November 2011

    Selamat Jalan Ustadzah Masruroh . . . . .

    Jam 11.00. Pagi menjelang siang itu berita yang mengagetkan masuk melalui SMS. Innalillahi wa inna ilaihi roji'un, ustadzah Masruroh meninggal dunia. SMS itu datang dari Pak Joko suami almarhumah. Kaget, karena sebelumnya keluarga besar Nurul Islam dilegakan dengan kondisi almarhumah yang makin membaik. Dibuktikan dengan pindahnya ruang perawatan dari ICU dipindah ke bangsal RSU PKU Muhammadiyah Jogja. Setelah mengalami luka serius di kepala akibat kecelakaan.

        Keluarga memutuskan hari itu juga jenazah akan dikebumikan, di tempat kelahirannya Boyolali. KBTKIT Nurul Islam langsung memberikan pemberitahuan kepada orang tua/wali bahwa siswa akan dipulangkan lebih awal. Dikarenakan banyak ustadzah dan ustadz dari SDIT Alam dan SMPIT Alam secara rombongan menuju Boyolali menghantarkan almarhumah.Slamat jalan ustadzah Masruroh, Kami sebagai saksi atas amal baik ustadzah selama berjihad di dunia pendidikan KBTKIT Nurul Islam.

    Alhamdulillah, Lantai 2 Bisa Dipakai

    Bertepatan dengan 1 Muharam 1433 H, masjid Nurul Islam selesai untuk tahap pertama. Lantai 2 yang merupakan bantuan dari WAMY sudah layak dan cukup nyaman untuk digunakan.Acara syukuran mengundang tokoh dan masyarkat, para pengurus dewan kelas, pengurus WAMY Yogyakarta dan lurah Nogotirto, Bapak Faizin. Di acara tersebut disampaikan tausyiah oleh ustadz Nashir Harist, Lc.Dengan diresmikannya lantai 2 masjid, berarti aktivitas terutama sholat 5 waktu sudah berjalan. Bapak Lurah berpesan, sebisa mungkin masjid ini dijadikan sebagai media untuk pembinaan para remaja. Karena fenomena sekarang banyak dijumpai remaja yang disorientasi, jarang yang berkiprah di tengah masyarakat.

    Bersih-bersih Bekas Puting Beliung

    Hari Senin, 21 November lalu, di siang hari langit mendadak mendung. Gelap. Disusul kemudian dengan angin yang semakin lama mengencang. Makin lengkap tiba-tiba hujan deras mengguyur seluruh wilayah SDIT Alam Nurul Islam. Fenomena itu sudah dimaklumi apalagi memasuki musim hujan. Namun, angin yang bertiup makin lama mengencang. Tiba-tiba, buuuuum. Sebuah pohon Johar di sebelah selatan masjid baru tumbang. Alhamdulillah mengarah ke timur. Tanah yang menahannya tak kuasa mencengkram. Karena memang menipis akibat pembangunan masjid.

    Ustadz-ustadz langsung sontak berhamburan keluar untuk mengumpulkan yang bisa diselamatkan. Alhamdulillah, tidak ada yang terluka. Karena posisi tumbang pohon tidak mengenai bangunan. Tapi, begitu mau beraksi, ternyata ada sebuah pohon lagi yang tumbang. Pohon Talok  di pinggir jalan patah. Padahal pas di bawahnya parkir sebuah mobil Honda Jazz, Alhamdulillah utuh tak lecet sedikitpun. Karena posisi patah pas di tengah batang, sehingga patahannya teronggok di atas mobil dengan posisi menghalangi jalan. Akhirnya, diputuskan pohon Talok dulu yang dibersihkan. Semua ustadz langsung berlari menuju jalan. Ada yang sempat bawah jas hujan, banyak juga yang hujan-hujanan.

    Meski kelihatan kecil, tapi tidak bisa pohon langsung dipindah. Harus dipotong-potong dulu. Rupanya kejadian serupa tidak saja terjadi di SDIT Alam. Di SMPIT Nurul Islam juga ada beberapa pohon tumbang, di kampung sebelah bahkan ada sebuah pohon besar yang menimpa rumah. Semoga kejadian ini melahirkan hikmah yang bisa dijadikan pelajara yang baik. Begitu selesai bersih-bersih ada saja anak yang nyeletuk, "Kata ustadz, kalo nebang satu pohon artinya mempercepat mencairnya es kutub jadinya banyak pulau tenggelam karena permukaan laut makin naik ?". "Iya, bener nak, tadi pohon tu ditebang karena memang sudah tumbang kena musibah puting beliung. Kewajiban kita harus menggantinya. Termasuk ustadz dan dirimu juga. Karena jika air laut naik yang tenggelam kan bukan hanya yang nebang pohon saja kan?". Si anak tersenyum dan ngeloyor pergi. Ah, moga-moga saja mereka menjadi generasi yang akan menjaga bumi yang sudah menua ini. Amiin.

    Panen Nira Aren

    Sebelum menjadi area yang penuh bangunan, SDIT Alam Nurul Islam dulunya merupakan hutan yang ditumbuhi pepohonan. Konon area yang merupakan daerah aliran sungai Bedog ini pernah menjadi tempat untuk latihan prajurit TNI. Salah satu pohon yang banyak tumbuh disinin adalah pohon Aren. Itu tu pohon yang mirip-mirip pohon Kelapa tapi buahnya mirip-mirip Kurma.

    Seperti kelapa, pohon Aren juga bisa diambil air sarinya yang berasal dari bunga. Dikenal dengan air Nira. Air ini digunakan sebagai bahan untuk membuat gula Jawa.

    Warnanya putih agak keruh. Jika diminum rasanya manis dan sedikit seperti minuman bersoda. Karena memang jika disimpan dalam tempat tertutup dalam waktu yang lama bisa menjadi minuman keras.

    Nah kalo sudah jadi gulanya warnanya berubah dan memadat. Coklat dan rasanya manis sekali. Biasanya dipakai untuk bahan masak atau untuk bahan pemanis minuman.

    Alhamdulillah, satu-satu seluruh siswa bisa mencicipi gimana sih rasanya gula Aren itu. Tidak itu saja, yang mau nyicip nira Aren juga ada.

    Outing : Makam Raja-raja Mataram Imogiri dan Kebun Buah Mangunan

    Outing di akhir semester Gasal ini dilakukan di 2 tempat. Pertama, ke makam para raja Mataram yang berada di Imogiri. Keduanya ke kebun Buah Mangunan. Outing kali ini bisa jadi merupakan penyegaran menuju Ujian Akhir Semester.

     

     Masuk lokasi pintu masuk makam ada masjid yang cukup kuno usianya. Nama masjid itu masjid Kagungan Dalem atau artinya masjid kepunyaan sang raja. Di masjid anak-anak melakukan dzikir al-Ma'tsurat sambil melihat bentuk bangunan kuno masjid. Selesai di masjid dilanjutkan perjalanan menuju makam. Letak makam berada di atas bukit. Sehingga untuk menuju kesana harus menapaki tangga yang jumlahnya sekitar 400 buah. Harus ekstra hati-hati, karena tangga yang miring banget bisa fatal jika terjatuh. Makanya anak-anak berjalan satu-satu sambil berpegangan besi yang berada di pinggir tangga.

     Di depan pintu gerbang makam kami disambut oleh para juru kunci makam. Kami dikumpulkan di aula kecil. Kami dijelaskan sejarah makam Imogiri. Makam ini dibuat tahun 1600an oleh raja Mataram pertama, sultan Agung Hanyokrokusuma yang juga merupakan pahlawan Nasional. Di makam Imogiri terdiri dari 8 kedaton atau lokasi. Masing-masing lokasi diperuntukkan untuk raja-raja dalam periode tertentu. Sebagian besar yang dikubur disitu adalah raja baik dari Yogyakarta maupun Surakarta. Pengunjung boleh melihat langsung makam pada hari Senin, Jum'at dan Ahad. Untuk masuk pengunjung harus berpakaian jawa. Pakai kain jarik dan blangkon untuk putra dan pakai kemben bagi yang putri.

    Satu persatu kami dibawa keliling ke tiap gerbang makam. Di depan gerbang juru kunci menyebutkan makam siapa saja  yang berada. Anak-anak langsung memberikan salam kepada penghuni kubur. "Assalamu'alaikum Yaa Ahlal Qubur"

    Begitu selesai dari makam raja Imogiri. Outing berlanjut ke kebun Buah Mangunan. Perjalanan menuju Mangunan cukup menegangkan.  Sebab, jalan yang dilalui mendaki cukup tinggi dan berkelok-kelok.

    Alhamdulillah sampe juga. Rasa deg-degan langsung terobati dengan melihat pemandangan indah. Sebuah lembah yang hijau. Di kanan kiri dipenuhi dengan tanaman buah. Rambutan, Belimbing, Durian, Mangga, dan lain-lain.

    Di kebun buah Mangunan, anak-anak belajar tentang pertanian organik. Yaitu pertanian yang tidak menggunakan pupuk kimia. Tapi yan digunakan adalah pupuk buatan yang berasal dari kotoran Sapi. Sehingga hasilnya sangat aman dikonsumsi tubuh.

    Selain pertanian, anak-anak belajar bagaimana membuat pupuk dari kotoran Sapi. Untuk membuat pupuk dari kotoran Sapi dibutuhkan bakteri pengurai. Sehingga kotoran yang berbau bisa diubah menjadi bubuk yang sudah tidak berbau.

    Qurban The Sheep

    Sering liat Shaun The Sheep? itu tu film animasi di salah satu TV Swasta tiap malam. Film yang tokohnya si Shaun seekor kambing yang cerdas. Si Shaun itu jadi inspirasi di kegiatan qurban tahun ini. Memang sih liat wajahnya imut banget. Gak tega untuk nyakiti. Tapi imutnya kan waktu di film. Juga kan gak ada kambing yang seimut si Shaun. Tapi semangat dan kecerdasan si Shaun harus jadi pelajaran yang harus ditiru.Qurban Bersama, dari KBTKIT, SDIT Alam sampe SMPIT Alam tahun ini Alhamdulillah jumlah hewan quran bertambah dari tahun lalu. Sekarang ada 19 kambing ditambah 3 sapi. Jadinya harus pagi-pagi bener mulai penyembelihannya supaya sebelum Dhuhur sudah siap untuk dibagikan ke masyarakat.

    Untuk siswa TKIT dan SDIT Alam kelas 1 dan 2 ada acara khusus. Siswa TKIT mengikuti dongeng selanjutnya melihat proses penyembelihan dan pengemasan daging qurban. Siswa kelas 1 dan 2 ada lomba tahfidh.


    Untuk SDIT Alam kelas 3 sampe kelas 6 ditambah siswa SMPIT Alam dikelompokkan dalam 5 kelompok kerja. Pertama, Kelompok Pencucian Jeroan, Kelompok Pengirisan Jeroan, Kelompok Pengirisan Daging, Kelompok Penimbangan dan Pembungkusan, terakhir Kelompok Pembagian Daging Qurban. Semua siswa diberi tanda pengenal berwarna sesuai dengan kelompok kerjanya. Khusus kelompok Pembagian Daging Qurban beranggotakan paling banyak karena sebagai pasukan yang akan membagikan ke 5 wilayah RT di sekitar sekolah.

    Di tengah hari semua daging sudah siap dibagi. Siswa-siswa sesuai kelompok dan dikomandoi ustadz dan ustadzah mulai berangkat menuju wilayah masing-masing. Satu anak membawa dua bungkus yang sudah diberi nama calon penerima daging qurban. Komandan kelompok menghubungi pak RT sebagai penunjuk arah rumah penerima qurban.