November 2014

    NSV Tampil di Acara KPP Pratama Gunungkidul

    Dear SDITAlamania, Udah pada tahu NSV? Itu tuh grup nasyid Acapella atau Beat Box SDIT Alam Nurul Islam. Nature School Voices. Grup yang terbentuk 2 tahun lalu ini semakin kompak dan tampil di berbagai even. Baru-baru ini mereka ikut meramaikan acara Lomba Menggambar untuk SD-SMP Se-Gunung Kidul yang diselenggarakan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Gunung Kidul 9 November 2014 kemarin.
    Personil NSV (dari kiri ke kanan) ada Nabiel, Akmal, Bimo Lead Vocal, Gifton Bass, Sofyan Vocal. Mereka semua kini duduk di kelas 6 SDIT Alam Nurul Islam. Boleh lho kalo punya even tuk undang mereka.
    sumber : gunungkidulpost.com

    Family Gathering Nurul Islam 2014

    Dear SDITAlamania, even dua tahunan yayasan Nurul Islam yang biasanya diselenggarakan di bulan Syawal, sekaligus syawalan. Kini, dilaksanakan dengan format berbeda. Yaitu Outbound Family Gathering (Ahad, 9 November 2014). Acara yang melibatkan seluruh karyawan yayasan Nurul Islam beserta anggota keluarganya ini dibuat untuk keakraban dan memperkuat ukhuwah. Acara dibuat santai, menghibur penuh dengan hadiah. Untuk lokasi pelaksanaannya adalah dimulai dari tanah Nurul Islam baru, calon kampus KBTKIT Nurul Islam di Bedog Trihanggo Gamping Sleman.
    Di tempat yang dipenuhi dengan pohon Sengon ini dijadikan tempat start Outbound Family Gathering. Di sini seluruh peserta tumplek blek. Dari yang kecil hingga dewasa. Dari mulai pemanasan, fun game hingga pembagian kelompok. Untuk kelompok beranggotakan Ayah-Ibu dan 1 Anak. Kuotanya 3 orang tiap kelompok. Kalo lebih ya tetep dihitung 3. Yang masih bujang bisa gabung membentuk kelompok.
    Setiap kelompok menyusuri rute yang sudah ditentukan panitia. Di beberapa tempat didirikan pos yang berisi tugas dan aksi yang harus dilakukan setiap peserta. Sudah tentu akan ada poin bagi yang berhasil sukses. Poin berupa koin kertas dengan nominal maksimal 3. Pos pertama setiap kelompok diminta menemukan 3 buah koin yang tersebar di beberapa tempat. Antusiasnya peserta antara ayah, ibu dan anak saling bekerjasama untuk dapatkan koin. Setelah itu masuk ke pos Motorcross. Maksudnya? Setiap keluarga diminta melewati sungai dengan kendaraan motor. Bagi yang sukses langsung dapat koin 3. Pos blindman, si ayah ditutup matanya. Dengan panduan anggota keluarga dituntun menuju tempat koin yang bergantungan. Ayah diminta mengambil koin. Trus pos rakit dilanjut pos menembak. Palang keseimbangan dan terakhir pos tangkap lele.
    Selesai permainan, seluruh poin direkap. Diambil 3 kriteria. Juara 1 ada 3 kelompok mendapatkan cincin emas 2 gram. Juara 2 ada 12 kelompok mendapat cincin 1 gram dan juara 3 ada 30 orang mendapat cincin 0,5 gram.

    Bintang Tanatimur : Pelukis Cilik yang Suka Menyumbang

    Dear SDITAlamania, Tidak menduga, jika seorang anak kelas 3 yang pendiam itu adalah seorang pelukis yang karyanya sudah bernilai tinggi. Bintang Tanatimur namanya. Siswa kelas 3B SDIT Alam Nurul Islam. Lukisan beraliran abstrak di atas kanvas ini sudah dilakukan Bintang sejak umur 4 tahun. Bintang menjadi pelukis turun dari darah seni kedua orang tuanya. Ayahnya M Susanto, seorang dosen di Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Ibundanya lah yang melatih Bintang melukis karena memang seorang pelukis.
    Hasil lukisan Bintang ini bisa laku 3 - 5 juta rupiah. Namun berawal dari sebuah forum sebuah pengajian, muncul ide untuk disumbangkan ke panti asuhan dari hasil penjualan lukisan Bintang. Namun meski sudah berhasil menjadi pelukis cilik, Bintang rupanya pingin jadi pengusaha. Fantasinya ingin punya hotel yang dilengkapi POM bensin dan waterpark. Selengkapnya tentang profil mas bintang ini disiarkan dalam acara Hitam Putih Trans7 hari Jum'at, 7 November 2014 jam 19.30 - 20.00. Berikut rekaman videonya.



    Parenting School Ke-2 : Bahaya Kecanduan Game pada Anak dan Terapi Penyembuhannya



    Dear SDITAlamania, pada kesempatan Parenting School kali ini mengangkat topik yang merupakan masalah pasti dialami oleh sebagian besar para orang tua. Yaitu, kecanduan Game. Terkhusus dalam hal ini Game Online. Hadir sebagai nara sumber dalam acara kali ini adalah Mas Bayu Satriyo Wicaksono. Beliau merupakan salah seorang fasilitator di OmahTentrem.com sebuah lembaga yang konsern terhadap problematika di bidang psikologi terutama pada usia anak dan remaja.




    Menjadi event bulanan, Parenting School mengangkat topik yang hangat dan bisa segera dipahami kiat menanganinya. Termasuk kecanduan Game. Game atau istilahnya permainan merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan dalam rangka untuk mencapai tujuan kesenangan. Menurut Freud dan Erikson Game itu adalah bentuk penyesuaian diri manusia untuk menguasai kecemasan dan konflik. Untuk melepaskan energi fisik yang berlebihan dan membebaskan perasaan-perasaan yang terpendam. Sehingga game bisa juga dijadikan sebagai media terapi kecemasan. Bahkan Piaget &VYgotsky mengatakan bahwa game itu adalah media untuk meningkatkan perkembangan kognitif anak karena dalam game ada unsur strategi dan memecahkan masalah. Dan game itu bisa juga merupakan media untuk memuaskan rasa ingin tahu anak, seperti yang dikatakan oleh Berlyne.




    Jika kita renungkan perubahan terjadi di beberapa belas tahun ke belakang dibandingkan dengan masa sekarang. Dahulu media audiovisual sangatlah terbatas. Televisi baru hitam-putih yang acaranya hanya itu-itu saja. Sehingga model belajar anak sangat mudah untuk fokus dan konsentrasi. Belajar yang hanya duduk diam di kelas menyimak penuturan guru masih relevan. Namun, sekarang di masa yang media informasi sangatlah banyak dan beragam bentuk sangat memungkinkan untuk memancing ingin tahu dan selalu berpindah-pindah media. Sehingga model belajar yang hanya diharuskan untuk duduk diam menyimak bisa jadi sangat mengekang. Pembelajaran juga harus mengimbangi dengan aneka warna dan atraktif melibatkan aktivitas anak.




    Apalagi pemakai jaringan internet semakin lama semakin berlipat banyaknya. Yang mana, internet sudah semakin menghunjam di sendi-sendi kehidupan. Belanja, hiburan, administrasi, birokrasi, dan pendidikan sudah semakin praktis dengan internet. Sehingga sangatlah tidak mungkin untuk membatasi dan melarang anak-anak kita untuk tidak mengakses internet. Padahal kita ketahui konten internet secara dominan yang menarik atau 'Internet Addiction' itu bisa dibagi dalam 3 hal : Pornografi, Social Media dan Game Online. Secara khusus untuk Game Online. Perkembangannya sungguh luar biasa. Sekarang orang di seluruh dunia bisa saling berhubungan untuk melakukan aktivitas game secara online. Bahkan tidak dibatasi bermain saja, sampe jauh menjurus ke tindakan ketemu membentuk komunitas sesuai dengan jenis fokus yang mereka gemari. Mengapa Game Online bisa menarik ? Karena di dalamnya penuh dengan visualisasi yang fantastis, dan suara yang menggelegar. Ada unsur tantangan untuk menuju ke level selanjutnya dan tidak terkecuali hadiahnya, meski bentuknya ada juga yang berupa taruhan judi. Dari data penelitian, kasus kecanduan game online di beberapa negara seperti pada data berikut, Indonesia (10,15 %), Cina (13,7 %), Korea (10,2 %) dan Amerika-Eropa (8,2%).




    Ciri yang nampak dari seseorang yang sudah terjangkit candu game adalah : Berbohong atau menyembunyikan aktivitas nge-game, karena ia tidak pingin diketahui dan dimarahi dengan aktivitas game tersebut. Turunnya minat terhadap aktivitas lain, ia mulai mencari kesempatan untuk selalu melakukan game. Menarik diri dari pergaulan sosial, karena dunia yang sudah memenuhi relung hati dan fantasinya adalah game maka ia tak butuh lagi lingkunga sosial sekitarnya. Mudah marah dan ngeyel, karena ia merasa dipisahkan pada hal yang membuatnya senang. Cemas, Depresi, Turun konsentrasi. Menggunakan games sebagai pelarian masalah, di tingkat ini sudah pada candu yang akut.




    Langkah untuk penyembuhan manakala anak kita sudah terjangkit pada candu game adalah sebagai berikut. Pertama, Berikan perhatian pada aktivitas Online anak : Tahu apa yang anak sukai (games, aktivitas browsingnya), Seleksi games yang diinstall, Maknai, games = kebersamaan dan Sambil install hal-hal yang positif.


    Kedua, Penuhilah waktu luangnya dengan aktivitas yang bermanfaat. Biasanya game dilakukan pada saat-saat luang tidak ada kegiatan. Tapi juga anak kemudian diforsir dengan kegiatan yang padat dan ketat yang justru membuat anak lelah fisik dan psikis.


    Ketiga, Jadilah role model untuk anak Anda. Artinya jika kita mengajak atau memerintahkan sesuatu, kita juga harus konsisten untuk melakukan hal tersebut. Bukannya menunjukkan sikap yang melanggar. Jika kita mengajak anak untuk tidak nonton Tv janganlah kita malah asyik nonton sendiri.


    Keempat, Buat aturan yang jelas, Ini bukan punyamu, ini punya ayah/ ibu, kapan saja boleh bermain, reward and punishment dan sosialisasikan aturan. Gadget tidak langsung diberikan dan menjadi hak milik anak, tapi dipinjamkan karena hal tersebut bisa mudah untuk mengontrol.


    Kelima, Orang tua juga harus menguasai dan menggunakan teknologi. Sehingga bisa memantau dengan tanpa terlalu membatasi. Misalnya kita pasangi filter dalam koneksi internet. Atau dipasang software yang bisa memantau aktivitas browsing anak-anak kita.


    Kemdian alngkah berikutnya adalah, Batasi waktu bermain games, Minta anak untuk istirahat setiap 20 menit bermain, Arahkan aktivitas anak ke aktivitas yang sesuai dengan hobinya, Install games edukasi dan Cermati kondisi anak saat di sekolah (apakah bermain untuk pelampiasan nilainya yang jelek?)











    Mukhayyam 2014 di Lereng Merapi

    Dear SDIT Alamania, Mukhayyam kelas atas semester ini dilaksanakan selama 3 hari (Kamis - Sabtu, 30 Oktober - 1 November 2014) bertempat di Bumi Perkemahan Lereng Merapi Nganggring Turi Sleman. Lokasinya berjarak sekitar 11 km dari gunung Merapi. Sebelum mengikuti Mukhayyam kali ini mereka menjalani masa pelatihan selama 3 hari (baca Pra Mukhayyam Pramuka SIT SDIT Alam) sehingga dimungkinkan di kegiatan Mukhayyam sudah bisa langsung on.
    Perjalanan menuju bumi perkemahan seperti biasa menggunakan 'special transporter' menggunakan truk yang lebih memuat banyak. Mukhayyam bukanlah piknik atau rekreasi semata, tapi ia adalah media penerapan nilai, pemahaman dan ketrampilan hidup. Kebayang kan transportasi apa yang digunakan untuk mengungsikan korban bencana alam? Apakah jetbus? Apakah Limousine? tentu transportasi berdaya muat banyak dan tangguh. Dari proses keberangkatan saja semua peserta sudah masuk pembelajaran penerapan untuk siap berempati, siap ditata, siap berpayah, berterik karena cuaca sambil berdiri sampai tujuan mukhayyam. Peserta juga belajar untuk packing bawaan. Mentang-mentang mau kemah 3 hari semua peralatan makan, make up, baju  dibawa. Cukup yang praktis-praktis saja serta cara menata juga harus paham supaya tidak membutuhkan tas yang gede banget. Dan ingat sewaktu ditata di truk gak akan sempat memilah mana barang yang mudah pecah dan mana yang nggak. Semua ditata jadi satu. Ingat kan kalo mau terbang pesawat syarat bawaan juga banyak banget ribetnya.
    Sampe di lokasi setelah packing langsung sholat 'Ashar berjama'ah. Bau tanah pertanda barusan hujan turun. Semakin membuat segar hawa di tengah musim kemarau ini. Di lokasi yang cukup tinggi membuat hawa sejuk mendominasi udaranya. Peserta kemudian siap-siap melakukan upacara pembukaan Mukhayyam. Peserta dengan seragam dinas harian Pramuka SIT segera menuju ke lapangan berbaris menghadap tiang bendera. Di lapangan sudah siap para petugas upacara dari ustadz-ustadzah.
    Selesai upacara semua ketua regu langsung dikumpulkan untuk mendapat penjelasan terkait dengan pendirian tenda. Area tenda sudah dibuat kavling untuk regu putra dan putri tersendiri. Masing-masing regu mendapatkan paket tenda tinggal dan tenda dapur. Setelah mendapatkan undian kavling setiap anggota diminta segera mendirikan tenda sesuai dengan simulasi pada waktu pra Mukhayyam.
     Setelah tenda berdiri seluruh barang segera dimasukkan dan ditata. Tak lupa membuat parit dan memastikan kekokohan tenda untuk antisipasi hujan dan angin datang. Segera semua peserta mengambil air wudhu untuk sholat Maghrib berjama'ah di aula. Setelah 'Isya akan ada materi pertama yaitu P3M, Pertolongan Pertama Pada Musibah. Setelah makan malam, siap semua peserta membuat lingkaran di aula. Ust. Mufti akan memberikan materi praktis terkait penanganan musibah. Diambil kasus patah tulang, luka terkilir, sobek dan mimisan. Materi disampaikan langsung praktek sehingga peserta memahami benar kiat pertolongan pertama pada penderita. 
    Setelah sesi selesai semua peserta diharuskan masuk ke tenda dan beristirahat. Tidak ada acara hura-hura malam. Karena bagian dari mukhayyam adalah disiplin untuk siap menerima perintah. Termasuk perintah untuk tidur. Setiap regu diharuskan membagi waktu untuk tetap terjaga memastikan keamanan tenda. Jam 03.00 semua peserta dibangunkan untuk sholat Tahajjud berjama'ah. Dengan usaha melawan rasa masih kantuk tetep bangun dan mengambil air wudhu untuk mengusir kantuk. Sebanyak 11 raka'at berjama'ah tahajjud bersama imam ust. Santo, dilanjutkan dengan taushiyah yang disampaikan oleh ust. Abdullah Imaduddin. Di tausyiahnya beliau mengingatkan akan betapa banyaknya nikmat Allah yang telah dianugerahkan kepada kita. Kita harus bersyukur. Dengan menghadirkan kesholihan di diri kita. Jangan sampai kita melupakan nikmat Allah semuanya. Jika Allah takdirkan malam tadi gunung Merapi meletus bisa jadi kita semua sudah binasa. Itulah Maha KuasaNya Allah yang layak atas kesyukuran kita.
    Selesai sholat Shubuh langsung menuju ke lapangan. Hawa dingin masih kuat, langit belum ditinggalkan gelap. Dengan iringan lagu Bingkai Kehidupannya ShouHar peserta menghentak-hentak pemanasan. Peregangan sendi, dari kepala hingga kaki. Siap untuk jalan menjelajah lingkungan  sekitar.
    Menyusuri pedesaan dan hutan yang dinominasi oleh pepohonan yang masih rindang membuat sejuk suasana. Bagi yang tinggal di perkotaan, suasana semacam ini pasti sangat jarang ditemui. Semerbak wangi bunga kopi yang baru mekar menambah sensasi bau pedesaan bercampur dengan aroma masakan pagi mbok-mbok di dapur. Suara burung dan ternak yang bersahutan layak deh untuk dikatakan damai di sini.
     Ritual memasak di pagi hari untuk membuktikan hasil pelatihan singkat Pra Mukhayyam. Menu yang jadi favorit adalah nasgor dan telur goreng. Sampe-sampe ada kelompok yang saking banyaknya bawa telur, setiap makan pasti ada telurnya.
     Makan pagi bareng hasil masakan sendiri memang seru. Suasana sejuk di lereng Merapi bebarengan di satu wadah merekatkan kebersamaan. Yang agak sulit makan jadi semangat makan.
    Sesi pagi setelah selesai makan pagi hasil masakan sendiri adalah Latihan Baris Berbaris. Waktu sudah ditentukan, setelah masuk semua peserta harus siap di lapangan. Rupanya masih ada saja yang terlambat. Iqob push up menjadi makanan untuk peserta putra. 
    Satu per satu materi baris berbaris diajarkan oleh ust. Yunarko. Mulai dari gerakan di tempat, sikap siap, istirahat, lencang depan, kanan-kiri, setengah lengan lencang kanan-kiri, hadap kanan-kiri, balik kanan. Dan materi pindah tempat, geser langkah, jalan biasa. Sikap yang mantap akan memperlihatkan barisan yang rapi dan tertib. Tak lupa peserta diharuskan siap minum air yang banyak untuk mencegah dehidrasi di terik hawa panas.  
    Ust. Sarwidi siap dengan sesi Pionering atau tali temali. Peserta akan diperkenalkan terkait dengan simpul. Yang dimaksud simpul itu adalah cara buatnya mudah, punya kemanfaatan dan dilepasnya juga mudah. Mereka diharuskan menghafal simpul-simpul yang akan diaplikasikan dalam kegiatan proyek setelah Jum'atan nanti.
     Pemandangan cantik terlihat di siang hari. Saat tak ada awan menutupi di sebelah utara. Tampak gunung Merapi yang kokoh berdiri menjadi latar. Setelah jum'atan langsung menyantap makan siang dan siap-siap untuk menuju sesi berikutnya yaitu Proyek. Semua regu diminta untuk melakukan perencanaan proyek berupa pembuatan Tripod untuk regu putri dan Gapura untuk regu putra. Bahan yang digunakan adalah tongkat, tali dan pathok. Setiap perencanaan diminta sekalian nominal harganya, jumlah tenaga serta estimasi waktu penyelesaian.
    Setiap regu diminta untuk presentasi kedepan terkait dengan rencana proyeknya. Disini setiap regu akan dinilai seberapa serius dan matang dalam rencananya. Karena tim penilai akan mengukur kesesuaian antara rencana dan realisasi proyek.
     
     Waktunya proyek dilaksanakan. Dengan didampingi oleh ustadz pendamping masing-masing setiap regu mewujudkan rencana proyeknya. Inilah pentingnya perencanaan, sehingga pas pelaksanaan proyek tidak dimungkinkan saling nyontek bentuk proyek. 
    Malam terkahir di bumi perkemahan. Acara haflah atawa pentas seni digelar. Dengan penerangan api unggun setiap regu menampilkan spontanitasnya. Dari nyanyi, drama, hingga atraksi yang cukup berbahaya ditampilkan. Meski malam gembira dengan tampilan dan sorakan tapi tetep berbatas untuk istirahat. Untuk malam ini semua peserta harus istirahat, tidur. Tengah malam akan ada acara spesial menanti.
    Tepat jam 00.30 semua peserta dibangunkan dan berkumpul di lapangan. Akan ada penjelajahan malam hari. Satu regu hanya diperkenankan membawa satu senter. Dari pos pemberangkatan mereka berbekal misi yang berisi tugas termasuk menghafal potongan surat Juz 30. Mereka diharuskan mencari pos sesuai dengan rute yang sudah ditentukan. Setiap peserta diberikan pengalaman untuk melawan rasa takut akan kegelapan. Puncak ujian yaitu di pos terakhir yang berada di mulut masuk menuju kuburan. Di sini misi tiap regu adalah menemukan pesan yang ditempel di pintu masuk kuburan yang tak satupun ada lampu yang menerangi.
    Seluruh rangkaian mukhayyam akhirnya berakhir juga. Upacara penutupan menjadi akhir dari kegiatan mukhayyam. Di amanatnya, ust. Ariefuddin menyampaikan apresiasinya atas keikutsertaan siswa dalam mukhayyam kali ini. Akan banyak pengalaman didapat. Sedih, bangga, lelah, lucu, bahkan ada yang sedih karena gak kebagian makan. Tapi itu semua hanya bisa didapat di mukhayyam ini. Yang menggembirakan adalah ada peserta yang biasanya selalu ijin di setiap pelaksanaan mukhayyam dengan alasan yang dibuat harus ada, tapi alhamdulillah di mukhayyam 'panjang' kali ini mereka hadir. Pesan untuk menceritakan pengalaman mukhayyam kepada anggota keluarga di rumah. Dan terpenting adalah tunjukkan perubahan setelah mukhayyam. Kemandirian, empati, disiplin, rajin, tertib. Semoga kita semua bisa diberi kemampuan Allah untuk selalu dalam kebaikan.




    Pesta Siaga Pramuka SIT SDIT Alam Nurul Islam

    Dear SDITAlamania, Alhamdulillah kegiatan Pesta Siaga dan Mukhayyam Pramuka SIT SDIT Alam menjelang akhir semester ganjil ini berjalan dengan lancar. Sejak tahun ajaran kemarin (2013/2014) pelaksanaan Mukhayyam dibagi 2, yaitu kelas bawah ( 1 hingga 3) dan kelas atas (4 hingga 6). Untuk kelas bawah dengan kegiatan Pesta Siaga dan kelas atas dengan Mukhayyam. Kegiatan Pesta Siaga diadakan tanpa berkemah dan tanpa menginap. Pelaksanaannya selama 2 hari, Kamis dan Jum'at, 30 dan 31 Oktober 2014. dari pagi jam 08.00 hingga jam 12.00 di sekolah.
     Hari pertama, di pagi hari anak-anak melakukan presensi dahulu. Kemudian menuju masjid untuk melakukan sholat Dhuha berjama'ah. Dilanjut dengan upacara pembukaan Pesta Siaga di lapangan. Seluruh siswa mengenakan seragam lapangan Pramuka SIT yang berupa kaos coklat-coklat. Upacara dilaksanakan dengan petugas ustadz dan ustadzah. Sebagai komandan adalah ustadz Budi dan Inspektur upacara ust. Ariefuddin. Dalam amanatnya, inspektur menyampaikan tentang pentingnya kegiatan Pesta Siaga. Meskipun namanya Pesta tapi tidak semata-mata hanya hura-hura. Tapi di kegiatan ini peserta akan dilatih dalam hal ketrampilan, ketangkasan. Baik fisik, pikiran maupun perasaan. Di Pesta Siaga ini seluruh peserta akan menjalani praktek ukhuwah, dikarenakan setiap regu memang disengaja dicampur dari beberapa kelas. Anak-anak akan memungkinkan untuk saling kenal, yang mana di keseharian bisa jadi tidak sempat dikarenakan letak kelas terpisah. Dari kenal menjadi saling paham. Paham sifatnya, cara ngomong, cara ketawa, cara berjalan bahkan paham hobinya. Trus dengan kepahaman itu memungkinkan kita untuk bisa saling empati. Memahami apa yang dirasakan orang lain. Empati itu akan membawa seseorang untuk tetap dalam kebaikan. Sebaliknya, egois bisa jadi pemicu adanya permusuhan hingga dendam. 
    Setelah selesai upacara, anak-anak berkumpul di GOR bersama-sama untuk menjalani sesi ice breaking. Sebelum acara inti Pesta Siaga, peserta diceriakan, disemangati dengan yek-yel dan lagu bersama ust. Budi. Tak lupa pesan pembina untuk selalu bawa air minum mengingat cuaca yang sangat terik supaya nggak dehidrasi. Karena selanjutnya mereka akan berpetualang menyelesaikan tantangan tiap pos yang sudah siap.
     Pos PBB, seluruh peserta menjalani latihan bari berbaris bersama pembina. Mereka dilatih sikap siap bertahan dengan sikap siap tanpa ada tambahan gerakan. Pandangan ke depan. Disini anak-anak ditantang kesabarannya berdisiplin untuk selalu tetap dalam sikap siap. Selain siap ada sikap istirahat. Meski istirahat tetap dilakukan dengan gerakan yang tegas.
     Di pos meniti papan ini, peserta dilatih dalam hal keseimbangan. Keseimbangan membutuhkan kepercayaan diri. Jika sudah yakin gak bakalan jatuh maka mereka akan berjalan mantap di atas papan.
     Di Pos blindwall ini seluruh peserta ditutup matanya kecuali pemimpin. Mereka dipandu menyusuri rute yang penuh dengan rintangan. Peserta dilatih untuk bisa percaya dengan pemimpin melalui panduannya. Sedangkan pemimpin dilatih untuk bisa empati melihat kondisi setiap anggotanya dalam menyelesaikan setiap rintangan
     
     Di pos ini mereka diharuskan lari 3 lap. Peserta dilatih ketahanan fisik berlari. Selain itu disiplin untuk selalu dalam rute yang sudah ditentukan.
    Nah, Pos ini peserta diharuskan untuk menyusuri rintangan dengan merayap. Mirip tentara ya. Ternyata ada 3 gaya merayap. 
     Di hari kedua selain masih melanjutkan pos per pos bagi regu yang belum selesai ada kegiatan tambahan yaitu menghitung permainan bintang. Setiap kelompok diberikan peralatan dan diminta untuk menghitung bintang yang ada.
     dan akhirnya saatnya pengumuman kejuaraan. bagi regu yang juara akan mendapatkan hadiah. wah bahagianya regu yang juara. Bagi-bagi ya hadiahnya.