Agustus 2015

    Pameran Karya Siswa dan Guru Peringatan 70 Tahun HUT RI

    SDITAlamania, peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70 masih menyisakan kegiatan. Yaitu pameran karya siswa dan guru yang sudah terkumpul akhir Agustus kemarin. Di pameran ini, karya-karya yang terkumpul akan diberi komentar dan penilaian oleh para pengunjung. Untuk kemudian karya yang mendapatkan apresiasi terbaik sangat berpeluang mendapatkan nominasi pemenang.
     Setiap karya dipajang di sepanjang koridor jalan yang memudahkan pengunjung untuk mengamati. Karya siswa terdiri dari Mewarnai untuk kelas 1 dan 2. Menggambar untuk kelas 3 dan 4. Cerpen dan Komik untuk kelas 6. Selain kategori yang tersebut, juga ada karya inovasi sains. Sedangkan untuk guru adalah karya media pembelajaran.
    Di setiap karya yang dipajang disediakan kotak tempat untuk memberikan penilaian. Yaitu berupa pemberian kartu bergambar emoticon senyum. Pengunjung mendapatkan kartu tersebut di panitia pameran. Satu pengunjung hanya boleh memberikan satu kartu. Sehingga yang terpilih adalah karya yang paling pengunjung senangi. 
     Tema Ayo Kerja di peringatan kemerdekaan kali ini menjadi inspirasi SDIT Alam untuk membuat lomba-lomba yang menitikberatkan inovasi. Tidak sekedar lomba yang sudah sering dilaksanakan oleh kebanyakan masyarakat seperti makan krupuk, panjat pinang, lari kelereng dan lain-lain.

    Pembukaan Tema Kelas 5 : Survival

    Dear SDITAlamania, membuka tema pembelajaran yang kedua di semester ini, kelas 5 SDIT Alam Nurul Islam mengadakan kegiatan berjudul Survival. Karena memang tema pembelajaran kali ini adalah Survival. Tema Survival kali ini dipilih dikarenakan di silabus IPA memang membahas terkait dengan cara tumbuhan membuat makanan, kegunaan tumbuhan hijau bagi manusia dan hewan dan cara adaptasi hewan dan tumbuhan pada lingkungannya. Di mapel lain, IPS membahas terkait dengan berbagai bentuk kegiatan ekonomi. Di PKn, mempelajarai terkait dengan menghargai berbagai suku budaya bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Nah, sebagai pemantik untuk masuk ke tema, supaya siswa muncul keingintahuan dalam belajar, dipilihlah kegiatan Survival kali ini.
     Semua siswa dibagi menjadi 10 kelompok yang beranggotakan 7 - 8 anak. Setiap kelompok diberi nama suku-suku di Indonesia. Aceh, Padang, Betawi, Sunda, Jawa, Madura, Bali, Dayak, Toraja dan Asmat. Setiap kelompok diminta untuk membuat asesoris yang mencirikan masing-masing suku. Sudah tentu mereka diminta untuk memilih ketua sukunya. Semua suku akan menjalani perjalanan panjang. Selama perjalanan itu mereka hanya diperkenankan membawa 1/2 liter air putih, garam, pisau 2 buah dan korek api. 
    Perjalanan yang dilakukan menyusuri kampung dan persawahan luas. Satu per satu jalan urut sesuai dengan sukunya. Di tengah perjalanan jika ada yang menginginkan istirahat, maka semua suku harus berhenti. Selama 5 menit mereka hanya boleh beristirahat untuk melepas lelah. Selanjutnya jalan lagi.
    Sungai dan selokan juga tak lepas mereka lewati. Tampak bersemangat tergambar di wajah-wajah mereka. Dalam hati mungkin penasaran merasakan begini ya rasanya survival atawa bertahan hidup itu. Tak terdengar satupun keluhan keluar dari mulut mereka. Semangat dan semangat meski hari semakin terik.
    Sesampainya di tujuan, setiap suku diminta untuk mencari markas sukunya. Sembari itu, mereka juga mencari kayu bakar untuk keperluan makan siang. Menu makan siangnya adalah Ubi Jalar yang harus mereka gali di sekitar markas. Korak-korek lubang, ada yang langsung menemukan ubi jalar tersebut. Gembira di wajah menandakan bahwa siang ini dipastikan bisa makan siang.
    Yang belum ketemu masih melakukan perburuan Ubi Jalar. Menggali fan menggali dengan alat seadanya. Kayu atau batu yang ditemukan di alam sekitar. 
    Anggota suku lainnya sedang membuat api yang akan digunakan untuk membakar Ubi Jalar. Bahan bakar sangat mudah ditemukan di sekitar. Daun dan ranting kering mudah sekali langsung dibuat perapian.
    Waktu Dhuhur tiba. Meski survival tidak ketinggalan untuk melaksanakan sholat. Setiap suku melaksanakan sholat Dhuhur berjama'ah. Wudhunya? bisa menggunakan air di sungai yang tidak jauh dari lokasi markas.
    Selesai sholat, santap siang dulu dengan Ubi Jalar Bakar. Kuning berasap manis di lidah. Semuanya terasa lezat karena lapar. Itulah kesyukuran. Kelezatan ini bisa jadi sangat jarang dirasakan bagi yang memang selalu berlimpah makanan. Selalu tersedia makan saat butuh atau bahkan bisa makan terus sehingga berlebih.
    Beberapa anggota lain disiapkan untuk melakukan perburuan ikan di sungai. Ikan akan menjadi menu berikutnya setelah Ubi Jalar Bakar.
    Di sungai sudah siap segerombolan ikan Bawal dan Nila yang sudah menunggu untuk ditangkap. Anak-anak segera terjun dan bersemangat untuk mendapatkan ikan-ikan tersebut. Yang sudah dapat langsung mereka bersihkan di pinggir sungai,
    Wow banyak banget tankapannya. Sudah pasti nikmat dan kenyang tuh suku apaan sih kok pinter-pinter nangkep ikannya.
     Nyam-nyam enak skali. Meski ada item-item gosong tapi sekali lagi karena perut udah super laper, rasanya tak kalah dengan ikan bakar di resto. Apa sih bumbunya? Jangan tanya cuman garam doang. Tapi tak ada satupun yang gak nyantap. 
     Kreativitas muncul di suku ini. Mereka membuat pepes ikan. Dengan beberapa lembar daun pisang, ikan dibungkus dan diberi bumbu yang juga didapat dari menggali, udah deh langsung dibakar. 
    Dengan kegiatan pembuka tema ini, harapannya ingin tahu mereka terpantik untuk kemudian menjadi bahan bakar dalam mengeksplorasi satu tema ke depan.

    Science Fair Kelas 5 : Organ

    SDIT Alamania, menutup tema pembelajaran 'Organ', kelas 5 SDIT Alam Nurul Islam mengadakan Pameran Sains hari Kamis, 27 Agustus 2015. Di tema pembelajaran Organ, siswa kelas 5 mempelajari sistem Pernapasan, Peredaran Darah dan Pencernaan. Belajar sistem organ tersebut sangat dibutuhkan hafalan. Dan tentu saja pemahaman. Karena hafal tanpa memahami letak dan wujudnya tentu tidaklah sempurna. Selama kurang lebih 3 pekan tema pembelajaran Organ dieksplorasi oleh para siswa. Nah, untuk menutupnya anak-anak membuat proyek Pameran Sains. Disitu mereka akan membuat 6 stand pameran. Masing-masing berisi media permainan menarik dengan tema sistem Organ. Sehingga siapa saja yang ingin belajar sistem organ jadi menarik. Para siswa menjadikan pameran tersebut sebagai alat untuk menambah pemahaman lagi terkait dengan materi sistem Organ. Dikarenakan di situ mereka akan diharuskan menjelaskan di setiap media yang dipamerkan.

    Pameran dibuka jam 09.00 untuk memberikan kesempatan kepada para pengunjung dari kelas lain yang sedang memasuki waktu istirahat. Sebelumnya tim kelas 5 sudah menyebar informasi pameran di setiap kelas. Sehingga tak heran jika istirahat tiba banyak anak langsung menuju ke lokasi pameran. Setiap pengunjung diharuskan melewati pintu masuk pameran. Di meja resepsionis pengunjung akan mendapatkan 6 tiket untuk masuk di setiap stand pameran. Semuanya gratis tis.
    Pengunjung nampak antri mengular, dari wajahnya keliatan pingin tahunya gede. Ada apa saja ya di setiap stan. Tidak hanya pengunjung dari kelas atas, dari kelas 1 yang jadi siswa baru pun ndak kalah ketinggalan. Mungkin dari segi materi masih sulit banget mencernanya tapi karena media yang disediakan dalam bentuk mainan interaktif tak ragu juga mereka untuk mengantri.
    Padatnya pengunjung tidak meningkatkan intensitas stress penjaga stan untuk menerangkan isi stan mereka. Justru mereka senang bukan kepalang dapat pengunjung banyak. Karena pihak panitia pameran alias ustadz-ustadzah sudah menyediakan penghargaan bagi stan yang menarik pengunjung paling banyak. 
     Stan organ pencernaan menampilkan media alur pencernaan yang dikemas dalam mainan mini hole. Setiap pengunjung dapat bermain dengan menggelindingkan kelereng kecil menyusuri alur organ pencernaan manusia untuk kemudian menemukan lubang-lubang kecil. Bagi pengunjung yang berhasil dapat reward berupa snack yang sudah disediakan penjaga stan.
    Ada juga di stan Peredaran Darah, pengunjung diminta untuk menjalankan mobil-mobilan dengan cover sel darah. Perjalanan yang harus ditempuh merupakan rute peredaran darah besar dan kecil.
     Ada juga stan Enzim Pencernaan, pengunjung diminta untuk memasukkan nama-nama enzim ke dalam kantong yang diberi nama organ pencernaan. Kayaknya untuk yang ini siswa kelas kecil belum mampu deh. Sulit banget sih.
    Pengunjung yang beruntung bisa foto bareng dengan maskot pameran, Manusia bertopeng. Wuih cakepnya manusia bertopeng, senangnya bisa foto bareng. Menarik banget Pameran kali ini.

    Dirgahayu Republik Indonesia yang Ke-70

    Dear SDIT Alamania, bulan Agustus adalah bulan yang sakral bagi bangsa kita. Di bulan itulah negara kesatuan kita lahir, atas berkah rahmat Allah menggapai kemerdekaannya. Setelah melalui perjuangan beberapa generasi. Setelah melalui perjuangan perang dan diplomasi. Tepatnya, 17 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta resmi memproklamasikan kemerdekaan negeri tercinta ini. Setiap tahun berbagai lapisan masyarakat menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam rangka peringatan kemerdekaan Republik Indonesia. Mulai dari lomba-lomba, tirakatan, kunjungan ke Taman Makam Pahlawan serta puncaknya adalah upacara bendera 17 Agustus. 


    Tak ketinggalan di SDIT Alam Nurul Islam, peringatan kemerdekaan RI dilaksanakan dalam rangka untuk menumbuhkan kecintaan siswa-siswa pada tanah air Indonesia. Mengingat betapa berat perjuangan yang dilakukan oleh para pahlawan dengan pengorbanan harta dan jiwa demi negeri ini bebas merdeka dari kungkungan para penjajah. Anak-anak bersemangat menyanyikan lagu wajib terkhusus Hari Merdeka sembari mengibarkan bendera Merah-Putih.
    Ust. Ariefuddin selaku kepala sekolah menyampaikan pesan bahwa kesyukuran layak kita sampaikan kepada Allah SWT atas karunia kemerdekaan hingga saat ini. Sudah sepantasnyalah kita layak untuk mempertahankan kemerekaan ini dengan peran serta memajukan negeri kita tercinta dengan aktivitas belajar yang tekun. Sehingga kita akan dapatkan generasi penerus yang akan mampu mengelola kekayaan negeri ini dengan baik. Bukannya malah menghadirkan bangsa asing yang akan masuk ke negeri kita tercinta. Sedangkan kita sebagai tuan rumah justru malah menjadi pembantu yang disuruh-suruh. Kondisi merdeka adalah kondisi yang bebas dari rasa takut, terpenuhinya kebutuhan pokok, sehingga apabila kita sedang belajar di kelas kemudian ada teman kita yang menakuti, mengancam, memaksa, hakikatnya ia sedang menjajah kemerdekaan kita. Luruskan, perbaiki kebiasaan buruk itu sehingga kita benar-benar menjadi manusia merdeka.
       
    Di acara peringatan ini, para siswa menyimak video ilustrasi perjalanan sejarah kemrdekaan negeri kita tercinta ini dari kedatangan para penjajah hinga proklamasi 17 Agustus 1945. Para siswa menjadi memahami bagaimana proses perjuangan, siapa saja yang terlibat sehingga akan tumbuh rasa kecintaan dan penghormatan kepada para pahlawan.
     Selain itu, kesiswaan SDIT Alam menggelar lomba peringatan kemerdekaan RI ke-70 ini dengan beberapa rangkaian. Lomba mewarnai untuk siswa kelas 1 dan 2, lomba menggambar untuk siswa kelas 3 dan 4, lomba membuat cergam dan cerpen untuk siswa kelas 5 dan 6, lomba karya inovasi Sains dan untuk para guru ada lomba cipta media pembelajaran. Kesemuanya bertemakan Kemerdekaan RI. Karya lomba diberi deadline waktu pengumpulan tanggal Jum'at, 28 Agustus 2015. Hasil karya akan dipamerkan dan terakhir akan diumumkan setiap kategori 5 karya terbaik pada hari Rabu 2 September 2015 yang akan mendapatkan piala dan uang pembinaan. Tak ketinggalan di momen ini ada kategori penilaian perorangan bagi yang selalu mengenakan pita Merah-Putih selama bulan Agustus ini. Dirgahayu negeriku tercinta yang ke-70 !  

    Masa Orientasi Siswa / MOS Semester 1 Tahun 2015/2016

    Dear SDIT Alamania, lembaran tahun ajaran 2014-2015 sudah ditutup. Kini tahun ajaran baru 2015-2016 mulai dibuka. Tepatnya, hari Senin 27 Juli 2015 untuk wilayah Jogja, proses kegiatan Belajar dan Mengajar sudah dimulai. Pada kesempatan ini ada sesuatu hal yang baru. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud)  Nomor 21 Tahun 2015. Peraturan tersebut berisi aturan teknis pelaksanaan hari-hari pertama masuk sekolah bagi setiap penyelenggara pendidikan dari jenjang usia dini hingga lanjutan atas. Atau dikenal dengan kegiatan MOS, Masa Orentasi Siswa. Jika biasanya MOS hanya diperuntukkan bagi siswa baru, di aturan tersebut MOS diperuntukkan untuk semua siswa. Kegiatan MOS tersebut bertujuan untuk pembentukan karakter dan wawasan kebangsaan. Diantara kegiatannya adalah pelaksanaan upacara setiap hari Senin, menyanyikan lagu Indonesia Raya setiap memulai kegiatan dan ditutup dengan lagu kebangsaan.
     Kegiatan MOS di SDIT Alam Nurul Islam sudah menjadi kegiatan rutin setiap awal semester. Tidak hanya bagi siswa baru saja tapi semua siswa wajib mengikuti MOS. Dikarenakan, masa liburan akhir semester sangat 'beresiko' untuk merusak kebiasaan baik saat siswa aktif bersekolah. Di waktu libur, siswa-siswa selain libur sekolah biasanya juga libur sholatnya, libur belajarnya, libur membantu orang tuanya, libur baca bukunya. Semua libur. Jadi begitu hari pertama masuk sekolah yang ada cuma males tak bersemangat untuk belajar. Nah, dengan MOS semangat belajar siswa kita pompa lagi. Untuk MOS kali ini muatan yang diberikan adalah penyegaran kembali komitmen kepada budaya SIP (Sholih-Ilmuwan-Pemimpin) lengkap dengan simulasinya. Peneguhan harapan dan cita-cita agar masa depannya mau jadi atau melakukan apa selalu menjadi ingatan. Kontrak belajar siswa dan guru agar selama proses belajar saling berkomitmen terhadap hasil dan prosesnya.
     Untuk menyegarkan kembali kepada budaya SIP, Siswa-siswa diajak untuk melihat kembali tata tertib dan budaya yang berlaku di setiap tempat di SDIT Alam Nurul Islam. Selain melihat kembali, ust. Bintara selaku wakil kepala sekolah Kesiswaaan mengajak untuk mengevaluasi pelaksanaannya di semester yang lalu. Sesekali diskusi diadakan dengan beberapa siswa yang di semester yang lalu masih terkadang melanggar tata tertib. Sehingga semua siswa menjadi tahu penyebab pelanggaran dengan harapan bisa mengantisipasi supaya tidak ikut melanggar. 
    Selain disosialisasikan, budaya SIP juga disimulasikan kembali. Semua siswa tanpa terkecuali. Didampingi oleh guru kelasnya, setiap siswa dipastikan melaksanakan budaya SIP di setiap tempat dengan benar. SIP di kelas, di masjid, di kamar mandi, di kantor, di lapangan. Ada sih memang yang masih salah-salah. Tapi tetep harus dilakukan dengan benar. Boleh deh awal-awal masih canggung, salah-salah. Tapi yang paling penting adalah memastikan dilakukan rutin. Karena dengan rutin tersebut nantinya akan menjadi kebiasaan. Selanjutnya kebiasaan itu akan menjadi karakter SIP. Gimana cirinya kalo udah menjadi kebiasaan. Kebiasaan itu jika kita lakukan, perasaan kita akan senang. Contohnya saat ini kalo kita diajak makan gimana perasaannya? Senang kan. Beda adik kita yang masih balita yang jika diminta makan susahnya minta ampun. Ya karena belum menjadi kebiasaan. Jadi kepikir deh kenapa Rasul SAW itu diutus bukan untuk membuat orang pinter, kaya, ahli. Tapi untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia. Bukankah akhlaq itu juga kebiasaan yang sudah spontan dilakukan. Jika orang sudah berakhlaq belajar maka dia akan menjadi pinter. Jika orang sudah berakhlaq bisnis maka ia akan menjadi kaya, dan seterusnya. 
     Di MOS kali ini ada satu hal yang diangkat untuk menjadi perhatian dan kebiasaan. Hal itu adalah kegiatan sholat berjama'ah. Dengan full day school, siswa berkesempatan untuk sholat wajib berjama'ah 2 kali. Dhuhur dan 'Ashar. Selama ini prosedur sholat berjama'ah belum sukses dilaksanakan bisa jadi disebabkan anak belum memahami pentingnya sholat wajib berjama'ah. Sehingga sebelum menjelaskan prosedurnya siswa diberikan dahulu pemahaman pentingnya sholat wajib berjama'ah. Forum dibagi menjadi 2, kelas bawah (1-3) dan kelas atas. Untuk kelas bawah pemahaman disampaikan melalui tayangan film kartun, naynayian dan dongeng tentang pentingnya sholat berjama'ah. Sehingga siswa menjadi paham dan termotivasi untuk sholat berjama'ah. Untuk kelas bawah pelaksanaannya masih di ruang kelas masing-masing.
    Untuk kelas atas materi pemahamannya berbeda. Siswa kelas atas diajak untuk melihat pentingnya perintah sholat. Allah sangat serius dengan perintah sholat ini. Karena saking seriusnya, sholat hanya satu-satunya perintah yang Rasulullah SAW langsung dipanggil ke langit. Maka kita pun harus serius pula dalam memenuhi perintah sholat tersebut. Perintah di Qur'an juga sangat jelas dan banyak di berbagai tempat. Siswa dipaparkan terkait ancaman bagi yang meninggalkan dan melalaikan perintah sholat. Salah satunya adalah video bukti adanya siksa kubur yang dialami seorang pemuda yang selalu menolak perinta orang tuanya untuk sholat. Nah, ketika meninggal dan dikubur beberapa jam, kuburnya dibuka kembali untuk keperluan autopsi. Sebuah pemandangan yang sangat mengejutkan, jasad pemuda tersebut berubah. Wajahnya rusak seperti baru saja dihantam habis-habisan oleh benda tumpul. Rambutnya menjadi putih, wajahnya remuk. Itulah ancaman serius bagi yang melalaikan sholat. Di bagian akhir siswa diberi tayangan tentang gambaran indahnya surga sebagai balasan orang-orang yang selalu menjaga sholatnya. Bahkan ust. Abdullah Imaduddin sebagai pembicara mengajak semua untuk menjaga sholat wajib sehingga kelak kita bisa reuni bersama di surga Allah yang abadi.