Juni 2008

    Mukhayyam di Akhir Semester . . . . . .

    Mukhayyam kali ini terasa sungguh ruarr biazaa. Tidak sekedar kemah. Seperti yang sudah-sudah. Mulai dari pagi rangkaian acara Mukhayyam dimulai. Ada seminar kesehatan gigi untuk kelas besar (III sampai VI), sedangkan yang kelas kecil (I dan II) ada dongeng menarik. Menjelang sore setelah Ashar, ada acara temu tokoh. Tokohnya juga gak main-main. Sekolah mengundang pilot dari TNI angkatan Udara di Yogyakarta. Anak-anak merasa sungguh takjub, mendapatkan cerita pengalaman serta kiat-kita untuk menjadi pilot kapal terbang. Apalagi melihat sosoknya, uh pokoknya gak nguatin. Seperti di film Top Gun-nya Tom Cruise. Ah . . . menarik juga kayaknya jadi pilot. Kugantung lagi aja pilot di atas langit sana tinggi-tinggi.


    Setelah maghrib, selesai makan malam dan sholat ‘Isya, tibalah yang ditunggu. Acara yang Super extravaganza. GPS, Gelar Potensi Siswa. Seluruh kelas mengeluarkan kreatifitasnya. Dari mulai bernasyid (menyanyi), puisi, freestyle dance, sampai drama.


    Yang sungguh mengejutkan di GPS kali ini adalah pemutaran perdana film pendeknya kelas III A. Berjudul Detektif Koran. Wah, benar-benar diluar dugaan. SDIT Alam yang biasa ini bisa membuat film yang luar biasa. Meski baru pertama, dengan akting yang masih amatiran, tapi tampilannya ck . . ck . . ck cakeep man.


    Di sela-sela GPS, dilakukan acara penyerahan siswa kelas VI kepada orang tua siswa yang tahun ini alhamdulillah ke-29 siswa dapat lulus dengan nilai yang memuaskan.


    GPS berakhir larut malam. Tibalah acara ritual tengah tahun. Bakar Jagung. Arena GPS berubah menjadi arena BBQ alias BeBaQaran. Jagung tentunya yang dibakar. Setiap anak megang satu jagung, dikasih tusuk ujungnya. Trus dibakar di atas bara api dari arang yang merah membara. Bagi yang sudah biasa matang sempurna. Bagi yang belum pernah, ya . . . gosong deh. Itung-itung untuk mengecek siapa yang belum gosok gigi esok pagi. Hitam-hitam deh giginya.

    Malam semakin larut, saat istirahat berselimut. Segera tidur untuk bangun pagi di esok hari. Sholat Shubuh berjama’ah. Paginya, riyadhoh (olahraga) dengan jalan-jalan menyusuri perkampungan dan persawahan. Mengamati apa yang dilakukan masyarakat di pagi-pagi. Begitu samapai di sekolah lagi, acara bersih-bersih lingkungan. Terutama bekas acara seru tadi malam. Sekaligus, tenda-tenda dirubuhkan dan dilipat. Makan pagi telah menunggu. Begitu selesai bersih diri, memburu sarapan pagi untuk mengganjal perut agar penuh berisi. Tibalah acara penutupan Mukhayyam sekaligus pelantikan pandu. Diakhir apel penutupan, diumumkan juara lomba pustaka.


    Ada lomba pembuatan komik, pembacaan puisi, percakapan bahasa arab dan inggris, majalah dinding. Serta penganugerahan gelar Ratu dan Raja Buku tahun ini untuk peminjam buku terbanyak dan pengembali buku tepat waktu. Untuk Ratunya, mbak Imamah dan Rajanya, mas Iyas.


    Selamat untuk para juara. Sungguh, penutupan tahun ajaran yang suangat ruarr biazaaa. . . . . .

    Premiere Film Pendek Kelas 3A



    Kelas 3 A sudah rampung menyelesaikan film pendek pertamanya. Film fiksi dengan judul Detektif Koran. Yang jelas bukan plesetannya Detektif Conan. Film berdurasi 13 menit itu bercerita tentang sebuah kelompok anak yang tergabung dalam detektif Koran. Karena setiap harinya mereka membaca kriminal melalui koran. Setiap kasus diperhatikan, termasuk kasus yang baru merebak. Penculikan Anak. Penculikan yang dilakukan seorang pemuda berbaju biru-biru, ternyata sudah mendapatkan korban sebanyak 5 anak. Para detektif Koran mencoba menguak penculikan berantai tersebut.

    Rencananya, premiere-nya akan diputar pada Rabu, 25 Juni 2008 jam 20.00 pada event GPS, Gelar Potensi Siswa SDIT Alam Nurul Islam. Sekaligus di acara tersebut, digelar berbagai penampilan seluruh siswa di SDIT Alam Nurul Islam. Termasuk pementasan teatrikal yang dilakukan kelas 6 dengan judul 'Takdir Tiada Akhir'. Acara GPS tersebut sekaligus sebagai momen perpisahan kelas 6 yang tahun ini alhamdulillah dari hasil UASBN masuk 10 besar SD sekecamatan Gamping.

    From the bottom of my hearth . . . . .



    Abdul Kariem (Karim)

    Kesan saya di sekolah ini adalah ketika saya sedang ujian. Saya senang karena saya ketika itu cepat dalam mengerjakan. Dan ketika selesai mengerjakan biasanya saya dan temen-temen bercanda sambil menunggu waktunya habis. Setelah istirahat saya biasanya memberi makan arnab (kelinci). Dan ketika saya mengeluarkannya dia langsung meronta karena tidak suka diangkat.

    Dan yang mengasyikkan lagi adalah ketika sedang outbound yaitu meluncur atau flying fox, karena saya di urutan terakhir saya memperhatikan yang duluan. Dan ketika giliranku aku agak merinding. Karena melihat ke bawah. Dan yang lebih mengasyikkan lagi adalah ketika saya dan kelompok saya membuat rakit dengan bahan-bahan yang harganya mencapai 2 juta. Cara mencari uangnya adalah dengan cara mencari sampah plastik. Botol seharga 15.000, plastik mika 1500, plastik gelas 10.000, sampah selain plastik 1000.

    Pesan saya kepada adik-adik kelas adalah selalu belajar tanpa henti karena belajar bisa memudahkan kita dalam segala hal. Dan semoga ustadz/ah tabah dalam mengajar. Dan saya doakan semoga SDIT Alam Nurul Islam menjadi sekolah yang maju dan berjaya. Dan saya doakan agar adik-adik kelas lebih pintar dari saya dan semoga angkatan selanjutnya bisa lulus semua Amin. Dan kepada ustadz/ah kelas enam harus membina angkatan setelah kita agar dapat lebih bagus dari angkatan ini.


    Khoirunnisa Nur Islamy (Anis)

    Dulu waktu aku pertama kali sekolah di sini, sekolah ini baru kecil dan dekat hutan. Aku dan teman-temanku dulu sering mencari biji saga, tapi waktu aku dan temanku, Ifah sedang mencari biji saga temanku menginjak kepala ular. Spontan saja aku dan Ifah lari. Walau begitu aku tetap suka sama sekolah ini. Pernah sih ada rasa nggak suka sama sekolah ini karena tampak kecil, tetapi lama-lama besar juga dan sekarang sudah besar sekali aku jadi tambah suka sama sekolah ini. Tapi aku juga agak sedih karena sebentar lagi aku akan meninggalkan sekolah ini. Karena aku akan berpisah dengan teman-temanku. Tapi nggak apa-apa deh . . . ! mungkin ini yang terbaik bagiku, karena daripada nggak lulus . . . !!!

    Untuk adik-adik kelas 1 – 5. Rajin-rajinlah belajar !!! Dan belajarnya jangan waktu mau THB (Tes Hasil Belajar) saja ! ya . . . . Dan capailah cita-cita kalian, juga tambah cintailah adik-adik baru kalian karena mereka juga butuh disayangi. Untuk adik-adik, tolong hormatilah yang lebih tua, dan juga tolong sayangilah yang lebih muda. Selamat tinggal adik-adikku semoga kalian bisa menjadi kebanggaan sekolah ini juga sekolah tercinta ini.


    Rizqi Aulia Rahmah (Rizqi)

    Pertama-tama aku bersyukur bisa sekolah di sini. Karena menurutku ini sekolah yang unik, asyik dan pokoknya seabrek keasyikan lainnya. Di sekolah alam ini di setiap minggunya ada kegiatan outbound. Enggak di setiap sekolah ada kegiatan outbound. Aku ingat saat aku kels 1 dulu. Aku paling suka pelajaran outbound. Dulu aku masih takut flying fox, merakit dan lain-lain. Tapi lama-lama aku jadi terbiasa dan enggak takut lagi (tapi kadang masih takut-takut ding ! he . . he). Di sini setiap hari Jum’at ada Market Day. Di kegiatan ini kita dilatih menjadi enterpreneur-enterpreneur cilik. Kita boleh menjual apa saja untuk dijual di market day (biasanya makanan). Uniknya kegiatan market day, kita bukan menggunakan uang rupiah, melainkan uang khusus yang dibuat ustadz/ah. Kita menukarkan uang rupiah –market day melalui wali kelas. Maksimal 1000 rupiah. Hm . . . sebenarnya masih buanyak kegitan-kegiatan yang pingin aku ceritain, tapi kayaknya gak cukup deh! Aku bangga menjadi murid SDIT Alam, walaupun kadang anak-anak sekolah lain sering mengejek : “Masa kelas dari gedek ?” Tapi bagiku itu unik dan menjadi tempat belajar yang menyenangkan. Hidup Sekolah Alam !!!

    Pesan-pesanku untuk adik-adik kelas, tetaplah belajar dengan rajin dan jangan lupakan kak Rizqi ya ! Semoga kalian dengan sekolah disini menjadi generasi yang bisa berguna bagi nusa dan bangsa (ceile . . .!). Nih ada pesan-pesan dari mbak Rizqi, diinget ya! Belajar dengan rajin, Jadi anak sholih-sholihah, Buat nama baik SDIT kita bertambah baik, Jangan lupain mbak Rizqi, hiks . .!

    Pesan buat ustadz-ustadzahku tercinta : Makasih banget ya Us atas kesabaran dan bimbingan ustadz-ustadzah. Maafin Rizqi kalau Rizqi suka enggak memperhatikan kalau diajarin, usil, nakal, nyakitin perasaan ustadz-ustadzah. Pokoknya Rizqi enggak akan ngelupain jasa dan kasih sayang ustadz-ustadzah. Makasih banyak pada ustadzah Atun, Ust. Rina, Ust. Sri, Ust. Narsih, Ust. Hanik (yang udah pindah), Ust. Wachid, Ust. Siswo, Ust. Budi, Ust. Irman dan ustadzah-ustadzah yang sangat Rizqi sayangi lainnya.

    Rayhan ar Rasyid (Rasyid)

    Aku adalah murid baru saat kelas 3. karena itu saya sangat senang masuk di SDIT Alam Nurul Islam. Di SDIT Alam aku mendapatkan teman yang baik sekligus banyak. Saat masuk dan selang beberapa hari aku dan teman-teman yang lain meluncur. Aku merasa takut tetapi teman-temanku memberikan semangat padaku. Tiga tahun pun akan mempersembahkan yang terbaik untuk diriku, orang tuaku, sekolahku dan juga untuk teman-temanku. Kami yang sekarang kelas 6 adalah satu kesatuan yang kuat, ibarat saudara kami tidak pernah terpisahkan. Kami juga akan membuktikan bahwa kami telah memberikan yang terbaik. Maka dari itu kami berjuang keras untuk mencapai cita-cita kami. Dan kami tidak akan menyerah begitu saja. Di SDIT Alam aku juga mendapat keceriaan dan rasa kekeluargaan. Yang besar menyayangi yang lebih muda. Bisa menjadi muslim yang taat beribadah.




    Hanifah Dzakiyah (Ifah)

    Kesan aku saat . . . . apa ya? Banyak banget. Ada saat outbound, kepanduan, Jambore, Olimpiade dan lain-lain. Tapi yang paling berkesan adalah saat Mabit aku nggak bakal lupa saat mabit pertama. Saat itu ada game yang seru banget. Banyak keceriaan di game itu. Ada lagi, yaitu saat outbound, aku suka banget outbound, nggak tahu kenapa? Ada flying fox, rapling, halang rintang, merakit dan lain-lain. Pertama-tama sih aku takut tapi kok lama-lama udah nggak takut. Saat olimpiade aku juga nggak nyangka bisa juara walaupun hanya juara harapan 2. Terima kasih sudah mempercayaiku. Saat jambore aku juga ikut lomba outbound. Tapi aku kalah, tapi tak apa-apa. Maaf kalau membuat kecewa. Terima kasih atas dukungan semua yang nggak mungkin kusebutkan semua.

    Untuk adik-adik kelas yang sholeh dan sholehah, terus belajar dengan giat ya! Eh iya untuk kelas lima bersiap-siap ya, sebentar lagi kan ujian. Belajar yang rajin ya ! Persiapannya dimantapkan. Untuk kelas 4 sampai 1 terus beljar. Untuk ustadz-ustadzah jangan lelah mengajar ya! Sebagai penutup ada pantun nih!


    Kalau kita ingin tidur

    Jangan lupa makan malam

    Ingin lihat pohon yang subur

    Mari datang ke SDIT Alam Nurul Islam


    Kalau kita sedang belajar

    Jangan lupa bawa makanan

    Jadilah engkau siswa terpelajar

    Menjadi bekal untuk masa depan


    Raja Keiko Lovely Syamsir (Keiko)


    Selama saya menuntut ilmu di SDIT Alam Nurul Islam tercinta ini buanyak sekali kesan-kesan yang tak terlupakan. Dimulai saat saya mendaftar disini. Saya senang sekali. Sudah terbayang bila saya bermain di tanah yang rindang ini. Subur dan banyak pohon. Rasa deg-degan di hatiku, waktu hari pertama saya masuk di sekolah alam pertama di jogja 1 jam pun berlalu. Saat ini sudah pukul 7 pagi. Dan saatnya aku berangkat sekolah. Setelah turun dari motorku, aku berjalan menuju kelasku itu. Setelah sampai di depan kelas saya melihat sekumpulan teman-teman baruku itu (yang putri), mereka menyambutku dengan hangat dan bertanya siapa namaku. Enam tahun sudah berlalu, UASBN sudah kulalui, dihatiku ada rasa sedih dan senang, sedih karena akan berpisah dengan semuanya. Senang karena akan lulus dari sekolah ini. Sekolah ini menciptakan keajaiban untukku. Dulunya aku anak yang nilainya pas–pasan tetapi semenjak aku masuk kelas 6 dan aku diberi pelajaran khusus putri, aku diajarkan tentang khasiatnya sholat tahajud dan do’a lainnya. Aku rutin melakukannya dan pada waktu UASBN nilaiku lumayan seperti yang aku harapkan. Aku bersyukur karena Allah telah memberikan orang tuaku rejeki yang bisa memasukkanku ke sekolah ini. Terima kasih ya Allah . . .

    Pesan-pesanku untuk adik-adikku : (1) Ingatlah bahwa ilmu akan kita butuhkan sampai kita ke tempat peristirahatan kita yang terakhir yaitu liang lahat, (2) Semangat !! semangat !! kita harus semangat untuk semuanya dalam menuntut ilmu dan dalam mendapat ridha Allah SWT, (3) Kita harus berusaha untuk lebih baik dari sebelumnya . . . karena orang yang lebih baik dari sebelumnya adalah orang yang beruntung dan sebaliknya orang yang lebih buruk dari sebelumnya adalah orang yang merugi.


    Farah Asmajasmine Intishardewi (Jasmin)


    Selama belajar di SDIT Alam Nurul Islam banyak kejadian yang menyenangkan, menyedihkan dan mengesankan. Banyak kegiatan outbound yang seru dan mengasyikkan. Ada pula kegiatan mabit yang menegangkan namun memberi banyak hikmah dan pelajaran yang berharga. Diwarnai pula dengan kegiatan-kegiatan pembelajaran seru yang terkadang dilakukan di luar kelas, outing. Pokoknya belajar di SDIT Alam Nurul Islam seru dan enak banget. SDIT Alam Nurul Islam. Sesuai dengan namanya, suasananya alam banget. Suasana alam itu yang memberi kesan indah pada sekolah. Liar, indah, namun sangat nyaman. SDIT Alam Nurul Islam benar-benar rumah keduaku. Suasananya enak, gurunya baik, teman-teman sholih-sholihah, dan tiap kali belajar selalu ada yang mengesankan dan seru. Majulah SDIT Alam Nurul Islam !!!! Teruslah berjaya dan ciptakanlah generasi-generasi mujahid yang akan mengubah dunia menjadi lebih baik.

    Untuk adik-adik kelas yang tercinta . . . . sebentar lagi mungkin kakak akan meninggalkan . . . . sekolah tercinta dan melanjutkan ke tingkat lebih tinggi. Semoga adik-adik dapat belajar lebih baik lagi dan jangan kalian mengecewakan ustdz-ustadzah. Selamat belajar adik-adik tercinta !!! Berjuanglah lebih keras agar kalian dapat menjunjung sekolah ini !!! Jika ada kesalahan-kesalahan, mohon dimaafkan dan dimaklumi. Ingat : rajinlah belajar, rajinlah berdoa, jangan kecewakan ustadz-ustadzah yang telah berjasa, jangan pernah mengeluh dan bertekadlah menjadi mujahid pengubah dunia. Genggamlah dunia dan ciptakan masa depan sesuai dengan syariah islam. Apapun yang pernah dipelajari di SDIT Alam Nurul Islam adalah sebuah pelajaran.


    Maulana Teja Tiwikrama (Maulana)


    Pertama kali aku memasuki sekolah ini aku disambut oleh teman-teman yang pertama oleh si Dzikri saat itu ia masih kuncung. Aku juga bertemu kelas lima dan saat itu akau masuk kelas tiga. Memang aku hanya sekolah selama tiga tahun tetapi itu sangat berarti bagiku. Disini aku mendapatkan ilmu yang pas dan pengalaman yang menarik seperti, satu semester menginap di kelas dn dalam satu semester menginap empat kali. Outboundku juga memberikan arti tersendiri bagiku.

    Ready to Jamnas (part 2)

    Salah satu mata lomba di Wide Game Jambore Nasional I SIT adalah tali temali. Ketrampilan membuat simpul tali. Tali yang kesannya remeh tapi ternyata banyak sekali simpul yang bisa dibuat. Tentu beserta kegunaannya. Ada simpul mati, pangkal, jangkar. Bahkan ada yang namanya simpul Kambing. Sesuai dengan namanya berguna untuk mengikat kambing. Lha, kalo salah buat simpulnya, jangan-jangan kambingnya mati kehabisan napas saat ditarik. Itulah ilmu tali . . .



    Pandu terbaik SDIT Alam mempersiapkan jurus pertalian dengan kesungguhan. Dengan bimbingan pembina senior, Ust. Irman Darmawan digembleng untuk bisa cekatan membuat simpul. Agar penuh perasaan sehingga menjadi trampil, latihan membuat simpul menggunakan kaki masing-masing pandu.



    Satu persatu jenis simpul dilatih. Agar menantang diberi waktu selama 10 detik untuk menyelesaikan satu simpul. Setelah bisa, harus diulang-ulang biar hafal. Hafal bahkan merem pun. Latihan tali-temali ini akan dilaksanakan selama 5 hari di pekan ini. Meski paginya para pandu sedang THB, tetap terpancar semangat di wajah-wajah mereka untuk menunjukkan potensi di event nasional Jamnas I SIT.



    Tak henti-hentinya selain kekuatan jasad dengan latihan juga dibarengi dengan kekuatan maknawi, yaitu do'a. Sehingga lengkaplah bertawakal. . . . .

    Outing : Mengenal Polisi

    Jika punya ayah, saudara atau tetangga seorang polisi pasti minimal sudah mengenal polisi. Meski cuma liat seragamnya. Bagi yang belum pernah ketemu polisi. Pernah liat polisi tapi di jalan. Lihat polisi pas acara kriminal di TV. Kemungkinan besar belum kenal bener siapa polisi itu. Yang sering lihat polisi pas ngejar penjahat entah di TV atau di film, muncul rasa takut juga. Apalagi pistolnya itu lho yang gak nguatin . . . .


    Eh, jangan salah sangka. Ternyata, polisi itu baik lho. Ramah, penuh senyum dan menyenangkan. Itu pengakuan anak-anak kelas I saat outing ke Polres Sleman dengan membawa tema ‘Peraturan’. Di sana kita dijelaskan berbagai macam tanda atau rambu-rambu lalu lintas. Kendaraan juga butuh diatur. Biar gak tabrakan gitu. Di sana juga banyak orang berkumpul untuk membuat SIM, Surat Ijin Mengemudi. Kalau mau mengemudi harus ijin dulu sama polisi. Gak cuma asal. Trus, kita juga diajak menengok penghuni tahanan Narkotika di Polres Sleman. Salah seorang diantara mereka bilang “Hayo, anak-anak yang diluar pada tertib ya”. Mungkin itu nasehat seorang tahanan karena tidak tertib ya masuk penjara.


    Setelah puas mengenal mendalam dengan pak dan bu, mas dan mbak polisi, perjalanan berlanjut ke Agrowisata Salak Pondoh di Turi Sleman. Di sana kita makan siang bareng di sebuah pendopo. Setelah itu, kita outbound ‘two line bridge’. Jembatan 2 tali. Sebelumnya kita main game ranjau air.


    Setiap kita diperintah untuk mengisi plastik dengan air. Dengan 2 kelompok kita diminta untuk kerjasama saling serang dengan senjatakan air. Wah dijamin super seru deh . . . .meski basah tapi asyik. Dengan hawa yang sejuk karena udah deket dengan gunung merapi, ditambah lagi dengan makan buah salak pondoh yang sangat manis. Buah andalan kota Sleman.

    Outing : Tour de Museum

    Outing akhir di tahun ini, kelas lima dengan tema Kepahlawanan mengadakan safari ke museum perjuangan di Jogja. Ternyata, Jogja tu penuh dengan bekas-bekas perjuangan dahulu saat membebaskan diri dari jajahan Belanda. Salah satu tokoh yang fenomenal adalah Jendral Soedirman. Seorang panglima perang yang memberikan semangat perjuangan yang luar biasa. Meski sakit berat, tetap bersama pasukannya melakukan taktik gerilya untuk melawan Belanda. Hasilnya, sungguh luar biasa. Belanda sangat kewalahan.


    Untuk lebih mengenal lebih dalam, siswa kelas V mengunjungi museum Soedirman yang letaknya di Pakualaman Yogyakarta. Di sini bisa dilihat berbagai perabot dan benda yang menemani jendral Soedirman selama perjuangannya. Termasuk kata-kata kuat yang membakar semangat pasukan dan rakyat Indonesia saat itu. Hanya membaca kata-katanya saja sudah bisa dirasakan panas semangatnya.


    Perjalanan transit dahulu di masjid kebanggaan UGM. Masjid Kampus UGM. Di sini anak-anak istirahat sekaligus melaksanakan sholat dhuhur berjama’ah. Sambil istirahat, action dulu ah . . . . . .


    Tujuan akhir tour adalah ke museum Jogja Kembali. Dengan areal museum yang sangat luas dan bangunan unik seperti tumpeng atau kerucut di tengahnya, membuat museum ini menjadi obyek yang sangat sayang untuk dilewatkan. Banyaknya diorama (ruang-ruang gelap berisi sebuah adegan sejarah) membuat suasana perjuangan terbawa nyata di hadapan mata. Yang takut hantu ya bareng temen-temen liatnya ya . . ..


    Selain diorama, banyak juga benda-benda yang digunakan para pejuang. Dari berupa dokumen kertas, perabot, baju, sampai senjata-senjata baik yang tangan sampai yang super gede. Ada juga disitu termuat nama-nama pejuang yang gugur di medan pertempuran.


    Yach, . . . memang benar kata orang, bangsa yang besar adalah yang menghargai jasa para pahlawan. Lha, kita sebagai penerus mereka mengembang tugas untuk melanjutkan perjuangan dengan meningkatkan potensi kita untuk menciptakan Indonesia ini menjadi negeri yang sejahtera. Mengejar ketertinggalan bangsa lain . . . .

    Game GTA versi SDIT Alam


    Pernah denger game GTA (Grand Theft Auto), atau malah pernah main ? Itu lho game komputer petualangan menjelajah kota kemudian mengumpulkan uang, pake kejar-kejaran dengan polisi, ada yang kelahi dan seterusnya. Lha, temen-temen di SDIT Alam Nurul Islam membuat game GTA dalam versi barunya.



    Versi gambar. Kok bisa ? Maksudnya? Gini, saat belajar kan gak boleh main game komputer padahal ada beberapa anak yang sudah akrab dengan game komputer. Saking gak tahan gak main game akhirnya 'penyakit'nya kambuh. 'Penyakit' kreatif. Mereka membuat game GTA dengan menggambar di atas secarik kertas. Gambarannya sih gak bagus-bagus amat tapi sangat detail. Mulai dari jalan raya, kantor polisi, rumah sakit, supermarket, kafe dan lain-lain. Ditambah lagi, mereka lengkapi dengan asesoris seperti pecahan uang, mobil, rumah, dan harta benda lainnya.




    Tentu semuanya juga digambar di atas potongan kertas kecil. Untuk main, bisa lebih dari dua pemain. Dengan satu anak pengendali permainan. Setiap pemain pertama kali diberi modal uang dengan mata uang dolar Amerika. Trus diminta untuk memilih profesinya. Bayar tentunya. Dan mulailah beraksi.




    Kalau di GTA versi komputer, pemain akan mendapatkan uang manakala memukuli orang. Di versi ini diganti dengan perbuatan yang baik, seperti member nasehat, menolong dll. Bukan kekerasan. Yang seru lagi, ada sesi main bolanya. Penasaran cara mainnya ? Bola yang digunakan secuil kertas bunder dengan dua sisi warna. Satu sisi berwarna hitam, sisi satunya putih. Setelah mengundi dan memilih bola dan tempat, mulailah main. Caranya, dengan meniup bola tadi. Jika sebelum ditiup sisi diatas hitam, saat melewati gawang lawan jatuhnya masih posisi hitam berarti gol. Tapi kalau pas jatuhnya warna putih berarti ketangkap kiper lawan. Canggih kan?



    Sepertinya sudah tumbuh di diri mereka bibit seorang penemu. Meski baru sebuah game tapi sudah cukup kreatif. Bibit itu tinggal dipupuk dan dipelihara sehingga penemuan yang mereka lahirkan semakin besar. Semakin menambah kemanfaatan bagi orang lain, negeri, bangsa dan akhirnya dunia. Amin.

    Ready to Jamnas I SIT

    Setelah terpilih 24 pandu terbaik SDIT Alam. Selanjutnya, selama 5 pekan mereka harus menjalani masa penggemblengan. Dimulai pekan kemarin para pandu mendapatkan materi Peraturan Baris Berbaris atau PBB. Memantapkan berbagai gerakan. Baik gerakan di tempat mau geser.



    Pekan ini pas materi Pertolongan Pertama Pada Musibah atau P3M. Ke-24 pandu diminta untuk membawa berbagai tanaman obat dari rumahnya. Lalu, satu per satu tanaman dibahas. Mulai dari nama, ciri, dan khasiatnya. Untuk tanaman yang sulit ditemui tidak tanggung-tanggung belajar langsung dengan internet. Dipastikan benar hingga mengenal tiap tanaman obat melalui pengamatan, penciuman dan pengecapan. Pekan ketiga, para pandu diajak untuk mengasah ketrampilan tali temali. Berbagai jenis simpul dan kegunaannya akan mereka temui di pekan depan. Di pekan ke-4, ada outbound. Setiap pandu dilatih untuk mampu melewati halang rintang baik yang low impact sampai high impact. Terakhir, mereka dibekali dengan ketrampilan membuat hiasan. Sebagai pelengkap asesoris tenda sewaktu Jamnas nanti.



    Keseriusan pandu terlihat sewaktu latihan. Meski jadwal latihan menabrak waktu THB. Karena mereka menyadari amanah di pundak mereka. Untuk tampil dalam laga terbaik di Jambore Nasional I SIT. Apalagi biaya pengiriman utusan SDIT Alam Nurul Islam tidaklah murah. Doakan kami berhasil untuk tampil yang terbaik . . .

    THB SDIT Alam, BEDA !

    Bulan Juni ini adalah saat Sekolah Dasar melangsungkan Tes Hasil Belajar, atau banyak orang menyebutnya dengan THB. Tak terkecuali SDIT Alam Nurul Islam. Cuma, SDIT Alam gak mau terkecoh dengan bentuk evaluasi pembelajaran yang selama ini berjalan. Padahal sudah diberlakukan KTSP. Yang maknanya salah satunnya adalah : evaluasi pembelajaran siswa tidak melulu hanya kognitif saja. Bahkan, dalam pembelajaran siswa dilihat juga seberapa dalam pemahamannya, seberapa sensitif perasaannya, seberapa ringan menjadi tindakannya, hingga seberapa kokoh menjadi karakternya.

    Maka, dengan bersyukur kepada Alloh. SDIT Alam mulai semester ini tlah berhasil melahirkan bentuk THB yang berbeda 180 derajat dari THB sebelumnya. Apanya yang membuatnya beda?


    Kalo dulu THB meski cukup sepekan tapi satu harinya anak-anak harus mengerjakan 4 soal THB. Dua untuk Diknas, dan dua untuk soal SDIT. Itupun semuanya kognitif. Gimana gak puyeng anak-anak. Nha sekarang, dari segi waktu diperpanjang. Dari bentuk soalnya pun dirombak besar-besaran. Sekarang, satu pekan THB Pengembangan Diri, trus satu pekan THB Muatan Lokal dan mata pelajaran ciri khas SDIT Alam yang terakhir satu pekan untuk THB Mata Pelajaran Diknas. THB Pengembangan Diri memuat mata pelajaran yang terkait dengan pengembangan kepribadian siswa. Ada Outbound, Beternak, Menulis, Renang, Market Day, Kebahasaaan (Inggris+Arab). Sedangkan pekan kedua, bentuk THB disesuaikan dengan kebutuhan penilaian mata pelajaran. Seperti PAI ada tes tertulis dan praktek, Sains : tertulis dan eksperimen, Matematika : pemahaman, penalaran dan penerapan, dan seterusnya. Pekan terakhir, ketiga, THB Diknas seperti sekolah-sekolah lainnya. Tertulis dan kognitif saja.

    Yach, meski pelaksanaan perdana THB Baru kali ini meski cukup membuat payah panitia, tapi seluruh ustadz dan ustadzah semangat untuk bersama melahirkan bentuk evaluasi yang ideal. Yang bisa memotret perkembangan hasil pembelajaran siswa dari berbagai sisi. Tidak semata yang ‘mampir’ di otaknya saja.


    Untuk Sains, ada yang eksperimen tentang gerak. Mencatat waktu yang dibutuhkan bola tenis menggelinding dari papan miring dengan ketinggian yang berbeda. Dan, disimpulkan. Bagi yang sudah terampil, langsung on. Tapi yang belum, yach pelan-pelan asal kesampaian.


    Lihat, betapa antusiasnya siswa mengikuti THB. Untuk Jawa, ada yang diminta untuk melagukan tembang Pocung dan Gambuh. Trus, menebak nama wayang melalui gambar. Karena harus satu-satu, maka banyak siswa yang ngantri. “Seperti pendaftaran Indonesian Idol ya Ust.” kata Brian, salah seorang murid kelas 3. “Bukan Indonesian Idol Ust, tapi JAWAan Idol” tambahnya lagi.