April 2018

    Khotmil Qur'an dan Imtihan Qiroaty Ke-8

    Menjadi agenda tahunan, Khotmil Qur'an dan Imtihan Qiroaty selalu menjadi acara yang ditunggu-tunggu. Khotmil sebagai bentuk seremoni ketuntasan dalam pembelajaran baca Al Qur'an. Dan Imtihan adalah proses verifikasi akhir melalui semacam ujian terbuka bagi para peserta yang sudah dinyatakan lulus dari EBTAQ Qiroaty, Evaluasi Belajar Tahap Akhir Qur'an. Sengaja 2 even disatukan supaya menjadi syiar bahwa belajar Qur'an yang benar itu mudah dan dapat dipertanggungjawabkan secara publik. Tahun ini Khotmil Qur'an dan Imtihan memasuki tahun ke-8. 
     Sabtu, 28 April 2018 menjadi hari yang bersejarah bagi siswa dan orang tua yang menjadi peserta Khotmil dan Imtihan ke-8 ini. Setelah menjalani jalan panjang pembelajaran, meniti lembar demi lembar, ujian demi ujian kenaikan jilid akhirnya hari itu tibalah jua. Para siswa peserta tampak bersemangat untuk mengikuti kegiatan ini meski perasaan deg-degan timbul karena harus menyiapkan diri untuk menghadapi pertanyaan yang akan disampaikan oleh para tamu undangan. Para orang tua dengan wajah bahagia dan bangga hadir untuk menyaksikan putra-putrinya diuji publik dan diwisuda.
    Suasana acara dibuat 'sakral' untuk memberikan kehormatan bagi para pecinta Qur'an, karena Rasul SAW sendiri menyampaikan bahwa "Orang yang terbaik diantara kalian ialah yang belajar Qur'an dan mengajarkannya". Dengan dekorasi yang meriah berikut karpet merah untuk para peserta khotmil. 
    Yang paling seru adalah saat Imtihan. Setiap peserta siap menerima pertanyaan dari para hadirin terkait dengan ilmu tajwid dan cara baca Qur'an. Selain dituntut dalam benar dalam menjawab, setiap peserta juga diasah mentalnya mengingat forum yang terbuka di depan hadirin, tamu undangan. Setiap peserta memperkenalkan dahulu nama dan keluarganya dilanjutkan dengan menjawab materi pertanyaan hadirin.

    Tahun ini dari segi jumlah terjadi peningkatan. Tahun lalu dari 35 peserta sekarang menjadi 43 peserta. Ditambah lagi untuk Khotmil dan Imtihan ke-8 ini juga mengikutkan peserta dari tingkat SMP. Semoga para peserta, orang tua dan guru diberi kekuatan istiqomah untuk selalu mencintai Qur'an, mengamalkan Qur'an sehingga kelak Qur'an menjadi penolong di yaumil Akhir. 

    Trending : Program Family Camping

    Aktivitas belajar haruslah dilakukan dalam kondisi nyaman. Karena dalam kondisi nyaman itulah otak dan hati sangat siap untuk menerima informasi dan inspirasi yang segera menjadi keyakinan perubahan sikap dan perilaku sebagai tujuan dari belajar tersebut. Sehingga, sepertinya sangat mustahil jika kita mengharapkan sebuah perubahan melalui proses belajar yang membosankan, menjemukan bahkan penuh paksaan. Bisa jadi perubahan segera terjadi, tapi itu semua hanyalah instan, formal dan permukaan semata. Bukankah kita menginginkan perubahan yang terpahat kuat menjadi kebiasaan, kepribadian bahkan karakter kan?
    Banyak inovasi terkait metode untuk membuat belajar menjadi nyaman sehingga melahirkan selain pengetahuan baru juga gerak hati untuk mantap berubah. Pembelajaran yang semakin mendekati kondisi alami lebih memberi peluang untuk memancing minat dan perhatian. Kondisi alami memberi nuansa nyata mendekati apa yang dilakukan di kehidupan. Lebih merasakan dan mengalami akan hal yang baru. Tertantang pada resiko kesulitan dan masalah yang tak diperhitungkan muncul. Sedangkan pembelajaran yang semakin mengasingkan diri dari kehidupan nyata lebih cenderung terjebak pada aktivitas hafalan dan mudah membosankan.
    Salah satu metode yang banyak diminati untuk pembelajaran adalah dengan kegiatan berkemah atau camping. Loh berkemah kok jadi metode belajar sih?  Selain siswa, orang tua juga wajib melakukan proses belajar. Karena kebanyakan para orang tua tidak didahului dengan proses pembelajaran atau sekolah untuk menjadi orang tua. Dan memang di Indonesia belum ada sekolah untuk menjadi orang tua. Sehingga program parenting atau pembelajaran menjadi orang tua sering diberlakukan di sekolah-sekolah. Dengan tujuan, supaya orang tua mempunyai bekal pengetahuan dan ketrampilan yang cukup dalam mendampingi pertumbuhan dan perkembangan putra-putrinya. Namun, bentuk dan format kegiatan parenting sering terjebak pada formalitas, massal dengan ceramah, satu arah, sehingga tidak sesuai tujuan yang diharapkan. Muncullah berikutnya inovasi metode untuk menghindari kebosanan dan yang paling penting tujuan parenting tercapai. Dengan berkemah, ketrampilan komunikasi, memahami dan mendengarkan, kerjasama, menangani konflik, kedekatan lebih berpeluang besar diwujudkan. Kerjasama mendirikan tenda dan memasak, berbagi tugas menyiapkan acara makan, penyelesaian tugas dalam game, mengajak satu keluarga tilawah qur'an dan bertahajud secara jama'ah. Semua dilakukan secara teknis bukan semata teori dan wacana. Masing-masing keluarga melakukan dengan cara dan gayanya masing-masing bukan satu cara sesuai tips dalam buku-buku parenting. Rupanya program Family Camping menjadi trending yang dilakukan oleh keluarga siswa Sekolah Alam Nurul Islam. Dengan Family Camping ini pula kita mengikuti 3 nasehat Umar bin Khaththab untuk membangun kedekatan hubungan terkhusus antar keluarga. Bepergian jauh bersama, bermalam bersama dan berurusan dengan uang bersama.
    Pertama, saat kegiatan kemah keluarga untuk calon orang tua siswa Sekolah Alam Nurul Islam. Kegiatan kemah keluarga yang diikuti cukup banyak keluarga. Bertempat di lapangan Youth Center diikuti oleh 80an keluarga. Baca :http://www.sekolahalamjogja.com/2018/02/kemah-keluarga-nurul-islam.html
    Kedua, Family Camping yang dilaksanakan oleh kelas 2 Sekolah Alam Nurul Islam dalam rangka tutup tema pembelajaran 'Keluarga' dan 'Benda Langit'. Bertempat di pantai Goa Cemara, 84an keluarga ikut serta mengikuti kegiatan kemah keluarga. Kegiatan observasi sunset dan sunrise dilakukan para siswa di pinggir pantai. Malamnya, setiap keluarga yang terkumpul dalam Dewan Kelas menunjukkan penampilan spontanitasnya. Ditutup dengan pemberian penghargaan kepada siswa yang berprestasi sesuai dengan potensinya. Baca : My Family, We are One
    Ketiga, Family Camping yang dilaksanakan oleh keluarga dewan kelas 4B. Kegiatan yang berlokasi di bumi perkemahan Ledok Sambi Kaliurang ini diikuti oleh 23 keluarga. Khusus satu kelas ini melaksanakan kegiatan kemah keluarga ini dengan tujuan kedekatan antar keluarga dalam satu kelas. Kegiatan diawali dengan acara tangkap ikan dan mancing ikan, kemudian bakar ikan dan jagung setelah pentas seni siswa dan orang tua. Qiyamullail dengan tahajud berjama'ah serta renungan. Di pagi harinya ditutup outbound dengan menu flying fox panjang dan panahan secara battle. Baca : The Light of Friendship, Kinship and Togetherness
    Keempat, Family Camping keluarga dewan kelas 1b yang dilaksanakan di bumi perkemahan Jaka Garong Turi Sleman. Dengan peserta sejumlah 24 keluarga dilaksnakan dengan beberapa menu acara. Bakar Ikan, makan malam bersama dengan alas daun pisang, malam keakraban dan pagi harinya outbound keluarga. Baca : Happy Camping We're Star Family

    Aksi Hari Bumi 2018 : Penanaman Bibit Pohon Cemara Udang di Pantai Kuwaru

    Tutup Tema adalah kegiatan yang didesain sebagai bentuk hasil dari proses pembelajaran satu tema. Di Tutup Tema ini, siswa melakukan proses komunikasi kepada publik terkait dengan karya berupa benda, tulisan, seni, inovasi dan berupa kegiatan yang mengandung unsur kemanfaatan bagi orang lain. Sekaligus menjadi solusi atas sebuah masalah yang dihadapi.
    Penutupan tema Kenampakan Alam kelas 3 bersamaan dengan momen Hari Bumi 2018. Kegiatan tersebut dilaksanakan berlokasi di pantai Kuwaru. Lokasi yang terkena dampak abrasi yang cukup parah. Terlihat di sebelah timur, garis pantai semakin memendek. Beberapa bangunan roboh, serta tanaman yang rusak akibat dari terjangan abrasi gelombang laut. Bentuk peringatan hari bumi tahun ini dipilih dengan kegiatan tanam bibit pohon Cemara Udang. Cemara Udang atau Casuarina equisetifolia dikenal sangat efektif untuk mencegah abrasi dan tsunami di daerah pantai. Seperti di beberapa pantai yang keberadaan pohon Cemara Udang yang tumbuh lebat, lebih cenderung selamta dari terjangan abrasi laut. Pohon Cemara Udang ini  dikenal tanaman yang mudah sekali perawatannya. Sangat cocok di media pasir pantai. Usia pertumbuhan yang sangat cepat menjadikan pohon Cemara Udang menjadi pilihan untuk tanaman konservasi pantai.
    Kegiatan ini melibatkan orang tua dan keluarga siswa. Bertepatan dengan hari libur agar memberi kesempatan juga kepada keluarga untuk berekreasi kumpul keluarga. Kegiatan diawali dengan aktivitas sarapan pagi bersama keluarga. Sarapan pagi dilaksanakan di lokasi penanaman beralaskan tikar berlatarkan laut. Masing-masing keluarga membawa menu sarapan sendiri untuk kemudian saling berbagi antar keluarga. Hal ini menambah keakraban antar keluarga. Setelah sarapan dilanjutkan dengan kegiatan tanam bibit Cemara Udang. Satu keluarga satu bibit. Mereka menanam bersama anggota keluarga. Untuk menanam cukup mudah. Pasir digali setinggi plastik polibag bibit, kemudian plastik dibuka dan dimasukkan ke lubang. Terakhir ditutup dan disiram. Harapannya, pohon Cemara Udang ini menjadi amal Jariyah keluarga yang pahala kemanfaatannya senantiasa mengalir seiring dengan kelestarian pantai Kuwaru. Ada rasa kangen untuk selalu menengok kondisi tanaman Cemara Udang. Bahkan kelak jika anak-anak dewasa Cemara Udang menjadi memori dan penguat kepedulian akan kelestarian lingkungan. 
     Kegiatan ini bekerjasama dengan Pokgiat, kelompok giat yang diketuai Drs. H. Darminto yang kegiatan rutinnya melakukan penanaman pohon Cemara Udang dan perawatannya. Pak Darminto menyampaikan terima kasih banyak atas kehadiran para siswa, guru dan orang tua dengan kepedulian pada pantai Kuwaru melalui penanaman bibit pohon Cemara Udang. Semoga niat siswa dan para bapak ibu sekalian bernilai pahala yang banyak.





    Setelah prosesi penananaman selesai dilanjutkan dengan kegiatan wisuda tahfidz Qur'an juz 30. Siswa-siswa yang sudah berhasil menyelesaikan hafalan surah-surah juz 30 diwisuda untuk memberikan motivasi kepada diri siswa maupun lainnya untuk melanjutkan hafalan juz berikutnya.

    update :