Juni 2007

    Perpisahan Siswa Kelas VI

    Hari Jum'at-Sabtu, 29-30 Juni 2007 siswa kelas VI bersama ustadz-ustadzah akan melaksanakan agenda perpisahan di alam. Kegiatan Perpisahan berupa bersepeda menyusuri selokan mataran Jogja sejauh kurang lebih 20 km, berakhir di tempat wisata Ancol Bligo Salaman Magelang. Di sana seluruh peserta melakukan kemah dan kegiatan penyampaian kesan pesan siswa kelas VI selama belajar di SDIT Alam NURUL ISLAM. Perjalanan pulangnya ditempuh secara berbeda saat berangkat. Seluruh peserta pulang menggunakan rakit buatan sendiri menyusuri aliran selokan Mataram. Acara Perpisahan di Alam ini merupakan ritual tahunan yang dirasakan lulusan siswa kelas VI.

    The Power of Student Creativity

    Ajang Kreativitas ditunjukkan para siswa SDIT Alam Nurul Islam pada saat kegiatan Mukhayyam (berkemah) Pandu SIT yang diselenggarakan pada hari Selasa - Rabu, 26 - 27 Juni 2007. Selasa malam bersamaan dengan kegiatan Pelepasan Siswa kelas VI kepada orang tua siswa. Acara berisi penampilan operette dari siswa kelas VI dengan judul 'Mengasah Jiwa, Menggenggam Dunia' , dengan durasi sekita 40 menit mencoba menggambar bagaimana aktivitas mereka selama ini dalam pembelajaran di SDIT Alam. Para audiens yang terdiri dari siswa kelas I hingga kelas V tanpak antusias ditambah lagi orang tua wali sebagai undangan. Audiens sengaja duduk secara lesehan di atas tikar melengkung menghadap panggung terbuka tempat siswa tampil. Hidangan yang disuguhkan juga sangat tradisional, pisang godog, kacang godog, jagung godog, tahu kentucky. Suasana makin meriah setelah siswa kelas III tampil menunjukkan kreasi operetenya dengan tajuk 'Avatar , The Legend of Aang'. Cerita Avatar yang sudah dimodifikasi secara islami menarik audiens terutama para pecinta kartun Avatar. Acara berakhir dengan pelepasan secara simbolis siswa kelas VI kepada orang tua siswa. Untuk siswa kelas I sampai kelas V tetap tinggal di sekolah. Tidur secara berkemah berkelompok. Sebagai agenda semesteran, mukhayyam sebagai momen kenaikan jenjang anggota Pandu Sekolah Islam Terpadu. Saat itu dilakukan pelantikan Pandu Cikal Utama yang mayoritas terdiri dari kelas V. Untuk menempuh kenaikan jenjang, para Pandu diharuskan menyelesaikan persyaratan ayng telah tercantun dalam buku Syarat Kecakapan Umum (SKU).

    Hasil UASDa : 2 Siswa raih nilai 10 untuk Matematika

    Meski pengumuman Ujian Akhir Sekolah Daerah (UASDa) baru akan diumumkan tanggal 23 Juni 2007 besok. Informasi hasil nilai UASDa sudah bisa diperoleh dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman. Dari hasil yang didapat, ada 2 siswa SDIT Alam Nurul Islam yang mendapatkan nilai 10 untuk mata pelajaran Matematika. Ezzat dan Azmi, nama kedua anak tersebut. Nilai tertinggi diperoleh siswa bernama Dito dengan nilai 26,27. Dari 11 anak siswa SDIT Alam Nurul Islam, alhamdulillah semuanya lulus.

    Agenda Penghujung Tahun Ajaran 2006/2007

    Mendekati penghujung tahun pelajaran 2006/2007 ini, SDIT Alam Nurul Islam telah merencanakan serangkaian agenda kegiatan. Mulai dari THB (Tes Hasil Belajar) siswa kelas 1 sampai kelas 5. Hingga ritual pelepasan siswa kelas VI yang akan lulus. Berikut agenda acaranya :


    • 11 – 16 Juni 2007                       : Tes Hasil Belajar Semester II

    • 18 – 20 Juni 2007                       : Classmeeting : Pustaka Award

                                                            @ King and Queen of The Library

                                                            @ Lomba Menulis Cerita Fiksi

                                                            @ Lomba Tulis Artikel



    • 26 – 27 Juni 2007                       : Muhayyam Pandu SIT


    • 26 Juni 2007                              : Acara Penyerahan Kembali Siswa Kelas VI kepada Orang Tua


    • 29 Juni 2007                             : Penerimaan Buku Raport


    • 30 Juni 2007                              : Pelepasan Siswa kelas VI : Susur Gua di Gua Kiskendo Bantul 

     

    Goresan Ustadz Wakhid [Guru kelas VI]

    KERJA KERAS, KERJA CERDAS, KERJA HATI
    Enam tahun adalah waktu yang relatif cukup untuk menyiapkan sekaligus meletakkan dasar-dasar karakter kepribadian islami bagi generasi anak sholeh calon pemimpin bangsa. Walaupun sangat penting untuk diingat bahwa perkembangan terpenting dan paling berpengaruh pada otak dan kecerdasan anak terjadi saat usia di bawah tujuh tahun (Ratna Megawangi, Republika 04/06/2007). Walaupun demikian anak senantiasa membutuhkan motivasi, bimbingan serta lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung terutama di usia peralihan menuju remaja (SD ke SMP) yang rentan terhadap pergaulan negatif, pergaulan "bebas" serta pola pikir hedonis, konsumtif dan permisif.
    Keberhasilan pendidikan anak (menurut Nurcholish Majid (aim)) dapat diukur dalam hitungan generasi 20 tahun ke depan. Namun demikian dalam hitungan jangka pendek, bukan sekedar kecerdasan spontanitas melainkan sikap, etika dan akhlakul karimah anak dalam keseharianlah yang menunjukkan keberhasilan pendidikan. Seorang anak yang dapat mengelola emosi kejiwaannya serta menerapkan nilai-nilai etika dan akhlak dalam pergaulan antar teman (adik, teman sebaya dan kakak) maupun interaksinya dengan orang dewasa menunjukkan kesuksesan orang tua dan guru dalam membimbing dan mendidiknya.
    Secara formal keberhasilan pendidikan anak menjadi tanggung jawab sekolah, terutama jenjang pendidikan dasar, menengah dan kejuruan hingga pendidikan tinggi. Tetapi secara substansial, tanggung jawab pendidikan anak yang terbesar adalah tanggung jawab orang tua dan keluarga sebagai lingkungan yang terdekat, juga masyarakat secara umum. Keteladanan masyarakat lebih-lebih kasih sayang dan perhatian orang tua yang selalu berinteraksi dengan anak di rumah merupakan aspek pembelajaran yang sangat potensial bagi pembentukan dan perkembangan kesadaran, kepribadian dan kejiwaan anak. Perlu digarisbawahi bahwa ukuran keberhasilan pendidikan anak melalui capaian tinggi nilai-nilai ujian secara kognitif yang selama ini dianut oleh kebanyakan kalangan masyarakat bukanlah satu-satunya hal yang patut dibanggakan. Di masa depannya nanti menurut pakar ESQ (Ary Ginanjar Agustian, Republika 05/06/2007) yang menentukan keberhasilan produktifitas kerja dan karier seseorang 80% ditentukan oleh Kecerdasan Emosional-Spiritual. Terwujudnya keberhasilan pencapaian berbagai kompetensi pendidikan serta didukung aspek kejiwaan, ruhiyah dan akhlakul karimah (ESQ) yang mumpuni membutuhkan sublimasi dukungan keluarga, sekolah dan pemerintah serta masyarakat dan para tokoh.
    Menurut kebijakan pemerintah melalui program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun, jenjang SMP (Sekolah Menengah Pertama) merupakan kelanjutan pendidikan SD (Sekolah Dasar) yang juga sangat penting dan menentukan bagi masa depan anak. Untuk itu orang tua harus jeli, cermat, hati-hati dan mempertimbangkan segala aspek pendukung dalam memilih dan menentukan SMP bagi anak. SMP yang memadukan keseimbangan pemenuhan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dalam proses pendidikannya perlu didukung internalisasi nilai-nilai spiritual dan kejiwaan.
    Sudah saatnya cita-cita pendidikan yang mulia kita wujudkan bersama dengan iringan kerja keras, kerja cerdas, kerja hati yang padu...
    Sleman, 6 Juni 2007 Wali Kelas
    Wachid Nugroho

    Goresan Kesan kelas VI

    sekolah alam

    Ezzat Chamudi

    Dua tahun kuberada di SDIT Alam Nurul Islam. Saya tidak tahu mengapa di sini lebih berkesan. Ketika saya masuk kelas hanya dengan kaki telanjang kemudian tak ada meja dan kursi. Ternyata duduk di lantai. Bahkan tak ada lantai, hanya kayu. Dinding pun dari gedheg (anyaman kayu). Benar-benar sekolah alam.

    Masuk dan perkenalan sedikit dan dilanjutkan Al-Ma’tsurat dan Tahfidz. Saat itu aku merasa lain. Berada di perkampungan dan bersekolah di tengah pepohonan yang rindang. Outbound dan Fullday School kata-kata yang membuat kita tertarik bersekolah di sini. Ternyata dua hal itu terlaksana. Outbound awalku menemani adik kelas ke persawahan. Ini pertama kalinya pergi ke sawah. Pulang pun sore hari. Ini adalah SD yang lain dari pada yang lain.

    Itulah yang membuatku terkesan bersekolah di sini (walau ada sedikit yang mengecewakan) . SDIT Alam Nurul Islam benar-benar membuat terkesan






    sekolah alam
    Alfan Firmansyah


    Hampir 6 tahun aku bersekolah di SDIT Alam Nurul Islam ini. Aku sangat senang bersekolah di SDIT Alam Nurul Islam karena di sini ada pelajaran yang berbeda yaitu ada outbound, kepanduan dan outing. Pada saat aku pertama kali aku bersekolah di sini, sekolah ini belum banyak berkembang akan tetapi aku tetap suka bersekolah di sini walaupun hanya ada 3 kelas. Di kelas 2 SD aku mempunyai teman baru yang bernama Haqqi akan tetapi iya keluar lagi pada saat kelas 6 SD. Di SDIT Alam Nurul Islam setiap pagi ada pelajaran khusus yaitu tahfidz dan al-ma’tsurat. Pada saat aku kelas 5 SD aku dan teman-temanku sempat dikejutkan dengan sesuatu yaitu telek (kotoran) akan tetapi tidak apa-apa asalkan tidak menginjaknya dan juga sebentar lagi kan kelas 6. Di kelas 6 kelasnya sempat berpindah 2 x. di kelas 6 ini pernah outing tidak sesuai yang diinginkan pada saat pergi di pantai Kukup dan baron perjalanannya sangat jauh jadi pulang terlambat. Akan tetapi tidak apa-apa walaupun banyak kejadian-kejadian yang tidak diinginkan aku tetap bisa belajar dengan baik dan mendapatkan ilmu dan akau akan terus belajar dan berusaha untuk dapat meraih cita-citaku.




    sekolah alam
    Dito


    Saya senang sekolah di SDIT ANI karena sekolah ini superseru. Sekolah ini tidak hanya mementingkan intelektual saja tapi rohani juga. Di sini diajarkan survival untuk bertahan hidup

    Setiap 3 bulan sekali outing. Outing adalah rekreasi sambil belajar kan asik. Di SDIT ANI juga ada outbound seperti yang saya sebutkan tadi belajar survival mana ada di SD lin yang seasyik ini. Ekstrakulikulernya juga asyik, ada pencak silat, gambar, renang dll. Sayang . . . semuanya ditiadakan kecuali renang.

    Tidak hanya kegiatan di sini gurunya juga ramah sholih ada yang sabar pokoknya oke deh. Temen-temen juga ramah pokoknya asyik.

    Tapi saying anak-anak kelasku super rame. Tapi tetap asyik.

    Ayahku menyekolahkanku di sini karena ia tahu aku akan senang. Dan memang senang. Tapi SPP mahal banget.




    sekolah alam
    Bondan


    Kesanku selama sekolah di SDIT ANI adalah seru. Sejak kelas satu saya dibimbing oleh ustadzah yang agak enak. Kelas dua saya suka pelajaran MTK. Jadi setiap MTK saya bisa mengikuti. Jika kelas lima beda lagi tangan saya retak karena perpeleset. Kelas yang paling berkesan adalah kelas enam karena anaknya seru dan heboh.




    sekolah alam
    Husna


    Hari-hari yang berkesan pada saat :

    Pada saat aku berada pertama kali di SDIT ANI. Aku duduk di kelas satu. Saat masuk kelas aku ternyata perempuan sendiri. Pertemanya sih . . . aku ngerasa beda sendiri tapi aku mencoba untuk menyesuaikan diri. Saat itu pun ustadz dan ustadzahnya pun masih sedikit. Saat istirahat pun aku bermain bersama kakak kelas yaitu mbak Ina, Fia, Lintang, Hentin dan lain-lain

    Hari-hari tlah berlalu aku tlah punya teman yaitu Dinda dan hanif. Sampai saat ini (kelas 6) pun mereka masih setia menjadi temanku

    Itulah cerita saat aku pertama kali dating di sini (SDIT ANI). Mengapa aku betah dari kelas 1 sampai 6? Yak arena di sini aku merasa senang dan tak ada tekanan dari ustadz maupun ustadzah ya . . . happy-happy aja tuh. Dan di sini ada berbagai kegiatan yaitu outbound, outing dan lain-lain.

    Saat ujian praktek outbound

    Saat ujian praktek outbound kami dibagi menjadi 3 kelompok yang putra 2 kelompok dan yang putrid 1 kelompok. Setelah dibagi kita ditugaskan untuk membeli peralatan merakit yaitu dengan mengambil sampah anorganik dan diberi waktu. Setelah selesai kami membeli peralatan merakit dan membuat rakit. Setelah jadi saat-saat yang ditunggu tiba yaitu merakit sebanyak 2 kali

    Dan ada berbagai kegiatan yang harus dilakukan

    Saat outing ke pantai Kukup dan Baron

    Setelah perjalanan selama 2 jam kami pun sampai di pantai Kukup. Saat turun dari mobil aku melihat pasir putih dan berlari ke air dan bermain-main juga kita menangkap kerang. Jam 10.00 kami segera menaruh task e mobil dan kembali lagi. Lalu kita segera memulai untuk berjelajah alam yaitu berjalan dari pantai Kukup ke Baron sekitar 1 km. Jauh juga ya . . . yang penting kita bersenang-senang




    sekolah alam
    Dinda


    Saya senang belajar di sini karena itu alam sekali. Bisa mengeal alam lebih dekat, menikmati kesegaran udara. Saat pertama kali saya masuk sekolah saya kelas I, saya saat itu mengikuti outbound. Kami menyeberangi sungai dengan memegang tali agar tidak hanyut, tetapi Alfan hanyut dan ustadz Irman langsung menolongnya, karena tidak berani Husna digandeng menyeberangi sungai.

    Saat saya kelas 2, ada anak baru namanya Tiara, Avi, Irma. Kelas 3 tambah lagi, yaitu Pika, tapi juga berkurang

    Setelah masuk kelas 6 kami mulai belajar dengan giat. Lama mengerjakan soal kami pun jenuh, kamipun pergi outing ke pantai Kukup dan Baron. Perjalanannya sangat jauh setelah sampai di sana kami langsung bermain ombak, karena tidak boleh bermain ombak kami mencari kerang-kerang yang terdampar. Kemudian kami berjalan melewati bukit menuju pantai Baron. Jalannya banyak batunya padahal aku dan Husna tidak memakai alas kaki. Setelah kami melewati bukit-bukit yang tinggi kami bermain air lagi dan membuat istana pasir.




    sekolah alam
    Hanif


    Saya senang belajar di sekolah ini karena lingkungan yang mengasyikkan. Cara pembelajarannya pun berbeda dari sekolah yang pernah kukunjungi. Kegiatan-kegiatannya pun mengasyikka. Ada outbound, berkebun, outing, diary dan jambore.

    Sayangnya cuman beberapa kegiatan aja yang disukai teman-teman. Yaitu outbound dan jambore (kebanyakan). Teman-teman di kelas pun kadang temen-temen sering nakal dan ramenya minta ampun tapi ustadz dan ustadzahnya tetap mencoba untuk bersabar.

    Lima tahun sudah kita bermalas-malasan. Sudah tiba saatnya kita untuk belajar dengan giat untuk mendapatkan kelulusan dengan nilai yang maksimal. Jenuh pun mulai menggerogoti pikiran kita dan kita putuskan untuk pergi melihat-lihat keindahan ciptaan Alloh SWT. Kita, kelas VI bertamasya ke pantai Baron dan Kukup




    sekolah alam
    Nolo Prabowo


    Kesanku selama 5 tahun di sekolah ini adalah outboundnya. Outbound adalah pelajaran yang sangat menarik bagiku dan teman-temanku. Aku bisa menguji keberanian dan kemampuanku di alam dan juga bisa menggunakan kepintaran dan kesabaran dalam memecahkan masalah.

    Renang dan Outing adalah 2 hal lain yang paling berkesan setelah outbound. Renang adalah hobiku jadi aku semakin berkesan di sekolah ini. Outing = belajar di luar sekolah. Menambah wawasan langsung berinteraksi, tambah refreshing.

    Ustadz-ustadzahnya baik dan selalu bisa berinteraksi dengan murid-muridnya.

    Bahasa Arab adalah pelajaran yang tak ada di sekolah lain berarti ini adalah pelajaran yang langka dan harus kita pelajari baik-baik.

    Mungkin yang kutulis di atas ini adalah garis besar kesanku di sekolah ini. Cukup sekian . . . . . . .

    Jangan pernah berhenti menggali apa yang ada di dasar hatimu . . . . .




    sekolah alam
    Aan


    Namaku Aan, nama lengkapku : Julian Ruswanto. Aku berada di SDIT Alam Nurul Islam sudah 5,5 tahun aku kesini karena ajakan temanku. Aku kira disini akan bosan tapi ternyata asyik akhirnya aku menemukan sekolah baruku. Disana aku diajari semuanya seperti outbound.

    Disini aku diajari sopan santun dan berwudu dan juga etika




    sekolah alam
    Fikri Fadhlurrahman


    Kesanku selam 2,5 tahun di sekolah adalah saat belajar di sana seru dan asyik. Di sana teman-temannya baik-baik. Saat masih kelas 4 aku baru datang ke SDIT Alam Nurul Islam disana aku mendapat 11 teman baru, 7 laki-laki 4 perempuan yang bernama Alfan - Bondan - Dito - Azmi - Aan - Haqqi - Wowok - Husna - Hanif - Dinda - Pika. Aku senang saat outbound tetapi pertama-pertama masih sedikit takut disitu outboundnya satu minggu sekali. Disitu boleh saat istirahat memakai sandal. Saat kelas 4 aku masih pendiam karena itu aku gampang disuruh-suruh oleh teman-temanku. Di sekolah juga ada outing dan mabit. Saat kelas 5 aku mendapat teman baru yang bernama Ezzat orangnya mirip sama Bondan. Temanku yang bernama Aan jika marah mengerikan. Guru-gurunya biasa dipanggil ustadz/ah juga menyimpan sikap yang sabar-baik-ramah. Saat kelas 6 temanku berkurang Haqqi dan Pika pindah sekolah. Saat kelas 6 kami disuruh belajar dengan tekun karena sebentar lagi ujian kelulusan dari SD. Teman-temanku biasa pada bercerita game-game computer. Disitu saat ujian bahasa Jawa aku merasa tidak sanggup untuk mengerjakan akrena sial susah-susah. Karena aku sekolah disitu jadinya aku sering main di game senter. Aku sering dinakali oleh teman-temanku. Aku senang bisa sekolah di sini dan mempunyai teman-teman yang baik. Kesanku hanya yang kuingat.

    Jangan pernah berhenti untuk mencari ilmu . . . .








    Novel Baru Siswa SDIT Alam

    sekolah alam
    Novel baru siswa SDIT Alam Nurul Islam terbit. Lima Bunga Impian, judul novel tersebut. Rizki Aulia Rahmah penulisnya, siswi yang baru duduk di kelas 5 ini sudah menyenangi kegiatan menulis sejak kelas 2. Novel yang menjadi tuangan fiksi mbak Rizki ini menjadi penyemangat teman-teman lain. Yang sudah banyak melahirkan karya, cuma belum terkemas baik menjadi buku novel. Ini sekaligus menjadi bukti bahwa ternyata dengan menggali imajinasi ditambah ketrampilan menulis bisa melahirkan karya tulis yang menakjubkan. Siapkah anak-anak untuk menyusul mbak Rizki ?

    Lava Tour

    Hari Kamis kemarin, kelas 3 outing ke Bebeng Kaliadem Sleman. Tempat bekas muntahan lahar panas dari letusan gunung Merapi. Dengan tema Penampakan Bumi, siswa kelas 3 akan membuktikan bahwa ternyata permukaan bumi itu senantiasa mengalami perubahan. Siswa diajak untuk mengingat kembali saat dahulu pernah outing di Bebeng sebelum letusan Merapi. Siswa-siswa masih ingat jika di Bebeng dahulu terdapat pendopo tempat mereka makan. Terdapat mushola kecil tempat mereka sholat. Terdapat barisan toko tempat membeli snack. Siswa begitu terkejut, manakala kesemua bangunan tersebut hilang tertimbun oleh pasir dan batu yang dulunya merupakan lahar panas. Di Bebeng siswa juga menyaksikan Bunker tempat 2 orang relawan yang meninggal akibat kepanasan dari untahan lahar. Dari Bebeng petualangan dilanjutkan dengan pencarian gua Jepang. Gua buatan tentara Jepang sewaktu perang dunia II. Pencarian seru dikarenakan jalan yang ditempuh menyusuri tebing curam. Ternyata gua yang dicari terletak disebuah celah tebing . Di depan celah tersebut sungai kering. Siswa-siswa sangat ingin untuk melihat ada apa di dalam dua. Namun untuk keamanan cukup dilihat dari mulutnya. Wah benar-benar pekerja keras dahulu orang yang membuatnya. Wah sepertinya outing kali ini meski dengan berjalan naik turun bukit tidak terasa capeknya karena terobati dengan penemuan menakjubka. Bekas letusan Merapi dan gua Jepang.