Oktober 2010

    [Parenting School VIII] : Segelas Susu Panas Mengantarkan Sukses Anak-anak

    Sudah menjadi tekad bahwa para orang tua juga harus sekolah. Karena prinsip keterpaduan dalam Sekolah Islam Terpadu termasuk didalamnya adanya keterpaduan pendidikan antara sekolah dan rumah. Jangan sampai ada kontradiksi antara ustadz-ustadzah di sekolah dan orang tua di rumah. Sehingga Sekolah Orang Tua akan menghadirkan para orang tua sukses mendidik putra-putrinya yang patut dibagikan pengalaman kepada para orang tua wali dan ustadz-ustadzah.

    Kali ini, menghadirkan Ibu Hj. Sri Muslimatun, M. Kes. Bagi kalangan ibu-ibu, ibu satu ini pasti banyak dikenal. Bu Muslimatun adalah pimpinan Rumah Bersalin Sakina Idaman. Beliau adalah ibu dari 3 putra. Dua putra kandung dan seorang putri asuhnya. Kedua putranya seorang dokter. Putra pertama seorang dokter Spesialis Anak. Yang kedua seorang dokter umum. Bersuamikan Pak Damanhuriyang sekarang menjabat sebagai lurah di Sinduadi Mlati.

    Menurut beliau, kebiasaan adalah kegiatan yang dilakukan berulang sama persis atau mirip. Karena berulangnya jadilah kebiasaan. Lama kelamaan akan membentuk karakter pada diri seseorang. Begitu, beliau mengawali dalam membagi pengalamannya mendidik kedua anaknya.

    Beliau merupakan anak ke 10 dari 11 bersaudara. Yang sudah hidup menjadi anak yatim sejak kecil. Sehingga kehidupan yang penuh keprihatinan ditempuhnya sejak kecil. Pun setelah nikah dengan suaminya, pak Damanhuri. Termasuk sewaktu hamil anak pertama, pak Damanhuri melakukan ibadah (meski tidak ada tuntunannya) yaitu puasa selama 40 hari. Hanya dengan maksud agar keturunannya harus lebih baik dari kondisinya sekarang. Sebenarnya pendidikan yang diterapkan kepada kedua putra beliau sederhana saja. Cuma ada kebiasaan yang menarik selalu dilakukan sejak kecil. Bahkan hingga sekarang kedua putranya sudah menikah. Kebiasaan itu adalah, bu Muslimatun selalu membangunkan kedua anaknya untuk sholat Tahajud dengan segelas air Susu Panas. Sehingga sempat agak diprotes putra keduanya sewaktu anak pertama sudah beristri, bu Muslimatun masih saja membangunkan dengan segelas air Susu Panas. Sekaligus menantunya juga.

    Rupanya kebiasaan ini melekat kuat di keluarga bu Muslimatun. Sewaktu putranya belajar di Eropa, bu Muslimatun masih saja membangunkan untuk Tahajud. Di seberang sana, putranya sudah bangun meski tanpa Susu Panas. Saat ada acara Talkshow yang mengundang putranya di sebuah stasiun radio, putranya ditanya "Kenikmatan apa yang paling nikmat dirasakan hingga saat ini di usia 24 tahun?", putranya menjawab "Saat dibangunkan dengan segelas Susu Panas"

    Beberapa nilai yang diterapkan bu Muslimatun dalam mendidik anaknya :

    a. Anak akan mudah sekali melakukan apa yang ia lihat bukan yang ia dengar. Dibuktikan dengan keduanya anaknya yang berprofesi menjadi dokter. Karena dari kecil selalu melihat aktivitas ibunya yang melakukan pelayanan pada ibu melahirkan. Bahkan anaknya yang kedua berkata "Ma, sudahlah nanti aku akan gantikan Mama"

    b. Tidak ada Anak yang Nakal. Beri cukup 'Kesejahteraan' pada anak. Dengan memberikan pendampingan dan kepedulian dengan aktivitasnya terutama sekolah. Putra pertamanya dulu sempat dikatakan nakal oleh guru dan teman-temannya atas kelakukan yang ditunjukannya. Bahkan sempat dibawa ke psikolog anak untuk mencari tahu penyembuhannya. Ternyata, selama ini anaknya merasa kurang diperhatikan dikarenakan sibuknya aktivitas beliau. Begitu didampingi, bahkan saat mengikuti lomba pidato tingkat propinsi bisa juara. Mulai tumbuhlah eksistensinya. Percaya diri muncul, mulailah berubah sikapnya lebih 'menep', bijak dan tidak 'liar' lagi.

    c. Berilah Peringantan bukan Larangan. Terlalu banyak melarang akan membuat anak menjadi takut untuk mencoba. Sedikit-sedikit takut salah. Takut gagal. Berilah pemahaman bahwa hal yang buruk akan dirasakan jika dilakukan, sehingga memunculkan sikap kehati-hatian dalam berbuat.

    d. Marahlah dengan Bijak bukan untuk Pelampiasan. Anak yang dibentuk selalu dengan kelembutan terkadang membuat manja. Tidak mandiri dan kurang percaya diri jika harus tampil. Marah bisa jadi sebagai pemerkaya emosi anak, sehingga jika menghadapi kondisi serupa tidak kaget.

    Pameran Kaktus

    Memasuki tema Batu di pembelajaran kali ini, kelas 3 mengadakan event pameran. Pameran Kaktus. Loh apa sih hubungannya dengan tema batu? Kaktus adalah tanaman yang bisa bertahan di daerah yang sangat sedikit air. Artinya di daerah yang dipenuhi bebatuan yang sangat sulit air, seperti di gurun pasir adalah tempat hidup yang pas untuk Kaktus.
    Banyak macamnya dan unik-unik bentuknya. Harganya berkisar dari Rp. 5000 untuk yang sederhana, sedangkan yang berwarna dan unik sekali bisa sampai Rp. 20.000.

    Ternyata banyak juga peminatnya. Begitu dibuka, langsung banyak siswa yang berkumpul. Ada yang sekedar melihat, tapi banyak juga yang memang bener-bener beli.

    Sepertinya trend pameran akan sering diadakan. Selain mengasah sense menjual, anak-anak juga belajar bagaimana membuat kemasan menarik supaya dilirik oleh calon pembeli.

    Outing Kelas 6 : Tour di Lereng Merapi

    Pembelajaran di luar ruang kelas 6 kali ini mengambil tema ”Perkembangbiakan tumbuhan dan Bencana Alam”. Hari ini Kamis, 21 Oktober 2010 kami merasa bersemangat sekali, tidak seperti hari biasa. Ya, tidak lain kegiatan yang kami tunggu-tunggu tiba juga. Kelas 6 dapat yang terakhir, bukan apa-apa sih, Cuma agak gimana gitu kelas 1-5 sudah outing, kita kok belum…..

    Tempat yang pertama, kita akan mempelajari perkembangbiakan tumbuhan khususnya tanaman hortikultura. Apa itu tanaman hortikultura?. Kata Pak sukarman, petugas yang mendampingi kita, tanaman hortikultura adalah tanaman yang termasuk tanaman sayur, buah dan tanaman hias.  Kalian pasti tahu dong! Tanaman sayur, yaitu tanaman yang dimanfaatkan hasilnya untuk sayuran. Bagian yang dimanfaatkan dapat berupa bagian akarnya, batang, daun, buah dan bijinya. Biasanya tanaman ini berumur pendek, 30 hari – 120 hari.Tanaman buah, jelaslah yang diambil adalah bagian buahnya, biasanya daging buahnya. Biasanya umur tanaman ini termasuk tahunan, tapi ada juga yang berumur pendek. Tanaman hias, semua bagian tanaman dapat menjadi daya tariknya. Fungsi utama adalah untuk hiasan taman di rumah, perkantoran, jalan, juga taman kota.

    Berikut ini adalah acara sekolah lapangan kita, seperti pak tani ya? Tapi tidak mengapa supaya teman-teman tahu, besok jika mau jadi petani, petani yang pintar.



    Kami berada di depan kebun anggrek BP2APH Ngipik Sari. Tanaman anggrek tanah ini, tingginya  hampir setinggi kita. Kami berada dibagian atas kebun anggrek,  bunganya  indah lho.. warnanya kuning kecoklatan totol-totol.

    Inilah suasana sekolah lapangan kami, Pak sukarman menjelaskan fungsi mulsa pada tanaman cabai varitas cipanas dan tomat varitas kaliurang. Kemudian juga pada tanaman buncis dan kacang panjang. Secara umum mulsa berfungsi menahan hara supaya tidak pergi kemana-mana jika terkena air hujan, menjaga kelembapan tanah dan juga membatasi pertumbuhan gulma pada tanaman.

    Belajar ditengah sawah dengan petugas penyuluh lapangan(PPL) langsung, selain dapat ilmu mengenai tanaman buncis, tomat, cabai, kacang panjang. Kita-kita juga dapat nasehat banyak supaya rajin belajar, supaya tidak sia-sia pengorbanan ortu.

    Umar sedang mengamati tanaman buncis, eeeh kemarin kita bareng-bareng petik buncis yang masih muda dan langsung kita makan . Tahu nggak rasanya??? Oh, ternyata manis, lho… buncis disana tidak disemprot pestisida jadi langsung makan tidak apa-apa .



    Ahmad sedang merasakan buncis Ngipik Sari, kress nyam-nyam…. Enak. Manis rasanya…..

    Kebun bunga mawar merah….kemarin banyak yang mau memetiknya. Untuk dibawa pulang,  diberikan pada orang tercintanya yaitu ortu masing-masing tapi tidak boleh….. nggak cukup…lagi….

    Di pembibitan tanaman buah, kita diterangkan cara perbanyakan sambung pucuk atau enten. Apa itu enten? Yang pasti bukan kelapa muda yang dimasak dengan gula jawa, itu mah . enten-enten isi makanan pada dadar gulung atau mendut goci. Enten adalah salah satu perbanyakan tanaman secara vegetative buatan artinya perkembangbiakan tidak melalui pertemuan benangsari dan kepala putik dan harus dikerjakan manusia.  Enten adalah upaya memperbaiki mutu tanaman dengan menyambung antara tanaman batang bawah yang berasal dari biji dan pucuk tanaman dari pohon induk sebagai batang atas.  Kita harus memilih tanaman batang bawah yang kuat perakarannya, tahan terhadap hama dari tanah, sedang pucuk yang akan disambung haruslah dari tanaman induk yang mutunya baik seperti buah banyak, rasanya manis, daging tebal, warnanya bagus, jika tanaman hias warnabunga yang berbeda dengan batang bawah



    Kita mengunjungi pusat pembibitan jamur edible. Untuk budidaya jamur bahan baku yang diperlukan adalah  bahan baku serbuk kayu, yang diwadahi plastic dan diberi bibit yang diproses diruangan hangat.

    Bahan –bahan yang dibutuhkan dan yang sudah siap untuk diberi bibit.



    Anak-anak kelas VI  bergambar bersama sebelum pulang.



    Setelah dari BP2APH, kita tafakur alam di Taman Gardu Pandang Kaliurang. Dari gardu pandang yang ada kita dapat menikmati pemandangan menakjubkan disekitar Kaliurang. Jika cuaca cerah puncak Merapi akan sangat jelas sekali, walaupun jaraknya 9 km dari sini. Sayang, kemarin cuaca agak berkabut jadi tidak bias menikmatinya. Ditaman ada salah satu anggota ekosistem yang ada di Taman Gardu Pandang, mendapat berkah makanan. Salah satu dari kami berbagi makan siang dengannya. Bahkan kami sempat bermain-main dengannya, sepertinya dia senang dapat makanan dari kami.



    Bunker yang ada di sini terkunci. Bagaimana, jika Merapi meletus saat ini, dimanakah kita berlindung? Kok terkunci????......maklum saat kita ke sana aktivitas  Merapi meningkat dari biasa.

    Gunung Turgo yang sering disangka Merapi jika dilihat dari gardu pandang. Padahal Merapi yang benar masih 9 km dari sini, dan sering tertutup kabut..



    Inilah tujuan kami selanjutnya, Museum Gunung Merapi. Disini kita dapat belajar banyak mengenai gunung berapi. Dari sisi ilmiah dan mitos-mitos pun ada disini. Untuk yang berkaitan dengan mitos kita harus berhati-hati jangan sampai berbuat syirik, yaa!!

    Di hall setelah pintu masuk kita disambut prototype gunung Merapi, yang jika dipencet tombolnya akan mensimulasikan arah jatuhnya kubah kawah. Terdengar suara gemuruh dan dari puncak akan meleleh lava pijar. Pada tahun 1969 ke arah barat daya, 1994 ke selatan agak sebelah barat dan 2006 kemarin kearah timur.



    Kita mempelajari tahapan terbentuknya benua.  Di sana juga kita dapat belajar berbagai tipe gunung berapi didunia, tipe kawah gunung berapi, tipe letusan dari berbagai gunung berapi di dunia. Manfaat gunung berapi juga diulas, antara lain untuk wilayah pertanian, pariwisata, bahan tambang, sumber mataair, resapan tanah .

    Calon ruang simulasi gempa vulkanik, begitu tombol dipencet, jembatannya akan miring. Tetapi ini belum jadi. Jika tahun 2011 kita  datang lagi katanya sudah jadi.

    Kami mengamati sepeda motor relawan yang meninggal terjebak erupsi Merapi tahun 2006 di bunker Kaliadem. Ngeri… ya.. Semoga relawan itu dapat syahid…



    Kelas VI berpose di halaman depan MGM.



    Seluruh kru kelas VI SDIT ANI kecuali Ustadz Bin yang njepret kami…

    Setelah ini kita jenguk Ina yang lagi sakit di RS PKU Gamping, kelihatannya Ina seperti gak sakit dia senyum terus dan ceria. Tapi kata dokter Bambang yang juga ayah dari Dhila, Mbak Ina harus banyak istirahat tidak boleh turun dari tempat tidur. Karena hasil Labnya kandungan protein di urin masih tinggi…kita doakan semoga ginjal Ina segera berfungsi normal…Amin. Kunjungan kita di sini diakhiri dengan doa bersama dipimpin ustatdz Bintara.



    Outing kita kali ini  paling lengkap lho… kita belajar masalah pertanian di BP2APH, belajar gunung api di MGM, bersantai dan tafakur alam di gardu pandang, wisata kuliner di Mbah Carik dan di akhiri dengan menjenguk Ina yang sakit. Berdialog dengan dr. Bambang Edi, Sp. A. sepertinya masih banyak yang mau diceritain di sini tapi dah capek… nih habis mabit. Minggu ini kelas 6 marathon dari outbound, outing, mabit, tapi asyik kan…? Sampai jumpa, ketemu lagi di outing bulan depan…



    Kontributor : Ustadzah Sunarsih

    Tilawah Bareng

    Begitu waktu istirahat panjang di tengah hari tiba, biasanya anak-anak trus segera melakukan sholat. Setelah itu makan siang, trus menggunakan waktu istirahat panjang itu dengan bermain. Tapi, pemandangan baru terlihat setelah sholat Dhuhur berjama'ah.

    Anak-anak melakukan tilawah Qur'an bareng. Terutama siswa kelas atas. Kelas 5 dan 6. Karena mereka rata-rata sudah di level Qur'an metode Qiroatynya.

    Mereka membuat lingkaran. Satu persatu, per ayat dibaca. Yang lain menyimak sekaligus membetulkan manakala ada yang kurang tepat bacaannya. Cara ini cukup efektif untuk mempercepat ketrampilan membaca Qur'an yang baik dan benar. Rupanya kegiatan ini terinspirasi dengan aktivitas serupa yang sudah dahulu dilakukan ustadz-ustadzah.

    Outing : The Doctor Faculty

    Belajar secara langsung, melihat obyeknya secara nyata memang lebih mantep nan asyik. Sudah terlalu sering kita belajar hanya melalui buku. Apalagi kalau harus pake menghafal bagian-bagian terutama di pelajaran Sains. Menghafal organ tubuh misalnya. Memang sih bisa kehafal, ditambah lagi melihat organ manusia aslinya pasti lebih kuat hafalannya. Bahkan tambah lagi ilmu karena pasti muncul keingintahuan.

    Belajar organ manusia pastilah yang tepat pergi ke kuburan, Eh salah. Ke Fakultas Kedokteran. Alhamdulillah, Anak-anak kelas IV dapat ijin untuk datang ke Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Banyak orang tua wali yang jadi dosen di sana. Jadi mungkin mudah diijinin (bukan nepotisme loh). Sekolah lain bisa juga kok kunjungan. Caranya, buat surat permohonan yang dialamatkan ke Pimpinan UMY dengan tujuan fakultas kedokteran. Dua-tiga hari kemudian langsung ada konfirmasi. Baiknya jam kunjungan pas jam kerja. Lebih baik lagi sebelum dhuhur.

    Kami langsung diajak masuk ke laboratorium Anatomi. Disini berisi berbagai macam organ manusia. Baik yang buatan maupun yang asli. Bener asli. Setiap melihat sebuah botol yang berisi sebuah organ, anak-anak selalu bertanya, "Ini asli gak?" Asli !!.

    Ini nih termasuk yang asli itu. Seorang mayat bayi yang diawetkan. Bayi itu lahir 1o tahun yang lalu. Jadinya kalau hidup pas seumuran anak-anak kelas IV.

    Kami dibimbing oleh dr. Indah. Koleksi ruangan itu diterangkan apa isi serta fungsinya. Anak-anak antusias untuk mengajukan pertanyaan atas keingintahuan mereka. Pertanyaan kembali berulang "Itu asli gak dokter?" Lah, dasar anak-anak !

    Mungin belum beruntung kali ya. Kepinginnya kita bisa melihat mayat dibedah. Tapi saat itu mahasiswa baru pada serius praktek sehingga kami belum diijinkan masuk. Kami cuma bisa lihat dari balik pintu kaca. Sambil mata lirak-lirik "Mana sih mayatnya?"

    Berita Gembira

    Alhamdulillah, di bulan Oktober ini keluarga besar Nurul Islam bertambah lagi. Pertama, pada tanggal 5 September 2010 telah lahir putra pertama ustadzah Win. Hasan namanya. Disusul kemudian pada tanggal 7 Oktober 2010 telah lahir putri pertama ustadzah Apri. Afifah namanya.


    Dengan berat 3,5 kg lahir dengan proses normal di RS Queen Latifa Gamping. Nah, ketiga pada tanggal 9 Oktober 2010 di klinik bidan Zubaidah Kwarasan telah lahir putra keenam ustadz Irman.


    sebuah keajaiban, dengan berat 4,1 kg dan posisi sungsang sehingga keluar pantat duluan, alhamdulillah bisa keluar dengan normal. Semoga smuanya menjadi penambah barisan generasi yang akan memenuhi dunia ini dengan kebaikan-kebaikan

    Hasil Perburuan Juara di MTQ

    Alhamdulillah  perburuan kejuaraan di lomba Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) menunjukkan hasil. Dari beberapa macam lomba diantaranya, Tilawah Qur'an, Tartil Qur'an, Hafalan Qur'an, Cercas cermat  Agama, Adzan, Seni lukis, pidato, Baca Saritilawah memang tidak semuanya berhasil didapat juaranya. Namun, ada 6 juara yang berhasil diraih. Juara I Hafalan Qur'an Putri oleh mbak Hasna kelas 5B, Juara I Tartil Qur'an Putra oleh mas Hafidz kelas 6B, Juara II Tartil Qur'an Putri oleh mbak Yula kelas 6B, Juara II Adzan oleh mas Sabiq kelas 5A, Juara II CCA oleh mbak Hanoum, Shasa dan Giwang, Juara Harapan I  MTQ Putri oleh mbak Ismah kelas 5B dan Juara Harapan II Pidato Putra oleh mas Ikhwan kelas 6A.

    Syawalan Keluarga Besar Nurul Islam

    Sabtu, 2 Oktober 2010 adalah saat yang pertama paling mengesankan bagi keluarga besar yayasan Nurul Islam. Kali itu adalah perdana semua komponen bisa kumpul bareng bersama keluarganya masing-masing disatukan dalam acara Syawalan. Acaranya pun gak tanggung-tanggung. Piknik massal. Obyeknya, pantai Sundak Gunung Kidul.Dalam aktivitas bersama terkadang karena informasi yang tidak lengkap ataukah dipahami berbeda, kemudian timbul perasaan yang gak enak. Sedikit mengikis ukhuwah. Ternyata untuk bisa kokoh, ukhuwah harus senantiasa disegarkan. Pertama kali acaranya adalah ramah tamah di masjid Sundak. Selain saling berkenalan antar keluarga, ustadz Eri Masruri sebagai founding father sekolah alam Nurul Islam memberikan tausyiah terkait dengan makna syawalan dan mengingatkan bahwa aktivitas pendidikan ini adalah aktivitas dakwah yang tidak bisa dilepas satu dengan yang lainnya. Sehingga amal jama'i sebagai asasnya harus selalu dijaga kelestariannya.

    Setelah ramah tamah, acara lanjut ke pantai. Sambil diselingi foto tiap keluarga (yang masih lajang ya foto bareng lajang-lajang), langsung pada nyebur ke pantai. Ada yang mandi, nyari kerang, rumput laut, jingking, dan lain-lain.Nah, acara terakhir kurang lengkap kalo tidak beli oleh-oleh. Rombongan mampir dulu di pantai Baron, karena di pantai Sundak gak ada yang jual oleh-oleh. Semua pun berburu oleh-oleh khas laut. Ada ikan, peyek jingking, peyek rumput laut, ataupun hiasan-hiasan laut. Alhamdulillah, acara hari itu menorehkan pengalaman yang mengesankan. Moga ukhuwah akan tetap kokoh di jalan dakwah pendidikan ini. Amiin.