itu disosialisasikan juga terkait dengan tata tertib dan budaya SIP di sekolah. Harapannya, tidak hanya di sekolah siswa membangun kebiasaan budaya SIP tapi juga berlanjut sewaktu di rumah sehingga menjadi kebiasaan dan karakter di manapun siswa berada. Tidak luput juga sosialisasi terkait dengan prosedur-prosedur yang sudah ditetapkan oleh sekolah. Seperti prosedur komunikasi, prosedur penanganan permasalahn dan konflik siswa. Harapannya seawal mungkin orang tua dan sekolah berkesepahaman terhadap 'aturan main' dalam proses mendampingi dan membina putra-putrinya.
    Terkhusus bagi kelas 1 dikarenakan baru sehingga momen pertemuan awal ini dimanfaatkan untuk membentuk kepengurusan Dewan Kelas baru. Pengurus berasal dan dipilih oleh dan dari orang tua atau siswa. Untuk kelas 6 pembahasan khusus terkait dengan program sukses kelas 6, baik menyangkut persiapan menjalani Ujian Nasional maupun dalam ketuntasan pencapaian target karakter SIP sewaktu lulus sekolah.

    Sensus Makhluk Hidup

    Selesai menjalani orientasi, harapannya semua siswa sudah segar dan panas mesin belajarnya. Rasa keingintahuan menjadi energi belajar yang akan menyertai selama proses pembelajaran. Untuk membuka tema pembelajaran pertama yaitu tema Makhluk Hidup, siswa kelas 3 mengadakan kegiatan Sensus Makhluk Hidup. Sensus ini dilakukan di wilayah dusun Cambahan yang berdekatan dengan lokasi sekolah.
     Sebelum melakukan sensus, siswa berkumpul untuk mendapatkan penjelasan dari ustadz/ah. Semua siswa dikelompokkan menjadi 15 grup. Setiap grup diberi bekal berupa lembar pendataan dan stiker sensus. Lembar pendataan digunakan untuk menuliskan nama kepala keluarga beserta jumlah anggota keluarganya, jumlah hewan piaraan dan jumlah tumbuhan yang dimiliki. Stiker digunakan untuk penanda bahwa rumah tersebut sudah dilakukan sensus. Tak lupa sebelum meluncur ke rumah-rumah, ustadz memberikan contoh dalam melakukan wawancara dengan sopan-santun dan tata krama yang benar.
    Bersegeralah semua siswa menuju dusun Cambahan, mereka menyusuri setiap rumah. Bagi yang mendapatkan rumah yang berpenghuni langsung bahagia langsung diwawancara. Bagi yang berulang kali ketuk pintu tidak ada reaksi dari dalam rumah, terpaksa pindah rumah lainnya. Mengingat waktu wawancara banyak penduduk yang sedang bekerja keluar.
     Secara bergantian siswa dalam satu grup bertanya pada warga yang mempersilahkan. Dengan sopan dan pelan pertanyaan disampaikan terkhusus lagi saat bertemu dengan penghuni rumah yang sudah tua. Ada satu kelompok yang cukup kesulitan mewawancarai saat bertemu dengan penghuni rumah, karena selain sudah tua, si kakek tidak bisa berbahasa Indonesia.
    Siswa mampu secara langsung menyesuaikan diri dengan kondisi yang diwawancara. Mereka tidak segan untuk mengulang pertanyaan saat yang ditanya kurang paham. Tidak terkecuali sikap pun bisa langsung menyesuaikan dengan langsung mengalami. 
    Bahagianya grup yang mendapatkan rumah yang diwawancara ternyata adalah milik pak RT. Seperti mendapatkan bonus poin dalam permainan game, mereka semangat untuk memberikan pertanyaan.
     Tak lupa, setelah wawancara selesai dilakukan, stiker sensus ditempel di depan rumah sebagai tanda bahwa rumah tersebut sudah disensus. Supaya grup sensus lain tidak datang di rumah tersebut.
     Setelah semua kegiatan sensus selesai, setiap grup melakukan rekap data dari hasil sensus. Grup terbanyak berhasil melakukan sensus ke 9 kepala keluarga. Hasil rekap dan semua data sensus bersama-sama diserahkan kepada kepala Dukuh sebagai bentuk tanggung jawab kegiatan sensus di dusun Cambahan. Pak Dukuh mengapresiasi positif kegiatan pembelajaran siswa yang langsung kepada warga. Harapannya, mereka mendapatkan banyak pengalaman tidak saja secara materi namun pengalaman interaksi dengan warga masayarakat dusun.

    Memulai Tahun Ajaran dengan Orientasi

    Sudah menjadi budaya setiap masuk awal semester, SDIT Alam Nurul Islam selalu mengadakan masa orientasi untuk seluruh siswa. Tidak hanya siswa baru kelas 1 saja. Orientasi ini penting mengingat masa liburan yang panjang sangat beresiko untuk 'menghapus' kebiasaan baik saat kegiatan pembelajaran di sekolah berlangsung. Tiga hari awal semester dipergunakan untuk orientasi dengan muatan : motivasi ulang semangat belajar siswa, peneguhan cita-cita dan harapan, penyegaran kembali tata tertib dan budaya SIP berikut simulasinya, menyusun perangkat kepengurusan kelas.
    Momen masuk setelah libur Idul Fitri dimanfaatkan sekalian untuk berhalal bi halal. Semua siswa bersamalan dengan guru dan siswa lainnya. Sebelumnya diumumkan lokasi kelas serta guru yag baru bagi siswa. Karena posisi kelas di SDIT Alam disusun tidak secara linier, urut. Namun lokasinya disusun dengan maksud adanya pola pengasuhan antar siswa. Kelas 4 letaknya di atas kelas 1, kelas 6 di atas kelas 3 dan kelas 5 letaknya di atas kelas 2. Ada siswa yang mendapatkan guru lama tapi banyak siswa yang mendapatkan guru baru. Baru dalam artian belum pernah diajar. Dalam kesempatan ini juga selain kelas dan guru baru, kepala sekolah pun di tahun ajaran ini juga baru. Ustadzah Sunarsih sekarang menjadi kepala sekolah dan ustadz Mukhtasar menjadi wakilnya.
    Siswa kelas 1 disambut oleh guru-guru yang spektakuler. Para guru berkostum wayang dengan senyum cerianya menyambut setiap siswa. Tentu para siswa menjadi tertarik perhatiannya. Yang paling penting untuk untuk siswa baru adalah berkenalan dengan para siswa dan guru serta tempat-tempat yang berada di sekolah. 
    Sosialisasi tata tertib dan budaya SIP (Sholih-Ilmuwan-Pemimpin) dilakukan bersama di GOR. Tahun ajaran ini ada penekanan budaya di aktivitas bersuci atauThaharah. Sehingga secara detail dan praktis siswa dipastikan memahami prosedur dan tata cara melakukan bersuci. Untuk memastikan budaya ini berlangsung, setiap siswa dibimbing untuk melakukan simulasi bersuci, cara buang air kecil/besar dan cara berwudhu. 
    Sosialisasi budaya ini akan diteruskan kepada para orang tua dan wali siswa di forum Dewan Kelas yang dilaksanakan per level kelas. Harapannya, budaya dan karakter yang dibangun bisa bersama-sama secara sinergi dilakukan baik oleh sekolah maupun orang tua di rumah.