Posted by: Sekolah Alam Jogja/comment : 0Kunjungan
Dear SDITAlamers, Alhamdulillah SDIT Alam
mendapat kunjungan dari tamu yang ingin bertukar pengalaman dalam hal
pembelajaran. Kali ini yang hadir adalah rombongan dari para kepala
sekolah yang tergabung dalam Koordinasi Kepala Sekolah se-kecamatan
Pati Jawa Tengah.
Rombongan
dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan kecamatan Pati, Bapak H.
Ibnu Sukadi, S. Pd, MT serta para pengawas SD kecamatan Pati, Bapak
Munadi, S. Pd, Bapak Maftukin, M. Pd, Joko Supriyanto, S. Pd, Bapak Joko
Raharjo, S. Pd dan Bapak H. Dhohir, S. Pd. Rombongan tidak hanya
berasal dari SD negeri saja, ada juga dari SD swasta baik yang berlatar
belakang keislaman, Katholik dan juga sama-sama Sekolah Islam Terpadu.
Study
banding ini bertujuan untuk mengenal praktek 8 standar pendidikan
nasional di SDIT Alam. Selain itu, rombongan ingin mengenal juga budaya
sekolah yang berjalan dan menjadi acuan aktivitas baik oleh siswa maupun
guru. Setelah disambut dan diberi pengantar oleh kepala sekolah SDIT
Alam, peserta dibagi menjadi 5 kelompok untuk lebih mendalami praktek 8
standar pendidikan nasional di SDIT Alam.
Untuk
kelompok pertama terkait dengan standar Kurikulum : Standar Isi, Proses
dan Penilaian. Forum dipandu oleh usth. Rina Widyaningrum selaku wakil
kepala sekolah urusan kurikulum. Diskusi berlangsung terkait dengan
praktek kurikulum nasional yang dilakukan di SDIT Alam. Karena konsep
Islam Terpadu dan Alam menyebabkan adanya tambahan dan modifikasi KTSP.
Yang juga menjadi hal yang menarik terkait dengan teknik penilaian.
Karena kurikulum 2013 mengharuskan penilaian tidak hanya secara
kuantitatif tapi juga kualitatif.
Untuk
standar sarana prasarana berlangsung di masjid Nurul Islam. Ust. Lubis
menjelaskan bagaimana pengelolaan sarpras di SDIT Alam. Pun juga program
terkait dengan pengelolaan sampah. Meski belum ikut program Penghargaan
Adiwiyata, SDIT Alam memprogramkan pemilahan sampah yang diatur dalam
tata tertib sekolah.
Standar
Pembiayaan dipandu oleh usth. Lisa dan ust. Murwantono. Ada hal yang
tidak bisa ditiru di SDIT Alam. Terkait status swasta menyebabkan
bolehnya menarik dana dari peserta didik. Bagaimana alur masuk keuangan
dari berbagai sumber, perencanaan anggaran, kebijakan pencairan,
laporan, menjadi hal yang penting dalam tata kelola keuangan. Cita-cita
idealnya bagaimana tata kelola itu bisa teraudit secara independen
sehingga menjadi alat kepercayaan untuk menjalin kerjasama dengan
lembaga dalam bentuk program, materi maupun finansial.
Kelompok
kelima adalah standar kompetensi lulusan, standar pengelolaan dan
standar tenaga pendidik disampaikan oleh ust. Bintara dan ust.
Ariefuddin. Diskusi yang menghangat terkait kompetensi apa yang menjadi
penentu kelulusan siswa kelas 6. Di SDIT Alam meski acuan kelulusan
sesuai peraturan menteri pendidikan, kedepan sedang dikembangkan supaya
komponen karakter dan sikap turut menjadi penentu kelulusan siswa.
Berbagai macam program dan kegiatan yang dilakukan di SDIT Alam membuat
ketertarikan peserta untuk mengadakan.
Di penghujung acara diadakan saling tukar cinderamata sebagai bentuk
tali kasih silaturrahiim antar lembaga pendidikan. Selain itu juga
dilakukan MOU antar sekolah dari tiap sekolah dengan SDIT Alam untuk
menjalin kerjasama terkait dengan tukar informasi dalam pelaksanaan
pembelajaran.
Semoga
kerjasama ini menjadi penguat tekad dalam memajukan pendidikan di
negeri tercinta ini. Karena majunya negeri sangat ditentukan betapa
bagusnya kualitas pendidikannya. Amiin.
Dear SDITAlamania, event akhir semester
yang paling ditunggu anak-anak apalagi kalo bukan Nuris Games. Kali ini
sudah tahun ke-3 Nuris Games berlangsung. Ada sedikit berbeda pada
peserta. Kalo tahun-tahun sebelumnya diikuti siswa-siswi SDIT dan SMPIT
Alam, kali ini hanya siswa SDITAlam saja. Karena SMPITAlam punya even
sendiri.
Nuris
Games 3 berlangsung selama 4 hari. Dimulai hari Senin, 16 Desember
hingga Kamis, 19 Desember 2013. Seluruh siswa dibagi dalam 16 kontingen.
Pemilihan nama kontingen kali ini menggunakan nama gunung. Tujuannya
supaya setiap anak mengenal nama-nama gunung di Indonesia serta
karakteristiknya. Setiap kontingen terdiri dari siswa kelas 3 hingga
kelas 6. Untuk siswa kelas 1 dan 2 punya ajang kompetisi sendiri masih
dalam lingkup Nuris Games 3. Setiap kontingen diharuskan membuat yel-yel
dan menyampaikan informasi terkait nama gunung dari kontingennya.
Pembukaan
Nuris Games 3 berlangsung sangat meriah. Ada pelepasan balon sebagai
dimulainya kompetisi di Nuris Games 3. Cabang lomba Nuris Games dipilih
untuk mengakomodasi potensi yang ada di setiap anak. Sehingga membuka
peluang juara lebih banyak. Adapun lomba yang diadakan adalah : Lari 50
meter, Lari Marathon, Lompat Jauh, Loncat Tinggi, Bakiak, Tarik Tambang,
Catur, Bulutangkis, Balap Karung, Futsal dan Estafet Egrang.
Setiap
kontingen memilih wakil terbaiknya untuk bertarung di setiap cabang
lomba. Juaranya adalah kontingen yang mampu mengumpulkan medali
sebanyak-banyaknya. Medali Emas, Perak dan Perunggu.
Penyerahan medali dilakukan dengan
prosesi khusus. Dimaksudkan untuk membangkitkan apresiasi berprestasi
dan memberikan kepercayaan diri pada setiap anak yang juara. Begitu juga
untuk memotivasi yang lain.
Slamat
ya bagi kontingen yang juara. Kalian layak merayakannya. Ust. Agus
selaku guru olahraga sudah membidik para calon juara di ajang kompetisi
yang lebih bergengsi seperti OOSN. Hai para petarung, siapkan mental
juara kalian di kompetisi yang kan kalian songsong !!
Posted by: Sekolah Alam Jogja/comment : 0Kunjungan
SDIT Alamania, Alhamdulillah kali ini SDIT Alam mendapat kunjungan yang spesial dari Thailand. Tepatnya dari sekolah Alawiyah Withaya Thailand. Berdelapan rombongan terdiri dari pengurus yayasan, mudir dan para guru. Rombongan sampe di lokasi melalui informasi terpandu dari blog SDIT Alam. Perwakilan rombongan memberikan mukadimah terkait dengan situasi dan kondisi pendidikan terkhusus Islam di Thailand. Kurikulum yang berjalan di sekolah menggunakan kurikulum kerajaan Thailand dengan nuansa agama Budha. Sehingga pentingnya menghadirkan sekolah yang Islami menjadi keharusan. Kesadaran akan satu ummah membawa rombongan Alawiyah ke Indonesia terkhusus ke Jogja, SDIT Alam. Dikarenakan SDIT Alam dinilai pas dalam konsep pembelajaran meski menggunakan kurikulum nasional.
Ternyata perwakilan sekolah Alawiyah juga ikut hadir di Munas JSIT di Palembang sehingga secara umum kurikulum sekolah dalam JSIT menjadi warna baru konsep pendidikan Islam sudah cukup dikenal. Namun, secara khusus, SDIT Alam dilirik dikarenakan penggunaan metode Alam-nya dengan proses mengalami dahulu sebelum mengetahui dan akhirnya melakukan. Beberapa program pengembangan diri seperti outbound, beternak, berkebun dan marketday menjadi daya tarik tersendiri dan menjadi inspirasi.
Selain mengenal latar belakang dan tujuan SDIT Alam, rombongan sekolah Alawiyah juga melihat proses pembelajaran di setiap kelas atau bilik menurut bahasa Melayunya. Ada unsur keunikan yang dilihat. Dengan lesehan tanpa kursi serta suasana nyaman seperti menjadi rumah kedua bagi setiap siswa. Menjadikan sekolah adalah tempat yang menyenangkan.
Kehadiran tamu dari Thailand cukup menarik perhatian para siswa. Mereka langsung pada bawa kertas berkenalan dan meminta tandatangan. Ada keheranan juga rupanya, ternyata di Thailand ada juga yang bergama Islam. Dan paham bahasa Indonesia. Beberapa anak diberi cinderamata berupa koin Bath. Mata uang Thailand.
Sebelum meninggalkan SDIT Alam, rombongan memberi cinderamata berupa keris. "Jika di Jawa ada keris, kami di Thailand juga ada keris. Karena memang kita dulu satu nusantara. Sekarang saja kami di bawah pemerintahan kerajaan Thailand." Begitu pesan pimpinan rombongan sambil memberikan cinderamata. Tertulis tekad jika akan dilakukan kerjasama untuk lebih menambah ikatan akan satu ummah untuk mewujudkan pendidikan sebagai usaha penyiapan generasi pelapis lanjut di masa depan.
Dear SDITAlamers, menjelang akhir semester ganjil adalah saat tibanya mukhayyam. Kali ini pelaksanaanya dibuat sedikit berbeda. Selama ini halaman SDIT Alam sudah cukup untuk menjadi medan mukhayyam, tahun ini diubah tempat pelaksanaannya. Bumi Perkemahan Goasari Moyudan Sleman menjadi pilihan untuk bermukhayyam kali ini. Tempat beda persiapan juga harus beda. Yang jelas untuk menuju ke lokasi Buper dibutuhkan transport. Pilihan agar muat barang dan orang sekaligus, armada truck jadi pilihannya.
Hampir tak satupun anak-anak pernah berpengalaman naik truck. Apalagi rame-rame. Prosesi naiknya sih butuh kesabaran. Barang dulu ditata, satu per satu anak-anak naik agar tempat efektif terisi. Yang harus ekstra hati-hati bagi yang berdiri di tengah. Pegangan yang kuat teman dekatnya harus kuat supaya gak terjatuh saat truck jalan dan direm. Sampe di lokasi, ternyata beberapa peserta sudah sampe. Kakak-kakak dari SMPIT Alam karena bareng mukhayyam.
Di sana peserta diminta untuk menempatkan seluruh bawaannya ke kapling tenda yang sudah dibuat panitia. Agak ribet dikit sewaktu mencari barang bawaan sewaktu diturunkan dari truck. Para ketua regu diminta untuk registrasi dan segera mencari kapling tendanya. Anggota menyiapkan tenda dan alas berupa plastik deklit.
Alhamdulillah hari itu Allah kasih kecerahan cuaca yang bikin hati cerah juga. Cuaca agak panas dikit namun peserta semangat memastikan tiap tenda kuat kokoh berdiri. Setelah pendirian tenda tuntas, waktu Jum'atan menjelang. Untuk peserta putra segera menuju masjid yang jaraknya 300 meter dari lokasi mukhayyam. Tak lupa mereka harus menyiapkan air minum regu. Supaya kebutuhan minum tercukupi. Untuk mendapatkan air dimasak, mereka harus berjalan agak jauh. Beberapa minta di rumah penduduk.
Tak ketinggalan juga masak juga harus dilakukan karena 24 jam kedepan semua anak harus memenuhi kebutuhan makannya sendiri secara kelompok. Ketrampilan meracik bumbu dan memasak nasi, sayur juga sangat penting dikuasai. Supaya gak kelaperan.
Upacara pembukaan dimulai, semua peserta berkumpul di lapangan. Dari siswa kelas 4 hingga kelas 8. Di acara mukhayyam ini merupakan saat para kandidat yang sudah meluluskan menempuh Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka SIT untuk diuji akhir dan dilantik di acara akhir mukhayyam. Setiap kelompok ada beberapa kandidat yang akan diamati selama 24 jam oleh guru pendamping untuk memastikan beberapa kemampuan SKU memang benar-benar mereka kuasai dan sudah membiasa setiap harinya. Di sambutan pembukaan, ust Ariefuddin selaku pembina upacara menegaskan bahwa di Mukhayyam ini inti tujuan ada 2 ; Kemandirian dan Disiplin. Mandiri karena mereka harus menanggung makan, minum, tidur, mandi, berteduh, bahkan tanggung jawab atas kepemilikan barang mereka sendiri-sendiri. Disiplin; mereka harus taat dengan setiap aturan main di mukhayyam. Masak sendiri, ijin meninggalkan lokasi, tidak boleh jajan, tidur dan bangun sesuai waktunya. Selain itu mereka diharuskan juga menjaga fasilitas umum. Tidak karena mereka butuh kemudian memakai sesuai selera tanpa pertimbangan tertib antri dan jaga kebersihan. Karena mereka juga harus ke masyarakat, mereka wajib untuk berinteraksi dengan adab kesopanan. Di mukhayyam, peserta ibarat diasah. Seperti mengasah pisau, butuh energi dan kekuatan dalam menajamkannya. Begitu tajam, pisau itu siap untuk mengiris setiap benda. Begitu peserta yang sudah diasah di mukhayyam, mereka sudah siap untuk mandiri dan disiplin di manapun mereka berada.
Tiada yang melebihi menikmati makan siang bersama di alam terbuka. Sambil canda meski menu tidak mewah namun dengan lauk kehangatan kebersamaan menjadi semuanya indah.
Setelah makan siang bareng, acara dilanjut dengan acara Wide-Game. Setiap kelompok diharuskan menyambangi 7 pos yang berisi soal ketrampilan kompetensi yang harus dilakukan. Tali temali, lari 1000 meter, panjat pohon, papan keseimbangan, merayap, baris berbaris dan P3M. Bagi kandidat yang akan dilantik, setiap pos itu menjadi ujian penentuan. Meskipun di kompetensi yang sama sudah dinyatakan lulus di buku SKU.
pos yang paling seru adalah merayap. Setiap anggota regu diharuskan menyusuri halangan berupa lorong dari tali rafia. Sedangkan medan yang dilewati super becek dengan tanah basah. Alhasil, para perayap belepotan dengan becek tanah. Ada 3 gaya teknik merayap ; Komodo, Kucing dan Buaya.
Jangan kawatir, setelah merayap, sungai di bawah sudah menanti sebagai tempat pemandian. Anak-anak sudah bawa shampoo dan sabun langsung aja pada nyebur dan membersihkan sisa belepotan tanah. Tak sedikit yang baru mengalami sensasi mandi di kali.
Maghrib menjelang. Setelah pada bersih diri semua bersiap untuk sholat berjama'ah. Tiker-tiker digelar membentang di tengah lapangan. Muadzin mengumandangkan adzan dengan pengeras suara. Dengan penuh khusyuk, jama'ah sholat di alam terbuka. Setelah dzikir dan makan malam serta sholat 'Isya, tibalah acara pentas seni tiap regu. Haflah. Dengan bercahayakan api unggun anak-anak dan pembina mengitari di sekelilingnya. Sungguh malam yang indah dengan karunia tanpa hujan meski sudah masuk di musim penghujan. Alhamdulillah . . .
Sebelum pertunjukan dimulai, ust. Bintara memberikan refleksi tentang api. Betapa dahsyat panasnya neraka, padahal api dunia sudah tinggi panasnya. Takut akan siksa neraka merupakan pupuk suburnya Iman. Satu demi satu penampilan disuguhkan. Dari seni suara, gerak dan drama. Bahkan ada aksi cukup membahayakan dari peserta yang harus dilakukan dengan ketrampilan dan keberanian. Sembur api. Meski dengan keberanian tetep diawasi supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Serta tidak boleh mencoba tanpa pelatih yang trampil di rumah.
Acara pagi setelah sholat shubuh berjama'ah yang sebelumnya bersholat tahajud, adalah jalan pagi mengelilingi kampung di sekitar bumi perkemahan. Suasana pedesaan yang masih asri sangat segar udaranya. Diiringi dengan bunyi burung-burung pagi yang berdzikir menyambut mentari terbit.
Setelah itu, sebagai rasa terima kasih sudah diberikan fasilitas MCK dari penduduk sekitar. Para peserta memberikan buah tangan berupa sembako dan sebuah pohon pisang Raja. Masyarakat merasa senang sekali dengan buah tangan dari peserta dan berharap bisa ketemu lagi di acara mukhayyam selanjutnya. Di penghujung acara penutupan tibalah saatnya mengumumkan kandidat yang akan dilantik dari Pramuka Cikal Mula ke Muda. Alhamdulillah dari 50an kandidat, 40 peserta lulus dari proses ujian pembuktian selama mukhayyam. memang sih mayoritas siswa kelas 6 tapi ada juga loh yang kelas 4. Selamat ya sudah lulus melewati verifikasi akhir pelantikan kenaikan tingkat cikal. Bagi yang belum lulus masih meninggalkan catatan untuk diperbaiki selama 1 semester kedepan utnuk kemudian diverifikasi di mukhayyam akhir semester genap.
2013 menjadi kali kedua SDIT Alam Nurul Islam menjalani proses Akreditasi. Setelah mendapatkan perpanjangan selama setahun dari Akreditasi pertama di tahun 2007 dengan nilai A. Barangkali perasaan was-was dan gambaran setumpuk dokumen serta sarana dan prasarana yang harus diwujudkan tampak menghantui manakala 'makhluk' Akreditasi hadir. Padahal status sekolah yang terakreditasi sebenarnya tidak semata sebagai penentu bisa tidaknya untuk menyelenggarakan Ujian Nasional. Tapi, akreditasi menjadi cermin untuk melihat sehatnya pengelolaan sekolah dalam 8 standar pendidikan nasional. Yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga pendidik, standar sarana prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian.
Status akreditasi berlaku untuk 5 tahun. Artinya proses pendidikan di sebuah sekolah selama 5 tahun itu akan dilihat bukti dokumen pelaksanaannya melalui 8 standarpendidikan nasional. Sederhananya, tertib dokumen dan administrasi menjadi bagian yang dominan mendukung suksesnya akreditasi. Sehingga, sebenarnya tidak harus persiapan besar-besaran untuk diakreditaamsi, karena kegiatan itu sudah merupakan rutinitas pelaksanaan kegiatan dan program. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, kontrol, evaluasi, tindaklanjut hingga laporan ketercapaian hasil. Semua 8 standar dituangkan dokumennya dalam proses yang tersebut.
Akreditasi diawali dengan proses penilaian diri. Sekolah menilai sendiri melalui 157 instrumen yang merupakan detail dari 8 standar pendidikan. Setelah itu, petugas asessor yang ditunjuk Badan Akreditasi Nasional hadir untuk mencocokkan penilaian dari sekolah dengan kondisi realita yang ada. Selama 2 hari. Alhamdulillah, dari visitasi yang dilakukan asessor meski ada yang menurun namun lebih banyak yang dipotret dan dinilai lebih baik dari asessor. Semoga kita tunggu hasilnya di bulan Desember 2013, SDIT Alam Nurul Islam tetep bisa mempertahankan nilai akreditasinya di posisi A. Amiin.
Posted by: Sekolah Alam Jogja/comment : 1Pembelajaran
Dear SDITAlamania, untuk menunjukkan kepedulian memang harus dinyatakan. Tak cukup hanya niat semata. Bumi kita yang satu ini sudah sangat darurat butuh kepedulian kita. Apalagi Allah sengaja mencipta kita, manusia memang diberi tugas untuk memakmurkan bumi. Jadi, manakala ada manusia kok merusak bumi, itu sama saja dengan menentang perintah Allah. Mencemooh Allah. Naudzubillah. Menumbuhkan kepedulian pada bumi harus sedini mungkin. Alhamdulillah, siswa-siswa kelas 3 SDIT Alam Nurul Islam melakukan kegiatan berupa ekspo atawa pameran. Yang dipamerkan adalah semua produk yang mencirikan dan menunjukkan kepedulian pada bumi.
Produk yang dipamerkan mayoritas dibuat dari barang bekas yang dibuat berbagai hal. Para siswa membuat sebagai proyek selama liburan Idul Qurban. Mainan, hiasan, seni kriya, dan lain-lain.
Pameran itu dibuka untuk umum. Adik dan kakak kelas tertarik untuk ikut menikmati dan mengapresiasi. Tak ketinggalan juga transaksi.
Yang gak sempeet beli cukup terhibur menikmati uniknya benda-benda dari barang bekas. "Meski kecil aksinya namun turut menyumbang keselamatan bumi" begitu pesan ustadz Ariefuddin sewaktu mengomentari di acara ekspo. Selain mengamati, pengunjung juga bisa memberikan komentar tertulis terkait kepeduliannya dengan bumi.
Dear SDITAlamania, Alhamdulillah sekarang pinjam buku makin mudah dan cepat. Kalo dulu harus tulis-tulis. Sekarang tinggal tunjukkan kartu trus discan, udah deh. Ditambah lagi petugas perpustakaan yang juga baru. Ustadz Wahid. Jadinya gak ada alasan lagi deh untuk ribet kalo pinjem buku. Nah, layanan itu pagi ini resmi diluncurkan. Lewat kegiatan Rabu apresiasi, semua siswa dari kelas 1 sampe 6 dikumpulkan di GOR.
Target dari peluncuran ini sekaligus untuk sosialisasi cara peminjaman buku di perpustakaan. Selain dijelaskan secara lisan, penjelasan juga disampaiakna secara visual melalui film simulasi cara peminjaman buku cara baru yang diperankan siswa.
Pertama, masuk perpustakaan ucapkan salam. Kemudian menuju petugas ustadz Wahid dengan menyerahkan kartu untuk dipindai atau discan kehadirannya. Setelah itu dilanjut dengan mencari buku yang akan dipinjam. Begitu buku sudah didapat langsung diserahkan ke ustadz Wahid untuk dipindai barcode yang ada dibuku dan di kartu sebagai tanda bahwa buku sudah dipinjam. Udah deh selesai. Cepat, mudah lagi.
Setiap siswa diharuskan memiliki kartu yang sudah dipasang barcode di dalamnya. Kartu akan digunakan sebagai kartu presensi masuk perpustakaan dan untuk peminjaman buku. Untuk mendapatkannya, setiap siswa diharuskan membayar Rp. 1.500 saja. Murah kan? Di kartu tersebut sudah terisi biodata siswa dilengkapi pas foto. Untuk peminjaman, dalam satu hari setiap anak hanya diperkenankan meminjam satu eksemplar buku. Dengan waktu peminjaman selama 1 pekan. Keterlambatan pengembalian buku akan dikenakan denda sebesar Rp. 100 per hari keterlambatan.
Sudahkah kalian siap untuk pinjam buku sesering mungkin di perpustakaan? Sudahkah kalian siap untuk menjadi Raja dan Ratu Buku di tahun ini. Ayo tak usah nunggu lama, segera dapatkan kartumu dan pindaikan di mesin pindai perpustakaan !