Februari 2012

    Mengumpulkan Biji Saga

    Senin pagi di saat sebagian besar manusia agak berat untuk beraktivitas. Alasannya karena 'I Hate Monday'. Aku benci hari Senin. Sekelompok anak sedang mengerumuni serakan sampah dedaunan.

    Terlihat penasaran dan tekun. Menjumputi sesuatu di balik dedaunan yang sudah teronggok. Mayoritas mereka siswa putri. Sepertinya mereka bekerja secara tim. Coba aja deh liat lebih dekat.


    Apaan ya itu? Biji-bijian merah. "Apaan itu mbak?" "Ini biji Saga Ust" "O ini tho yang namanya biji Saga tu". Mereka mengumpulkan biji-biji saga secara berkelompok. Kemudian dimasukkan ke dalam kaleng dan botol plastik.

    Yang namanya Sekolah Alam tidak hanya semata harus banyak pohonnya. Tapi yang lebih penting adalah keberadaan benda-benda yang ada di sekolah itu haruslah bisa dijadikan bahan pembelajaran. Gedung, pohon, batu, pasir, bahkan sampai sampah sekalipun memancing keingintahuan anak untuk bereksplorasi dan menemukan sesuatu.

    Parenting School XVI : Anak Cerdas Bukan Turunan tapi Hasil Pendidikan

    Itulah kepercayaan yang dianut Bu Ety Nurhayati yang juga dibuktikan pada keempat putranya.  Adalah Alimatun Nashira (IRA), putri pertama yang berhasil meraih Medali perunggu IJSO, Taipei (2007), Medali Emas Kimia OSN SMA (2009), Medali Perak ICHO, Jepang (2010), Medali Perak ICHO, Turki (2011). Lalu,  putra kedua, Muhammad Imam Adli (ADLI) peraih Medali Perak, OSN Matematika SD (2006), Medali Perak OSN Astronomi SMA (2011), kemudian,  Nur Tsurayya (AYA), putri ketiga, Finalis OSN Biologi (2011), juara 1 Padmanaba Science Competition seDIY-Jateng 2011, juara 1 Wibhakta Science Competition seDIY-Jateng 2012 dan terakhir,  Muhammad Raid Akram (AKRAM) peraih Medali emas olimpiade Matematika SD JSM (2011), juara I lomba Imaria 2011, Medali emas Science Master  2012. Bu Ety yang pada kesempatan Parenting School kali ini sengaja dihadirkan untuk berbagi kiatnya mendidik putra-putrinya menjadi anak yang cerdas.


     Itu semua diakui bu Ety bukan keturunan tapi memang hasil pendidikan yang diterapkannya sejak kecil, bahkan sejak dalam kandungan. Yang memegang kewajiban mendidik anak ada di pundak orang tua. Sangat disayangkan jika ada orang tua justru menyerahkan semuanya pada lembaga pendidikan dan lepas tangan. Begitu pengantar awalannya. Kemudian, beliau membagi 11 Kiat Mendidik Anak supaya Pintar atau Cerdas.


     1.  Memperlakukan dia sebagai anak yang pintar

    Jangan pernah sekalipun mengatakan anak kita dengan sebutan 'bodoh'. Seburuk apapun kemampuannya. Itu sama saja kita menyerang  perasaan anak. Jika kita sadari, banyak hal kemampuan yang telah dikuasai anak sejak kecil. Contohnya, anak kita sudah bisa berbahasa ibu sebelum 5 tahun. Padahal jika sekarang ini kita belajar bahasa asing susah banget dibuatnya. Pernah suatu ketika, putri pertamanya menanyakan tentang kemana kotoran yang dibawanya harus dibuang. Bu Ety menjawab, "Mosok gitu aja gak ngerti, ya dibungkus plastik dulu dong". Langsung, si anak marah, "Umi tu, saya ini paham sekali, plastik itu kan polutan yang sulit diurai, Berbahaya, Harusnya dibungkus kertas saja yang aman !" Nah, rupanya ia tersingung dikatakan 'tidak ngerti'. Makanya hati-hati setiap melontarkan ucapan kepada anak.

    2. Membangun Komunikasi

    Komunikasi harus berlangsung 2 arah (dialog) dan harus logis (masuk akal). Jangan menguasai, tidak mau tahu alasan si anak. Dan yang paling prinsip, ajari anak untuk jujur. Apapun kondisinya. Sengaja anak saya suruh anak untuk jujur dulu sebelum saya suruh untuk Sholat. Karena Rasulullah saja meminta supaya menyuruh anak sholat diawali umur 7 tahun. Ternyata, Kejujuran akan menjadi pondasi kuat untuk membangun komitmen di saat remaja dan dewasanya. Pernah si sulung dituduh nyotek sama gurunya. Saking dongkolnya si guru hingga ditendangnya, "Saya diminta sama orang tua saya untuk Jujur dimanapun, kapanpun". Adiknya juga pernah terjangkiti penyakit gila game hingga lupa waktu. Dengan mudah bu Ety meminta tanggung jawab si anak dengan menebus sanksinya.

    3.  Menumbuhkan rasa ingin tahu anak .

    Rasa ingin tahu ditandai dengan banyaknya pertanyaan. Jika anak kita banyak bertanya jangan malah dimarahi. Sesederhana apapun pertanyaannya. Saat kita sulit menemukan jawabannya katakan saja tidak tahu. Pernah suatu ketika putra kedua bu Ety menanyakan pada sopirnya, "Mas tahu gak, berapa kecepatan cahaya ?" Masnya menjawab, "Yang saya tahu kecepatan mobil tu nak, kalau kecepatan cahaya saya gak tahu". Untuk orang-orang di sekitar rumah bu Ety sudah dikasih tahu jika ditanya anaknya. Pernah juga, anaknya saat masih umur 3 tahun bertanya, "Umi, itu apa?". "O, itu namanya Trafo". Tentu saja sangat sulit membahasakan Trafo untuk anak seumuran 3 tahun. Tapi bu Ety tetap menghargainya, "Kelak nanti suatu saat kau akan tahu apa itu Trafo jika sudah belajar tentang listrik". Mendengar jawaban ibunya, si anak tumbuh penasarannya. Untuk menumbuhkan keingintahuan ajaklah anak-anak untuk piknik, jalan-jalan. Pancinglah dengan bertanya pada setiap benda yang dijumpai. Biar anak meneruskan dengan pertanyaannya. Dan kita harus siap menjawabnya.

    4. Membudayakan senang membaca

    Untuk membangun kecintaan pada buku, bacakanlah cerita misal pas saat tidur. Tidak lupa sediakan koleksi buku yang menarik di rumah. Biasanya untuk anak kecil lebih banyak gambar dan sedikit tulisan untuk menarik. Kita sebagai orang tua juga harus memberi contoh membaca buku. Berilah kebebasan kepada anak untuk memilih buku bacaan kesukaannya sendiri. Mintalah mereka bercerita tentang isi buku yang sudah dibacanya. Bu Ety selalu membaca buku yang dibaca anaknya. Sehingga mengetahui isi buku yang dibaca anaknya.

    5. Bermain permainan yang berpikir

    Ajarilah anak untuk bermain yang mengasah berpikir anak. Seperti  Ular tangga, catur, halma, lego, balok susun, puzzle, TTS, sudoku, monopoli, origami, kartu, tebak angka, tebak benda, nama-nama negara, dll. Awalnya boleh jadi anak belum bisa. Masih meniru cara kita bermain. Tapi dengan berulang mereka akan menemukan strategi jitunya. Bahkan mengalahkan kita. Pernah bu Ety mengajak bermain tebak nama negara. Ternyata membuat penasaran anak kemudian si anak tersebut minta untuk dibelikan peta dunia. Hingga tahu benar berapa jumlah negara di benua Afrika.

    6. Aktivasi Otak Kanan

    Sudah menjadi ilmu populer jika otak kanan berfungsi pada kerja membangun imajinasi, daya kreatif, abstrak, prediksi. Untuk menstimulusinya dengan mengaktifkan anggota badan sebelah kiri. Perbanyaklah untuk menggunakan tangan sebelah kiri. Memang sih kita akan terkendala dengan adab seperti makan, salaman, untuk yang lain usahakan tangan kiri aktif. Selain itu rangsang otak kanan dengan musik, lagu dan sastra. Puisi misalnya. Aktivitas ibadah juga merupakan rangsangan otka kanan.

    7. Memberi Kepercayaan pada Anak

    Mulailah untuk memberi kepercayaan pada anak. Tidak ada batasan usia yang pas. Indikatornya saat anak sudah bisa melakukan yang kita contohkan berarti ia sudah siap untuk diberi tanggung jawab sendiri. Misal, merapikan kamar tidurnya. Berilah kebebasan untuk memilih, tentu dengan disertai alasan yang logis. 8. Makanan

    Makanan yang masuk akan sangat mempengaruhi pertumbuhan dna perkembangan tubuh. Terkhusus otak. Makanan yang banyak mengandung MSG (Monosodium Glutamat) penyedap rasa buatan akan sangat mengganggu fungsi otak meski sedikit demi sedikit. Apalagi di tengah banyaknya media iklan yang menawarkan makanan berpengawet, sebagai orang tua harus pandai-pandai membiasakan makanan sejak kecil yang alami jauh dari bahan kimia.

    9.  Kasih Sayang

    Merupakan bahasa yang akan membuat pertahanan tubuh lebih kuat. Bahkan sebagai makanan bagi otak. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa kasih sayang menghasilkan reaksi positif pada tubuh. Seperti penelitian 2 kera. Satu kera dicampur dengan kera betina yang penuh saling belai. Satunya dicampur dengan kera jantan. Ternyata begitu kedua kera itu mati. Dibedahlah otaknya. Kera yang sering mendapat kasih sayang, jaringan otaknya lebih banyak dibanding kera tanpa kasih sayang.

    10.  Konsistensi dan konsekuensi

    Nah, satu ini yang biasanya paling berat. Bangunlah kesepakatan di awal. Dengan konsekuensi ada hukuman jika melanggar.  Sikap Ayah dan Ibu harus kompak. Sehingga anak tidak mengenal standar ganda. Setiap janji yang dibuat apapun yang terjadi harus ditepati. Hukuman jangan sampe justru membuat anak takut sehingga terus berani berbohong. Kejujuran harus menjadi harga amati. Hukuman yang baik adalah hukuman yang bertarget si anak yang bersalah menyadari pelanggarannya dan bertanggung jawab dengan melaksanakan sanksinya.

    11.  Orangtua sebagai Pendamping

    Hadirkan empati pada kondisi anak. Jika anak melakukan kesalahan pahamilah dan suruhlah ia membayar konsekuensinya. Tidak malah langsung marah-marah. Jika kita salah, jangan sungkan untuk meminta maaf pada anak. Anak akan merasa terhargai. Berilah hukuman dengan porsi dan waktu yang tepat. Jangan menghukum karena marah.

     

    Outing Kelas IV : Pasar Beringharjo - Energi Hybrid Pantai Baru

    Outing pertama di semester 2 ini, anak-anak diajak lebih dekat dan nyata lagi untuk mempelajari Kegiatan Ekonomi di Yogyakarta sebagai materi IPS dan Energi Alternatif sebagai materi IPA. Untuk mengenal kegiatan ekonomi, kelas IV mengunjungi pasar terbesar di Yogyakarta. Yup, benar, pasar Beringharjo. Pasar dengan lokal 3 lantai ini hampir berbagai hal bisa didapatkan di pasar ini. Dari yang basah hingga yang kering, dari yang terbaru sampai ke barang bekas, dari yang bisa dimakan hingga cuma jadi pajangan. Anak-anak diberi tugas untuk melakukan wawancara kepada para penjual. Baik jual barang maupun jasa. Lebih diutamakan para penjual partai kecil bukan yang saudagar besar. Tujuannya untuk mengetahui seberapa keras usaha mereka dalam melakukan aktivitas di pasar Beringharjo.

    Begitu mencerna isi tugas, anak-anak yang sudah dikelompokkan langsung berhambur masuk pasar. Ketemu tukang becak, mas becaknya gelagepan dihujani pertanyaan anak-anak. "Permisi Mas, Siapa namanya?", "Sudah bekerja jadi tukang becak berapa tahun?", "Apa suka dan dukanya jadi tukang becak, Mas?" Tukang becak : ?!?!?!?


    Begitu masuk agak ke dalam pasar, ada kelompok yang ketemu dengan nenek-nenek yang sedang menggendong karung besar. "Permisi mbah, badhe wawancara". Ternyata si mbah adalah seorang buruh gendong. Meski dari wajahnya terlihat tua, tapi masih kuat menggendong karung besar berisi pakaian penuh. Sewaktu ditanya pake bahasa Indonesia, si mbah bingung. "Aku bingung je nek nggo cara melayu (Aku bingung jika pakai bahasa Indonesia) ". Beberapa penjual ikut membantu membahasakan pertanyaan anak-anak.


    Setelah selesai wawancancara, sebagai ucapan terima kasih, mereka membeli dagangannya. Ada yang beli cotton bud, hiasan, snack, buah Duku dan lain-lain. Ada juga kelompok yang justru malah diusir sama pedagangnya, takut mengganggu jualannya. Trus, ada juga yang ditanya sama siapa di pasar, takutnya kesasar gak bisa pulang. Tapi, meski ada kejadian yang tidak mengenakkan, anak-anak tetep suka dengan pengalaman itu. Selesai di Beringharjo, perjalanan lanjut ke pantai Baru. Pantai yang lokasinya di Bantul. Tepatnya di antara pantai Kwaru dan Pandansimo. Ada juga yang menyebut pantai Pandansimo Baru.


    Sengaja, anak-anak tidak turun langsung di pantai Baru. Karena untuk menuju ke pantai Baru mereka melakukan permainan dahulu. Blindman, orang buta. Tiap kelompok berbaris dengan anggota dalam kondisi tertutup matanya. Sedangkan pimpinan tetap terbuka. Pimpinan bertanggung jawab atas keselamatan anggotanya. Pimpinan harus tepat dalam memberikan informasi kepada anggota. Sehingga, selain selamat juga memastikan mereka aman perasaannya. Perjalanan berakhir di masjid tepat waktu sholat Dhuhur tiba. Sebelum sholat, ustadz mengajak memaknai permainan yang baru saja dilakukan. Sewaktu ditanya bagaimana perasaan sewaktu berjalan dalam kondisi buta. Beberapa mengira di kanan-kiri mereka adalah jurang yang dalam, banyak bebatuan, pokoknya ngeri deh . Sehingga mau gak mau mereka harus nurut pimpinan. Itulah ketaatan itu. Taat harus disertai dengan kepercayaan pada pimpinan. Begitu juga taat dengan ustadz/ah. Kecuali jika pimpinan ada kesalahan, haruslah diluruskan. Ternyata, dengan jalan tertutup anak-anak jadi teratur jalannya. Biasanya jika jalan bersama sampe memenuhi badan jalan tanpa menghiraukan hak orang lain yang lewat. Itu terjadi karena tidak bisa mengendalikan diri. Tidak sabar. Dengan jalan sambil buta lebih bisa untuk bersabar. Makanya sangat jarang kita jumpai orang buta tu berbuat dosa, pelanggaran. Trus, saat di akhir perjalanan begitu membuka mata rasa lega ditambah lagi suguhan pemandangan indah pantai melengkapi kegembiraan. Begitulah kehidupan, yang seluruhnya ini berupa ujian harus selalu siap dihadapai dengan sabar dan syukur. Kelak balasan yang indah bagi yang lulus ujian adalah Surga abadi, apalagi ditambah dengan suguhan pemandangan terindah dengan menyaksikan wujud  Allah SWT.


    Seusai sholat Dhuhur berjama'ah, acara dilanjut makan siang bareng di tepi pantai. Anak-anak antri mengambil makan yang dilayani ustadz/ah. Setelah dapat jatahnya, mereka langsung mencari tempat sendiri-sendiri. Ada yang di bawah pohon, naik pohon, tepi pantai, sambil ayunan, di dalam kapal.


    Selesai makan, terlihat di ujung sana ada kapal nelayan yang berlabuh. Anak-anak langsung berlari ingin melihat hasil tangkapan para nelayan. Bahkan anak-anak juga ikut menarik kapal hingga sampai ke daratan. Para nelayan juga akrab dengan anak-anak. Tidak merasa terganggu dengan bantuannya. Di sini anak-anak juga belajar juga aktivitas ekonomi di pantai. Selain itu belajar juga tentang gaya tarik dan dorong kapal.



    Selesai di pantai, giliran untuk belajar tentang energi Hibrid. Ternyata tidak cuma Jagung atau Kelapa saja yang Hibrida. Energi juga bisa dihibridakan. Hibrida dipake untuk istilah persilangan atau penggabungan. Nah, energi hibrida yang akan kita pelajari adalah persilangan antara energi angin (kincir angin) dengan energi sinar matahari (solar cell). Dua-duanya dipake untuk membangkitkan listrik. Kincir dipake untuk mengubah angin menjadi listrik sedangkan solar cell dipake untuk mengubah cahaya matahari menjadi listrik.


    Awalnya bahan kincir angin dan menaranya harus didatangkan dari China. Untuk merakitnya buruh waktu sekitar 3 hari. Namun sekarang sudah bisa dibuat sendiri. Untuk membuatnya butuh waktu 15 sampai 30 hari. Ada bengkel khusus untuk membuatnya. Letaknya ada di selatan polsek Srandakan Bantul. Satu kincir angin mampu membangkitkan listrik berdaya 1 KWH.


    Tenaga satunya adalah Solar Cell. Pengubah sinar matahari menjadi listrik. Seluruh listrik yang dihasilkan disimpan dalam satu unit aki. Sehingga memungkinkan listrik menyala 24 jam. Penggunaan listrik selain untuk melakukan proses pembuatan kristal dan balok es, juga untuk menerangi kios-kios yang berada di pantai Baru. Selain itu, listrik juga digunakan untuk pertanian dan perikanan untuk memompa air.  Rencananya, kedepan energi hibrid ini akan dikembangkan di tempat lain.


    Menemukan SDIT Alam dengan Google Maps

     Bagi Anda yang masih kesulitan menemukan lokasi SDIT Alam Nurul Islam, Alhamdulillah kini bisa terbantu dengan Google Maps. Anda bisa mendapatkan rute perjalanan rumah Anda menuju SDIT Alam Nurul Islam. Caranya :

    1. Klik http://maps.google.com/ di PC Anda maka akan keluar tampilan


    2. Jika Anda ingin fitur berbahasa Indonesia klik Bahasa Indonesia yang berwarna biru.


      3. Klik Dapatkan petunjuk arah akan muncul tampilan


    4. Ketikkan pada A (Lokasiku) alamat dimana kita mulai perjalanan, jika belum tercantum cari nama alamat yang terdekat. Sebagai contoh misal alamat lokasiku di Monas, Jakarta.


    5. Kemudian ketikkan tujuan B, karena akan ke SDIT Alam maka ketikkan Sekolah Alam  Nurul Islam Yogyakarta


    6. Setelah itu klik DAPATKAN PETUNJUK ARAH sehingga akan keluar tampilan sebagai berikut


    7.  Kurva biru tebal pada peta adalah jalur dari Monas (A) menuju SDIT Alam Nurul Islam (B). Untuk detail nama per tempat ada di sebelah kiri, tinggal ditarik ke bawah akan muncul daftar beberapa tempat yang merupakan rute menuju tujuan. Rute yang muncul adalah rute jika menggunakan kendaraan darat. Jika ingin jalan kaki (jauh amat dari monas ke sditalam, he . .he . .) klik saja gambar orang berjalan yang berada di atas alamat lokasiku. Makan akan tampil gambar berikut.


    Dikarenakan menggunakan rute jalan kaki maka kurva menunjuk ke laut, artinya perjalanan menggunakan kendaraan kapal. Untuk lebih detail pada peta klik zoom in tanda + (ke atas). Cara seperti ini bisa juga Anda lakukan jika Anda mempunyai handphone yang berisi aplikasi Google Maps dan ada layanan GPS maka selama perjalanan, Anda akan terpandu dengan anak panah yang bergerak bersamaan dengan kendaraan bergerak. Selamat menemukan Kami.