Mei 2012

    Rafting in The Cave

    Outing kelas 5 di semester Genap ini boleh dibilang pengalaman yang fantastis. Habisnya, sambil belajar tentang kenampakan alam berupa gua dilakukan sambil merakit. Susur gua sambil merakit ? Tak lain dan tak bukan itu pasti dilakukan di gua Pindul. Meski baru dibuka tahun 2011 untuk wisata namun peminatnya banyak. Gua Pindul terletak di di Dusun Gelaran II RT.1 & 2 Bejiharjo,Karangmojo Kab.Gunung Kidul Yogyakarta, nih koordinat GPSnya S7°55'50.4" E110°38'58". Gua Pindul merupakan satu dari rangkaian tujuh gua yang dialiri sungai bawah tanah di daerah Bejiharjo, masyarakat setempat  menyebut tujuh sumber mata air; Mata air sungai Modal, Semurup, Plengkung alam Kedung Buntung, Gedang Tirto, Suroh, Sungai Pindul dan Gedong (sumber). Masyarakat setempat yang mengelola menyebut wisata ini dengan Wira Wisata.


    Perjalanan menuju lokasi melewati jalan Piyungan-Wonosari dengan tanjakan di daerah Pathuk. Setelah sampe kota Wonosari tim dari Wira Wisata Gua Pindul sudah menjemput kami untuk memandu menuju lokasi. Begitu sampe semua siswa dibriefing dahulu untuk mendapatkan penjelasan bagaimana yang harus dilakukan sewaktu menyusuri gua. Agar keamanan dan kenyamanan terkendali. Standar safety diberlakukan dengan penggunaan rompi pelampung berwarna oranye menyala untuk setiap peserta.

    Yang dijadikan rakit adalah ban dalem truk. Satu ban untuk satu orang. Jadinya setiap peserta membawa sendiri bannya menuju pintu masuk gua Pindul yang berupa danau semacam empang kecil berwarna hijau yang di pagari oleh bebatuan karst kapur.


    Satu persatu peserta mauk ke gua. Beserta pemandu yang berenang meski ada beberapa tempat yang tidak begitu dalam, namun untuk safety, setiap peserta wajib tetap di atas ban. Memasuki mulut gua sudah tampak dinding atap dan kanan-kiri yang terbentuk secara alami dari batuan kapur. Berlekuk-lekuk dan menonjol tumpul dan lancip. Karena arus tidak begitu kencang, secara perlahan setiap siswa bisa mengamati dengan baik.



    Semakin ke dalam, tonjolan batuan kapur baik yang menggantung atau stalaktit maupun yang menjulang ke atas atau stalagmit membesar saja ukurannya. Bahkan di sini ada Stalaktit terbesar ke-4 di dunia. Ck . . ck . . patut bangga dong ternyata di Jogja punya potensi ilmiah dan wisata yang bisa jadi kebanggaan dunia. Di dalam juga terdapat lubang di atas atap gua.


    Semua terbentuk secara alami. Terbayangkan kan berapa lama batuan kapur itu berproses membentuk ikatan yang kuat yang sangat indah membentuk gua.


    Alhamdulillah, perjalanan sudah selesai. Pintu keluar gua menghantarkan akhir dari perjalanan susur gua Pindul. Subhanallah, sebuah pengalaman yang menarik. Mengagumi ciptaan Allah, semakin merasa diri ini kecil saja dan begitu banyak ilmu dan karya-Nya yang harus memancing kita untuk selalu mentafakuri sehingga makin dekat dengan-Nya.

    Selamat Hari Pendidikan !

    Menjadi peringatan tahunan setiap tanggal 2 Mei dijadikan sebagai hari Pendidikan secara Nasional. Kebetulan di hari tersebut bersamaan dengan taggal lahirnya Ki Hajar Dewantara, tokoh perintis pendidikan di negeri tercinta ini. Bentuk peringatan pendidikan di SDIT Alam tidak dilakukan dengan upacara. Namun dikemas dalam acara yang lebih khusus tak kalah mantapnya.



    Seluruh siswa dan guru berkumpul di GOR SDIT Alam. Dengan duduk lesehan sama saat belajar di kelas, semua hadirin mengikuti acara. Di depan selaku pemandu acara ada ustadz Bintara. Acara dibuka dengan bacaan Al-Fatihah, yang juga sesuai arti dan kedudukannya sebagai surah pembuka Al-Qur'an. Seluruh hadirin tertib duduk dengan nyaman. Setelah dibuka dilanjutkan dengan acara muroja'ah atawa menghafal kembali surah-surah di Juz 30. Dimulai dari surah An-Naba hingga berakhir di surah An-Naas. Pemandu muroja'ah langsung oleh ustadz Ahmad Shidiq Al Hafidz. Guru Qiroaty dan juga sekaligus hafal seluruh Qur'an.



    Hampir kurang lebih 45 menit semua hadirin menghafal kembali surah-surah di juz 30. Bagi kelas kecil surah-surah awal masih segar diingatan. Bagi kelas atas yang sudah masuk di juz 29 hafalannya, agak-agak sedikit beberapa ayat yang harus dipandu. Memang nambah hafalan tuh lebih mudah daripada mengingatnya. Makanya kalau sholat terutama untuk sholat yang raka'atnya banyak, semisal tahajud. Selalu aja pake surah-surah yang panjang, supaya ingat terus. Setelah me-refresh hafalan juz 30 dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Terima Kasih Guruku bersama-sama dengan panduan Viewer di depan.


    [youtube http://www.youtube.com/watch?v=tsckpzmm6m4]


    Yang sudah hafal makin semangat nyanyinya. Plus makin nusuk aja sampe ke hati, betapa besar jasa para guru-guru kita sehingga kita menjadi manusia yang mampu dan bisa. Selanjutnya dalam momen hari Pendidikan ini juga ditayangkan beberapa video pendek yang berisi pesan untukpeduli dan  buang sampah pada tempatnya. [youtube http://www.youtube.com/watch?v=kilKJGHQQGo]


    Masalah yang dimulai dari kebiasaan buruk namun dampaknya sungguh buruk luar biasa. Meski di hadits banyak dikaitkan antara kebersihan dan keimanan tapi tetap saja karena kebiasaan yang mendarah daging sangat cuek saja dengan sampah. Jika kita perhatikan orang-orang yang tak peduli dengan sampah sejatinya rasa egois sudah cukup kuat memenuhi hatinya hingga tega bahwa sampah yang ia biarkan atau buang sembarangan adalah bahaya baik pada diri maupun orang lain.



    Acara ditutup dengan penampilan puisi untuk guru oleh kakak-kakak kelas 6 serta ustadz Yunarko. Mengingat Pendidikan seharusnya mengingat juga seberapa peran pendidikan telah membangun negeri ini. Potret akhir-akhir ini baik dari bentuk kriminalitas secara kasar maupun yang dilakukan oleh para pejabat dengan korupsinya. Bahkan di dunia pendidikan dengan momen Ujian Nasionalnya yang ditujukan sebagai alat untuk evaluasi akhir justru dinodai dengan kecurangan. Ada seorang tokoh pendidikan berpesan. Pendidikan itu ibarat mata air sungai yang terus mengalir membesar sampai ke muara. Jika kejahatan itu dilakukan bukan oleh praktisi pendidikan ibarat pencemaran di sepanjang sungai. Namun jika yang melakukan kejahatan itu adalah guru dengan kecurangan ibarat sungai sudah tercemar dan beracun sejak dari sumber. Bagaimnana rupa kehidupan di sungai hingga muaranya ?