Juni 2013

    Tarhib Ramadhan 1434 H : The President

    Dear SDITAlamania, Ramadhan kali ini alhamdulillah kan sebentar lagi tiba.  Cuma agak spesial waktunya. Pas liburan akhir semester. Jadinya memasuki tahun ajaran baru nanti pas masuk Ramadhan pekan-pekan pertama. Karena pekan depan liburan udah mulai, agenda tarhib via pawai Ramadhan diajukan agak jauh sebelum Ramadhan dimulai.

    DSC_4392Karena agak jauh itu rasa dan nuansa Ramadhan pun belum bersemi. Tapi, justru tugas utama kegiatan tarhib ini. Yaitu menciptakan suasana bergembira sambut Ramadhan. Misi kita di pawai ini cuma satu, yaitu menyalurkan gembira dan bahagia kita kepada semua masyarakat di sekitar yang dilewati rombongan pawai, begitu pesan kepsek, ust. Udin. Jika sewaktu kita lewat,orang-orang banyak ceria nan gembira. Berarti misi kita sukse. Tetapi, jika sewaktu berjalan, kita malah mengganggu orang-orang di sekitar. Mengganggu hak pakai jalan, sehingga orang-orang justru dongkol dan marah. Berarti misi kita gagal. Berbagai persiapan yang telah kita buat sia-sia. Bukan ceria yang kita ciptakan tapi malah kemarahan. Begitu peringatan ust.Udin di dalam sambutannya.

    DSC_4396Tema pawai kali ini adalah The President. Bapak presiden dan wakilnya akan langsung tiba dan meninjau rakyat yang akan melakukan demo BBM. Tapi BBM ini bukan Bahan Bakar Minyak loh, tapi Benar-Benar Menyambut. Bapak Presiden akan segera mendukung dengan program BaLSem. Tapi ini bukan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat loh. Tapi BaLas dengan SenyuMan. Karena pawai ini bertujuan untuk mengajak orang supaya bergembira sambut Ramadhan. Anak-anak pada kaget, tiba-tiba di tengah lapangan muncul mobil yang dibawa oleh paspampres berseragan ijo-ijo. Kemudian, keluarlah Bapak Presiden dan wakilnya. Yang langsung cek setiap peserta. Setelah sudah dipastikan beres. Bapak presiden langsung melepas satu per satu pasukan.

    DSC_4401Rombongan diperpanjang dengan gabungan dari siswa-siswi dari SMPIT Alam Nurul Islam. Berbagai kostum dipakai sesuai dengan tema yang dipilih. Ada yang bertema pekerjaan lengkap dengan kostum profesinya, kaum tani bahkan ada pula yang bertemakan tokoh wayang.

    DSC_4414

    DSC_4390Tidak ketinggalan ustadz-ustadzahnya berkostum untuk semarakkan pawai. Menarik perhatian agar pesan sambut ramadhan sampai mengena. Hingga di hati. Sepanjang perjalanan tak lupa bunga dan jadwal imsakiyak dibagikan kepada masyarakat sekitar.

    DSC_4480Bapak Presiden dan wakilnya setia sekali mengawal seluruh rombongan. Untuk memastikan BBM (Benar-benar Menyambut) kena ke semua masyarakat. Dan dengan tetap senyum meski di hari yang terik panas tak mengurangi semangat sambut Ramadhan.

    DSC_4618Seperti biasa, setelah agenda pawai dilanjutkan dengan bersih kelas. Semua siswa bergotong royong memastikan tak ada kotoran sedikit pun di setiap sudut kelas. Masing-masing kegiatan ini, baik pawai dan kebersihan akan diambil juaranya. Waktu pengumuman tiba, semua siswa dikumpulkan di GOR. Sambil menunggu hasil penilaian, anak-anak diberi doorprize melalui pertanyaan. Juga diselingi dengan pemutaran film animasi dari ProductiveMuslim.com yang berisi tentang tips-tips Ramadhan. Ust. gusdul juga kita sudah terlanjur menyebut ibadah syiam dengan puasa. Padahal puasa berasal dari kata sanksekerta yaitu pawasa yang berarti menderita. Padahal dengan syiam justru kita harus produktif, bukan malah menderita. Ya kan dear?

    [youtube http://www.youtube.com/watch?v=bdJIVq_J168?rel=0]

    Khotmil Qur'an 2013

    Dear SDITAlamania, sungguh tahun ini penuh kejutan yang ditunjukkan oleh para siswa di bidang baca tulis al-Qur'an. Pasalnya, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Siswa yang lulus Imtihan alias ujian akhir Qiroaty menunjukkan jumlah yang berlipat. Ada 20 anak. Subhanallah. Ke-20 anak itu yang lulus dengan kriteria nilai terpenuhi dari 30 siswa yang mengikuti prosesi mtihan akhir semester 2 ini. Sebagai bentuk syukur dan merupakan rangkaian yang dilalui para siswa yang sudha lulus metode Qiroaty, mereka harus menjalani Khotmil Qur'an.

    qiroaty1Namun, dari 20 siswa itu mayoritas siswa putri yang putra hanya 2 saja. Itu pun kalem-kalem semua. Sepertinya untuk lulus Qiroaty memang harus butuh karakter yang tekun. Ada perbandingan lurusnya. Kebetulan peraih nilai UN tertinggi juga lulus imtas. Meski tidak semua kelas 6, siswa kelas 5 dan 4 cukup banyak juga. Malahan saat imtas ada 1 anak kelas 3 yang juga ikut. Dan nilainya nyaris kurang sedikit saja lulus.

    qiroaty2Acara khotmil diawali dengan prosesi khataman. Semua anak membaca surat-surat pilihan yang dibaca sesuai kaidah dan lagu Qiroaty. Terdengar jelas dan rampak bacaannya. Undangan yang hadir selain orang tua siswa yang dikhatami, juga mengundang orang tua/wali siswa lainnya. Juga perwakilan dari lembaga Qiroaty dari sekolah lain. Dan tidak lupa dari korcab Qiroaty Jogja.

    qiroaty6Di acara tersebut, hadir ust. Syatori Abdurouf yang memberikan tausyiah terkait dengan Qur'an. Di awal tausyiahnya, ustadz Syatori menyentil, jangan sampai acara yang membahagiakan ini justru mencemooh para orang tua. Lho kok bisa. Orang mungkin akan langsung menganggap bahwa si anak yang telah lulus ujian imtas dan bagus dalam membaca Qur'an, tentulah orang tuanya lebih ahli. Meski kemudian hal itu tidak serta merta selalu benar. Sehingga orang tua bisa saja jadi malu dengan anggapan itu. Beliau menyampaikan, bahwa Qur'an itu bisa mendatangkan karomah. Karomah bermakna, mampu meluluhkan. Beliau contohkan, misal ada pengumuman ada seorang anak berusia 10 tahun hafal 30 juz, hati siapapun yang mendengarnya akan takjub, dan luluh. Bahkan Qur'an itu mampu menghadirkan pengaruh kuat bagi pendengar meskipun kurang paham maknanya. Qur'an yang dibaca itu haruslah mampu merasuk ke dalam hati. Karena dengan itu jadilah hati punya furqon, pembeda. Yang siap digunakan dalam memutuskan baik-buruk, benar-salah dan manfaat-madharat. Qur'an juga akan menambah keimanan.qiroaty3Di sesi akhir, setiap peserta akan diuji publik. Setiap hadirin dipersilahkan memberikan pertanyaan. Baik yang terkait khusus ilmu Qur'an maupun hal lain yang masih ada hubungannya dengan Qur'an dan aktivitas belajar baca Qur'an. Beberapa hadirin tampak serius memberikan pertanyaan. Alhamdulillah para siswa mampu menjawab dengan tuntas, meski ada satu pertanyaan yang dibatalkan dikarenakan hal tersebut belum menjangkau pengetahuannya.

    qiroaty5 qiroaty4

    Lomba Pustaka 2013

    Dear SDITAlamania, menjadi even annual alias tahunan, Lomba Pustaka akan menghiasai setiap pengakhiran semester 2. Lomba-lomba yang diselenggarakan sengaja berbasis eksplorasi pustaka. Gak hanya buku loh,sekarang kan udah jaman teknologi informasi. Jadi eksplorasi dari internet juga ngikut. Berikut mata lombanya.

    DSC_4192salah satu cabang lomba pustaka yang baru adalah lomba Paint dan edugame sains-matematika. Dari namanya saja udah pasti harus pake komputer. Sehingga menjadi wajib kalo tempat lombanya harus di laboratorium komputer.

    DSC_4179salah satu cabang yang bergengsi adalah pemilihan raja dan ratu buku. Yaitu anak yang paling banyak meminjam dan membaca buku selama setahun. Selain itu ada pemilihan The Best Tunurisba (Tujuh Menit Nurul Islam membaca), merupakan program pembiasaan baca buku sehari minimal 7 menit.  Lomba digelar mulai hari Senin, 17 hingga Kamis, 20 Juni 2013.

    DSC_4181Sedangkan puncak acaranya pada hari Jum'at, 21 Juni 2013 yaitu Temu penulis populer dan bazar buku dan jajanan sehati. Penulis kali ini yang hadir adalah mas Dennis Dinamiz penulis buku Membuat Belajar Selezat Coklat. Mas Denis berkisah tentang tips bagaimana untuk menjadi penulis. Untuk menulis bisa dimulai dengan membiasakan menulis buku harian atau diary. Nah, dari tulisan-tulisan yang pendek harian itu bisa kemudian digabungkan menjadi tulisan yang utuh dan bermakna.

    Sedangkan untuk bazar cukup rame. Dikarenakan memang anak-anak sudah siap dengan uang jajannya. Pesannya, perbanyaklah jajan untuk konsumsi otakmu bukan perutmu. Kalo hanya makanan perut yang dikejar tak akan awet lama. Tapi jikalau otak yang selalu diberi makan maka otak akan tambah cerdas. Mampu cekatan menentukan pilihan dan temuan.

    Selamat Hari Lingkungan ke-41, 5 Juni 2013

    Menyambut peringatan hari Lingkungan Sedunia ke-41, berbarengan dengan acara Pelepasan Siswa kelas 6 SDIT Alam Nurul Islam, mengadakan acara bersih pantai. Lokasinya di pantai Goa Cemara, Bantul.

    DSC_4023Salah satu pantai yang menjadi andalan wisata di Jogja karena kekhasan hutan Cemara Udang yang lebat. Saking lebatnya hingga membentuk Gua besar. Sehingga orang dengan mudahnya menyebut pantai ini dengan pantai Gua Cemara. Tapi sayangnya indahnya hutan Cemara sirna manakala menyusuri tepi pantai. Pandangan kita akan diusik dengan onggokan sampah yang menyebar di sepanjang pantai. Sampah-sampah itu ada yang dikirim oleh gelombang air laut dan ada juga ya memang ulah para pengunjung yang sembarangan menyimpan sampahnya.

    DSC_4004

    Melihat kondisi pantai yang kotor mengusik guru dan siswa SDIT Alam Nurul Islam. Di pagi buta setelah sambung rasa setelah dzikir pagi langsung bergerak kumpul di lapangan. Setiap anak membawa tas kresek, berbaris. Begitu cek lengkap, seluruh pasukan dikerahkan menuju pantai.

    DSC_4022Mari kita selamatkan lingkunga kita dari sekecilpun kerusakan. Dari sampah pun. Siapa lagi kalo bukan kita yang memulai. Sekecil peran kita menyelamatkan lingkungan kita akan menjadi inspirasi lainnya untuk melakukan hal yang sama. Sudah tentu pahala sudah ditetapkan oleh Rabb pencipta lingkungan. Dan hal itulah misi yang nempel dengan setiap penciptaan manusia. Menjadi khalifah pemakmur bumi.

    DSC_4033


    Pelepasan Kelas 6 : Pandansimo to Goa Cemara

    Dear SDITAlamania, Kalo awal mula siswa diserahkan orang tua kepada sekolah, maka setelah selesai menjalani 6 tahun pembelajaran di SDIT Alam, sekolah akan menyerahkan kembali kepada orang tua siswa. Berbeda mungkin, dengan sekolah yang lain untuk melepas siswa kelas 6. Tanpa acara gebyar, SDIT Alam justru melakukan prosesi ini dengan acara khasnya. Perjalanan malam di alam. Pilihan kali ini berlokasi di pantai selatan. Dahulu pernah memilih pantai untuk perjalanan, mulai dari pantai Bugel dan berakhir di pantai Glagah. Sekarang mengarah ke timur. Mulai dari pantai Pandansimo berujung di pantai Goa Cemara.

    DSC_3721Meski cuaca mendung tapi tak menyurutkan semangat siswa dan guru untuk menjalani prosesi Pelepasan. Tiba di lokasi sekitar pukul 5 sore. Anak-anak keliling mengenal wilayah. Rombongan dengan 4 bis mengangkut semua siswa kelas 6  dan semua guru dan karyawan. Meski ada beberapa yang berhalangan ikut kurang lebih ada 120 orang yang siap berjalan massal. Transit di masjid Pandansimo menjelang maghrib semua peserta siap-siap jama'ah sholat Maghrib.

    DSC_3820 Di pesisir pantai meski ada masjid tapi tak ada petugas yang adzan. Bahkan suara adzan dari masjid lain terdengar jauh. Dilihat dari fisiknya, sedikit kurang terawat. Di langit-langit tampak ada beberapa kotoran hewan menempel. Setelah sholat dilanjut dengan makan malam bersama. Secara kelompok melingkar semua peserta bercengkrama sambil makan.

    DSC_3759Sambil menunggu 'Isya tiba, semua guru melakukan briefing untuk pelaksanaan perjalanan nanti. Rencananya semua siswa akan dikelompokkan dengan disertai 1 pendamping. Mereka diharuskan menyusuri pantai dengan petunjuk berupa pathok bambu dengan tali rafia merah di atasnya. Di perjalanan mereka diharuskan juga singgah di beberapa pos yang akan memberikan beberapa tugas.

    DSC_3777Sebelum berjalan semua siswa dan guru melakukan pelemasan otot dahulu. Dipimpin oleh ust. Agus Dwi Jatmiko. Perjalanan akan dilepas tepat pukul 20. Ust. Gusdul memberikan pengantar dahulu tentang maksud adanya perjalanan malam ini. Anak-anak dibawa pada pemahaman tentang pentingnya proses perjalanan kehidupan. Lulus SD tidak berarti sudah selesai. Masih panjang jalan. Jalan yang harus dilalui untuk sukses tidak semata di dunia tapi jauh di akhirat. Ilmu mereka sangatlah sedikit untuk dikatakan cukup. Pengalaman mereka barulah debu dari secuil kehidupan. Kedewasaan mereka masih jauh dari kematangan. Dengan itu belajar adalah aktivitas tak mengenal akhir.

    DSC_3898Kondisi medan yang dominan berpasir sangatlah indah kala siang hari. Tapi ekstrim sekali saat malam. Ditambah di beberapa bibir pantai memang bekas lkasi abrasi berat. Terutama di wilayah pantai Kwaru yang merupakan jalur perjalanan. Sedangkan di langit, mendung menggelayut tebal. Lengkaplah sudah. Peringatan dari ustadz Irman, berjalanlah minimal 5 meter menjauh dari bibir pantai. Teruskan perjalanan dengan menggunakan jas hujan saat hujan turun. Jangan sering minum air minum meski kondisi lelah karena akan mengakibatkan metabolisme tubuh makin cepat sehingga kaki akan bengkak dipenuhi dengan cairan tubuh.

    DSC_3918Tim perintis yang terdiri dari ustadz/ah berjalan paling awal membuka jalur track yang aman sekaligus memberikan petunjuk berupa pathok bambu bertali rafia merah. Idealnya track mengambil dekat pantai dengan jarak minimal dari bibir pantai 5 meter. Namun tidak semua kondisi bibir pantai baik. Bekas abrasi mengakibatkan adanya kerusakan sehingga track dipindah mauk ke hutan yang dipenuhi semak belukar. Rencananya sebelum finish, semua peserta wajib singgah di 2 pos.

    DSC_3944Di tengah perjalanan tiba-tiba hujan turun dengan deras. Karena setiap peserta sudah siap dengan masing-masing mantel, dengan sigap langsung dipakai. Tapi perjalanan tetap berlanjut. Di pos kedua dibatalkan untuk meminimalkan resiko hujan. Kondisi makin heroik apalagi ternyata ada peserta yang lupa bawa jas hujan serta ada juga guru yang cuma bawa payung. Kebayang kan hujan deras di pantai dengan angin yang sangat kencang?

    DSC_3959Tim penyapu bertugas memastikan tidak ada barang yang jatuh tertinggal. Sekaligus mencabuti seluruh pathok petunjuk jalan. Meski kondisi masih basah hujan dengan masih berkostum jas hujan tugas penyapuan dikerjakan dengan baik.

    DSC_3970Kelompok terakhir terlihat cukup kepayahan. Ditambah ada anggotanya yang tidak bawa mantel. Pemandu menunggu istirahat untuk merefresh tenaga untuk jalan supaya berhasil sampai finish. Di kegelapan hanya berpenerang senter, di depan deburan ombak makin kencang dengan ujung gelombang makin dekat setelah hujan berhenti. Sampai di pantai Goa Cemara pukul 01 lebih. Namanya Goa Cemara tapi tidak ada satupun gua di situ. Goa cemara hanya istilah karena disitu memang pohon Cemara Udang lebat membentuk gua. Kondisi basah digunakan untuk bilas mandi meski dingin supaya air yang bercampur keringat tidak menempel di badan. Tapi banyak juga yang cukup dengan bersih diri dari pasir trus baring tiduran. Di lokasi peserta putra istirahat di pendopo sedangkan peserta putri di pondok makan yang lebih tertutup.

    DSC_3974Meski lelah, agenda tahajud tetap menjadi menu wajib. Jam 03.00 semua siswa dibangunkan. Pendopo diubah untuk pelaksanaan sholat Tahajud berjama'ah. Suasana hening, hanya deburan ombak di kejauhan mengiringi khusyuk sholat Tahajud. Menjelang Shubuh, ustadz Budi selaku imam memberikan refleksi terkait dengan kegiatan perjalanan malam. Peserta diingatkan dengan perjalanan kehidupan dan bagaimana pengakhiran kehidupan yang baik.

    DSC_4017 Setelah Shubuh untuk menghangatkan badan sekaligus Aksi Lingkungan, diadakan bersih pantai. Semua siswa membawa kantong plastik. Mereka memburu sampah-sampah anorganik yang bertebaran di pantai baik yang dibawa gelombang laut atau dari para pengunjung yang tidak tertib buang sampah.

    DSC_4037Memang indah ya ukhuwah itu. Pantesan Rasulullah SAW dahulu memilih ukhuwah untuk mengikat Anshor dan Muhajirin. Allah juga tegaskan tak satupun orang yang bisa membelanjakan harta dan waktu untuk menandingi kekuatan ikatan ukhuwah. Acara dilanjut dengan sarapan pagi bareng dengan menu soto pantai Goa Cemara.

    DSC_4048

    Berteduh di bawah Cemara Udang, pohon yang sengaja ditanam untuk meredam kala Tsunami datang. Menikmati hangatnya kepulan soto sambil bercengkrama. Dari kejauhan para orang tua sudah tampak hadir. Orang tua sengaja hadir untuk mengikuti acara yang merupakan rangkaian akhir dari pelepasan. Yaitu acara Penyerahan kembali anak kepada orang tua.

    DSC_4069Semua orang tua, guru dan siswa kelas 6 berkumpul bersama. Acara dilangsungkan cukup sederhana. Setelah dibuka, ustadz Udin selaku kepala sekolah memberikan sambutan penyerahan siswa kepada orang tua. Tak terasa sudah 6 tahun kebersamaan siswa dan guru bersama belajar di SDIT Alam Nurul Islam. Sekolah yakin bahwa orang tua pasti tidak sembarangan memilih SDIT Alam sebagai tempat belajar putra-putrinya. Tentu banyak hal yang menghiasi selama proses pendidikan di SDIT Alam. Baik berupa ucapan, perlakuan yang turut menyumbang emosi negatif para orang tua, permohonan maaf yang dalam untuk diikhlaskan. Proses yang membuat anak-anak orang tua tidak terlepas dari peran guru-guru yang hebat yang mendampingi di setiap tahun usia mereka di SD. Pesan untuk selalu mandiri menyertai setiap siswa bahwa kontrol guru-guru sudah mulai lepas. Artinya setiap siswa sudah selalu siap untuk membentengi diri dari pengaruh buruk. Ditambah lingkungan baru yang sudah menjadi pilihan untuk melanjutkan pendidikan sesuai dengan harapan masa depan anak. Dari pihak orang tua diwakili oleh Pak Eko yang menerima dan sekaligus juga menyampaikan maaf atas perilaku anak-anak selama proses pendidikan di SDIT Alam. Semoga amal ustadz/ah mendapat balasan yang lebih baik dari Allah. Acara dilanjut dengan penyerahan penghargaan bagi siswa yang mencapai prestasi pada ujian akhir sekolah. Dari orang tua juga memberikan kenang-kenangan berupa media pembelajaran yang bermanfaat untuk sekolah. Acara ditutup dengan salam-salaman orang tua-siswa dan guru.

    DSC_4112DSC_4102DSC_4104DSC_4115DSC_4117