November 2016

    Workshop Bersama President of National Green School Network America

    Menjadi sebuah kesempatan yang sangat menarik bisa berkesempatan untuk mengadakan workshop dengan narasumber dari luar negeri. Dari Florida Amerika. Bahkan seorang Presiden dari National School Green Network America. Presiden dari Jaringan Green School di Amerika. Dialah Allen Stenstrup. Al, panggilan Allen memberikan workshop tentang School Garden Project di SDIT Alam Nurul Islam, Rabu 9 November 2016.
     Workshop diikuti oleh guru-guru dari level PAUD hingga guru kelas 3 SD. Karena memang workshop ini ditujukan untuk guru-guru kelas awal. Par guru berasal dari 10 sekolah alam di wilayah DIY-Jateng dalam koordinasi Jaringan Sekolah Alam Nusantara (JSAN) Regional DIY-Jateng. Sesuai dengan tema workshop bahwa fokus utama dari pembelajaran yang diberikan guru kepada para siswa adalah tentang konservasi pohon, hutan. Karena pohon dan hutan adalah masa depan kita di bumi ini. Sehingga manakala para siswa kita memiliki kepedulian akan pohon dan hutan, kita sedang menyiapkan masa depan bumi ini dengan baik. Begitu awalan yang disampaikan oleh Al dalam workshop ini. Al sebelumnya merupakan guru yang sudah berpengalaman mengajar selam 40 tahun. Sebelumnya pernah menjadi Managing Director Program di lembaga Project Learning Tree yang konsern pada konservasi hutan. Kini ia mempunyai lembaga 'Our First Garden' yang berfokus untuk menyebarkan pentingnya setiap sekolah di seluruh dunia memiliki program berkebun untuk menanamkan kepedulian terhadap lingkungan.
        Di workshop ini peserta dilatih untuk memberikan pembelajaran kepada siswa dengan aktivitas di luar ruangan. Alasannya, dengan memberi kesempatan siswa untuk kontak dengan alam langsung memungkinkan siswa melakukan observasi langsung secara kongkrit. Menemukan kondisi setiap benda dalam bentuk sejatinya. Anak diasah untuk menemukan, berdiskusi atas temuannya karena kemungkinan persepsi yang berbeda. Seperti saat para peserta diminta membuat kalung dari berbagi bentuk bangun datar. Dengan kalung tersebut peserta diminta mencari benda di luar ruang yang bentuknya persis dengan bentuknya. Atau dengan benda-benda di luar ruangan siswa diajak berimajinasi membuat bentuk hewan.
        Bisa jadi dalm mengenalkan sebuah konsep kepada siswa tidak harus dijelaskan secara lisan. Tapi siswa dilibatkan dengan simulasi langsung yang akan membuat sebuah konsep menjadi riil, kongkrit dan mudah dipahami. Seperti saat Al mengenalkan cara mengajarkan tentang fungsi organ dalam pohon. Semua peserta dibagi menjadi beberapa kelompok yang memerankan sebagai akar, batang, daun, xilem, floem dengan gerakan khas masing-masing. Siswa tentu akan merasakan langsung dan konsep akan melekat kuat.
       Dengan media pohon, para peserta juga diajarkan bagaimana menghitung diameter pohon dengan mengukur pnjang lingkar batang pohon. Dengan memberikan tanda di setiap pohon, setiap tahun hasil hitungan diameter siswa tersebut menjadi data bagi sekolah dalam memantau keberdaan pohon di setiap sekolah. Ditambah lagi misal observasi terhadap kondisi daun yang difoto dan didokumentasikan tentu data setiap pohon akan menjadi lengkap. Di satu sesi, Al juga memaparkan tentang pentingnya membuat sekolah itu menjadi green school. Al memberikan sebuah poster yang mendeskripsikan bahwa sebuah sekolah itu merupakan green school.  
    Para peserta diminta mengidentifikasi sekolahnya masing-masing, jika dibuat level dari 1 - 10 dimana letak masing-masing sekolah untuk menjadi green school. Tidak masalah kondisi sekolh sekarang, tetapi setiap tahun setiap sekolah harus berubah menuju kondisi ideal green school. Karena green school memberi kesempatan luas kepada siswa untuk belajar secara aktif, atraktif, riil dan kongkrit sekaligus menanamkan sikap peduli kepada kelestarian alam ini.    
    Di akhir sesi, para peserta dikenalkan dengan cara menyemai biji tanaman Pollinator atau pemancing hewn penyerbuk di dalam pot. Dalam satu kemasan terdapat 3 sampai 5 jenis biji tanaman bunga penarik serangga. Keberdaan tanaman pollinator sangtlah penting untuk kelangsungan tanaman supaya secara alami diserbuk dengan bantuan hewan seperti serangga. Al juga menawarkan komitmen bantuna dana bagi sekolah peserta yang diperuntukkan untuk membangun kebun sekolah yang digunakan sebagai media pembelajaran bagi siswa.             


    update :
    Rilis di Kedulatan Rakyat