Februari 2010

    Belajar Nada dari Sahabat yang Buta

    Belajar nyanyi kudu kenal yang namanya tangga nada. Do..Re..Mi..Fa..Sol..La..Si..Do'. Nah gitu. Meski cuma ada 7 buah tapi mampu membentuk berbagai warna musik. Bisa Pop, Rock, Jazz, dangdut, kroncong dan banyak lagi. Mau belajar memang harus dari ahlinya. Nah, kelas 2 harus mendatangkan guru spesial untuk bisa kenal tangga nada.

    Satu rombongan dari Yaketunis (Yayasan Kesejahteraan Tuna Netra Islam). Tuna Netra ? Jadi pada buta dong? Yup bener. Mereka ada mas Masrori jadi pimpinan, yang ini gak buta lho. Yang buta adalah mas Arief yang pinter main keyboard, mas Tri yang pinter ngajar Lagu dan satu baru anak siswa SD namanya mas Yusuf. Mas Yusuf ini punya suara yang merdu sekali.

    Mas Yusuf membawakan lagu-lagu yang baru hit. Seperti Jangan Menyerahnya D'Massiv, Laskar Pelanginya Nidji, Menghamba-Munya ST-12. Yang paling menyentuh hingga pingin nangis sewaktu nyanyi Bunda-nya Melly Goeslow. Pingin nangis banget deh. Meski buta, tapi applaus anak-anak rame membahana.

    Tu bener khan pada bengong liat aksi dari mas Yusuf. Apalagi liat aksinya mas Arief sang Keyboardist. Berdecak kagum deh. Kok bisa ya buta tapi hapal tuts keyboard. Kita aja yang gak buta gak bisa main keyboard hi . . hi . .hi.

    Outing ke Gunung Purba

    Mengakhiri pembelajaran tema perdana di semester ini, kelas 5 merayakannya dengan kegiatan outing. Tujuannya ke produksi Biogas di godean dan obyek gunung Purba di desa Nglanggeran Patuk Gunung Kidul. Yang paling seru tu obyek yang kedua. Baru tau ternyata di Jogja selain mempunyai gunung teraktif di dunia, yaitu Merapi. Punya juga gunung purba yang tentu udah gak aktif lagi.

    Untuk  menuju ke lokasi dibutuhkan waktu kurng lebih 1 jam. Kemudian setelah sampe kumpul dulu di joglo yang udah disediain disana untuk sebentar istirahat.

    Begitu istirahat cukup, dilanjut jalan naik. Yach, namanya gunung pasti letaknya juga di atas. Lagunya aja kan " . . . naik-naik ke puncak gunung . . .". Kami juga dipandu oleh kakak dari karang taruna sebagai pengelola tempat ekowisata tersebut. Jalannya panjang dan naik.

    Saking terjalnya jalan, sehingga jalanpun harus merayap penuh hati-hati.  Hi hi mirip suster ngesot. Tapi emang gitu kok yang diminta oleh pemandu agar selamat.



    Subhanalloh pemandangan dari atas. Meski baru di pos 2 yang seharusnya sampe puncak saemuanya 5 pos. Kalo mau sampe pos 5 memang butuh waktu yang lama. Mungkin lain kali aja. Liat di belakang tampak menara-menara transmisi TV Stawsta untuk wilayah Jogja.

    Eh, ternyata disini ada tempat yang rada-rada aneh. Lho? Habisnya kok banyak kembang gitu. O pasti deh itu untuk berbuat syirik. Lho kok bisa? Mungkin makam kali ato karya seni. Positif thinking lah ! Iya emang biasanya di tempat-tempat yang dianggap kuno dan jarang ada orang menempati langsung deh dicap keramat. Bisa untuk mencari permohonan. Nah loh bener kan berbuat syirik.

    Ada juga di tempat ini lokasi untuk olahraga panjat tebing. Banyak sekali dinding batu besar yang menghampar di sekitar. Mungkin dahulu lahar letusan memenuhi tempat kemudian jadi dingin membentuk dinding besar.

    Eh ini seperti bekas air terjun. Bekas aliran airnya membekas di bebatuan kuno. eksotik skali deh. Banyak hal yang kuno bisa diabadikan dan teramati disini. Membayangkan ribuan tahun yang lalu saat gunung purba ini masih aktif. Tentu banyak sekali Tyrex dan Tryceratop berkeliaran disini. Alhamdulillah, semakin banyak nih tabungan pengalaman.

    Outing Tema Musyawarah

    Mengakhiri tema musyawarah, kelas 2 SDIT Alam menyelenggarakan outing ke beberapa obyek yang pas untuk lebih memperdalam tema pembelajaran. Yang pertama adalah tempat dimana paling sering dilakukan musyawarah. Yak, tepat kantor dewan. Dipilihlah kantor DPRD kabupaten Sleman, karena SDIT Alam masuk wilayah kabupaten Sleman. Keduanya, dipilih Sekolah Luar Biasa ato SLB tempat dididiknya siswa-siswa yang mempunyai kebutuhan khusus. Terakhir, sama dengan kelas 3, diakhiri wisata kuliner ke Sego Wiwit. Wah, rupanya Sego Wiwit sedang ngetren nih. Pasti deh ada bonus karena udah promosi nih he . .he . .he.

    Anak-anak antusias sekali merasakan pengalaman jadi anggota dewan. Banyak pertanyaan dari anak-anak untuk mengobati keingintahuannya. Seperti, gimana sih supaya jadi anggota dewan tu? Pak Agus Rohmat yang kebetulan juga ayahnya mas Gigih kelas 6 menjawab, "Untuk jadi anggota dewan harus melalui pemilu". "Dipilih oleh rakyat, supaya rakyat mau milih harus kampanye". Kampanye tu ternyata sebagai cara untuk mengenalkan diri ke masyarakat. Tapi selama ini tahunya kampanye tu ya cuman ada banyak motor yang digembar-gembor. Trus banyak orang yang datang ke lapangan. O . . . gitu ya, wah jadi harus terkenal dong. Tentu.

    Setelah sisw puas, acara ditutup dengan pamitan dan bersalaman dengan Bapak-bapak anggota dewan. Untuk kemudian dilanjutkan perjalanan ke SLB untuk mengunjungi sahabat-sahabat yang ditakdirkan Allah diberi kekurangan.

    Siswa dilatih rasa empatinya. Merasakan betapa nikmat besar yang telah mereka terima, yang sangat berbeda dengan sahabat mereka di SLB. Dimana mereka harus menjalani kehidupan ini dengan penuh kekurangan.

    Selain itu, tumbuh empati dalam diri mereka sehingga manusia yang cacat itu bukannya dijauhi karena jijik justru didekati dan dibantu. Jika melihat perilaku mereka, sungguh mereka mampu hidup mandiri tidak banyak dibantu. Cukup menumbuhkan rasa iri dengan keterbatasan mampu hidup mandiri.

    Hari sudah siang, saatnya mengisi perut. Ternyata makan paling asyik tuh kalo pas laper banget. Semua makanan terlihat nikmat, gak percaya ? Coba deh. Apalagi makanannya bareng-bareng. Sedap banget deh.

    Alhamdulillah, meski penuh bermain tetep aja belajar harus tetap dilakukan. Justru hasil belajar akan dahsyat saat otak nyaman. Tidak dipaksa, ditekan bahkan dimarahi. Gitu yah, ayo mana outing kelas yang lain. Outing memang Wowkee . . . .

    Untuk lihat liputan oleh Koran Tempo klik disini

    Proyek Massal

    Satu lagi proyek penataan ruang di Sekolah Alam Nurul Islam. Kalo di China ada Tembok Besar China, mungkin ini jadi inspirasi.

    Waduh, pada ngapain tuh. Kok pada bawa usungan. Kliatan serius banget. Bukan dihukum kan ini?

    Lho kok pada bawa batu segala. Emang mau dijual ya? Ato sedang untuk mainan?

    O. .o. . ternyata batunya untuk ditata tho. Mau dijadiin jalan kayaknya. Yup bener. Ada koridor panjang yang akan mengelilingi lapangan SDIT Alam. Di tengahnya akan ditata penuh batu dari kali. Untuk memenuhinya seluruh siswa mengerahkan energinya untuk membawa batu-batu kali sekaligus menatanya.

    Dari kelas 1 hingga kelas 6. Baik putra maupun putri. Bahkan ustadz-ustadzah. Bersama membuat satu monumen yang menjadi milik bersama. Bersama membangunnya sehingga muncul semangat untuk memeliharanya juga.

    Inggris atau Arab

    Maksudnya?  Dua-duanya emang bahasa yang harus digunakan disamping bahasa Indonesia dan Jawa. Tiap Rabu jadi hari bertambahnya kosakata Inggris dan Arab. Dan begitu udah dikenalin bahasa Inggris dan Arabnya, jadi 'haram' kalo diucapin pake bahasa Indonesia di sekolah. Bagi yang nglanggar, udah deh iqob/hukumannya ngucapin kata dalam Inggris ato Arab 10 kali.


    Selain pengenalan kosakata, di beberapa tempat ditempel beberapa frase dalam bahasa Inggris yang paling sering diucapkan. Sehingga begitu anak masuk ruang langsung mengucapkan.

    Supaya kosakata baru selalu nempel di setiap saat. Pun juga saat bermain. Dibuatlah permainan bahasa juga. Ada Kartu Kwartet bahasa. Sambil bermain eh gak kerasa udah hafal puluhan kosakata baru. Alhamdulillah . . . .

    Silaturrahiim dan Bakti Sosial di Ponpes Ar-Rahmah

    Dewan Kelas 5B Ahad ini menyelenggarakan kegiatan sosial sekaligus family gathering. Wah, memang 5B termasuk kelas yang Dewan K elasnya pada kompak. Acaranya adalah silaturrhiim dan bakti sosial ke Pondok Pesantren Ar-Rahmah di daerah Srandakan Bantul. Karena termasuk wilayah yang deket dengan pantai, sekalian dilanjut acara keluarga ke pantai Kwaru. 

    Rombongan tiba dan disambut oleh ustadz Aonillah sebagai pengasuh pondok. Diawali dengan ramah tamah serta perkenalan, rombongan dan beberapa santri duduk nyaman di masjid pondok. Rombongan dipimpin oleh ketua Dewan Kelas 5B, bu Yani. Hebatnya lagi, untuk koordinasi digunakanlah facebook karena untuk kopdar/ketemu waktunya pada gak sempet, sibuk smua. Wuih, canggih banget, patut dicontoh nih.

    Pondok Ar-Rahmah merupakan wakaf dari kakak Almarhum Kyai AR Fachrudin yang dulu pernah memimpin Muhammadiyah. Berdiri kurang lebih 5 tahun yang lalu.

    Dengan 42 santri yang berasal kebanyakan dari luar Jogja. Bahkan ada yang berasal dari Timur Indonesia. Maluku, NTT. Meski dari jauh semangat belajarnya juga tinggi. Dari usia SD hingga beberapa santri sudah ada yang kuliah.Awal berdiri seluruh pendanaan dipenuhi sendiri. Sehingga hidup dengan penuh kesederhanaan. Pernah, para santri makan sehari cuma 2 kali. Namun tidak mematahkan semangat belajar mereka. Alhamdulillah, sekarang sudah beberapa donatur mensupport keberlangsungan pondok. Termasuk rombongan SDIT Alam juga memberikan tali kasih beberapa perlengkapan baik yang benda mati maupun hidup.

    Yang benda mati ada beberapa sepeda, pakaian. Sedangkan yang hidup berupa ayam kampung beserta kandangnya.

    Rombongan disuguhi pertunjukan panjat pohon Kelapa. Meski anak-anak sudah biasa memanjat menara SDIT Alam namun masih saja heran betapa tingginya pohon Kelapa dipanjat dengan santai oleh santri.

    Tidak cuma nglihat. Ternyata sambil manjat, santri juga metik Kelapa Muda. Wah, bakal jadi jamuan siip nih. Ya udah, pada cepet-cepet biar gak kehabisan.

    Makan emang enaknya kalo bareng-bareng. Begitu air Kelapa Muda diminum langsung deh dagingnya jadi rebutan untuk dikerok. Yummi, manis skaliii

    Nah gini nih caranya minum airnya. Seger bener. Seperti minuman bersoda. Kalo bersendawa seperti ada uap yang keluar dari hidung. Udah deh, acara jadi tambah seru. Ayah-Ibu, Papa-Mama, Umi-Abi bisa ngumpul bareng. Makan Klapa Muda. Begitu puas, segera pamitan untuk lanjut ke pantai Kwaru.

    Meski belum ada retribusi untuk masuk tapi pengujungnya udah pada mbludak di hari libur ini. Padahal di sebelah baratnya ada pantai juga. Pandan Simo yang harus bayar 3 ribu tapi malah sepi pengunjung. Wah, bener-bener pengalaman menarik, outing bareng kluarga. Ayo, Dewan Kelas yang lain buat acara yang lebih seru dong . . . . .

    Outing Tema Air

    Mengakhiri pembelajaran tema Air, kelas 3 mengadakan outing untuk memperdalam pengalaman. Dipilihlah 3 obyek yang akan menjelaskan lebih dalam dan banyak tentang air. Pertama, BMKG, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika unit 2 Jogja. Kedua, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Jogja. Terakhir, Wisata kuliner dan outbound di Sego Wiwit.

    Di BMKG kita semua dijelaskan tentang seluk beluk terjadinya cuaca dan pengaruhnya. Serta, berbagai bencana akibat aktivitas bumi diuraikan juga melalui animasi kartun.

    Setelah itu, kami diajak keliling melihat alat-alat pencatat cuaca di Taman Cuaca. Ada alat untuk mengukur kecepatan angin, kelembapan udara, penampakan awan dan lain-lain.

    Puas di BMKG, langsung meluncur ke Dinas Pemadam Kebakaran Kota Jogja. Di sana sudah disambut oleh Bapak Prijo sebagai kepala unit. Beliau langsung menjelaskan tentang seluk beluk pemadaman Api. Api itu ternyata bisa menyala karena ada 3 unsur. Api sendiri, bahan bakar dan udara (oksigen). dengan menghilangkan salah satu unsur tersebut sebenarnya sudah cukup untuk memadamkan api. Diperkenalkan juga berbagai macam seragam Pemadam kebakaran. Termasuk pakaian tahan api.

    Setelah diterangkan teorinya, kami langsung praktik di lapangan. Pertama latihan pemadaman menggunakan kain basah. Kain basah digunakan untuk menutup sumber api agar oksigen tidak kontak langsung dengan api. Kain dipegang oleh 4 anak. bersamaan ditutupkan dalam sumber api. Pastikan asap putih sudah keluar. Kemudian kain diangkat bebarengan.

    Tanda api sudah padam akan keluar asap putih mengepul tebal. erarti kebakaran sudah berhasil dipadamkan.

    Selanjutnya, teknik pemadaman api menggunakan semprotan air. dengan bantuan mobil pemadam, selang disalurkan. Setelah sumber api menyala, mulailah semprotan diluncurkan. Dalam waktu singkat api langsung padam.

    Perjalanan berlanjut ke rumah makan Sego Wiwit. Letaknya di ringroad barat, pas persilangan antara selokan mataram dan sungai Bedog. Setelah sholat Dhuhur berjama'ah langsung santap bareng Nila goreng tepung pake cap cay. Anak-anak tak sabar untuk segera main di wahana permainan disitu. Sehingga selesai makan dalam waktu singkat.

    Hanya dengan Rp. 10.000 bisa merasakan 4 macam permainan. Ada outbound, perahu kano, renang, kolam arus, trampolin, flying fox dan lain-lain.

    Pokoknya lengkap banget deh pengalaman outing kali ini. Makin mantap setelah belajar tentang air.

    Membuat Ice Cream

    Melanjutkan belajar tema air, sangat menarik memasuki pembelajaran SBK (Seni Budaya dan Ketrampilan). Serasa batas-batas lepas. Kreativitas melambung tinggi nan luas. Wuih . . . apaan nih. Gini, maksudnya dengan tema air mau berkreasi apapun terbuka lebar. Baik berupa seni rupa, seni instalasi, lukis bahkan musik pun kini ada yang menggunakan media air. Tapi seni yang satu ini selain bisa dinikmati secara dengan melihat, bisa juga dinikmati dengan mengecap.

    Emangnya seni apaan sih, kok keliatan pada serius gitu liatnya?

    Yup tepat sekali. Ni anak-anak baru liat demo mbuat es krim. Banyak skali loh bahan yang dibutuhkan untuk membuat es krim. Pake santan, gula, tepung kanji, susu kental manis. Itu semua bahan yang dimasukkan ke dalam mesin pengolah. Sedangkan untuk bahan pendinginnya dipake es balok yang dihaluskan dicampur dengan garam kasar.

    Satu persatu bahan dimasukkan ke dalam mesin pengolah es krim. Siswa-siswa terpancing keingintahuannya. Sehingga tak sabar untuk melihat makin dekat. Kurang mantap melihat ditambah juga menjumput pecahan es bercampur garam.

    Setelah semua bahan masuk, tibalah saatnya untuk memutar mesin. Supaya semua bahan bisa tercampur dengan baik dan mengental menjadi krim.

    Nah, tinggal nunggu. Sekitar  satu setengah jam. Ck..ck.. lama juga ya, akhirnya es krim yang ditunggu-tunggu jadilah. Semua gak sabar untuk segera menikmati. Baik dari segi wujudnya maupun rasanya.