Desember 2012

    Mukhayyam : Terus Tetap Asah Kekuatan

    Mukhayyam di akhir semester ganjil sangat pas dengan dukungan musim hujan yang saat deras-derasnya. Lho, pas gimana. Maunya berkemah kan pingin senang-senang bisa tidur di tenda bareng temen-temen. Ngobrol asyik hingga larut malam. Nah, kalo hujan deras melanda, semua itu jadi bubar deh. Sedih dong. Itulah kesan yang sering dipahami anak-anak. Padahal mengapa harus ada kegiatan mukhayyam, justru sebenarnya jika ikut kegiatan tersebut harus siap mendatangi ketidaknyamanan. Dari mulai tidur di alam terbuka, dingin, beralas tikar, makan masak sendiri, harus sabar antri, siap disuruh, banyak tugas baik yang fisik maupun pikir, bangun malam, harus siap tampil percaya diri di pentas seni. Pokoknya seperti mendatangi penyakit deh bagi yang biasa enak-enak dimanja selalu dilayani dan dilindungi. Kita siap untuk menempa diri, menyiapkan diri untuk menghadapi kondisi paling kritis sekalipun. Kita harus selalu mengasah segala kekuatan yang kita miliki. Itulah perintah Allah SWT dalam surah Al Anfal : 60, begitu amanat ust. Ariefuddin dalam pembukaan apel Mukhayyam. Sedini mungkin kekuatan harus kita asah. Apa hasil yang akan didapat? Di jaman Rasulullah ada seorang shohabat yang sangat belia bernama Usamah bin Zaid. Di usia 18 tahun sudah dipilih Rasulullah untuk menjadi panglima perang memimpin para shohabat senior. Tentu pilihan rasul bukan tanpa pertimbangan, karena Usamah sudah mengasah kekuatannya terutama di bidang perang sejak dini. Kita juga mengenal Imam Syafi'i yang baru 14 tahun sudah berani berfatwa di Makkah, tempat dimana banyak ulama besar tinggal. Bahkan, terakhir ada seorang bocah bernama Husain Tabataba'i yang sudah hafal Qur'an hingga tafsirnya di usia 5 tahun sehingga ia digelari Doktor Honoris Causa. Tentu mereka sudah siapkan kekuatan itu sejak dinin mungkin. Jangan sampai kebiasaan ikut-ikutan selalu dilakukan. Seperti sekarang banyak trend Ngepop bahkan menghafal syair lagunya, koleksi posternya, bergaya seperti artisnya tapi giliran diminta untuk menyanyi malu, gak mau. Nah bukankah hal itu mubazir saja. Maka mulailah saat ini untuk fokus terhadap bakat dan kegemaran sehingga kekuatan itu menjadi terasah baik sedini mungkin. Begitu sekali lagi pesan pembina apel.


    Di awali dengan mendirikan bivak yang berasal dari plastik terpal setiap suku memastikan kekuatannya. Memastikan ikatan tali kuat, tancapan patok dalam tak tergoyah.


    Bivak sudah berdiri kokoh, saatnya mengangkut barang ke dalam bivak. Juga menikmati istirahat sambil santap makanan ringan. Tak begitu lama berselang, hujan datang mengguyur deras. Kekokohan bivak diuji. Memang sih kokoh tapi yang kurang diperhitungkan belum dibuatnya saluran air. Sehingga air bebas menggenangi bivak. Seluruh tikar hingga kasur. Beberapa tas tergenang. Yang paling parah ada satu bivak yang tak sejumputpun terlihat lapisan tanah di dalam bivak. Rupanya lokasi yang didirikan bivak itu tempat paling rendah dibanding yang lainnya. Semua peserta merelokasi barang ke kelas. Ustadz-ustadzah berkeliling melihat situasi yang mendadak itu. Namun tak satupun siswa yang panik hingga terekspresikan dalam tangisan. Mereka tetap tenang menyelamatkan setiap barang kepunyaan sukunya.


    Setelah berbenah dari ujian pertama, tak terasa betapa kosongya perut. Tanpa melihat kondisi sekitar asal ada makanan langsung disantap dengan lahapnya. Tapi, jangan santai dulu, boleh jadi hujan yang tak kalah dahsyat kan datang lagi. Tapi tekad di awal sudah terpatri, kita akan bertahan apapun yang terjadi akan tetap di tenda.


    Subhanallah, rupanya seluruh air tlah Allah tumpahkan di hujan siang tadi. Malam ini Allah anugrahkan untuk dinikmati bersama dalam kegiatan pentas seni yang dilengkapi api unggun. Namun, kewaspadaan tetap penuh. Boleh jadi tengah malam saat terlelap hujan datang membangunkan tidur nyenyak kita.


    Pentas seni berjalan lancar. Berikut penyulutan api unggunnya. Selama nyalanya berpijar, satu per satu suku menampilkan pentas seninya di depan khalayak. Di sini kekuatan percaya diri dan spontanitas diuji. Karena, tak ada waktu persiapan untuk melatihnya. Hanya kekuatan ide dan keberanian tampil di depan. Setelah selesai, segera setiap suku diminta untuk segera mempersiapkan diri mengistirahatkan badannya. Tengah malam di tengah kumpulan penat akan tetap dibagunkan untuk berjama'ah sholat Tahajjud.


    Pagi hari setelah sholat Shubuh diteruskan dzikir al-Ma'tsurat dilanjut jalan pagi keliling kampung dan jalan di wilayah sekitar SDIT Alam. Udara yang masih jernih membuat segar menghirupnya. Tempaan selama mukhayyam seharusnya terus berlanjut. Seperti besi yang ditempa dengan bara api, ia akan keras dan kokoh membaja. Seperti otot yang dilatih terus, ia akan kuat menahan dan mengangkat beban. Seperti batu bara yang meski hitam kelam saat mengalami tempaan terus akan berubah memutih cemerlang nan keras, jadilah intan batu permata nan mahal.

    Nuris Chef Competition

    Tak kalah dengan para siswa yang sedang menjalani perhelatan Nuris Games 2012, para ustadz/ah dan karyawan juga disediakan media kompetisi. Yang akan dilombakan diantara mereka adalah kemampuan dalam meramu, mengolah hingga menyajikan masakan. Para ustadz/ah dan karyawan dibagi dalam beberapa tim. Tim kelas 1, tim kelas 2-3, tim Qiroaty, tim tata usaha - security - K3, tim kelas 6.


    Masak tidak asal masak. Peraturannya, semua bahan harus alami dan di dapatkan dari sekitar kampus sekolah Alam Nurul Islam. Karena beberapa kebun sudah layak untuk dipanen beberapa tanamannya. Tapi, meski ada tim yang terpaksa harus import bahan dari luar meski tetap harus yang alami. No bahan kimia.


    Liat tuh sebagai pelengkap dibutuhkan daun melinjo. Tinggal petik aja meski juga pake tangga. Anak-anak heran tapi trus bantu setelah tahu kalo ternyata ustadzahnya butuh bahan tuk masak.


    Wah, kolaborasi antara K3 dan security ini boleh juga. Bisa sampingan buka warung bakmi nyemeg kala malam tiba. Atau mau dipromosikan jadi koki di dapur ya :). Namun yang jelas kita tunggu hasil penampilannya sesuai keputusan juri nanti.


    Pepaya jenis Red Lady ni hasil bumi kebun Nuris juga loh. Kita bermimpi mau tanam 1000 pohon pepaya di bumi Nuris. Yang di sebelah sono tuh Terong Crispy juga hasil kebun sendiri.


    Tak hanya yang nabati, yang hewani seperti lele-lele ini juga hasil kolam sendiri. Wah lengkap deh pokoknya. Tinggal nunggu mateng, sentuhan tangan siapa yang membuat bahan-bahan alam tu jadi sesuatu yang mancing selera makan?

    Nuris Games 2012 Begins . . .

    Satu acara yang paling ditunggu di penghujung semester ganjil ini adalah Nuris Games. Kegiatan tahunan yang bertujuan untuk mengaktifkan potensi dan bakat anak yang dikemas dalam kompetisi permainan. Tidak hanya berupa permainan cabang olahraga. Tapi juga permainan-permainan yang sengaja dihadirkan untuk mengakomodasi setiap potensi anak. Sehingga tidak saja hanya yang terkuat, yang tercepat saja yang jadi juara. Tapi bagi yang lemah tapi teliti ada lomba memasukkan benang dalam lubang jarum. Bagi yang ulet dan sabar ada lomba memisahkan biji-bijian.


    Selain itu, tentang permainan kita diingatkan Allah bahwa seluruh kehidupan di dunia ini sejatinya adalah permainan (Al-An'Am ayat 32, Al-Ankabut ayat 64, Muhammad ayat 36) ada yang menang, ada yang kalah. Ada aturan yang harus diikuti. Allah mengingatkan yang paling penting bukanlah saat di dunia ini tapi kelak di akhirat. Dan yang  akan memenangkan permainan di dunia ini adalah mereka yang beriman dan bertaqwa. Pesertanya meliputi siswa-siswi dari kelas 1 hingga kelas 8. Mereka dikelompokkan ke dalam kontingen-kontingen yang kali ini menggunakan nama suku-suku di Indonesia. Setiap kelompok diminta untuk menyiapkan atribut sesuai ciri khas sukunya. Hingga membuat yel-yel penyemangat. Khusus untuk kelas 1 dan 2 mereka kompetisi antar kelas dengan mata lomba tersendiri. Pilihan suku-suku bukanlah tanpa kesengajaan. Apalagi komposisi setiap suku yang berasal dari berbagai kelas. Yup tepat, supaya terjadi proses saling kenal mengenal untuk menuju bangunan ukhuwah yang kokoh.


    Secara lengkap Jadwal lomba sebagai berikut :

    a. Kamis, 13 Desember 2012



    • Pembukaan Nuris Games 2012

    • Untuk kelas 1 dan 2 (Memasukkan benang dalam jarum, Holahop)

    • Untuk kelas 3 sampai 8 (Lari 2000 meter, Futsal, Bulutangkis, Catur, Volly Jarik)

    b. Jum'at, 14 Desember 2012

    • Untuk kelas 1 dan 2 (Maraton kelereng, Tarik tambang)

    • Untuk kelas 3 sampai 8 (Futsal, Rubik, Tarik tambang, Volly Jarik)

    c. Senin, 17 Desember 2012

    • Untuk kelas 1 dan 2 (Lari cepat 50 m,Pazzle)

    • Untuk kelas 3 sampai 8 (Futsal, Rubik, Tarik tambang, Volly Jarik)

    d. Selasa, 18 Desember 2012

    • Untuk kelas 1 dan 2 (Memisahkan biji-bijian, Mencari dan memisahkan sampah)

    • Untuk kelas 3 hingga 8 (Futsal, Volly Jarik,Balap Egrang, Menata Kartu)

    Untuk lomba hari pertama ini yang sangat seru baik permainan dan penontonnya adalah Futsal. Di partai antara suku Jawa dan Ternate terjadi hasil pertandingan yang fantastis, 16-1 untuk kemenangan Ternate.


    Suku yang juara adalah mereka yang berhasil mengumpulkan medali emas terbanyak. Setiap harinya kompetisi ditutup dengan pemberian medali bagi para pemenang.

    medali2

    Ayo jangan lewatkan kompetisi-kompetisi berikutnya, dijamin seruuu . . .

    Terong Crispy

    Ada kegiatan lain di kegiatan Ujian Akhir Semester kali ini. Meski UAS tapi tetep full day school. Tetep pulangnya sore. Nah trus ngapain setelah ulangan? Untuk menjadi siswa yang SIP, sholih-ilmuwan-pemimpin tidaklah cukup dengan hanya proses pembelajaran kelas setelah itu dites pake ulangan trus udahan. Ulangan tu kan untuk mengevaluasi hasil serapan belajar terutama secara kognitif. Makanya tesnya berbentuk tertulis. Sedangkan di SDIT Alam memaknainya lain. Evaluasi ya tetep evaluasi untuk mengetahui hasil capaian kompetensi yang dibelajarkan. Setelah tes tidak lantas selesai semuanya. Untuk menjadi siswa SIP masih terus berlangsung. Makanya pilihan sekolahnya adalah Full Days, maksudnya, supaya waktu di sekolah lebih banyak. Dengan begitu kesempatan belajar untuk menjadi manusia SIP akan lebih banyak pula. Makanya, setelah melakukan tes anak-anak tetap pulang sore untuk meneruskan pembelajaran menjadi manusia SIP. Walaupun ada kekhawatiran orang tua, bukankah waktu tes justru anak-anak harus pulang lebih pagi supaya bisa istirahat dan ada kesempatan belajar? Tapi bukankah dengan mereka di sekolah untuk beristirahat juga diberi kesempatan, trus untuk belajar justru ada guru dan teman yang bisa dijadikan partner berdiskusi memecahkan persoalan dan informasi yang kurang ketimbang belajar sendiri di rumah.

    Beberapa kelas setelah melakukan tes mengadakan agenda pembelajaran yang lebih fleksibel. Bukan pembelajaran materi karena sudah habis. Tapi pembelajaran yang bermuatan lifeskill. Ada BTAQ, untuk kelas bawah ada acara nonton bareng film motivasi penuh nilai, kelas atas ada yang melakukan pembahasan soal. Bahkan ada kelas yang melakukan panen dari hasil berkebun. Tapi, tak cukup panen saja. Kemudian dilanjut dengan pengolahannya.

    https://fbcdn-sphotos-a-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/533523_443127129076984_491010236_n.jpg

    Weits, masak apaan tuh? Ada tren masakan baru nih. Namanya terong krispi. Terong yang kalo orang Jawa dikenal sebagai sayur yang tidak banyak yang suka karena yang bentuknya kenyal-kenyal giman gitu. Bahkan ada tokoh raksasa dalam cerita Jawa yang namanya Buto Terong, makin menambah kurang ngepop saja sayur ini. Tapi karena inovasi, terong ini jadi masakan yang lumayan punya gengsi. Terong Crispy.

    https://fbcdn-sphotos-e-a.akamaihd.net/hphotos-ak-snc7/481590_443127185743645_1536062559_n.jpg

    Terong diiris-iris bunder, lalu diberi adonan tepung crispy. Setelah digoreng hingga kering. Udah deh jadilah terong crispy. Mudah kan! Anak-anak kelas 4B ini mengisi waktu setelah ulangan akhir semester. Jadi, UAS tidak harus tegang meski juga dipastikan bahwa materi sudah dipahami dengan jelas dan gamblang.

    https://fbcdn-sphotos-d-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn1/65113_443127279076969_117357415_n.jpg

    Begini nih hasilnya. Cleguk . . . bikin kelenjar Eksokrin mengeluarkan air liur memenuhi mulut. Apalagi pas nih udah siang menjelang makan siang. Sangat cocok nemenin menu makan siang nanti.

    https://fbcdn-sphotos-e-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn1/61420_443127289076968_979325782_n.jpg

    Selain ada yang dimakan sendiri bisa juga dikemas untuk jualan nanti di marketday. Wah jadilah kegiatan wirausaha. Dari berkebun kemudian dipanen trus proses produksi, pengemasan dan berakhir di penjualan. Ayo siapa yang mau ngikut . . . . .

    https://fbcdn-sphotos-c-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn1/151064_443127322410298_97813337_n.jpg