Agustus 2011

    Bakti Sosial dan Mabit 1432 H

    Rangkaian kegiatan Ramadhan 1432 H kali ini ditutup dengan kegiatan Bakti Sosial dan Mabit (malam bina iman dan taqwa). Bakti Sosial berupa pembagian paket sembako kepada masyarakat sekitar SDIT Alam Nurul Islam. Bahan sembako berasal dari sumbangan para wali siswa yang pengumpulannya langsung dalam bentuk satu paket sembako. Satu paket berisi Beras, Minyak Goreng, Gula Pasir, Teh.

     Untuk pembagian paket sembako, dilakukan oleh siswa-siswi kelas 4 dan 5. Mereka dikelompokkan menjadi 4 wilayah di sekitar SDIT Alam. sebelum berangkat, mereka mengangkut paket-paket sembako ke atas mobil pick up untuk kemudian diantar ke tip wilayah. Para siswa mengantarkan di tiap rumah. Karena di tiap paket sudah tertera nama kepala keluarganya.

     Untuk sampai ke tiap rumah, nantinya tiap kelompok akan dipandu oleh ketua RT tiap wilayah. Jadinya cepet sesuai dengan nama yang tercantum di paket. Meski ada juga beberapa paket tanpa nama sebagai tambahan penduduk baru.

     Anak-anak merasakan pengalaman indahnya berbagi. Dan jika memberi memang lebih baik jika langsung kepada yang menerima. Bukannya mengundang untuk datang yang justru malah membuat kerumunan massa yang lebih sering berakibat konflik. Saling berdesakan hingga jatuh korban.

     Weits, ustadzah lagi ngapain tuh. Kok pake corat-coret wajah, lampu di kepala, rompi anti pluru. Trus pake sragam ijo-ijo kayak tentara aja. Ooo ternyata baru bergaya jadi tentara tho. Ust. Ana dan ust. Ayu yang menjadi pembawa acara di Gebyar Ramadhan. Pentas di malam kegiatan mabit. Seru juga, anak-anak pada terkejut dan takjub. Masuk di arena acara dengan mengendap-endap, trus pake suara brondongan pluru. Ustadzah muncul sambil menenteng senapan yang ditembakkan ke siswa yang dipilih sebagai penjajah. Ooo rupanya selain mabit Ramadhan juga memperingati juga hari kemerekaan negeri kita. Yang tahun ini juga pas pada 17 Ramadhan. Persis 66 tahun yang lalu harinya. Rupanya ada beberapa penampilan dari beberapa siswa dan guru yang kemarin sudah diaudisi oleh ustadzah Ana dan Ayu.

     Waduh ini ngapain lagi ya. Ustadz apa ustadzah sih. Dandannya sih laki-laki, tapi wajahnya kok akrab ya. Seperti ustadzah. O iya, ustadzah Rusmi. Hah, ustadzah Rusmi berpakaian laki-laki? Eh itu cuman di acara pementasan drama loh bukan sebenarnya. Rupanya ustadzah-ustadzah menampilkan sebuah drama tentang kisah nabi Yunus. Nabi Yunus yang berputus asa dalam dakwah kepada kaumnya. Karena tak satupun yang mengikuti seruannya. Sehingga ia emosi, dan meninggalkan jauh-jauh kampungnya. Hingga suatu ketika ia harus naik kapal di tengah lautan.

     Ternyata sewaktu kapal sudah berjalan, di tengah jalan badai datang. Kapal oleng hampir tenggelam. Sehingga nahkoda kapal memutuskan harus mengurangi penumpang. Yang harus nyebur ke laut. Diadakanlah undian. Undian itu dilakukan berkali-kali, tapi jatuhnya ke nabi Yunus terus. Sehingga nabi Yunus diputuskan yang harus dicebutkan ke laut. Sewaktu sudah di tengah lautan, rupanya ada Paus yang lapar langsung memakan tubuh nabi Yunus.

     Sewaktu sadar, nabi Yunus terkejut. Betapa gelapnya ruangan. Dia ingat jika tubuhnya  baru saja ditelan Paus. Kemudian langsung ia tersadar dan memohon ampun kepada Allah atas kelalaian dan keputusasaannya berdakwah pada kaumnya, ‘Allahumma, la ilaha illa anta. Subhanaka, inni kuntu minazzhalimin – ya Allah, tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sungguh aku ini termasuk orang-orang yang zalim’. Sehingga Allah menolongnya dengan dimuntahkannya ia dari perut Paus ke daratan sehingga kembali ia berdakwah pada kaumnya.

     Gebyar diakhiri dengan pemutaran dokumentasi kegiatan selama pesantren Ramadhan 1432 H ini dalam bentuk film pendek.

    [youtube http://www.youtube.com/watch?v=bh955KO1wZs]

    Setelah selesai Gebyar, semua siswa langsung istirahat supaya nantinya gak telat sahur. Jam 02.30, seluruh siswa, dari kelas 1 sampai 5 dibangunkan untuk melaksanakan sholat Tahajud 11 rakaat. Seetelah selesai kemudian dilanjut dengan makan sahur. Setelah sholat Shubuh dan mendengarkan kultum dari ustadz Hamdan, semua siswa beres-beres barang bawaan masing-masing supaya gak pada ketinggalan. Dan sebagai akhir acara ditutup dengan saling bersalaman dengan guru.



    15 Menit 100 Juta

    Ukhuwah terasa hangat sekali di sore Selasa 9 Ramadhan 1432 pas juga 9 Agustus 2011 kemarin. Soalnya semua orang tua-wali siswa, guru TK sampe SMP, pengurus bahkan pembina yayasan Nurul Islam kumpul bareng untuk buka bersama. Tempatnya di SDIT Alam Nurul Islam, di depan masjid baru.

     Acara buka bersama itu diselenggarakan dalam rangka Tasyakuran sudah bisa dipakainya masjid baru Nurul Islam. Semua sudah gak sabar lagi menggunakan masjid itu untuk aktivitas terutama ibadah, apalagi kini masuk bulan Ramadhan.

      Alhamdulillah, yang hadir banyak dan antusias. Sengaja acara dilaksanakan di luar. Di samping ruang indoor tidak memenuhi, acara akan lebih nyaman dan santai berlangsung di luar. Apalagi cuaca sangat mendukung. Dengan background masjid, seluruh audiens menghadap masjid yang tersinari matahari yang berjalan menuju terbenamnya.

     Di acara tersebut dilakukan juga penyerahan santunan kepada anak yatim-piatu di wilayah sekitar SDIT Alam Nurul Islam oleh pengurus yayasan. Selain untuk yatim piatu, akan ada juga bakti sosial pembagian paket sembako kepada masyarakat yang rencananya akan dilaksanakan besok Sabtu 20 Agustus 2011.

     Sebelum buka ada tausyiah dengan menghadirkan KH Drs. Sunardi Syahuri. Beliau juga merupakan pembina dari yayasan Nurul Islam. Dalam tausyiahnya, pak Sunardi membahas terkait dengan siapa saja sih yang dimaksud dengan mustahiq zakat itu. Beliau bercerita tentang seorang mahasiswi di Jawa Timur yang memutuskan untuk masuk Islam meski harus dengan pengorbanan yang besar. Termasuk harus mampu untuk hidup mandiri. Bahkan uang yang seharusnya untuk SPP ia relakan untuk infaq demi kepentingan syiar Islam. "Nah, orang semacam inilah yang termasuk dalam golongan muallaf yang wajib mendapatkan zakat" begitu ulas pak Sunardi. Beliau memang sudah terbiasa menangani para muallaf. Beliau juga mengulas banyak pengalaman dalam menghadapi krisis iman di berbagai daerah. "Harusnya kita bersyukur, ada sekolah Nurul Islam ini yang sangat rapi dalam penjagaan Islam anak-anak kita" Pak Sunardi menutup kisahnya. "Dari segi konsep sangat mantap. SDM gurunya juga tidak diragukan lagi perjuangannya. Cuma dari segi sarana masih butuh dukungan banyak pihak" begitu tambah Pak Sunardi. Kemudian beliau menantang hadirin, siapa yang bersedia menemani beliau menyumbang 40 paket (1 paket = Rp. 50.000) untuk penyelesaian masjid Nurul Islam. Nah, dari tausyiah langsung masuk 'lelang' shodaqoh dan infaq pembangunan masjid. Tantangan pak Sunardi pun disambut hadirin. Dilihat dari banyaknya lembar kesanggupan yang dikumpul ke depan dan langsung dibacakan oleh Pak Sunardi Syahuri. 20 paket, 2 paket, 60 paket bahakan subhanallah ada yang memberi kesanggupan 200 paket.

     Begitu selesai, semua kesanggupan dijumlah. Subhanallah, dalam waktu kurang lebih 15 menit terkumpul sebanyak kurang lebih 100 juta infak untuk pembangunan masjid. Ramadhan memang bulan yang penuh berkah. Semoga dengan dukungan semua pihak, segera kita dapat menikmati fasilitas masjid ini untuk pendidikan dan umat.

    Lomba Ramadhan 1432

    Satu even yang melengkapi program Pesantren Ramadhan kali ini adalah Lomba Ramadhan. Banyak dan bervariasi lomba yang akan diselenggarakan oleh panitia. Adapun lomba dan pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

    1. Lomba Mewarnai (kelas bawah) dan Kartun Ramadhan (kelas atas), Kamis 4 Agustus 2011 jam 10.35 - 12.oo WIB bertempat di GOR (kelas bawah) dan Aula (kelas atas)

    2. Adzan, Sabtu 6 Agustus 2011 jam 10.35 - 12.00 WIB di GOR

    3. Tartil Qur'an, Senin 8 Agustus 2011 jam 10.35 - 12.00 WIB di Aula (kelas bawah) dan Kelas 4 (kelas atas)

    4. Cerdas Cermat Agama (CCA), Selasa 9 Agustus 2011 jam 10.35 - 12.00 WIB di kelas 1 di 1A, kelas 2 di 2A, kelas 3 di 3B, Kelas 4 di 4A, kelas 5 di 5A dan kelas 6 di 6A

    5. Pemilihan Da'i Cilik (Pildacil), Rabu 10 Agustus 2011 jam 10.35 - 12.00 WIB di GOR

    6. Tahfidz Anak, Kamis 11 Agustus 2011 jam 10.35 - 12.00 WIB di GOR

    7. Tahfidz Guru, Sabtu 13 Agustus 2011 jam 10.35 - 12.00 WIB di GOR

    8. Peragaan Busana Muslim, Senin 15 Agustus 2011 jam 10.35 - 12.00 WIB di GOR

    9. Karaoke, Selasa 16 Agustus 2011 jam 10.35 - 12.00 WIB di GOR

    10. Pengumuman dan Pembagian Hadiah Lomba, Kamis 18 Agustus 2011 jam 10.35 - 12.00 WIB di GOR







    Pertama Pakai Masjid

    Setelah lama menunggu, akhirnya kerinduan itu terbayar lunas juga. Rindu untuk mengecap ibadah di masjid baru. Belum jadi 100 persen sih, tapi Ramadhan sholat dengan suasana tempat yang baru pasti lebih mengasyikkan. Di hari kedua Ramadhan ini keasyikan itu diawali. Berjama'ah sholat dhuhur di masjid yang meski baru bisa dipake lantai bawah beralaskan tikar plastik. Tapi terlihat banyak jama'ah yang tak tahan juga untuk mencoba yang pertama masjid baru.

    Jika sebelumnya jama'ah berjajar memanjang di GOR. Kini terasa memenuhi tempat. Penuh nan rapet. Meski juga baru dipenuhi siswa kelas 4 hingga kelas 6. Sudah bisa dibayangkan manakala nanti mabit, belum mampu menampung seluruh jama'ah di SDIT Alam.

    Selain sudah digunakan untuk jama'ah sholat wajib, aktivitas mengaji Qiroaty sudah bisa menggunakan tempat tersebut. Jadinya ustadz/ah tidak lagi harus mendatangi anak, tapi justru anak yang langsung siap di tempat, Tak ketinggalan, di momen Ramadhan ini pula, ustdaz-ustadzah memacu ketrampilannya dalam bacaan Qiroaty. Satu per satu ustadz dijajaki kira-kira cocok masuk jilid berapakah untuk metode Qiroaty. Tampak, beberapa siswa yang memantau jalannya tes. Ah, ustadz jadi malu dilihat kualitas bacaannya sama anak.