Agustus 2010

    Mabit Ramadhan 1431 H

    Seluruh rangkaian kegiatan Ramadhan 1431 kali ini ditutup dengan 4 kegiatan dalam satu waktu. Buka bersama-Pameran Karya Siswa dan Guru-Bakti Sosial-Mabit. Bisa dibayangkan kan, gimana SDIT Alam satu hari itu. Udah deh ditanggung rame dan seru. Siswa bersama orang tuanya berangkat bareng. Tapi dengan acara berbeda. Untuk orang tua acara buka bersamanya bersama Ust. Zaenal Fanani yang berbincang terkait dengan pendidikan anak. Untuk siswa kelas 1 - 3 mengikuti dongeng. Sedangkan siswa kelas 4-5 membagikan sembako ke warga. Kelas 6 mengikuti pesantren kilat di SD Muh Mlangi.



    Tahun ini boleh dibilang pembagian sembako cukup butuh energi banyak. Karena sembako yang akan dibagikan lebih banyak. Ada 250 paket. Satu paket berisi ; beras 1,5 kg, minyak goreng 600 ml, gula 0,5 kg, susu cair dan 8 buah mie instan. Kebayang kan beratnya? Seluruh sembako adalah sumbangan dari orang tua dan wali siswa.

    Pasukam sembako dibagi menjadi 5 kelompok. Masing-masing kelompok membagi sembako dalam satu RT.

    Subhanalloh, sambutan warga baik sekali. Mereka surprise mendapat bingkisan. Tampak dari senyum yang merekah itu.

    Gak terasa waktu buka pun tiba. Di sekolah segera disambut dengan guyuran cocktail yang so sweet. Manis banget. Cukup membasahi kerongkongan yang mengering atas hawa panas terik siang ini.  Setelah cukup berbuka, dilanjutkan sholat Magrhib berjama'ah. Baru setelah itu makan besar.

    Setelah sholat Isya, acara dilanjut dengan Gebyar Ramadhan. Pementasan seni dari siswa dan guru. Tak banyak sih, tapi cukup berkesan. Diawali dengan pemutaran dokumentasi kegiatan selama peringatan Kemerdekaan dan Ramadhan. Banyak ekspresi menarik dari siswa. Lucu jadinya ketawa gak abis-abis. Terutama saat pawai Tarhib Ramadhan.

    Kalo selama ini teatrikal sering dilakukan ustadz-ustadz. Giliran ustadzah menunjukkan penampilannya. Operet Ramadhan. Berkisah tentang dinamika saat puasa. Usaha seorang anak dalam melawan godaan buruk untuk mengikuti niat baik. Yang akhirnya kebaikanlah yang menjadi pemenang. Malam sudah larut. Tiba saat untuk tidur. Karena besok pagi bangun untuk sahur

    Siswa dibangunkan jam 02.30 dengan suara gemlegarnya kembang api luncur. Dengan waktu singkat siswa sudah menuju di GOR, mengambil air wudhu untuk sholat Tahajud jama'ah. Setelah makan sahur dan sholat shubuh berjama'ah dilanjutkan aktivitas relaks dulu. Pijet massal. Yang ngantuk langsung pada melek.

    Acara lanjut dengan jalan pagi keliling kampung. Menghirup udara pagi yang suegeer banget. Mendengar kicauan burung pagi yang merdu. Serta dinginnya udara yang basah lembab.

    Usailah sudah acara mabit kali ini. Semua siswa mengikuti penutupan mabit di lapangan. Ada berita yang mengejutkan ternyata. SDIT Alam Nurul Islam hampir sapu bersih di kejuaaraan Tahfidh Qur'an yang diselenggarakan Universitas Islam Indonesia (UII). Ada 9 anak yang meraih juara. Mbak Ismah 5B, mbak Naura 3B, mbak Hasna 5B, mbak Tsaqila 3B, Mas Umar 4C, Mas Rafi 3C, Mas Naufal 6A, Mas Daffa 3C, Mbak Ina 6A.

    Pengakiran, seluruh siswa dan guru bersalam-salaman. Saling memaafkan. Ustadz Budi berpesan, Ramadhan masih 10 hari. Manfaatkan secara optimal, apalagi justru di akhir Ramadhan anugrah Lailatul Qadr diharap-harap semua orang.

    Pulang dan libur lebaran untuk membawa semangat baru. Semangat lebih untuk beribadah. Bersilaturrahmi dengan seluruh saudara, teman dan tetangga. Hingga terhapus semua kesalahan yang akan membuat setiap kita bersih suci seperti bayi baru lahir.

    Olimpiade Ramadhan

    Program Pesantren Ramadhan kali ini sangat padat. Meski hanya masuk selama 9 hari pembelajaran, semuanya sudah terjadwal penuh. Program pertama adalah refresh atawa penyegaran kembali aktivitas ibadah. Seperti sholat, wudhu,tilawah Qur'an, dzikir ma'tsurat. Kesemuanya dievaluasi lagi. Dilihat lagi apakah sudah benar dan baik ataukah masih ada yang melakukan dengan kurang sempurna. Program kedua adalah Olimpiade Ramadhan. Yaitu rangkaian lomba yang ditujukan sebagai media aktualisasi dan ekspresi seni siswa dan juga menggali potensi bakat siswa.

    Pembukaan Olimpiade disuguhi dengan tampilnya kembali Pendekar Sholeh Melawan Setan. Kembali seluruh siswa berjubel ke depan dengan penuh penasaran, "Siapa sih yang jadi setan dan pangeran sholeh tu?". Di akhir teatrikal, dibacakan macam-macam lomba dan persyaratan untuk mengikutinya.

    Hari pertama diisi dengan lomba membuat kartu lebaran. Untuk kelas atas (4-6) membuat kreasi sendiri, baik dari desain gambar dan pewarnaan. Untuk kelas bawah (1-3) mewarnai saja.

    Di hari kedua, ada lomba membuat komik untuk kelas atas dan mewarnai gambar untuk kelas bawah. Untuk membuat komik dilakukan secara kelompok. Satu kelompok terdiri dari 3 anak. Sudah tentu, jago-jago komikus ngikut. Seperti Nadhif, Ogi, Faiz, Khozin dan lain-lain. Mereka bertarung untuk meraih daya tarik juri. Untuk lomba mewarnai beralngsung secara perorangan berlangsung di GOR. Mereka mewarnai gambar kartun Islam karya ustadzah Anna.

    Hari ketiga ada lomba Baca Tartil Qur'an. Masih dengan kategori kelas atas dan bawah, semuanya langsung dibawah penjurian ustadz dan ustadzah qiroaty. Setiap peserta diminta maju dan mengambil undian surah pilihan yang harus dibaca secara Tartil di hadapan dewan juri.

    Hari keempat, adalah lomba Busana Kontes Muslim-Muslimah dan Adzan. Betapa antusiasnya peserta lomba kontes busana muslim-muslimah. Terlihat beraneka ragamnya asesoris pakaian yang dikenakan. Perlombaan kontes ini tidak semata ajang 'pamer' saja. Karena juri sudah memberikan kriteria penilaian. Diantaranya, pakaian harus benar menutup aurat. Untuk muslimah, jilbab harus menutup dada serta pakaian yang dikenakan harus longgar. dengan lomba kontes ini bertujuan agar siswa lebih kreatif dalam menampilkan pakaian dengan tetap memperhatikan batas-batas syariat. Masih ada 3 hari lagi Olimpiade Ramadhan ini berlangsung, masih ada lomba Pildacil, Cerdas Cermat Ramadhan dan Karaoke Ramadhan. Insya Allah, hari Jum'at seluruh kejuaraan lomba akan diumumkan. Sekaligus pembagian hadiah. Seluruh rangkaian program Pesantren Ramadhan akan ditutup dengan acara Bakti Sosial, Buka Puasa Bersama dan MABIT (Malam Bina Iman dan Taqwa) pada hari Senin, 30 Agustus 2010.

    Lomba Tujuhbelasan

    Tahun ini memang spesial. Peringatan kemerdekaan negeri kita yang ke-65 bersamaan dengan momen Ramadhan. Namun begitu, tidak mengurangi semangat memperingati kemerdekaan. Tidak saja asal peringatan loh. Sudah menjadi keharusan setiap kegiatan haruslah bisa diambil permaknaannya. Jika nggak, jadinya cuman kegiatan yang tidak ada unsur pembelajarannya. Termasuk dalam peringatan kemerdekaan. Emang sih, peringatannya berupa lomba-lomba. Tapi, lomba-lomba yang bisa digali pelajaran saat siswa-siswa mengikutinya. Semua lomba ini diadakan sehari sebelum libur Puasa, jadinya ya belum puasa dong.

    Pertama. ada lomba Makan Krupuk Sambil Duduk. Tidak seperti lomba makan krupuk pada umumnya. Sebelum makan seluruh peserta berdoa bareng. Doa mau makan. Kemudian, krupuk dimakan dengan duduk dan kedua tangan di punggung. Lomba yang diperuntukkan kelas kecil (1 -3) sangat rame peminat. Hingga dalam satu babak penyisihan saja pesertanya sejumlah 40-an anak. Di akhir perlombaan, panitia memberikan permaknaan. Dimanapun, kapanpun, yang namanya makan harus diusahakan menggunakan tangan kanan dan didahului berdo'a. Supaya bernilai ibadah. Setan sangat suka bahkan ikut makan manakala makan dengan tangan kiri, tanpa do'a, sambil berdiri lagi. Makan tanpa bantuan tangan, membayangkan bagaimana saudara-saudara kita yang cacat gak punya tangan. Kita harus lebih bersyukur dikaruniai tangan yang lengkap.

    Selain lomba Makan Krupuk, ada juga lomba Lukis Wajah. Wah apa lagi tuh. Nah, di lomba ini, peserta harus melakukan secara kelompok. Satu kelompok terdiri dari 5 peserta siswa kelas besar (4 - 6). Salah seorang harus mengenakan topeng yang membentuk wajah. Tapi wajah itu belum ada mata, mulut maupun hidung. setiap anggota kelompok secara bergantian melengkapi wajah kosong itu menggunakan cat air dalam kondisi mata ditutup. Anggota lain memberikan petunjuk tanpa menyentuh. Jadilah pelukis wajah yang buta mata. Peran penunjuk sangatlah penting, supaya wajah yang digambar menjadi bagus. Karena saking banyaknya yang teriak, cukup membingungkan si pelukis buta. Jadilah banyak wajah yang gak karuan. Matanya dimana, hidungnya kemana. Pelajaran yang bisa diambil. Dalam kerja tim, ketaatan kepada pemimpin menjadi sesuatu yang mutlak. Apalagi untuk sesuatu yang sudah menjadi keputusan bersama. Kita harus selalu bersyukur atas karunia mata sehingga bisa melihat indahnya dunia. Sehingga berempati dengan saudara-saudara yang ditakdirkan cacat penglihatan.

    Ketiga, ada lomba tarik tambang. Yang penting untuk lomba ini adalah kekuatan. Meski kompetisinya antar kelas, panitia sudah membuat aturan supaya adil. Setiap tim yang bertanding semua anggota berat badannya maksimal 200 kg. Setiap tim diwajibkan menimbang dulu berat badannya saat mendaftar. Sehingga boleh jadi satu tim kelas 5 hanya terdiri dari 4 anak, sedangkan untuk tim kelas 2 bisa jadi 8 anak. Kekuatan saja tidak menjamin kemenangan. Strategi menahan dan menarik harus jitu juga. Pelajarannya, bahwa kekuatan fisik sangatlah penting. Allah saja lebih mencintai mukmin yang lebih kuat.

    Untuk kelas besar, ada lomba Mengisi Air dengan Mata Tertutup. Lomba ini juga dilakukan secara beregu. Satu regu ada 3 anak. Satu anak memegang plastik sebagai wadah air. Satu anak ditutup matanya yang bertugas mengisi air. Sedang satu lainnya sebagai penunjuk jalan. Lomba ini dibatasi waktu sehingga regu yang paling banyak mengisi air, itulah yang menang. Kesigapan dalam memberi petunjuk harus trampil adanya. Ditambah lagi batasan waktu serta menembus rintangan sepanjang lintasan dari sumber air ke wadah masuk perhitungan strategi.

    Terakhir, untuk kelas kecil ada lomba Memasukkan Pensil ke Dalam Botol. Lagi-lagi lomba ini dilakukan secara beregu. Untuk membiasakan siswa melakukan segala hal dengan kerjasama. Satu regu terdiri dari 5 anak. Empat anak ditali pinggangnya, dihubungkan dengan pensil. Seorang lainnya sebagai penunjuk. Terlihat, betapa kekompokkan tim harus ada. Anggota yang masih egois, dijamin deh gak bakal berhasil. Naik-turun, maju mundur, kanan-kiri, harus cepat dipahami. Meski masih kelas 1, terlihat sudah cukup kompak dengan petunjuk-petunjuk temannya.

    Nurul Islam Sambut Kemerdekaan

    Untuk menyambut hari Kemerdekaan Republik Indonesia, yayasan Nurul Islam mengadakan acara untuk ustadz-ustadzah baik dari tingkat KBTKIT, SDIT hingga SMPIT. Hari Sabtu, 7 Agustus 2010 kemarin merupakan saat kebersamaan yang jarang sekali diadakan. Untuk para ustadz diadakan even kompetisi Futsal. Seluruh ustadz dibagi menjadi 2 tim Futsal yang kemudian ditandingkan.

    Meski ukuran lapangan kecil, namun gerakan justru lebih banyak. Sehingga napas harus full terus. Mainnya memang tidak berseragam, tapi oleh ustadz Dhuhri selaku panitia, setiap tim diberi rompi warna untuk membedakan tiap tim.

    Pertandingan berlangsung selama 2 babak. Tiap babak 30 menit. Sepertinya perlawanan terlihat tidak berimbang. Akhirnya, tim Hijaulah yang jauh mampu menyarangkan gol di gawang tim Oranye. Dhuhur pun menjelang, saatnya makan siang. Seluruh ustadz kembali lagi ke kampus SDIT Alam. Disana telah menunggu masakan hasil lomba masak ustadzah-ustadzah yang akan unjuk rasa nasi goreng dan lotis buahnya.

    Sebelum disantap, terlebih dahulu dilakukan penilian. Tim juri terdiri dari pihak yayasan yaitu Pak dan Bu Zidni Immawan serta krew dapur. Disana ada bu Dewa dan tenaga masak dari KBTKIT dan SDIT Alam. Ternyata ada 5 kelompok masak yang bertanding. Wah, ustadz gak sabar lagi menunggu kira-kira masakan siapa yang paling enak. Tentu dong nantinya yang akan diserbu.

    Moga dengan momen ini, ukhuwah ustadz-ustadzah semuanya jadi makin kuat melekat. Makin solid di jalan dakwah panjang pendidikan. Untuk  melahirkan generasi negeri tercinta ini yang benar-benar merdeka. Bebas dari berbagai bentuk penjajahan.

    Buktikan SIP-mu !!

    Itulah tema Pesantren Ramadhan tahun ini. Memang sih, di SDIT Alam sedang giat-giatnya membumikan (waduh bahasanya) budaya baru Sekolah. Apaan tuh? Budaya tu sekumpulan kebiasaan-kebiasaan yang baik, Islami yang akan dilakukan bersama di lingkunga SDIT Alam. Budayanya disingkat SIP. Kependekan dari Sholih, Ilmuwan dan Pemimpin. Sebagai misi dari SDIT Alam. Tak lupa juga di Ramadhan nanti budaya itu akan selalu diangkat sehingga benar-benar menjadi kepribadian setiap manusia di SDIT Alam.

    Pesantren Ramadhan kali ini diawali dengan kegiatan pawai tarhib Ramadhan. Seluruh siswa dan ustadz/ah berkreasi semenarik dan seunik mungkin untuk menyemarakkan pawai. Supaya pesan untuk bergembira menyambut Ramadhan sampai ke masyarakat.

    Ada yang menggunakan topeng monyet maupun topeng unik lain. Bahkan kelas VB menampilkan happening art mengusung pocong. Salah seorang siswa dipocong kemudian diusung. Sewaktu ditanya, mereka menjawab dengan pesan singkat "Puasalah yang baik sebelum kalian mati". Bahkan ada mas Afel yang gak sengaja kostumnya mirip penyanyi Jazz Tompi yang kebetulan lagunya Ramadhan Datang diputar di mobil paling depan.
    Sebelum kafilah pawai berangkat ada teatrikal saat setan dibelenggu oleh Pendekar Sholeh. Setan Kembar yang ingin menggoda para peserta pawai kemudian dicegat oleh dua Pendekar Sholeh. Keduanya langsung mencambuk dan membelenggu Setan Kembar di bawah pohon.
    Kafilah berjalan diawali dengan mobil yang memuat Sabiq beserta drumnya. Yang menunjukkan penampilan gebuk drum untuk menarik massa, sambil ust. Lubis berbicara lewat loudspeaker. Sembari berjalan siswa-siswi membagikan jadwal Imsakiyah sambil mengajak bergembira menyambut Ramadhan.
    Meriah sekali. Dengan penuh kegembiraan seluruh peserta pawai tak bosan mengajak setiap yang dijumpainya di pinggir jalan untuk menyambut Ramadhan yang mulia.Setelah pawai, setiap kelas lomba kebersihan kelas dan lingkungan. Sebagai juri lomba kebersihan, didatangkan Ingkang Sinuwun Ustadz Gusdul. Rombongan datang menggunakan kereta kuda. Dikawal oleh 2 pengawal. Melihat rombongan datang, anak-anak langsung berhamburan keluar menuju rombongan. Satu per satu kelas diperiksa. Untuk memastikan kalo tidak ada kotoran sampah dan debu sedikitpun. Anak-anak tampak menyambut sopan supaya Ingkang Sinuwun nyaman memeriksa kelas.Tampak kameramen dan wartawan dari NurisTV sedang serius meliput acara besar ini. Mulai pekan depan, agenda pesantren Ramadhan akan dimulai. Ada banyak acara disamping ada lomba-lomba, bakti Sosial. Aktivitas ibadah siswa akan menjadi fokus untuk lebih ditekankan lagi. Seperti wudhu, sholat, dzikir. Sehingga bulan Ramadhan selain lebih menguatkan budaya SIP juga membenahi kualitas ibadah maghdhoh siswa.

    Procedure to Make Avocado Juice

    Ternyata Metode Learning by Doing tidak semata diberlkukan untuk mata pelajaran Sains atau Agama saja. Bahasa Inggris pun bisa menggunakan metode ini. Kelas 5 di pekan ini belajar tentang How to Make Procedure, bagaimana membuat perintah untuk melakukan sesuatu. Kali ini yang dibuat ialah prosedur membuat Jus Alpokat.Layaknya sebuah acara Cooking Show, para Chef menerangkan di depan ustadz Gusdul bagaimana membuat Jus Alpokat. Sambil menerangkan, para Chef juga praktek. Sehingga banyak siswa lain yang tertarik untuk menonton show itu.

    Meski masih dengan pronounciation/pengucapan yang belum sempurna tapi mereka bersemangat bahkan kreatif dalam menunjukkan kerjanya