Agustus 2009

    Ramadhan, I Love You Full !

    Bagi yang belum dapet Jadwal Imsakiyah bisa download klik aja disini untuk semua kota besar di Indonesia

    Mbah Surip emang menginspirasi. Buktinya, ungkapannya sering dipake banyak orang untuk mengekspresikan kecintaan. Termasuk siswa-siswa SDIT Alam dalam mengekspresikan kecintaan dan kerinduan akan Ramadhan. Cinta banget. Kangen banget. Ramadhan, I love You Full !

    DSC_2677 Lihat, betapa kerinduan Ramadhan diungkapkan sama seperti mbah Surip kangen akan gendong-gendongan. Untuk menyambut Ramadhan kali ini, SDIT Alam melakukan penyambutan yang sangat meriah. Tema pesantren Ramadhan kali ini adalah Tunjukkan Taqwamu. Jadinya, sudah deh dimulai kompetisi dalam menunjukkan taqwa masing-masing. Termasuk dalam menyambut Ramadhan. Rangkaian pesantren Ramadhan diawali dengan pawai Tarhib (=mengingatkan) Ramadhan. Mengajak masyarakat sekitar untuk bergegas menyiapkan diri untuk menghadapi Ramadhan yang penuh barakah.

    DSC_2644 Setiap anak membuat poster dan spanduk ucapan dan ajakan sambut Ramadhan. Dengan berbagai bentuk ungkapan bahasa. Penuh warna dan hiasan. Mereka membuat sendiri sesuai dengan ungkapan mereka akan Ramadhan.

    DSC_2660Selain diwarnai dengan berbagai tulisan poster dan spanduk, pawai juga dilengkapi dengan gebukan drum mas Sabik kelas 3A. Sambil diusung pake pick up, mas Sabik menujukkan kebolehannya menggebuk drum. Sedang di depan ada ustadz Gusdul yang menyanyikan lagu sambut Ramadhan.

    DSC_2654Anak-anak pada semangat sambil jalan dan menyanyi lagu sambut Ramadhan diiringi drum. Sedangkan beberapa anak asik sibuk memberi jadwal Imsakiyah kepada masyarakat sekitar. Meraka senang dan tertarik pada iring-iringan pawai.

    DSC_2656Begitu pawai selesai sampai di sekolah, anak-anak langsung istirahat. Uf . . . capek banget. Meski jalannya gak begitu jauh tapi capek banget. Habis, cuaca yang panas membuat kerongkongan kering. Udah deh, minum yang banyak biar gak depresi, eh salah. Dehidrasi. Selanjutnya, ustadz Gusdul dan ustadz Bintara mengumumkan untuk siap-siap akan ada inspeksi kelas untuk meliohat kebersihan. Jadilah, semua anak bergegas ke kelas dan membersihkan kelas sebersih-bersihnya.

    DSC_2667Waduh apaan tuh. Kok ada Densus 88 tapi kok sampingnya ada orang yang pake sorban bawa tas yang sama persis digunakan pengbom JW Mariot dan Ritz Carlton ya. Ada apa nih. Apa Densus 88 sudah menangkap tukang bom lagi. Ato malah SDIT Alam mau diteror bom. Ooo . . . ternyata mereka bertiga tu adalah petugas inspektor kebersihan kelas. Pakaiannya aja yang niru ama Densus 88 dan pengebom bunuh diri. Wah, jadinya banyak anak-anak yang terkaget-kaget.

    DSC_2674Begitu seluruh kelas telah selesai diinspeksi. Kegiatan selanjutnya dalah bersih GOR. Gedung Olah Raga. Karna di tempat ini akan dipake keseluruhan aktivitas pesantren Ramadhan. Sholat jama'ah, lomba kaligrafi, teatrikal Qur'ani, Adzan, dll. GOR akan dibuat senyaman mungkin. Sehingga seluruh aktivitas jadi semakin semangat. Semoga Ramadhan kali ini semakin hidup. Semakin banyak berkah, ampunan dan ridho Allah yang kan tergapai. Oh Ramadhan, I love you Full ! . . .


    Peresmian Gedung Syuhada

    Bertepatan dengan momen peringatan kemerdekaan, ada acara penting nih yang diselenggarakan ustadz-ustadzah. Yaitu peresmian gedung baru. Sebelum acara dimulai, ada kegiatan khusus dulu. Yaitu pijet-pijetan.

    DSC_2516

    DSC_2518

    Jika dengan seksama kita amati selama ini. SDIT Alam tu agak unik dengan gedungnya. Lho, emangnya apa sih yang unik. Dulu waktu SDIT Alam masih ada di kompleks barat, ada gedung yang dibuat dengan bahan kayu sengon.

    jam matahari

    Gedungnya mirip dengan pondok kayu. Semua kayu sengon digunakan sebagai dinding dan lantai. Trus, disusul dengan gedung yang berada di utara gedung Sengon. Yaitu gedung Glugu atau pohon kelapa.

    sate ayam04

    Nah di gedung Glugu agak elegan dikit. Habisnya udah dua lantai sluruh glugu yang digunakan tampak halus mulus dan diberi lapisan pengkilat. Sehingga nampak kayak kayu mahal gitu.

    Nah, gedung yang baru ini terbuat seluruhnya dari bambu. Tapi supaya untuk memulai pembiasaan menyebut gedung, tidak lagi disebut dengan gedung Bambu gitu. Tapi dengan nama yang lebih dalem dan berarti. Nih gedungnya.

    DSC_2511Sebelum meresmikan, ustadz Hamdan mengajak untuk refleksi kembali tentang keberadaan gedung-gedung yang selama ini tergolong unik ini. Semua gedung tersebut dibuat dengan bahan langsung dari alam. Tentu dari segi biaya jauh lebih murah dibanding dengan gedung yang permanen. Pesan yang muncul adalah, gedung adalah sebagai sarana dan bukan menjadi hal yang mutlak ada untuk terlaksananya pembelajaran. Boleh jadi karena keterbatasan dana sehingga gedung tidak layak bukan berarti harus menghentikan pembelajaran. Belajar harus jalan terus. Disinilah makna SDIT Alam itu bukanlah alam sebagai nature saja yang siap untuk memakai, tapi jauh luas alam sebagai universe yang bermakna munculnya tanggung jawab pemakmuran. Akhirnya, gedung bambu itu diberi nama oleh ustadz Hamdan dengan nama gedung Syuhada. Mengapa Syuhada ? karena ia dekat dengan makna 'sebagai saksi' sekaligus momen kemerdekaan agar seperti pahlawan, gedung Syuhada mampu menjadi saksi proses pembelajaran alam di SDIT Alam Nurul Islam.

    Untuk menambah suasana lebih akrab, diadakan makan Gudangan bareng ditemani nasi tumpeng. Semacam urap dengan sayur yang lengkap.

    DSC_2519DSC_2522 Oke deh, berarti setelah ini gedung Syuhada bisa segera digunakan. Calon penghuninya 2 kelas. Jika tidak ada perubahan akan dipake kelas 4 B dan C. Sebab kedua kelas ini selama ini masih pake ruang komputer dan pendopo. waduh slamat ya atas gedung baru. Gedung yang lain segera nyusul dikasih nama.

    Peringatan Proklamasi RI ke-64

    Sudah menjadi kegiatan rutin, upacara 17 Agustus dilakukan untuk memperingati hari Kemerdekaan negeri kita tercinta. Indonesia.



    Pada tausyiahnya kali ini, ustadz Hamdan menjelaskan tentang hakekat kemerdekaan. Merdeka yang hakiki itu adalah "tahrirunnas min ‘ibaadil ‘ibad ila ‘ibaadullohi wahdah" merdeka berarti pembebasan manusia dari penghambaan kepada hamba kepada penghambaan kepada Alloh semata. Selama masih menghamba kepada selain Allah, berarti statusnya masih dalam kondisi terjajah. Beliau melanjutkan. Merdeka itu bisa dilihat dari 5 hal. Merdeka jiwanya. Artinya selama jiwanya bebas untuk meyakini kebenaran dan tidak dipaksa untuk meyakini yang batil, maka jiwanya merdeka. Yang kedua, merdeka pikirannya. Pikiran yang merdeka akan digunakan untuk memikirkan yang rasional, masuk akal. Jauh dari klenik, tahayul dan hal-hal yang menyebabkan hilangnya akal/gila. Ketiga, merdeka hartanya. Harta bisa dimiliki secara penuh, bebas digunakan dalam kebaikan. Tidak dirampas bahkan diserobot oleh pihak-pihak yang sengaja menjajah. keempat, merdeka keturunannya. Artinya, generasi yang tercipta adalah generasi yang mengerti benar tanggung jawab dalam mengemban amanah peradaban. Bukan generasi yang asik dengan foya dan keterlalaian. Terakhir, merdeka darahnya. Artinya, ia bisa hidup bebas, jauh dari ancaman pembunuhan yang akan menghilangkan nyawanya.

    Nah, manakala salah satu saja komponen itu terbelenggu. Maka kita resmi dalam kondisi terjajah. Trus, gimana cara memerdekakannya? Saat jiwa kita meyakini hal-hal yang menyimpang aqidah, segera hapus dan luruskan dengan keyakinan yang benar. Saat pikiran kita dipenuhi dengan hal yang tidak rasional, cepat buang dan berpikirlah yang jernih dan ilmiah. Saat harta kita dirampas, pertahankan, lawan perampas harta milik kita. Saat generasi terlena, segera sadarkan. Jika perlu potong generasi manakala sudah akut. Saat nyawa kita terancam, pertahankan sekuat tenaga. Inilah upaya untuk pembersihan belenggu penjajah. Inilah usaha "Laa ilah". Setelah semua belenggu bersih, isilah semua itu dengan kebenaran dan kebaikan. Sumbernya adalah Alloh. Inilah usaha "illallaah". Kesimpulannya, Manakala Laa ilaha illallah kita benar, hakikatnya kita sudah MERDEKA sejati.

    Parade Puisi Kemerdekaan III Kelas 3 C

    puisi kemerdekaan

    Biopori

    Wah makhluk apaan tuh? Benda mati ato hidup ya ? Tepatnya, Biopori itu adalah merupakan lubang. Ingat kata pori. Pori-pori tubuh kita untuk keluar keringat. Lubang pada tanah yang dibuat oleh organisme dalam tanah seperti cacing, rayap dan hewan fauna lainnya ataupun akar tanaman. Lubang itu akan terisi udara dan sebagai tempat lewat air hujan dan penyubur tanah.
    biopori Untuk kenal lebih dekat, siswa-siswa SDIT Alam belajar membuat biopori buatan.  Untuk membuat lubang dibutuhkan alat khusus. Seperti bor dengan gagang atas seperti huruf T.

    DSC00941

    DSC00956

    Yang kayak huruf T tadi dipake untuk memegang dan memutar. Sedangkan ujung alat lancip mirip bor. Pinggirnya agak pipih untuk menggerus tanah yang dilobangi.

    DSC00950Lubang yang dibuat sedalam kurang lebih 100 cm atau 1 meter. Mm, cukup dalem kan. Untuk memastikan benar bahwa sampah organik yang akan dimasukkan cukup banyak. Sehingga tanah pada lubang bisa tersuburkan.

    DSC00959Begitu lubang sudah dalem benar, langkah berikutnya adalah memasukkan sampah organik. Sampah yang bisa membusuk. Tujuannya supaya sampah bisa membusuk menyatu dengan tanah. Sekaligus jika ada air masuk tidak kemudian mengikis tanah.

    DSC00954Bagi yang semangat sekalian bersih-bersih sampah, pasti juga semangat buat lubang yang banyak juga. Satu kegiatan bisa dua tujuan. Untuk membuat perlindungan tanah sekaligus bersih-bersih sampah.

    DSC00952

    Lebih Dekat dengan Mikroskop

    Untuk mengetahui seluk beluk sebuah benda atau makhluk, haruslah diadakan pengamatan. Apa jadinya jika ukuran benda yang akan kita amati itu sangat kecil. Bahkan kecil sekali. Dahulu orang kira kalo ada orang sakit itu akibat sebuah kutukan. Tapi begitu ada orang menemukan sebuah alat bantu pengamatan. Dan menemukan ternyata benda atau makhluk hidup yang sangat kecil sangat banyak. Dan banyak juga dari mereka yang menyebabkan sakit itu. Nah, orang menamakan alat bantu itu dengan Mikroskop.

    DSC_2481 Untuk lebih dekat dengan Mikroskop, anak-anak diajak menyaksikan bagaimana mikroskop bekerja. Alhamdulillah, ayahnya mbak Ninit, Pak Suhardi, kerja di laboratorium biologi UNY. Jadi membantu menghadirkan mikroskop ke sekolah untuk belajar.

    DSC_2483Bersama stafnya, pak Suhardi membawa 2 unit mikroskop ke SDIT Alam. Tapi, tunggu dulu. Kok pake laptop dan LCD segala. Emangnya mau nonton film segala ya. O, ternyata LCD tu untuk melihat obyek benda yang diamati dengan mikroskop. Wah canggih ya. Praktis.

    DSC_2485Setelah semua alat terpasang, mulailah pak Hardi menjelaskan kerja mikroskop. Untuk mencobanya, diambil serat batang pohon jagung. Subhanalloh, seratnya terlihat jelas dari layar. Lalu, pak Hardi mencoba dari air yang diambil di sungai. Dan air kaldu dari eksperimen kemarin. Setelah lensa dibesarkan, tak ada tanda-tanda benda bergerak. Karena hanya mampu perbesaran 500 kali jadinya belum bisa melihat makhluk sekecil bakteri.

    DSC_2488Untuk melihat bakteri, pak hardi menayangkan rekaman yang diambil dari Mikroskop elektron. Wah, ternyata bakteri tu macem-macem bentuk dan namanya. Namanya itu lho keren-keren. Ada yang namanya Vorticella, Paramaria, Euglena . . . . Yang aneh lagi, cara berkembang biaknya. Ternyata, mereka tidak beranak atau bertelur. Tapi membelah diri. Hah ! Membelah diri. Apa gak mati tuh. Ya nggak lah. Di video dilihatkan bagaimana bakteri membelah diri. Unik deh. Ah skarang jadi ngeri kalo main air kotor. Jangan-jangan ada bakteri yang bikin sakit. Meski namanya keren kalo masuk ke tubuh bisa-bisa bikin sakit.

    Selamat Jalan Ustadz, Ayah, Sobat dan Pimpinan kami . . . .

    siswo

    Senyum Anak Kecil

    oleh : Ust. Siswo



    Tapak-tapak kaki mungil
    melangkah perlahan,
    sambil membawa tas di pundak

    memasuki gerbang kenangan
    berharap asa kan ia terima
    sejuta harap menyeruak pada dada
    bahwa ia akan menjadi manusia

    dan kita mengambil peran sebagai seorang dewa
    memberi makna pada setiap kata
    memberi arti pada setiap diri

    kau ingat kawan,
    saat kita menggurui mereka ?
    bahwa ternyata
    merekalah guru kita
    dan kitalah murid mereka

    kawan,
    senyum mereka membawa makna
    bahwa kita datang ke dunia
    membawa pesan dariNya
    rawat
    ajari
    bina
    dampingi mereka-mereka
    yang memiliki sejuta makna

    kawan,
    semangat ini kan terus terpatri
    pada dinding hati

    kawan,
    kabari aku
    jika suatu saat nanti senyum-senyum mereka
    berubah
    menjadi
    penggenggam dunia !!!


    Selamat Jalan Sobat dan Guru

    oleh : Ust. Udin



    Tapi
    Baru saja kugenggam asa
    Manakala lama kita kan bersama

    Banyak cerita
    warna
    dunia
    semesta . . . .
    segera kan kita puja

    Tapi
    keputusan tlah terpatri
    meski rasa peri ini tak terobati
    Tersadar ternyata semua itu cukup jadi ilusi

    Bukan berarti berpisah itu tiada
    Kaget
    mimpi
    tak mungkin
    jika terjadi itu harus mulai
    sedangkan hati
    belum sempat terinisiasi

    Tapi
    bukan berarti
    tidak bersamanya kita
    tidak bersama di jalan ini
    setiap jengkal bumi ini
    menanti
    tetes keringat
    tetes darah
    penyubur tanah peradaban
    guru dunia

    Tapi
    jauhnya kita
    kan selalu rekat
    saat ukhuwah
    masih mengenergi
    Slamat jalan Ustadz, Ayah, Sobat dan Pimpinan kami . . .