Oktober 2009
Outing : Biology Tour
Posted by: Sekolah Alam Jogja / comment : 3 outing, post
Pekan-pekan ini adalah saatnya penghujung tema pembelajaran. Artinya saatnya kegiatan Outing dilaksanakan. Belajar sambil piknik. Supaya materi pembelajaran tidak semata lewat tulisan, tayangan maupun gambar saja. Tapi nyata ada dilakukan orang. Untuk pembelajaran kali ini kelas 3 mengakhiri tema Makhluk Hidup. Untuk Outingnya diambil 3 obyek. Museum Biologi UGM, UPTD Perikanan Sleman dan Sahabat Alam.

Di museum Biologi dapat dilihat berbagai koleksi fakultas Biologi UGM. berbagai hewan dari yang terkecil hingga yang gede ada. Mereka semua sudah mati. Dan diawetkan. Saking bagus menghiasnya seperti masih hidup aja. Ada salah seorang anak yang takut sewaktu masuk. Sehingga harus mengandeng erat tangan ustadz sambil lihat-lihat.
Kami dipandu oleh Pak Subakir. Beliau menerangkan tentang isi koleksi museum. Menenerangkan cara mengawetkan hewan-hewan. Ternyata, semua hewan yang diawetkan tidak mati dibunuh. Tapi mati karena sakit. Atau tidak sengaja ditemukan di hutan. Setelah mati, semua isi perutnya dikeluarkan. Dibersihkan. Karena isi perut dan lemak itu yang mengundang bakteri pembusuk. Setelah itu, kulit dan tulang diberi zat kimia untuk mengawetkan. Lalu, tulang disusun dengan menggunakan kawat. Kulit dipasang kembali. Untuk lidah dan bola mata dicarikan yang palsu. Gigi tetap asli. Anak-anak jadi tahu, ternyata hewan-hewan bisa dikelompok-kelompokkan sesuai dengan kemiripan yang ada. Kayak mirip cara jalannya, cara berkembang biaknya, cara makannya dan lain-lain.

Setelah puas liat-liat di museum Biologi, perjalanan berlanjut menuju ke daerah lereng gunung Merapi. Pakem. Daerah dimana terletak UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Perikanan milik kabupaten Sleman. Disini pusat pembenihan dan pemasaran berbagai jenis ikan. Baik ikan hias maupun yang dikonsumsi.
Disini banyak sekali bak-bak yang berisi air. Bukan untuk mandi loh. Tapi sebagai tempat ikan. Baik ikan dari yang baru telur, pecah dari telur, kecil hingga untuk membesarkan ikan.
Nah untuk kolam yang gede ini tempat pembesaran ikan. Tentu ikan-ikan yang ukurannya gede. Kayak gurami, ikan mas, bawal dan lain-lain. Awalnya anak-anak mau beli ikan hias. Berhubung petugasnya pada sibuk akhirnya gak kesampaian. Tapi mereka dihibur dengan ikan hias satu ini. Ikan dengan harga yang super mahal. Paling murah aja harganya satu juta, kata Bu Prapti pemandu kita.
Yak benar. Koi namanya. Sesuai namanya, asalnya dari Jepang. Ikan ini bisa mahal karena warnanya yang unik dan menarik. Selain itu juga jinak banget. Tangan kita saja dicium-cium waktu dicelupkan di air. Ikan ini bisa hidup hingga 75 tahun. Ck . . ck . . hampir menyamai umur manusia ya.

Selain bisa melihat bayi-bayi ikan lele yang sedang makan, anak-anak juga ikut melihat proses pemindahan ikan nila yang ukurannya udah lumayan gede. Setelah puas disini, perjalanan berlanjut ke Shaba. Sahabat Alam. Tempat untuk sholat, makan siang sekaligus refresing.
Sebuah tempat wisata kuliner sekaligus dilengkapi dengan wahana permainan. Klam renang, flying fox, Bakiak tandem, mancing. Tinggal apa yang disuka bisa dipilih.
Setelah sholat Dhuhur berjama'ah langsung makan siang bareng. Menunya pake ikan goreng atau bakar. Mau Lele apa Nila. Bebas boleh pilih. Anak-anak cepet sekali makannya. Soalnya ingin segera bermain. Berenang, flying fox maupun mancing.


Alhamdulillah, tambah lagi pengalamanku. Bersama ustadz dan ustadzah dilanjut diskusi untuk menambah pemaknaan materi makhluk hidup yang dipelajari.

Di museum Biologi dapat dilihat berbagai koleksi fakultas Biologi UGM. berbagai hewan dari yang terkecil hingga yang gede ada. Mereka semua sudah mati. Dan diawetkan. Saking bagus menghiasnya seperti masih hidup aja. Ada salah seorang anak yang takut sewaktu masuk. Sehingga harus mengandeng erat tangan ustadz sambil lihat-lihat.













Test Drive Flying Fox
Posted by: Sekolah Alam Jogja / comment : 2 Outbound, post
Saat untuk mencoba alat luncur atau sebutan lainnya Flying Fox tiba juga. Pas hari Sabtu bersamaan dengan acara Syawalan Keluarga Besar Nurul Islam, percobaan meluncur pun dimulai. Syawalan yang sengaja diformat dengan Fun Games dirasa lebih mengena pada ustadz-ustadzah. Baik mulai dari TKIT, SDIT Alam dan SalYo. Rencananya sebagai bonus ustadz-ustadzah akan dipersilahkan mencoba meluncur dari puncak menara SDIT Alam untuk pertama kali. Namun karena beberapa ustadzah ada acara, akhirnya hanya beberapa ustadz dan karyawan SDIT Alam saja yang berkesempatan mersakan flying fox dari puncak menara untuk yang pertama kali. Baru pertama kali naik ke puncak menara cukup membuat kaki gemetar. Terutama saat melihat pemandangan bawah.
Pemandangan saat melihat dari puncak menara ke arah utara. Tampak kantor ustadz dan jauh di sana ada lantai 2 sebuah pondok .
Tampak pemandangan ke arah Barat. Terlihat atap gedung Syuhada dan jauh disana pepohonan di kompleks SalYo.
Karena merupakan momen perdana, tak lupa dokumentasi foto menjadi wajib adanya. Untuk meluncur diperlukan pengaman berupa Harnes. Alhamdulillah, tidak lagi menggunakan webbing. Sehingga begitu pake langsung sambungin dengan carabiner dan figur-x ke roda luncur.
Tapi, bagi yang udah pro kayak ust. Irman ini, bisa langsung cukup pegang webbing langsung deh meluncur. Untuk sementara, flying fox dari puncak menara ini hanya untuk kelas 4 ke atas. Kelas bawahnya baru pada tahap kemampuan memanjat menuju puncak menara. Ayo siapa yang berani, coba deh meluncur dari puncak. Selain semilir angin, juga merasakan terbang lebih lama karena jarak luncur yang panjang hingga mendarat di kelas 2A.




Sekolah Orang Tua
Posted by: Sekolah Alam Jogja / comment : 5 Parenting, post
Selain siswa yang sekolah, para orang tua dan wali siswa juga mengikuti sekolah khusus orang tua. Sekolah itu dinamakan dengan Parenting Skill. Yang pertama berlangsung saat Ramadhan pas dengan acara buka bersama Orang tua/wali siswa. Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan rutin setiap bulan. Yang pertama kemarin menghadirkan Bu Triana Nunung Bintari. Seorang trainer pelatihan keluarga sekaligus ibu yang sukses mendidik 8 orang anaknya. Untuk bulan Oktober ini, Parenting Skill menghadirkan Kang Puji (bukan Syeh Puji lho). Nama lengkapnya Puji Hartono, seorang trainer nasional dan pengasuh pondok pesantren masyarakat Jogjakarta.
Seorang trainer pelatihan keluarga bagi orang tua. Kang Puji banyak menyoroti masalah komunikasi antara orang tua dan anak. Sering orang tua menganggap bahwa anak itu adalah orang dewasa. Sehingga terkadang dalam komunikasi menganggap anak adalah orang dewasa. Sikap yang sangat melindungi kepada anak justru terkadang membuat anak tidak mandiri.
Guru adalah figur lekatan. Artinya, di mata anak guru adalah sosok yang sempurna. Mudah sekali ditiru. Beda dengan orang tua. Karena di mata anak, orang tua tidak sempurna. Anak masih sempat melihat kemalasan, kesalahan yang diperbuat orang tuanya di rumah. Sehingga peran guru sebagai panutan harus difungsikan benar dalam membentuk karakter anak.
Untuk Parenting Skill bulan depan Insya Allah akan dibarengkan dengan momen Idul Adha. Bersamaan dengan acara qurban sekaligus kumpul orang tua/wali untuk bersama menggali ilmu tentang bagaimana mendidik anak dengan baik dan benar.



Dari Ayam Dapet Semua
Posted by: Sekolah Alam Jogja / comment : 7 Pembelajaran, post
Belajar tematik sangatlah mengasyikkan. Pingin tahu asyiknya? Ni dia kisahnya. Kelas 2 SDIT Alam sedang belajar bertema Makhluk Hidup. Nah, salah satu makhluk hidup yang diambil untuk dipelajari adalah Ayam. Karena paling mudah dan sering dijumpai di sekitar kita. Dalam mempelajari Ayam ini siswa kelas 2 pake Ayam petelor. Itu tu Ayam yang kerjanya cuman nelor melulu. Mereka pelihara tu Ayam serta diamati pertumbuhan badannya saat dikasih makanan setiap hari. Untuk membuktikan salah satu ciri makhluk hidup yaitu mengalami pertumbuhan. Nah, begitu udah tumbuh gede, pelajaran selanjutnya adalah bagaimana untuk mendapatkan daging Ayam yang halal dengan cara menyembelih .


Siswa diterangkan tentang tata cara penyembelihan hewan supaya dagingnya halal. Pertama, alat pemotongnya harus tajam benar. Karena kalo tidak nantinya akan menyakiti si Ayam. Kemudian, menghadap kiblat sambil membaca bismillah. Karena hewan sembelihan yang disembelih tidak atas nama Allah akan menyebabkan dagingnya haram.
Setelah penjelasan, langsung praktek. Ayam diambil, lalu disiapkan tempat penyembelihan. Untuk menampung darah Ayam supaya tidak tersebar kemana-mana, harus digali dulu. Semua siswa turut serta. Ada yang pegang kaki. Pegang sayap. Pegang badan. Ada pula yang takut.
Setelah mengucap bismillah langsung seeerrr, darah segar mengucur dari leher Ayam. Cukup satu ayunan pisau leher Ayam terpotong. Tampak Ayam menggelepar. Pegangan kuat untuk mencegah berontaknya Ayam. Yang takut darah meringis, mengernyitkan bahkan memejam mata.
Saking hebohnya acara sembelih Ayam, banyak siswa kelas lain pada ngikut liat. Pingin tahu prosesi sembelih Ayam. Wah arena jadi tambah rame, berjubel mau liat orang sembelih Ayam.

Begitu sudah dipastikan mati. Berbondong Ayam dicelup ke dalam air panas yang sudah disiapkan. Lho apa gunanya? Supaya pori-pori kulit melebar sehingga bulu-bulu bisa dicabut dengan mudah.
Setelah diangkat dari air panas, siswa pada nyerbu untuk cabut bulu. Penuh semangat dan terbukti benar memang lebih mudah tercabut tu bulu. Yang ngrasa jijik cukup diam saja. Bau khas Ayam menyebar. Lumayan kalo Ayam Bakar. Lha ini Ayam celup. Kebayangkan baunya ?
Nah, yang kreatif lagi tu si Aufa. Dia ngumpulin bulu-bulu bekas cabutan Ayam banyak sekali. Sewaktu ditanya "Untuk apa itu Fa?" Dianya njawab "Untuk nulis pake tinta". Wah si Aufa ini ada-ada saja. Mau niru orang jaman dulu nulis pake bulu. Sambil senyum Aufa menghitung bulu-bulu yang masih bagus dipake.
Setelah Ayam bersih daru bulu. Kemudian saatnya pembedahan. Hah ? Ayamnya mau dibedah? Ngeri gak ya? Yach sama Ayam aja kok takut.
Ayam dibedah. Terlihatlah organ-organ tubuh bagian dalam. Kemudian ustadzah menjelaskan bagian-bagian tubuh serta fungsinya. Ternyata ada beberapa bagian yang sering dimakan sebagai lauk. Seperti hati dan usus.
Setelah seluruh organ dipelajari, acara dilanjut dengan pelajaran ketrampilan memasak. Ayam Bakar. Waduh, sedap nih. Paling suka. terutama baunya itu lho. Untuk dapat membakar bagiannya, setiap anak harus antri dulu. Sehingga setiap anak berpengalaman membakar Ayamnya sendiri.
Tuh liat kan panjangnya antrian. Sambil menikmati bau Ayam Bakar juga belajar sabar untuk tertib antri. Subhanalloh, banyak sekali pelajaran yang bisa diambil dari seekor Ayam. IPA dapet, Agama dapet, Matematika dapet, SBK dapet, PKn dapet, IPS dapet. Memang, dari Ayam bisa dapet semua . . .


Siswa diterangkan tentang tata cara penyembelihan hewan supaya dagingnya halal. Pertama, alat pemotongnya harus tajam benar. Karena kalo tidak nantinya akan menyakiti si Ayam. Kemudian, menghadap kiblat sambil membaca bismillah. Karena hewan sembelihan yang disembelih tidak atas nama Allah akan menyebabkan dagingnya haram.











Interview Gaya Hidup
Posted by: Sekolah Alam Jogja / comment : 1 Pembelajaran, post
Untuk mengetahui pengaruh gaya hidup dengan pertumbuhan tubuh, siswa kelas 3 mengadakan wawancara dengan beberapa siswa SDIT Alam Nurul Islam. Yang diambil contoh adalah siswa yang terlihat mencolok. Misalnya siswa baru kelas 1 tapi tubuhnya udah bongsor. Atau sebaliknya, siswa kelas 6 yang tubuhnya masih kecil.
Memang sih pas mewawancarai siswa kelas 1 sedikit ada kesulitan. Ada yang gak tahu berat tubuhnya. Tidak inget berapa kali makan nasi dalam sehari. Tapi siswa kelas 3 gak kenal putus asa. Sambil ngrayu, si adik diminta nginget-nginget lagi berapa kali ia makan dalam sehari.
Terkadang satu siswa dikeroyok banyak pewawancara. Sehingga jadi bingung deh gimana njawabnya. Tapi, kakak kelas dengan sabarnya menjawab setiap pertanyaan yang diberikan kepadanya.
Saat di tengah jalanpun berpapasan langsung saja dicegat dan dipertanyai. Takut waktu habis. Soalnya dalam 60 menit ditarget harus mewawancarai 10 siswa dari kelas 1 sampe 6.
Setelah seluruh hasil wawancara dilihat. Dapat disimpulkan kalo ternyata pertumbuhan tubuh sangat dipengaruhi oleh seberapa banyak ia makan. Seberapa banyak minum susu serta olah raganya. Ada yang makannya banyak tapi jarang olahraga jadinya badannya tumbuh kesamping alias gendut. Ada yang sulit makan meski sudah kelas 6 tapi tubuhnya tetap mini seperti baru kelas 1.




Sampah Organik untuk Berkebun
Posted by: Sekolah Alam Jogja / comment : 3 Pembelajaran, post
Sampah. Bau, kotor, jijik, mendatangkan penyakit. Satu benda yang pasti menjadi sumber masalah. Dimanapun. Apalagi ditambah kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan. Orang jadi susah untuk membersihkan. Sekarang banyak orang berusaha untuk memanfaatkan sampah. Merubah sampah sehingga tidak lagi menjadi barang yang kotor.
Seluruh siswa kelas 3 dikumpulkan untuk diberi pengarahan tentang pentingnya pengolahan sampah agar bermanfaat. Sampah terutama sampah organik akan dimanfaatkan sebagai pupuk organik tanaman.
Anak-anak dilatih untuk menyiapkan media tanam. Berupa tanah yang sudah dicampur dengan pupuk dari sampah organik. Sampah itu dari air kencing kelinci. Ternyata air kencing yang menjijikkan itu sangat disukai oleh tanaman.
Sebagai wadahnya menggunakan botol mineral. Botol-botol itu dibuat lobang memanjang ke atas sebanyak 3 buah. Gunanya sebagai tempat tumbuhnya tanaman. Sebab, botol itu nantinya akan digantung. Sangat cocok untuk hobi menanam yang tidak punya lahan.
Selanjutnya adalah menyemai bibit. Tanaman yang akan ditanam adalah Bawi Bakso atau Cho Shin. Penyemaian dilakukan di atas sebuah nampan yang diisi tanah yang sudah dicampur pupuk organik. Kemudian biji-biji Sawi disebar merata di atas tanah.
Bisa juga biji-biji Sawi itu tidak disemai dulu. Tapi langsung ditanam di pot botol. Sebelum ditanam, dicampur dulu dengan tanah kering. Tujuannya agar biji-biji tidak menggerombol sewaktu ditanam. Karena jika menggerombol akan susah tumbuh dalam botol.
Setelah semua botol-botol ditanami dengan biji Sawi. Saatnya untuk menggantung botol-botol itu di tempat yang cukup terkena sinar Matahari. Sehingga tanaman mendapat cukup sinar matahari untuk tumbuh.
Untuk perawatan, selalu memantau kondisi tanah. Jika kering segera diberi air dengan menggunakan semprotan atau spray agar segar. Karena Sawi sangat membuthkan air. Dan ternyata tidak hanya Sawi lho yang bisa ditanam di botol-botol ini. Selain sayuran, buah-buahan juga bisa ditanam. Dan semuanya adalah produk organik. Bebas pestisida kimia. Kalo dijual mahal lho. Coba aja liat di supermarket. Ternyata sampah yang menjijikkan itu bisa mendatangkan uang yang banyak ya. Robbanaa, maa kholaqta hadzaa bathilaa. Sungguh, Allah tidak menciptakan segala sesuatu pun, bahkan sampah itu sia-sia.

Anak-anak dilatih untuk menyiapkan media tanam. Berupa tanah yang sudah dicampur dengan pupuk dari sampah organik. Sampah itu dari air kencing kelinci. Ternyata air kencing yang menjijikkan itu sangat disukai oleh tanaman.



Setelah semua botol-botol ditanami dengan biji Sawi. Saatnya untuk menggantung botol-botol itu di tempat yang cukup terkena sinar Matahari. Sehingga tanaman mendapat cukup sinar matahari untuk tumbuh.
Untuk perawatan, selalu memantau kondisi tanah. Jika kering segera diberi air dengan menggunakan semprotan atau spray agar segar. Karena Sawi sangat membuthkan air. Dan ternyata tidak hanya Sawi lho yang bisa ditanam di botol-botol ini. Selain sayuran, buah-buahan juga bisa ditanam. Dan semuanya adalah produk organik. Bebas pestisida kimia. Kalo dijual mahal lho. Coba aja liat di supermarket. Ternyata sampah yang menjijikkan itu bisa mendatangkan uang yang banyak ya. Robbanaa, maa kholaqta hadzaa bathilaa. Sungguh, Allah tidak menciptakan segala sesuatu pun, bahkan sampah itu sia-sia.

Wahana Baru Outbound
Posted by: Sekolah Alam Jogja / comment : 2 Outbound, post
Semenjak kepindahan seluruh lokal SDIT Alam di kampus timur cukup dirasakan beda anak-anak yang dulu sebagai penghuni kampus barat. Karena dulu di kampus barat banayk sekali wahana bermain outbound. Seperti halang rintang, kolam, ayunan bertingkat dan lain-lain. Makanya begitu pindah ke timur, anak-anak jadi kurang hiburan. Paling cuma main sepak bola. Padahal di musim panas gini debu mudah sekali berterbangan. Rupanya, kegelisahan anak-anak itu sekarang sudah terobati. Ust. Irman sudah membuat beberapa wahana baru permainan. Setelah menara yang cukup kokoh dan menakjubkan, kini ada wahana baru lagi. Namanya Jembatan Jaring.
Sebuah jaring besar yang dipasang melintang diantara pepohonan. Trus, gimana dong cara mainnya. Setiap anak harus naik dari salah satu ujung jaring. Kemudian, ia harus berjalan menyusuri jaring.
Permainan ini melatih keberanian, ketelitian dan kesabaran. Berani karena harus mampu melawan takut akan ketinggian. Jaring dipasang dengan ketinggian 2 - 4 meter dari tanah. Teliti, karena jika tidak pas melangkah bisa terpeosok. Kaki masuk lobang. Meski gak jatuh tapi badan bisa sakit tertahan tali. Sabar, karena jika tergesa boleh jadi bukan tali yang banyak keinjak, tapi malah lobangnya.
Rencananya, permainan ini sudah resmi digunakan mulai hari ini. Banyak peminat yang akan menggunakan. Terutama saat-saat istirahat. Bahkan beberapa anak mengunakan untuk bersantai ria. Sehingga yang lain pun ikut-ikutan. Terjadilah penumpukan pengguna jaring.
Untuk menjaga ketertiban, ust. Irman telah membuat aturan di setiap wahana permainan. Sehingga setiap anak yang akan main bisa nyaman dan tidak mendominasi satu dengan yang lain. Sekaligus belajar untuk selalu hidup disiplin dengan penuh tertib.




Percobaan Menara Baru
Posted by: Sekolah Alam Jogja / comment : 1 News, post
Begitu menara baru sudah selesai pembuatannya, anak-anak tak sabar lagi untuk mencobanya. Menara itu terdiri dari 4 lantai. Semua beralaskan batang bambu. Uniknya, untuk naik di tiap lantai tidak ada tangga. Siapapun harus naik dengan memanjat batang pohon kelapa yang berada di tengah sebagai tiang utama. Sehingga, bagi yang belum bisa manjat ya sabar dulu untuk belajar manjat untuk bsia naik ke lantai atas.
Tiap lantai mempunyai ketingian berbeda. Semakin ke atas jarak antar lantai makin tinggi. Sehingga manjatnya juga lumayan butuh energi gede. Plus menahan rasa takut akan ketinggian. Yang mau coba bisa kok langsung ke SDIT Alam. Mumpung masih gratis . . . . he . . he . . he

Berita Bahagia
Posted by: Sekolah Alam Jogja / comment : 1 News, post
Saat membahagiakan kini dirasakan oleh ustadz Lubis. Atas kelahiran putra pertamanya yang lahir pada hari Senin 28 September 2009. Nampak haru dan bahagia nampak di wajah ustadz Lubis menjadi seorang Ayah baru.
Semoga menjadi yang sholih, berbakti kepada kedua orang tuanya serta berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Untuk mendo'akan bayi yang baru lahir :

Inni u’izuka bikalimatillahit tammati min kulli syaitanin wa hammatin wa min kulli a’inin lammatin.
Artinya: “Aku berlindung untuk anak ini dengan kalimat Allah Yang sempurna dari segala gangguan binatang serta gangguan sorotan mata yang dapat membawa akibat buruk bagi apa yang dilihatnya.”


Inni u’izuka bikalimatillahit tammati min kulli syaitanin wa hammatin wa min kulli a’inin lammatin.
Artinya: “Aku berlindung untuk anak ini dengan kalimat Allah Yang sempurna dari segala gangguan binatang serta gangguan sorotan mata yang dapat membawa akibat buruk bagi apa yang dilihatnya.”
Langganan:
Postingan (Atom)