Outing Kelas 2 Tema Sumber Energi : Taman Pintar - FT UMY
Posted by: Sekolah Alam Jogja / comment : 0 outing
Memperkuat dan menambah wawasan pembelajaran tema Sumber Energi, anak-anak kelas 2 outing ke Taman Pintar dan Laoratorium tehnik UMY. Pembelajaran di Taman Pintar memberikan banyak informasi baru yang tidak di jumpai dalam keseharian. Dipandu oleh kakak kakak pemandu dari taman pintar yang memberikan banyak informasi mengenai alat peraga yang tertentu yang berhubungan dengan sumber energi dan bentuk energi yang dihasilkan.
Beberapa alat peraga di Taman Pintar seperti Air Track membuat penasaran anak-anak. Udara yang keluar dari rongga-rongga di sepanjang Track yang membuat benda di atasnya bergerak di sepanjang lintasan Track..hemmmm seperti kereta yang bergerak disepanjang lintasan yah..Sumber Energi dan bentuk energi dari Air Track itu apa hayo?? Beberapa alat peraga membuat penasaran anak-anak bahkan memegang dan mencobanya.. dan tidak lupa untuk menuliskannya pada lembar worksheet.
Nah kalo pada alat Peraga ini anak anak dijelaskan oleh Kak Pemandu mengenai alat alat menggunakan energi listrik. dengan memencet tombol lampu 1, lampu2, lampu 3 atau pompa air atau setrika akan terlihat pada layar tulisan daya listrik yang digunakan sekaligus harga per dayanya..semakin besar dayanya semakin mahal biaya yang akan dibayarkan. Ternyata untuk menghemat listrik dan biaya kita perlu memilih jenis alat listrik yang tepat.
Tempat tujuan selanjutnya adalah ke Lab Tehnik UMY. Harapannya anak-anak mengenali sumber energi dan bentuk energi yang dihasilkan dari alat peraga. Di sana anak-anak diajak melihat rumah (Solar Powered House) yang di dalamnya menggunakan sumber energi dari cahaya matahari yang digunakan untuk memanaskan air dan menyalakan lampu. Ada juga dengan kotoran hewan ternyata bisa menyalakan kompor gas.. wah tapi ada alat yang belum bisa terpasangjadi kompor gasnya belum nyala.... benar-benar tidak seperti biasanya di rumah yah (yang sebagaian besar menggunakan energi listrik). Rumah anak-anak besok seperti apa yah.. apakah masih menggunakan energi listrik untuk menyalakan lampu?
Ada juga mobil-mobilan..eih mana batrainya??ternyata mobil kecil ini (Solar Car Kid) menggunakan solar sel untuk mendapatkan sumber energi dari cahaya matahari untuk bisa menggerakkan mobiil-mobilan. Selain itu juga dikenalkan Motor Bakar dan alat pompa dari tenaga surya.
Selanjutnya anak-anak bertemu dengan kakak-kakak mahasiswa yang mengenalkan lampu neon (Peraga Solar Home System) yang bisa menyala karena menggunakan solar sel bersumber dari matahari.
"Nah kalau sumber minyak bumi yang diolah menjadi bensin, solar, pertamax, atau minyak bumi sebagai bahan bakar untuk menghasilkan energi listrik ini makin lama bisa habis..apa yang anak-anak lakukan??"kebanyakan anak menjawab "memakai cahaya matahari saja". yah.. kalau begitu harus bisa membuat solar sel dulu karena kebanyakan solar sel masih beli dari luar negeri. Allah telah menciptakan sesuatu itu tidak sia sia. Kalaupun tidak ada sumber listrik ataupun BBM, masih ada sumber energi paling besar yaitu matahari. Allah telah menciptakan sumber energi itu.. dan kita semoga bisa jadi ilmuan yang nantinya bisa memanfaatkan ciptaan-ciptaan Allah yang lain dan tentunya untuk kemamfaatan banyak orang."Selama dunia belum kiamat..insyaallah masih bisa Nak belajar dan menjadi ilmuan! 
Terimakasih kami ucapkan kepada kakak-kakak mahasiswa Fakultas Tehnik dan terutama kepada bapak Najib (dosen Fakultas Tehnik UMY) yang telah banyak memberi kemudahan dan ilmu kepada kita dan terimakasih..mobil mobilan kecil yang dibuat khusus untuk menyambut kedatangan anak-anak dari Nurul Islam.
Dewan Kelas IV A : Rumah Sajada
Posted by: Sekolah Alam Jogja / comment : 0 Program
Satu program SDIT Alam yang mempunyai peran besar dalam proses pembelajaran siswa-siswanya adalah Dewan Kelas. Sebagai wujud nyata mewujudkan keterpaduan dalam konsep Sekolah Islam Terpadu. Terpadu antara pendidikan di sekolah dan rumah. Meski namanya Dewan tapi sangatlah beda dengan Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR. Dewan Kelas dibentuk di setiap kelas. Merupakan forum yang beranggotakan orang tua atau wali siswa di kelas tersebut. Pengurusnya juga dari orang tua/wali. Tujuan penting Dewan Kelas ini adalah sebagai media komunikasi antara guru dan wali kelas dengan orang tua wali. Di forum tersebut tidak semata pertemuan, tapi orang tua/wali bisa mendapatkan informasi perkembangan putra-putrinya selama mengikuti proses pembelajaran. Masalah dan prestasi apa yang muncul dishare dan dicari solusi pemecahannya. Juga ada agenda pula upgrade orang tua dan guru terkait dengan proses pembelajaran anak. Biasanya mendatangkan ahli yang kompeten dalam pendidikan anak. Pelaksanaannya secara rutin ada yang keliling di rumah orang tua/wali atau ada yang di sekolah.
Dewan Kelas IV A kali ini berlangsung di pondok yatim piatu Rumah Sajada. Kebetulan salah seorang orang tua siswa merupakan pengurus yayasan di Rumah Sajada. Lokasi pondok ini di dusun Wirokraman Sidokarto Godean Sleman. Suasana asri dan semilir ikut mendukung. Itung-itung wisata sosial di pedesaan. Bagi yang tinggalnya di perkotaan pasti melihat lokasi ini jadi adem dan tenang deh.
Di awal acara, pak Memen selaku tuan rumah memberikan sambutan. Beliau menjelaskan tentang keberadaan Rumah Sajada. Berawal mula dari kumpulnya sebelas orang yang berniat untuk membuat sebuah pondok khusus bagi anak yatim piatu. Diawali dengan mengontrak sebuah rumah di bilangan perum Sidoarum. Targetnya 5 tahun ingin memiliki tanah dan bangunan sendiri. Namun, Allah mempercepat rencana tersebut. Hanya satu tahun berjalan, Allah tunjukkan jalan dengan adanya kemudahan untuk membebaskan lahan seluas 1800 meter persegi yang sekarang ini dihuni oleh 33 santri yatim-piatu. Dukungan masyarakat sekitar turut memperkuat tekad menghadirkan kemanfaatan sebagai salah satu solusi untuk menyelesaikan umat.
Selanjutnya sebelum acara sharing ada siraman rohani dahulu. Tausyiah yang diberikan terkait dengan bagaimana peran orang tua dalam membina anak. Agama sebagai tatanan yang bisa dianalogikan sebagai rem dalam kehidupan harus kuat tertanam pada diri pribadi anak. Sehingga dalam menjalani kehidupan manakala berbagai terpaan masalah dan pengaruh buruk melanda. Anak sudah kuat dalam mengendalikan diri. Mampu memilih mana yang baik dan benar.
Setelah acara tausyiah selesai dilanjut dengan sharing. Ustadz Lubis selaku wali kelas IV menyampaikan perkembangan yang dialami siswa-siswa kelas IV A. Dalam forum tersebut terjadi diskusi hangat terkait dengan bagaimana dalam proses belajar di kelas IV ini jangan sampai anak sudah ditakuti dengan 'hantu UASBN' sehingga menjadi tegang dan terpaksa. Biarlah anak menjalani proses belajar sesuai dengan kondisi alamiahnya. Namun bukan berarti jika terjadi ketidakmampuan terus dibiarkan saja. Ketuntasan indikator pembelajaran harus tetap menjadi pegangan. Peran guru ternyata sangat penting. Apalagi guru yang mendampingi siswa di setiap level kelas terbukti ikut berperan dalam lancarnya siswa menjalani proses belajarnya. Dengan guru yang baru, anak harus adaptasi dahulu. Belum lagi informasi guru terkait dengan situasi dan kondisi tiap anak boleh jadi belum lengkap karena transfer dari guru sebelumnya belum mulus. Jadilah fenomena ini nantinya dijadikan aspirasi kepada pihak-pihak terkait baik yayasan maupun pimpinan sekolah.
Setelah acara Dewan Kelas ditutup, para santri makan siang bersama. Silaturrahiim, informasi perkembangan putra-putri, ilmu, wisata sosial, wah lengkap sekali kegiatan liburan kali ini. Apalagi hari ini pas juga dengan hari jadinya SDIT Alam Nurul Islam yang ke 10 loh. Slamat milad SDIT Alam !!!
Mabit Kelas IV : Touching Your Heart
Posted by: Sekolah Alam Jogja / comment : 0 Program
Ah, seperti tagline merek motor saja. Tapi bener loh, Mabit atau dipanjangkan menjadi Malam Bina Iman dan Ukhuwah kelas IV kali ini sungguh menyentuh hati. Daleeem banget. Apalagi siang sebelumnya diawali dengan puasa sunnah Kamis. Semua siswa melakukan kecuali mas Ahmad yang masih dirawat di rumah sakit. Kehadiran acara mabit pun juga penuh cuma minus mas Ahmad. Acara dibuka jam 17.00. Setelah pendaftaran, semua siswa berkumpul di aula. Mereka sudah siap dengan kado yang akan ditukarkan untuk snack berbuka. Setelah saling tukar kado, Bedug Maghrib menjelang. Memang bener kata Rasulullah SAW, buka puasa itu satu dari dua kenikmatan bagi orang yang puasa. Satunya lagi kenikmatan Surga.
Setelah sholat Maghrib berjama'ah, dilanjutkan dengan makan bersama. Karena menu makan besar bawa sendiri-sendiri jadinya macam-macam. Satu dan lain bisa saling berbagi. Berbagi lauk maupun sayur. Nasi juga tuh. Sambil ngobrol dan berbagi serasa nikmat, sambil bayangin dulu Rasulullah SAW makan bareng sama shohabat-shohabatnya.
Dahulu Rasulullah sewaktu ingin mengajak kaum kafir Quraisy diundang jamuan makan dahulu. Begitu sudah puas makan, Rasulullah trus mulai mengutarakan maksud ajakannya untuk memeluk agama Islam. Di SDIT Alam, forum makan bersama menjadi forum yang sangat efektif bagi guru wali kelas untuk memberikan nasehatnya. Sambil makan dan ngobrol, topik lauk, sayur bisa jadi judul yang apik. Mirip dengan kisah nyatanya Toto Chan seorang siswa perempuan yang sangat terkesan dengan sekolah dan gurunya.
Setelah sholat 'Isya berjama'ah, siswa kelas IV menuju aula. Karena kebetulan masjid digunakan untuk acara mabit kelas VI. Di aula siswa mengikuti forum perenungan terkait dengan bakti mereka dengan kedua orang tua. Mereka diingatkan dengan keseriusan saat belajar di sekolah. Saat orang tua mempercayakan harapan masa depan anak-anaknya. Apakah mereka ingin mempunyai masa depan yang suram. Masa depan yang tidak jelas. Kemudian anak-anak diingatkan dengan masa saat mereka di kandungan. Ibu yang susah payah membawa kemanapun dan kapanpun pergi. Begitu saatnya lahir, sang ibu harus bertaruh nyawa. Antara hidup dan mati untuk melahirkan anaknya. Begitu lahir pengorbanan berlanjut dengan menyusui mereka. Memberi makan, Melatih jalan, melatih bicara, menyekolahkan . . . . Berapa rupiah sudah dibelanjakan dengan harapan masa depan anaknya menjadi yang terbaik. Anak-anak mulai tersentuh dan meneteskan air mata. Tidak sedikit yang menangis. Di ujung renungan, anak-anak disuguhi tayangan saat-saat mereka dilepas orang tua setiap hari berangkat sekolah. Bagaimana ekspresi mereka meminta restu orang tua tergambar jelas.
[youtube http://www.youtube.com/watch?v=s2DnOunfvlE]
Haru dan sedih makin menjadi tak tertahan lagi. Tangis makin keras. Makin tersadar bahwa selama ini semua pengorbanan Ayah dan Ibu sudah begitu besar. Sedangkan selama ini lebih sering ketidakpedulian bahkan keinginan dan permintaan harus selalu dipenuhi.
Acara renungan berakhir dan ditutup kemudian dilanjut dengan istirahat tidur malam. Semua anak diharuskan tidur tidak boleh yang ngobrol atau aktivitas lainnya. Jam 03.30 anak-anak sudah pada bangun. Mereka bergegas mengambil air wudhu dan gosok gigi. Siap untuk melakukan sholat Tahajjud berjama'ah. Suasana yang sunyi sepi sangat mendukung khusyuknya melakukan sholat. Selesai sholat, menunggu adzan Shubuh ustadz Lubis dan ustadz Udin menyampaikan pesan. Kembali diingatkan akan pentingnya mereka belajar di SDIT Alam Nurul Islam. Tujuan mereka belajar adalah berakhlaq mulia dan mendapatkan nilai tinggi. Tidak semata hanya dapat nilai tinggi. Sangat mungkin orang yang mendapatkan nilai tinggi tapi akhlaqnya buruk. Kita bisa liat ada Gayus dan temen-temen koruptornya di negeri ini. Mereka cerdas tapi akhlaqnya bejat. Tapi, jika akhlaqnya mulia sudah bisa dipastikan nilai tinggi akan mudah teraih.
Pagi hari ada acara spesial. Makan bareng nasi kucing. Wuih, enaknya. Perut yang laper sangat cocok kemasukan nasi kucing yang porsinya tidak terlalu banyak. Semua tampak lahap menyantap nasi yang menjadi menu khas Angkringan ini.
Acara mabit ditutup dengan olahraga air. Anak-anak dikelompokkan menjadi bebarapa pasukan. Mereka berlomba untuk saling menembak. Ceritanya terjadi perang air. Sudah bisa dipastikan pengakhirannya basah-basah yang ada. Begitu selesai mereka lanjutkan dengan mandi, sehingga saat pulang sampe rumah sudah bersih nan wangi.
Outing Kelas 3 : IPAL - Museum Bahari - Pemadam Kebakaran Jogja
Posted by: Sekolah Alam Jogja / comment : 0 outing









Outbound Ke-1 Maret 2012 : Bedog Rafting
Posted by: Sekolah Alam Jogja / comment : 0 Outbound
Untuk bulan Maret kali ini game pos yang dilakukan ada 3. Pertama ada semacam kotak yang mengharuskan setiap peserta menggelayut di palang-palang bambu di atas dengan kaki tanpa menyentuh tali bawah. Kemudian setelah sampai ujung, diharuskan berjalan di atas tali tanpa pegangan. Instruktur memberikan contoh dan cara yang benar dan aman. Disusul satu per satu peserta mengikutinya.
Pos kedua adalah gerakan merayap dalam track yang terbuat dari jaring berbentuk kotak memanjang. Tiap peserta tidak diperkenankan menyentuh sedikitpun jaring. Jika sekali tersentuh maka harus mengulang dari awal.
Pos ketiga adalah arung jeram. Nah ini yang paling seru. Setiap anak mendapatkan satu buah pelampung untuk kemudian setiap 3 anak mendapat jatah satu ban untuk dinaiki selama arung jeram.
Instruktur mendahului untuk dan meminta segera tiap anak bersegera menghanyutkan diri. Aliran sungai saat itu memang baru kecil namun di beberapa titik cukup memancing andrenalin.
Seperti di titik ini, terdapat pusaran air diantara bebatuan sehingga menyebabkan setiap ban tersedot masuk. Jika kurang waspada bisa terjepit alirannya. Dengan sedikit jeritan anak-anak menghalau setiap rintangan selama perjalanan.
Di kiri kanan terlihat 'hiasan' sampah gantung. sampah-sampah yang tergantung itu bekas aliran banjir yang membawa sampah dan tersangkut di akar-akar tanaman bambu. Nampak menjadi seni instalasi begitu air sungai surut. Bagus, . . . . atau malah menjijikkan sih ?
Ada di satu titik mungkin akibat dari hujan dan angin, ada segerombol pohon bambu tumbang melintang sungai. Meski ujung sudah dipotong tetep butuh kehati-hatian ekstra sehingga tidak meluncur masuk onggokan bambu. Bisa-bisa tergores ranting yang cukup tajam.
Aliran sudah mulai melambat. Dasar sungai juga mulai mendangkal. Kiranya titik finish sudah dekat, anak-anak diminta untuk mendayung ke pinggir kiri supaya bisa mendarat dengan mulus.
Setiap tiga anak bertanggung jawab membawa ban kembali ke sekolah. Perjalanan ditempuh menggunakan jalan darat, menyusuri pematang sawah. dan Kampung sekitar. Nampak para penduduk melihat penuh heran. Anak-anak pake pelampung bawa ban rame-rame.Mirip pasukan Katak masuk desa.
Outing Kelas 2 : Desa Industri Jogonalan - Benteng Vredeburg
Posted by: Sekolah Alam Jogja / comment : 0 outing





Outing Kelas 1 : Desa Wisata Pentingsari
Posted by: Sekolah Alam Jogja / comment : 0 outing




