Januari 2010

    Berburu Awan

    Belajar tentang air memang mengasyikkan. Di kehidupan sehari-hari kita tidak akan lepas dengan salah satu makhluk Allah ini. Hampir setiap sisi kehidupan ia akan hadir. Jika kehadirannya jarang alias sulit ditemukan, biasanya kehidupan di sekitarnya akan mengalami kesusahan. Persis, yang dirasakan oleh saudara-saudara kita yang mengalami kekeringan. Sebaliknya, kelimpahannya hingga tidak terkontrol juga mendatangkan kesusahan. Bahkan bencana, banjir.



    Nah, kali ini siswa SDIT Alam menjalani pembelajaran bertemakan air. Banya fakta mengejutkan yang ditemukan. Ternyata air di atas bumi ini mengalami siklus atau perputaran. Sehingga hampir dipastikan jumlah air di bumi ini selalu tetap. Artinya, satu saat air yang kita minum suatu saat bisa jadi digunakan mandi oleh kerbau di sungai. Atau, air bekas rendaman cucian karena sudah bersiklus menjadi ice cream yang dipajang di mall.



    Berbicara air berlanjut hingga topik cuaca. Tahu nggak kalian, ternyata yang membuat perubahan cauca itu salah satunya disebabkan oleh adanya kegiatan awan. Sungguh mengejutkan, awan itu sendiri adalah air yang berujud gas dan kristal es yang mengambang di udara. Secara umum kita kenal ada 3 jenis awan. Ada awan Cirrus. Nah, jika banyak awan cirrus pertanda cuaca akan cerah. Awan ini berada paling tinggi.

    Siswa-siswi mencari mana awan cirrus. Mm. .mmh . . langit membiru. Cerah. Pastilah awan cirrus akan berarak melukis langit.



    Nah, yang kedua adalah awan Cumulus. Awan ini berbentuk seperti bunga kol. Berwarna putih. Ketinggiannya berada di bawah cirrus.

    Yang ketiga, awan Stratus. Awan ini yang paling berperan mendatangkan hujan. Paling rendah, dengan warna kelabu. Begitu banyak angin bertiup siap-siap menerima jatuhnya titik-titik air.

    Mencuci Baju Pake Biji Lerak

    Di tengah maraknya laundry di tengah masyarakat kita, di satu sisi ada nilai positifnya. Banyak masyarakat yang mempunyai tambahan penghasilan dengan usaha tersebut. Namun di sisi lain, orang kemudian jadi males untuk mencuci pakaian. Memang sih lebih praktis. Tinggal ninggalin pakaian, ditimbang berapa kilo, milih jenis pewangi kesukaan, udah deh. Tinggal tunggu beberapa jam untuk yang ekspres langsung bisa diambil. Terutama anak-anak. Mereka jadi ngandelin orang lain untuk cuci baju. Kemandirian menjadi berkurang. Sehingga jika pas di saat kondisi harus cuci baju sendiri jadi bingung. Karena belum pernah punya pengalaman diajari cuci baju.

    Untuk melatih salah satu ketrampilan hidup ini, siswa-siswi Sekolah Alam Jogja melakukan kegiatan short course cuci baju. Nah, supaya siswa mengerti dahulu sejarah sebelum ditemukannya deterjen, mereka diminta untuk mencuci dengan menggunakan biji Lerak.

    Ternyata tidak semua orang tahu tentang manfaat biji Lerak. Dengan menggosokkan di atas pakaian yang basah ternyata biji tersebut bisa mengeluarkan busa.

    Nah begitu selesai prosesi gosok-gosok bajunya, dilanjut dengan bilas. Alhamdulillah, tempat yang dipake merupakan mata air sehingga tidak begitu kekurangan air. Di kesempatan akhir baju yang udah selesai tinggal dijemur.




    Kingkong Climbing

    Materi outbound pekan ini untuk semua kelas adalah Kingkong Climbing. Apaan tuh? Nangkep Kingkong? Apa Jadi Kingkong?

    Oo ternyata panjat dinding tho. Iya manjat sih cuman yang dipanjat tu bukan dinding. Tapi, manjat menara. Seluruh siswa diharuskan memanjat menara bagian barat ini menggunakan tali tambang. Tapi tetep diamankan emnggunakan tali webbing dan harnes. Tiap kelas mempunyai target masing-masing. Siswa kelas 4, 5 dan 6 diharuskan manjat sampe lantai 4. Kelas 3 diharuskan manjat sampe lantai 3. Dan kelas 1 dan 2 cukup sampe lantai 2 saja.

    Alhamdulillah, sebagian besar siswa berhasil mencapai target. Yach, seperti biasa, beberapa anak harus pake nangis dulu sebelum manjat. Jadinya perlu dibujuk dan dimotivasi dulu supaya mau dan berani manjat.

    Satu pengalaman menantang pekan ini tlah usai. Pekan depan kan menyongosng tantangan baru lagi.

    Rihlah Ustadz/ah bersama Keluarga

    Masih dalam rangkaian refreshing akhir semester, SDIT Alam mengadakan family gathering/kumpul keluarga sembari piknik ke hutan wisata Kaliurang. Tidak kurang dari 75 peserta bersama selain untuk mencari kesegaran juga sebagai media untuk mengokohkan ukhuwah diantara keluarga besar SDIT Alam.

    Tiba di Kaliurang sekitar jam 9 pagi. Rombongan langsung menuju hutan wisata. Di kanan kiri kita disambut oleh gerombolan monyet penghuni hutan. Wah, hati-hati dengan bawaaan. Bisa-bisa habis direbut sama kawanan monyet.



    Salah satu obyek favorit adalah air terjun. Banyak pengunjung yang berpose diri untuk mengabadikan dirinya di depan air terjun. Termasuk juga ustadz-ustadzah.

    Di dalam taman hutan selain menikmati pemandangan alam, juga saling ramah tamah mengenal satu keluarga dengan keluarga yang lain.

    Di tengah acara tiba-tiba turunlah hujan. Semua peserta berhamburan mencari tempat berteduh. Alhamdulillah, ust. Irman selalu siap dengan terpalnya. Sehingga bisa menyelamatkan diri dari serbuan rintikan hujan.

    Tapi apa daya, saking derasnya hujan membuat tempat berteduh semakin tidak berarti. Air hujan banyak yang masuk membasahi. Akhirnya diputuskan untuk pindah tempat berteduh di salah satu gazebo. Jadilah, alas terpal dijadikan payung besar untuk pindah tempat. "Wah, maunya piknik malah jadi outbound nih". "Emang ustadz-ustadzah SDIT Alam memang harus selalu siap siaga meski harus outbound sekalipun.

    Bahkan ada pemandangan ekstrim yang selanjutnya terlihat dari lokasi air terjun. Air terjun yang tadinya bersahabat, setelah hujan deras berubah menjadi air terjun yang ganas. Dari atas mengucurkan air yang sangat deras dan berwarna coklat lumpur. Menandakan betapa banyaknya volume air yang mengalir dari permukaan atas bukit.




    Bagikan

    Outbound Training Asatidz (Guru-guru)

    Setelah menutup semester ini dengan pembagian rapot, agenda ustadz/ah adalah menyiapkan pembelajaran semester genap. Namun sebelum berkutat dalam kubangan diskusi dan konsep, ada agenda khusus yang telah disiapkan untuk para ustadz/ah. Yaitu sebuah training yang disetting khusus untuk membangkitkan semangat, soliditas dan kreativitas. Training Outbound 'GIAT'
    Kegiatan ini dimulai Senin, 28 Desember 2009 berakhir hari Selasanya. Dengan format training 1 hari full outdoor dan 1 malam indoor. Untuk indoor diisi dengan training ESQ dari Sinergi. Untuk outboundnya siapa lagi kalo bukan masternya. Ust. Irman dan P and U nya dengan penuh semangat membersamai ustadz/ah.

    Hari pertama diisi dengan Fun Games. Ada banyak permainan yang disuguhkan. Pak Trisno selaku salah satu mudarib/training menegaskan tentang bagaimana penegakan sistem. Di dalamnya masuk tentang kedisiplinan waktu, komunikasi, dan inisiatif. Pak Dhuhri memberikan insight terkait dengan guru harus berjiwa pembelajar. Sedangkan Ust. Irman menekankan pada sikap mental kejujuran dan tanggung jawab serta bagaimana jaminan proses estafet konsep antar generasi bisa mulus dengan meminimalkan miskonsepsi bahkan ahistoris.

    Hari kedua saatnya High Impact. Ada 5 titik. Panjat Kingkong, Burma Bridge, Balance Net Bridge, V net Bridge dan Flying Fox. Semua peserta bestatus Wajib Tempuh, artinya semua rintangan harus dilalui. Sehingga tergantung dari peserta tiap kelompok. Jika anggotanya banyak yang 'penakut' akan banyak waktu yang dibutuhkan. Tapi sebaliknya. Jika anggota banyak yang nekat hanya butuh waktu yang pendek saja.

    Di akhir outbound, seperti biasa ust. Irman mengadakan debriefing atau pemaknaan terhadap segala aktivitas outbound di hari itu. Yang muaranya dibawa pada adanya komitmen bersama untuk membentuk tim hebat guru yang pembelajar. Selalu siap melahirkan berbagai kejutan bahkan lompatan/quantum sebagai usaha untuk menyempurnakan konsep sekolah alam.

    Seluruh rangkaian acara ditutup dengan suasana haru. Ust. Hamdan tak kuasa menahan air mata mengiringi sambutan penutupan. "Sungguh sebuah karunia Allah yang sangat besar, sehingga dihadirkannya ustadz-ustadzah yang hebat-hebat". "Kita makin optimis, bahwa SDIT Alam akan mengikis ketidakmungkinan untuk melakukan lompatan". Selanjutnya, para trainer dan semua peserta saling bersalaman diiringi saling peluk menambah haru suasana.