Juli 2010

    Kemah Wilayah Ukhuwah 5

    Candi Prambanan 9-11 Juli 2010

    Kurang lebih pukul 06.30 kami berangkat ke Prambanan dari SDIT, sampai disana sekitar pukul 07.30. Rombongan putra dan putri transit di tempat berbeda.  Beruntung bagi rombongan putra karena kapling area tenda tidak jauh dari jalan tempat menurunkan barang-barang. Tapi bagi kami rombongan putri. Pufff……..jarak antara tempat barang dan kapling tenda lumayan membuat punggung dan kaki kami “gempor” karena jauhnya lokasi dan beratnya barang yang harus dibawa.



    Selesai membawa barang kami semua mendirikan tenda. Alhamdulillah tenda tim putra bisa cepat selesai dan berdiri dengan cukup layak. Tapi tenda tim putra, sejak awal sudah kacau. Memasang tenda yang terbalik, dapat lokasi tanah dengan kondisi sebagian tanah disemen. Yah.. untung saja ust Tasar membantu sehingga akhirnya berdiri juga tenda putri. Namun…upss…lama kelamaan kalau dilihat tenda putri  kayaknya menjadi tenda yang paling tragis diantara tenda-tenda yang lain. Bentuknya super unik alias awut-awutan. ^_^. Tapi gpp kami merasa nyaman-nyaman dan pede saja dengan tenda kami.



    Selesai pendirian tenda diadakan acara seleksi Haflah di Kompleks SMPIT dan SDIT Baitussalam. Sekitar jam 2 diadakan upacara pembukaan di lapangan Syiwa. Sore hari sekitar jam 4 diadakan lomba masak dan pioneering. Untuk lomba masak tim putra dan putri membuat “Bistik Tempe”. Ada kejadian lucu di lomba masak ini, saat menunggu kuah bistik mengental, ustadzah Ika iseng mencicipii bisik tempe tim Putri. Tapi…..apa yang terjadi sodara-sodara,  Bistik tempenya sungguh luar biasa asinnya….bener-bener kayak lautan. Usut punya usut ternyata si Giwang over dosis dalam memberi garam. Masak tempe 10 iris di kasih garam ¾  bata. Menurut lo……????? Bisa-bisa jurinya keracunan !!!! Untuk lomba pionering anak-anak cukup bisa mengikuti dengan baik.



    Setelah Ishoma pukul 8 diadakan lomba CCA, KIM dan Hasta Karya. Untuk Hasta Karya sudah ditentukan membuat kerajinan dengan stik es krim. Untuk lomba malam ini suasananya agak kacau. Panitia terkesan tidak mempersiapkan tempat dengan baik. Lomba Hasta Karya ditempatkan di GOR dengan cahaya remang-remang. Terpaksa deh pake senter untuk mensubsidi cahaya. Sementara lomba Kim harus antre dan berdesak-desakan sampai banyak peserta yang tidak jadi ikut lomba, Karena harus menunggu dengan Panjang…… dan Lammma……sampai-sampai tim SDIT Ani harus tidur dulu di masjid karena saking lamanya menunggu. Kami dapat kesempatan baru jam 23.00. Wah  peserta sudah pada ngantuk semua, terutama Annisa yang sempat rewel saat dibangunkan. Untul lomba CCA kami kebetulan tidak bisa masuk ke babak final.



    Pagi hari sekitar jam 08.00 diumumkan peserta seleksi Haflah yang lolos untuk tampil malam harinya. Alhamdulillah… tim tari Saman SDIT lolos. Leganya……. Thank you banget buat dik Bening (kelas 2) yang udah kasih inspirasi dan ilmu tari Samannya sehingga jadi juara.

    Jam 09.00 diadakan lomba Baris-berbaris dan Wide Game (ada spider web, yel-yel, merayap, masuk selokan, dsb ). Lomba diadakan di kompleks Candi sebelah utara candi Prambanan. Alhamdulillah saat dhihur tim putri sudah menyelesaikan semua lomba. Namun tim putra masih harus melanjutkan lomba setelah duhur karena masih antri di lomba baris-berbaris.



    Sore harinya tim putri latihan untuk menghadapi haflah di kompleks candi Prambanan. Kami memilih lokasi ini karena selain terdapat tempat-tempat sepi dan tersembunyi, suasananya juga lebih asyik. Dan sekalian bisa wisata gratis di kompleks candi Prambanan. Sore pun beranjak malam, kami bersiap-siap untuk memberikan pertunjukan yang semaksimal mungkin, Karena harapan kami satu-satunya untuk membawa pulang piala adalah di haflah ini. Wah ternyata peserta lain menampilkan pertunukan yang bagus-bagus. Bahkan ada pertunjukan tari Saman juga, walaupun iringan lagunya memakai kaset, namun gerakan tarinya lbih kompleks, kompak lagi. Duhhh…jadi sedikit ciut dan grogi neh. Akhirnya tiba juga saatnya tim kita untuk tampil, awalnya banyk yang meragukan loh. … tapi ternyata di luar dugaaan, tim Saman tampil memukau dan menghibur penonoton. Penonton sangat antusias. Bagi kami para pendamping, melihat mereka cukup memacu adrenalin dan membuat jantung empot-empotan. Gerakan mereka sangat kompak dan cepat. Subhanallah….. benar-benar ga nyangka. Namun saat di panggung ada kejadian lucu, karena beberapa anak terlalu keras saat berdialog di atas panggung. Beberapa penonton dan juri sempat tertawa karena kejadian ini. Tepuk dan sorak sorai penonton di akir pertunjukan membuat kepala kami serasa diguyur air es yang sungguh menyejukkan. Hah…. Lega sudah malam hari ini. Kami puas dan cukup optimis bisa mendapatkan juara. Alhamdulillah. Saatnya tidur malam, malam ini kami juga ditemani ust Rusmi, Mbak Kustini, Maz Rahmad dan Ust Bin yang ikut menginap di tenda kami.

    Alhamdulillha hari sudah pagi, lega rasanya membayangkan pulang. He he… namun beberapa anak masih betah dan ingin kemah lagi…..????? Capek deh……..   sebelum acara karnaval tim saman membuat video klip tari di candi prambanan.  Acara karnaval cukup meriah dengan beragam kostum yang dipakai. Mulai dari mbok jamu, tokoh-tokoh wayang,  supporter piala dunia, ondel-ondel, suku asmat, dsb. Nah tim SDIT Ani mengangkat tema “Gatot Kardus Main Bola”. Seru juga…….Selesai karnaval tibalah saatnya acara bongkar tenda dan upacara penutupan. Duhhh seneng rasanya karena tim Saman mendapat juara satu untuk Haflah. Alhamdulillah…dan yang tidak terduga ternyata tim putra juga mendapat juara 3 dan medali perunngu untuk lomba Spider Web. Lengkap sudah kegembiraan kami.  Karena pulang tidak dengan tangan hampa. Eitsss… sebelum pulang ke sekolah kami mampir dulu ke Sego Wiwit. Ajibbbbb………….

    Melihat pelaksanaan Kemwil, ada sedikit rasa hilang. Manakala Pandu yang udah berubah jadi Pramuka, ternyata dalem-dalemannya juga ikut berubah. Tradisi Islami dan semangat juang lewat yel-yel dan lagu terasa meluntur. Tapi justru rasa kehilangan itu menambah semangat Kami lebih mengental, meski kini bernama Pramuka  SIT. Semangat Pandu dengan 'Bersiap Siaga' harus tetap kuat menghunjam di jiwa-jiwa kami. Doakan istiqomah ya . . . . .



    Kontributor : Ustadzah Ika Rusnawati

    Budaya SIP !

    Budaya Sip! apaan tuh? Ternyata masuk tahun ajaran baru ini, SDIT Alam ingin membangun (waduh bahasanya serius amat) kebiasaan-kebiasaan baru. Ya, sebenarnya gak baru sih, cuman belum aja dilakukan dan ditetapkan menjadi kebiasaan baik bersama seluruh penghuni SDIT Alam. Nah, itulah yang namanya budaya. Trus, yang dimaksud 'SIP' itu apa toh? Sarjana Ilmu Politik ya? Wah, gak ada hubungannya deh. Mosok SD udah jadi sarjana. Lha trus apa dong? SIP itu maksudnya ya SIP! bagus, jempolan gitu deh. Tapi arti panjangnya, SIP kependekan dari S, Sholih, I, Ilmuwan dan P, Pemimpin. Ketiga hal itu adalah misi SDIT Alam. Nah, kebiasaan-kebiasaan yang dikenalkan itu diambil dari tiga hal itu.


    Budaya SIP di setiap tempat berbeda. Ada SIP di perpustakaan, di GOR, di kamar mandi, di kelas, di lapangan, dll. Budaya itu tidak semata berupa tulisan saja yang menempel manis di setiap tempat. Tapi disimulasikan, dipraktekkan dengan baik. Seperti, SIP di kamar mandi. Setiap orang harus doa sewaktu masuk dan keluar kamar mandi. Masuk kaki kiri, keluar kaki kanan. Sewaktu BAK dan atau BAB harus pas berada di lubang WC. Setelahnya diguyur hingga jernih dan tidak berbau. Untuk simulasi digunakan cairan warna kuning untuk memastikan jernih benar.


    Termasuk budaya 4S. Senyum-Salam-Sapa-Salim. Semua siswa, ustadz dan ustadzah mempratekkan hingga nanti menjadi kebiasaan. Untuk menjadi budaya, kebiasaan-kebiasaan itu harus selalu dikawal. Tidak lelah untuk mengingatkan bagi yang lupa. Memang sih pertamanya kelihatan berat. Tapi begitu sudah menjadi kebiasaan, Insya Allah ringan. Otomatis berjalan sendiri.