November 2012

    Panen Terong

    Menjelang akhir semester selain ustadz/ah panen nilai lewat ujian akhir semester,tak ketinggalan anak-anak juga melakukan panen. Panen dari hasil berkebun terong. Semenjak ditanam bulan September, kini terong-terong itu mulai membesar dan mengungu.

    https://fbcdn-sphotos-e-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/577816_441626569227040_1725785049_n.jpg

    Tapi, anehnya hanya di tempat tertentu saja yang buahnya cepet membesar. Di ladangnya kelas 4B disusul kemudian ladangnya kelas 6C. Apa mungkin ya tingkat kesuburan ikut menentukan cepatnya perbesaran buah terong. Dengan panen perdana ini menyuntikkan semangat ustadz/ah dan anak-anak untuk lebih merawat tanamannya. Bahkan kalo perlu ditambah dan diperluas lagi ladangnya.

    https://fbcdn-sphotos-c-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash4/319552_441626535893710_1315819367_n.jpgYang mendahului panen bahkan sudah 3 kali petik yaitu tanaman kangkung darat. Langsung dimasak jadi menu santap siang. Menyusul kemudian ada cabe, pepaya jenis red lady, lobak. Wah makin semangat berkebun nih. Yuk berkebun tuk . . . . . .

    Educating Ownership

    Jenjang pendidikan dasar atau tingkat SD merupakan tahap pendidikan yang paling lama, 6 tahun. Anak-anak mengalami proses pertumbuhan fisik dan perkembangan psikologi yang pesat. Di masa proses tersebut bentuk pendidikan yang tepat adalah adanya pembentukan life skills.


    Menurut definisi World Health Organization (WHO), life skills atau  ketrampilan hidup adalah kemampuan untuk berperilaku yang adaptif dan  positif yang membuat seseorang dapat menyelesaikan kebutuhan dan tantangan sehari-hari dengan efektif. Definisi itu adalah menurut World  Health Organization (WHO).




    Salah satu ketrampilan hidup yang harus dibangun pada anak adalah adanya Self-Awarenes, kesadaran diri. Termasuk di dalamnya adanya kesadaran akan hak miliknya. Ketrampilan untuk menyimpan, menjaga, merawat hak milik pribadi. Dalam diri anak-anak masih saja belum tumbuh kesadaran untuk menjaga hak miliknya. Sering dijumpai dalam aktivitas pembelajaran di sekolah tidak sedikit barang-barang miliknya tertinggal. Terutama saat aktivitas yang mengharuskan membawa pakaian ganti. Ditambah lagi, karena kelas-kelas di SDIT Alam mengharuskan lepas alas kaki, sering banyak sandal yang tak bertuan tergeletak di beberapa tempat parkir sandal.


    Saking banyaknya barang-barang yang tertinggal dan anak-anak pada tidak peduli mencari meski kehilangan, dengan terpaksa diadakanlah pameran barang-barang tertinggal. Begitu diumumkan, anak-anak terus berhamburan menuju lokasi pameran. Di situ sudah berjajar barang-barang yang tak bertuan. Mulai, sandal, sepatu, kaos kaki, celana, baju. Baru ketahuan siapa tuannya setelah beberapa anak berkeliling dan menjumpai barang miliknya.

    Agar bisa menghargai hak orang lain, terutama yang menyangkut milik publik, mereka harus terlebih dahulu sadar untuk menghargai dan merawat hak milik pribadinya.