Januari 2011

    Dari Parenting School IX

    Forum Parenting School di semester genap ini diawali di bulan Januari akhir. Jum'at, 28 Januari 2011 kemarin. Untuk kali ini adalah kali yang ke-9 pelaksanaan sekolah untuk para orang tua ini. Untuk kesempatan kali ini mengangkat topik Mendampingi Anak Menuju Masa Puber bersama Ust. Pujihartono pengasuh Pesantren Masyarakat Jogja.Pertama, kang Puji menegaskan pentingnya mendidik agar anak-anak kita menjadi anak-anak yang penuh kelimpahan. Mendidik anak harus dilekati kesadaran. Bahwa anak-anak itu belum mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Sehingga permakluman harus sering mengiringi saat mendampingi mereka. Kunci utama dalam mendampingi anak adalah komunikasi. Jika kita daftar ucapan kata yang kita sampaikan ke anak-anak kita dalam sehari. Manakah yang paling banyak terucap, kata-kata positif ataukah negatif ?  Ditambah seringnya ekspresi marah diikuti dengan ucapan yang sampai menyakiti hati. Kang Puji pernah membuat percobaan kecil. Ada dua piring nasi diberi 2 perlakuan berbeda. Piring pertama diberi perkataan yang positif, sanjungan dan pujian. Sedangkan piring kedua diberi kata-kata cacian, cemoohan. Kemudian kedua piring nasi itu dibiarkan. Ternyata nasi pada piring kedua cepat basi dibandingkan piring yang pertama yang mendapat kata-kata positif.

    Padahal kata-kata positif bisa berpengaruh membangun motivasi anak. Seperti saat salah seorang anak kang Puji mendapatkan nilai Matematika yang selalu kurang. Hal itu diketahui kang Puji selaku orang tuanya. Yang dilakukan kang Puji justru menyuruh anaknya itu untuk lebih mencintai Matematika. Dengan selalu bawa-bawa buku Matematika dan selalu mengatakan "Matematika, Aku cinta kamu". Ternyata efeknya sungguh luar biasa. Mampu mengubah motivasi anak balik cinta Matematika. Kata-kata positif bisa disampaikan saat anak-anak tertidur. Ucapkan maksimal 3 kalimat yang baik. Misalnya "Jadilah anak yang baik", "Selalulah rajin sholat".

    Kebiasaan buruk terkadang sangat melekat berasal dari kawan-kawannya. Makanya, tugas tambahan bagaimana kita juga menkondisikan teman-teman anak kita. Kang puji mempunyai pesantren yang mendidik sejumlah 100an anak-anak dari sekitar rumahnya. Karena kebaikan setelah tercipta di keluarga juga harus ditularkan ke lingkungan sekitar. Kebiasaan sangat efektif ditiru, sehingga di dalam rumah jangan sampai kita menampilkan di depan anak-anak kita kebiasaan yang buruk karena akan mudah sekali ditiru.

    Ada peserta yang bertanya, " Bagaimana menjelaskan anak-anak yang bertanya tentang hubungan suami istri?". Menurut kang Puji, justru jawabannya jangan ditutup-tutupi. Seperti jika ada orang yang bertanya, "Yah pacaran itu apa si?" Jawablah dengan detail, bahwa pacaran itu berdua-duaan, berangkulan meski belum pasti akan menjadi suami-istri, bahkan jika gak jadi suami-istri masing-masing sudah menjadi bekas yang lain. Di akhir penjelasan itu berilah kesimpulan "Itu, Islam meLARANG !!" Sehingga anak-anak mendapatkan detail setiap fenomena kemudian tunjukilah apakah itu benar atau salah dengan ukuran Islam. Bukalah pintu musyawarah kepada anak, dengan pembiasaan seperti itu akan mendewasakan anak setiap kali menentukan pilihan-pilihan dalam hidup. Bukan semata dirasakan paksaan atau larangan tanpa penjelasan mengapa itu salah atau benar.

    Yang kedua, masalah penanaman kebiasaan baik. Awalnya memang harus dengan 'paksaan'. Buatlah dulu kesepakatan. Misal kita ingin agar lingkungan bersih. Ajaklah diskusi, bukankah kebersihan mendatangkan manfaat bersama. Kemudian ajaklah membuat daftar kegiatan rutin untuk menjaga kebersihan. Pemantauan harus selalu dilakukan, karena boleh jadi sekali permakluman atas melakukan kesepakatan akan meruntuhkan bangunan kebiasaan sudah terbentuk.

    Outbound Versi Baru

    Di semester Genap ini, pelaksanaan Outbound memakai wajah barunya. Sudah tentu, baru dengan bentuk yang lebih baik. Karena sudah beberapa kali pelaksanaan outbound mengalami perubahan. Pada awalnya, outbound dilaksanakan sepekan sekali, saat itu jumlah kelas belum banyak seperti sekarang. Seiring bertambahnya kelas, pelaksanaan outbound masih tetap sepekan sekali dengan adanya pelajaran Outdoor Activity. Kemudian, berubah, sepekan sekali dengan jatah waktu tiap kelas 2 jam pelajaran. Dan sekarang penyempurnaannya, meski pelaksanaannya 2 pekan sekali tapi outbound dilaksanakan utuh. Mulai dari streching atau peregangan otot, Fun Games, Low Impact dan High Impact Game.

    Kegiatan peregangan otot dilakukan untuk melemaskan otot agar selama aktivitas nanti tidak terkilir dan ketarik ototnya. Peregangan dilakukan merata, mulai dari kepala hingga ujung kaki. Setelah peregangan otot, dilanjutkan dengan Fun Game. Untuk fun game kali ini yang dimainkan adalah permainan "Boss Berkata". Instruktur berperan sebagai Boss, dia akan memberikan perintah, sedangkan siswa putra sebagai "Tuan-tuan" dan siswa putri sebagai "Nona-nona" . Jika Bos memberikan perintah dengan didahului kata-kata "Bos berkata" maka semua Tuan dan Nona harus menuruti perintah Bos. Jika perintah tanpa didahului kata-kata "Bos berkata" maka Tuan dan Nona tidak boleh menuruti perintah. Jika ada yang melanggar aturan ini ada hukumannya, yaitu dicoret mukanya untuk menandai berapa banyak kesalahan yang dilakukan.Meski terkesan main-main, namun banyak pelajaran dalem yang bisa diungkap. Permainan Boss Berkata mengasah ketaatan kepada pemimpin sekaligus melatih knsentrasi. Terbukti, siswa yang konsentrasinya kurang banyak coretan yang dipanen. Kejujuran siswa juga dibuktikan, bagi yang tidak jujur akan terlihat jelas. Baik oleh instruktur maupun teman peserta lain. Di akhir permainan, ust. Irman sebagai instruktur memanggil peserta yang bersih tanpa coretan. Ternyata dari 64 siswa hanya ada 2 peserta. Satu putra dan satu putri. Lalu ust Irman memberikan pujian kepada kedua anak tersebut. Kemudian ust Irman memberikan perintah tanpa didahului kata Bos Berkata kepada kedua anak itu. Ternyata salah seorang dari mereka mundur. semua peserta kemudian bersorak "Nah, akhirnya dicoret juga". Pelajarannya, ternyata pujian bisa membuat orang lupa atas keistiqomahan yang sudah diperbuat. Pantes saja dulu Rasulullah SAW mau melempar pasir kepada orang yang terlalu memuji-mujinya.

    Setelah Fun Games, dilanjutkan Permainan Low Impact dan High Impact. Ada 3 pos. Rapling, Blind Lead dan Bukit Pasir.

    Di akhir outbound diadakan kegiatan debriefing, yaitu pemaknaan semua kegiatan yang dilakukan secara interaktif. Kesan apa yang muncul dan bahasan sifat-sifat asli yang nampak saat mereka outbound

    Pemilu Raya Kelas 2

    Memasuki tema Musyawarah, kelas 2 mengadakan sebuah even Pemilu Raya Ketua Umum Kelas 2. Apalagi ini masih di awal semester Genap, pergantian kepemimpinan dimulai.

    Rupanya para kandidat memang serius mencalonkan diri. Siap memimpin seluruh warga kelas 2 dengan jumlah rakyat sebanyak 72 anak dan wilayah 'kekuasaan' 3 kelas.
    Nah ini surat suaranyaKalo ini denah tempat pemungutan suaranya

    Trus ini cara memiihnya.

    Pertama-tama, para pemberi suara dipanggil satu per satu sesuai dengan daftar pemilih. Makanya harus antri, nggak boleh berebut karena memang tempat untuk memilihnya juga terbatas.

    Setelah dipanggil, tanda tangan dulu di lembar kehadiran. Setelah itu panitia akan memberikan surat suara yang harus diberikan contrengan pada gambar calon ketua umum kelas 2 di bilik pemilihan.

    Ni dia cara milihnya. Dibuka dulu kertas suaranya. Pilih calon yang disuka dengan memberikan contreng pake ballpoin atau spidol warna.

    Setelah dicontreng, surat suara dimasukin ke kotak suara yang dijaga sama panitia yang serem ni. baru nanti setelah seluruh pemilih telah mencontreng, seluruh kertas suara akan dihitung satur per satu.

    Semua  kegiatan dalam tempat pemungutan suara ini secara langsung diawasi oleh saksi yang akan terus mantengin jalannya pemungutan suara. Saksi juga bertugas menyaksikan saat penghitungan suara agar tidak terjadi manipulasi penghitungan. Nah, kita tunggu saja sampe akhir seluruh pemilih mencontreng. Kira-kira siapa ya yang kan jadi Ketua umum kelas 2. Omong-omong jagomu siapa sih ?

    Pengumuman Seleksi Guru Baru SDIT Alam

    Assalamu'alaikum Wr. Wb.

    Dari Pelaksanaan Seleksi Guru Baru SDIT Alam, dihasilkan 14 Calon Guru SDIT Alam yang berhak mengikuti tahap Magang yang akan dimulai pada hari Selasa, 1 Februari 2011 . Ke-14 nama calon Guru tersebut adalah :
    1. Baskoro Adi Nugroho

    2. Dyah Nurhidayati

    3. Gema Bestari

    4. Hermanu Widiatmoko

    5. Mardhiana Putri Utami

    6. Pradina Arumsari

    7. Rakhmat Sasongko

    8. Ratni Indra Dewi

    9. Riya Aiyanti

    10. Sunartono

    11. Uun fatun

    12. Wasito

    13. Yusmini

    14. Zahrotus Suroya







      Panitia menyampaikan terima kasih banyak atas keikutsertaan para pendaftar calon guru.

      Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

      M. Nurhakim, ST










































      Memulai Beternak Ayam

      Di tahun ajaran kali ini ada sesuatu yang baru. Yaitu, terkait dengan pelaksanaan pembelajaran Pengembangan Diri. Jika dahulu pembelajaran Beternak, Berkebun, TIK, Market Day, Menulis dilakukan oleh semua jenjang kelas, nah sekarang beda. Berkebun hanya dilaksanakan di kelas 2. Beternak untuk kelas 3, Market Day untuk kelas 4, TIK untuk kelas 5 dan kelas 6 diasah kegiatan menulisnya.

      Untuk beternak, di semester ini hewan yang akan diternakkan adalah Ayam. Setelah ternak Ikan dan Hamster dilakukan di semester ganjil kemarin.

      Ayam yang dipilih berjenis Buras atau bukan ras alias ayam kampung. Karena lebih tahan terhadap penyakit. Setiap 2 anak diberi tanggung jawab untuk memelihara 1 ekor Ayam. Pada pembelajaran Beternak ini sebenarnya bukan orientasi hasil. Artinya, bukan tujuan untuk mendapatkan hasil panen Ayam yang besar dan berat. Namun, ada nilai yang lebih besar yang diharapkan dapat diukir menjadi sikap siswa. Melalui beternak Ayam anak akan dibiasakan dengan sikap-sikap seorang Pemimpin seperti tanggung jawab, berani mengambil resiko, siap menghadapi kegagalan kemudian mengevaluasi, disiplin dengan selalu memberi pakan, tumbuh kasih sayang terhadap makhluk binatang, sadar kebersihan, tidak jijik. Itulah sikap-sikap yang akan diambil dari kegiatan Beternak. Masalah nanti Ayam-Ayam itu tumbuh bagus dan dipanen sukses, itu adalah bonus saja dari belajar Beternak.

      Jadi perlu diluruskan, supaya tujuan yang dikehendaki dari pembelajaran Beternak bisa tercapai. Karena berulang kali ada beberapa kalangan yang selalu mengusulkan jika pembelajaran Beternak cukup pengamatan saja pada Peternakan yang sudah sukses. Jika seperti ini, Beternak menjadi sesuatu yang formal saja. Karena tanggung jawab siswa tidak melekat erat. Untuk membentuk sikap-sikap kepemimpinan pada siswa menjadi kurang efektif.

      Mabit Ustadz-ustadzah

      Sebagai guru pastilah harus selalu menambang ilmu agar selalu bisa berperan maksimal menjadi seorang pendamping dan pembelajar bersama siswa-siswanya. Selain training, di SDIT Alam ada forum spesial untuk ustadz-ustadzah agar pemahaman dan ketrampilan bisa terupgrade dengan baik. Jika training sebagai forum untuk meningkatkan kompetensi dan skill. Nah, ada forum lain yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas ruhiyah.  Mabit namanya. Malam Bina Iman dan Taqwa.

      Alhamdulillah Mabit perdana di semester genap ini berlangsung di hari Jum'at 21 Januari 2011. Menu acaranya, yang pertama adalah bedah buku. Dimulai setelah sholat Maghrib, ust. Budi Suprayitno membedah buku berjudul Aku Wariskan Moral Bagi Anakku karya Ust. Miftahul Jinan.

      Buku ini membahas tentang pentingnya pendidikan moral bagi anak didik di tengah masih banyaknya sekolah yang masih saja mementingkan nilai ketimbang moral. Diawali dengan ilustrasi sebuah kisah seorang siswi yang termasuk rajin namun pada saat Ujian Akhir tidak lulus disebabkan nilai mata pelajaran Matematika jauh di bawah standar kelulusan. Namun, siswi tadi bukannya larut dalam kesedihan dan hanyut dalam keputusasaan. Justru, siswi tadi tetap menyikapi hasil ujian tadi dengan ketegaran. Memandang bahwa masa depannya tidak mutlak ditentukan oleh hasil ujian. Sangat kontras dibandingkan dengan pemandangan yang selama ini kita lihat saat pengumuman kelulusan. Betapa  banyak anak histeris sampai pingsan atas ketidaklulusannya. Apa yang menyebabkan ketegaran si siswi tadi ? Apakah sebuah kebetulan ? memang bakat ? Ataukah memang sejak dini si siswi tadi sudah dibiasakan dengan sentuhan pendidikan moral ?

      Ternyata, moral-lah yang sangat berperan menentukan keberhasilan pendidikan yang secara nasional memang untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya. Bukan kecerdasan semata. Sudah nyata di depan kita, siapa sebenarnya orang-orang yang merusak negeri ini dengan tindakan korupsi. Bukankah mereka orang-orang yang cerdas tapi amoral?

      Buku ini memuat tahapan perkembangan moral bagi anak, tahap itu adalah :

      1.    Attachment (usia 0-2 tahun)
      2.    Kemandirian dan Percaya Diri (usia 2-4 tahun)
      3.    Otoritas (usia 4-6 tahun dan 6-8 tahun)
      4.    Moralitas Teman Sebaya (usia 8-14 tahun)
      5.    Moralitas Sosial (usia 14-20 tahun)
      6.    Moralitas objective dan Hati Nurani (usia 20 tahun hingga dewasa)

      Tahap perkembangan itu menentukan warna pendidikan yang harus diberikan kepada si anak.Selesai bedah buku dilanjutkan dengan acara Kado Silang. Ternyata, acara ini terkesan sederhana namun cukup mengena. Tiap ustadz-ustadzah diminta membuat kado seharga Rp. 5000 kemudian dibungkus dengan kertas koran. Mulailah kado ditukar. Macem-macem yang dapat. Ada yang dapat sisir, bros, bunga, sandal dan lain-lain.Setelah sholat 'Isya dan makan malam, acara dilanjut dengan forum penyegaran tentang konsep alam. Sebagai pembicaranya adalah Dr.rer.nat. Muhammad Farchani Rosyid, beliau merupakan 'ideolog' sekolah alamnya SDIT Alam Nurul Islam. Banyak pemikiran-pemikirannya yang menginspirasi dan turut membangun konsep alam di SDIT Alam. Beliau mengawali dengan tayangan-tayangan kemajuan sains dan teknologi yang sekarang terjadi. Semuanya masih barat yang menjadi pelakunya. Mereka sangat cepat iri jika melihat adanya kemajuan Saintek negara lain. Sebagai contoh, Amerika sangat gerah melihat Soviet yang sudah berhasil meluncurkan pesawat luar angkasa Sputnik. Melihat ketertinggalan itu, Amerika kemudian merombak pola pendidikan Sainsnya dari jenjang terendah hingga tertinggi. Namun, bertolak belakang yang terjadi di negeri ini. Isu-isu besar ketertinggalan Sainstek oleh pemerintah hanya direspon melalui UAN, UASBN, sertifikasi, RSBI, yang esensinya hanya formalitas semata. Beliau termasuk yang sering menjadi juri Olimpiade Fisika baik tingkat Asia maupun Internasional. Berulang kali beliau menegaskan. Negara-negara Amerika, Jepang, Jerman, dan beberapa negara maju lain meski ikut tapi jarang kita dengar mereka juara.  Yang selalu juara pasti negara-negara berkembang di Asia termasuk Indonesia. Tapi cobalah tengok dari awal, siapa saja para penerima Nobel? tak satupun dari mereka pernah menang Olimpiade Internasional. Artinya selama ini Olimpiade itu kembali lagi hanya sebatas formalitas semata. Bukan membentuk manusia yang haus ingin tahu akan ilmu, peneliti.

      Kritik lain dari beliau, selama ini sekolah kita hanya berorientasi pada isi bukan kapasitas siswa. Lihat saja banyak mata pelajaran dipaksajejalkan di jenjang pendidikan yang masih rendah. Tanpa diasah seberapa dalam kapasitasnya. Kapasitas disini adalah rasa ingin tahu, semangat mengeksplorasi, tak kenal menyerah, gila baca dan lain-lain. Bukan banyaknya berapa istilah ilmu yang dihafal tanpa tahu benar apa maksudnya.

      Beliau memberikan rambu-rambu pembelajaran. Bahwa selama ini kita menyampaikan IPS, IPA dan Matematika hanya sebagai mata pelajaran saja. Bukan sebagai suatu ilmu yang menyatu dengan kehidupan ini. Terlihat dengan topik pembicaraan pada bidang tersebut dilepaskan dengan kehidupan nyata.

      Untuk IPS, sebagai contoh Sejarah. Selama ini anak-anak hanya dijadikan sebagai mesin penghafal informasi. Padahal Sejarah itu hakikatnya adalah hasil interpretasi seorang peneliti sejarah tentang obyek sejarah. Sehingga siswa hanya menghafal hasil investigasi seorang sejarawan atau bahkan mempelajari sejarawan itu sendiri. Harusnya, kita ajak siswa melihat dan mengamati obyek sejarah langsung dengan alat indra mereka. Pancing mereka dengan umpan yang akan menarik keingintahuan. Sehingga mereka haus ingin tahu dan mengeksplorasi obyek tersebut. Pastilah akan banyak hal yang akan ditemukan. Jadi, belajar sejarah sama dengan menjadi detektif.

      Untuk IPA. Hakikatnya, jika berbicara IPA itu mencakup 4 hal yang tidak akan terlepas satu dengan yang lain. Fakta Sains, Sikap Sains, Proses Sains dan Produk Sains. Kebanyakan yang terjadi hanya fakta sains yang dijadikan sebagai obyek pembelajaran. Kembali lagi siswa dijadikan sebagai mesin penghafal fakta-fakta Sains. Padahal perkembangan Sains sangatlah pesat. Sudah tentu fakta-fakta itu dengan cepatnya akan usang. Selain itu anak juga harus mempunyai sikap Sains, ingin tahu eksplorasi, tidak cepat puas. dari belajar Sains anak sangat sayang lingkungan dan makhluk lainnya. Menciptakan kelestarian bukan eksploitasi tanpa batas.

      Untuk Matematika. Matematika adalah merupakan bahasa praktis pemecahan masalah kehidupan. Bayangkan jika beli 45 apel ditambah 34 mangga, cukup ringkasnya ditulis dengan 45+34=79. Sehingga pembelajaran Matematika harus menyatu dengan persoalan kehidupan. Jika menghitung luas, langsung menghitung kamar, kain atau lapangan. Tidak semata yang ada di gambar saja. Ternyata untuk Matematika itu tidak mengenal usia. Artinya di usia manapun orang akan mampu menguasainya. Sebagai contoh, Gauss menemukan deret aritmetikanya saat usia 7 tahun, usia yang sangat muda. Einstein belajar Matematika di saat ia butuh alat persamaan untuk menguak keingintahuannya.

      Di akhir sesi, ust. Rasyid memberikan nasehat dalam memotivasi anak. Selama ini jika kita bertanya tentang cita-cita anak itu judulnya adalah "Mau jadi apa (Want to be)", bukannya "Mau melakukan apa (Want to do)". Padahal keduanya sangatlah lain. Cobalah tengok, apakah cita-cita Thomas A Edison, tidak pernah terucap olehnya ingin terkenal, atau pembuat bola lampu. Tapi cita-citanya adalah ingin membuat dunia terang jika malam. Apakah cita-cita nya Einstein, ternyata dia ingin menguak rahasia alam semesta ini, meski ia hanya seorang karyawan pencatat hak paten saja. Terkadang pertanyaan yang tidak pas mengakibatkan obsesi yang tidak pas juga. Jika kita tanya "Mau jadi apa kamu ?" dijawab "Dokter", nah setelah jadi dokter apa yang akan dilakukan, apakah hanya akan memeriksa orang sakit saja. Sungguh sangat rugi jika kita mempunyai anak yang jenius "hanya" semata ingin memeriksa orang sakit saja, padahal jika lebih diasah dan dimotivasi bisa menjadi orang yang memberikan manfaat yang besar untuk kehidupan di dunia ini.

      Masjid Baru

      Akhirnya datang juga. Alhamdulillah, masjid yang sudah lama didambakan keberadaannya kini hadirlah sudah. Tidak lagi sholat jama'ah di GOR. Dan tentu pembelajaran Qiroaty bisa menemukan tempatnya yang pas, gak lagi di emperan kelas. Adalah WAMY (World Assembly of Muslim Youth) lembaga yang berkenan memberikan paket bantuan masjid kepada SDIT Alam Nurul Islam. Rencananya, masjid baru akan terdirin dari 2 lantai. Lantai atas menggunakan bantuan WAMY sedangkan lantai bawah menggunakan swadaya yayasan Nurul Islam. Jum'at, 21 Januari 2011 adalah momen dimulainya pembangunan masjid dengan prosesi peletakan batu pertamanya. Acara peletakan batu pertama itu dimulai dengan acara tilawah bareng siswa kelas 1 membawakan surah an-Naba.Sedangkan peletakan batu pertama dilakukan oleh perwakilan WAMY Jogja Bapak Muhammad Jamal atau dipanggil Pak Jumal. KH Drs. Slamet Bahauddin, ketua yayasan Bapak Zidni Immawan dan Pak Bahrum selaku pengawas PAI kecamatan Gamping sekaligus memimpin doa.

      Di akhir acara KH. Drs. Slamet Bahauddin menyampaikan tausyiah terkait dengan krisis kejujuran yang telah melanda negeri ini. Nilai kejujuran membuka kebaikan, sebaliknya dusta akan membuka pintu keburukan.

      Pembangunan masjid akan direncanakan selama kurang lebih 4 bulan. Jika lancar pembangunannya masjid ini menjadi masjid ke-25 dari seluruh masjid yang ada di kecamatan Gamping dan merupakan masjid ke-46 untuk seluruh masjid bantuan WAMY di Jogja.

      Kepada ANDA sekalian yang berkeinginan menyampaikan Infaq, Shodaqoh dan Wakaf tunai ANDA, bisa disampaikan ke rekening Yayasan Nurul Islam di Bank Syariah Mandiri nomor 3470000950