Outing Kelas 1 : Desa Wisata Pentingsari

» » Outing Kelas 1 : Desa Wisata Pentingsari

Outing di semester 2 kali ini tujuannya adalah desa wisata Pentingsari. Lokasinya termasuk di lereng gunung Merapi. Ke atas dikit aja termasuk wilayah yang kemarin terkena serangan awan Merapi yang oleh warga sekitar nyebutnya Wedhus Gembel. Di desa Pentingsari, anak-anak kelas 1 akan belajar kehidupan para petani. Aktivitas kesehariannya beserta kondisi lingkungannya.


Tiba di lokasi anak-anak dikumpulkan dan dikelompokkan. Sebelum aktivitas diberi penjelasan dahulu tentang apa yang akan dikerjakan di desa Pentingsari tersebut. Anak-anak terlihat antusias, terutama yang tinggalnya jauh dari desa dan sawah. Mereka merasa segar dan damai.


Pertama kali anak-anak belajar menanam Padi di sawah. Sebelum ditanami, tanah sawah dipersiapkan dahulu. Tanah dibajak menggunakan pembajak yang ditarik oleh Sapi. Secara bergantian, anak-anak mencoba bagaimana rasanya membajak sawah tu. Yang takut sama Sapi ya cukup liat dari pinggir aja. Ternyata berat juga ya membajak sawah tu. Belum lagi kotoran lumpur yang loncat kesana kemari, sudah dipastikan badan belepotan lumpur setelah membajak.


Setelah dibajak, tanah sawah sudah siap untuk ditanami. Anak-anak dikerahkan ke tengah sawah. Mereka dibagikan bibit padi yang sekilas mirip rumput. Kemudian pemandu menjelaskan bagaimana caranya untuk menanam. Cara nanamnya berjalan mundur, karena padi ditanam berbaris. Kalo nanamnya maju takut yang sudah ditanam keinjak.


 Setelah mencoba menanam padi, berlanjut ke acara penen Ubi. Anak-anak dibawa ke kebun yang penuh dengan tanaman Ubi. Panennya cukup seru. Pake gali-gali tanah, terus narik-narik. Awas, ati-ati, keliru nariknya bisa-bisa Ubi ada yang lepas dan masih ketinggal di dalam. Wow gede-gede deh Ubinya. Kalo dikupas lalu diberi bumbu garam sama bawang putih terus digoreng, orang Jogja menamainya Balok. Setelah panen Ubi berlanjut ke panen Ikan. Wah seru deh pokoknya.


Acara panen-panen selesai. Berlanjut ke acara susur sungai. Sungai ini termasuk yang terkena terjangan banjir lahar dingin Merapi. Liat aja bekas arus yang mengalir serta pasir dan batu yang memenuhi dasar sungai. Beberapa jembatan yang melintang sungai ada yang putus hancur. Tidak kuasa menahan arus lahar dingin.


Setelah bersih diri, sholat 'Ashar berjama'ah. Acara ditutup dengan pemaknaan oleh ustadz Jamal. Sehingga selain pengalaman anak-anak juga membawa pengetahuan bertani.

Share

You may also like

Tidak ada komentar