Masa Orientasi Siswa / MOS Semester 1 Tahun 2015/2016

» » » Masa Orientasi Siswa / MOS Semester 1 Tahun 2015/2016

Dear SDIT Alamania, lembaran tahun ajaran 2014-2015 sudah ditutup. Kini tahun ajaran baru 2015-2016 mulai dibuka. Tepatnya, hari Senin 27 Juli 2015 untuk wilayah Jogja, proses kegiatan Belajar dan Mengajar sudah dimulai. Pada kesempatan ini ada sesuatu hal yang baru. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud)  Nomor 21 Tahun 2015. Peraturan tersebut berisi aturan teknis pelaksanaan hari-hari pertama masuk sekolah bagi setiap penyelenggara pendidikan dari jenjang usia dini hingga lanjutan atas. Atau dikenal dengan kegiatan MOS, Masa Orentasi Siswa. Jika biasanya MOS hanya diperuntukkan bagi siswa baru, di aturan tersebut MOS diperuntukkan untuk semua siswa. Kegiatan MOS tersebut bertujuan untuk pembentukan karakter dan wawasan kebangsaan. Diantara kegiatannya adalah pelaksanaan upacara setiap hari Senin, menyanyikan lagu Indonesia Raya setiap memulai kegiatan dan ditutup dengan lagu kebangsaan.
 Kegiatan MOS di SDIT Alam Nurul Islam sudah menjadi kegiatan rutin setiap awal semester. Tidak hanya bagi siswa baru saja tapi semua siswa wajib mengikuti MOS. Dikarenakan, masa liburan akhir semester sangat 'beresiko' untuk merusak kebiasaan baik saat siswa aktif bersekolah. Di waktu libur, siswa-siswa selain libur sekolah biasanya juga libur sholatnya, libur belajarnya, libur membantu orang tuanya, libur baca bukunya. Semua libur. Jadi begitu hari pertama masuk sekolah yang ada cuma males tak bersemangat untuk belajar. Nah, dengan MOS semangat belajar siswa kita pompa lagi. Untuk MOS kali ini muatan yang diberikan adalah penyegaran kembali komitmen kepada budaya SIP (Sholih-Ilmuwan-Pemimpin) lengkap dengan simulasinya. Peneguhan harapan dan cita-cita agar masa depannya mau jadi atau melakukan apa selalu menjadi ingatan. Kontrak belajar siswa dan guru agar selama proses belajar saling berkomitmen terhadap hasil dan prosesnya.
 Untuk menyegarkan kembali kepada budaya SIP, Siswa-siswa diajak untuk melihat kembali tata tertib dan budaya yang berlaku di setiap tempat di SDIT Alam Nurul Islam. Selain melihat kembali, ust. Bintara selaku wakil kepala sekolah Kesiswaaan mengajak untuk mengevaluasi pelaksanaannya di semester yang lalu. Sesekali diskusi diadakan dengan beberapa siswa yang di semester yang lalu masih terkadang melanggar tata tertib. Sehingga semua siswa menjadi tahu penyebab pelanggaran dengan harapan bisa mengantisipasi supaya tidak ikut melanggar. 
Selain disosialisasikan, budaya SIP juga disimulasikan kembali. Semua siswa tanpa terkecuali. Didampingi oleh guru kelasnya, setiap siswa dipastikan melaksanakan budaya SIP di setiap tempat dengan benar. SIP di kelas, di masjid, di kamar mandi, di kantor, di lapangan. Ada sih memang yang masih salah-salah. Tapi tetep harus dilakukan dengan benar. Boleh deh awal-awal masih canggung, salah-salah. Tapi yang paling penting adalah memastikan dilakukan rutin. Karena dengan rutin tersebut nantinya akan menjadi kebiasaan. Selanjutnya kebiasaan itu akan menjadi karakter SIP. Gimana cirinya kalo udah menjadi kebiasaan. Kebiasaan itu jika kita lakukan, perasaan kita akan senang. Contohnya saat ini kalo kita diajak makan gimana perasaannya? Senang kan. Beda adik kita yang masih balita yang jika diminta makan susahnya minta ampun. Ya karena belum menjadi kebiasaan. Jadi kepikir deh kenapa Rasul SAW itu diutus bukan untuk membuat orang pinter, kaya, ahli. Tapi untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia. Bukankah akhlaq itu juga kebiasaan yang sudah spontan dilakukan. Jika orang sudah berakhlaq belajar maka dia akan menjadi pinter. Jika orang sudah berakhlaq bisnis maka ia akan menjadi kaya, dan seterusnya. 
 Di MOS kali ini ada satu hal yang diangkat untuk menjadi perhatian dan kebiasaan. Hal itu adalah kegiatan sholat berjama'ah. Dengan full day school, siswa berkesempatan untuk sholat wajib berjama'ah 2 kali. Dhuhur dan 'Ashar. Selama ini prosedur sholat berjama'ah belum sukses dilaksanakan bisa jadi disebabkan anak belum memahami pentingnya sholat wajib berjama'ah. Sehingga sebelum menjelaskan prosedurnya siswa diberikan dahulu pemahaman pentingnya sholat wajib berjama'ah. Forum dibagi menjadi 2, kelas bawah (1-3) dan kelas atas. Untuk kelas bawah pemahaman disampaikan melalui tayangan film kartun, naynayian dan dongeng tentang pentingnya sholat berjama'ah. Sehingga siswa menjadi paham dan termotivasi untuk sholat berjama'ah. Untuk kelas bawah pelaksanaannya masih di ruang kelas masing-masing.
Untuk kelas atas materi pemahamannya berbeda. Siswa kelas atas diajak untuk melihat pentingnya perintah sholat. Allah sangat serius dengan perintah sholat ini. Karena saking seriusnya, sholat hanya satu-satunya perintah yang Rasulullah SAW langsung dipanggil ke langit. Maka kita pun harus serius pula dalam memenuhi perintah sholat tersebut. Perintah di Qur'an juga sangat jelas dan banyak di berbagai tempat. Siswa dipaparkan terkait ancaman bagi yang meninggalkan dan melalaikan perintah sholat. Salah satunya adalah video bukti adanya siksa kubur yang dialami seorang pemuda yang selalu menolak perinta orang tuanya untuk sholat. Nah, ketika meninggal dan dikubur beberapa jam, kuburnya dibuka kembali untuk keperluan autopsi. Sebuah pemandangan yang sangat mengejutkan, jasad pemuda tersebut berubah. Wajahnya rusak seperti baru saja dihantam habis-habisan oleh benda tumpul. Rambutnya menjadi putih, wajahnya remuk. Itulah ancaman serius bagi yang melalaikan sholat. Di bagian akhir siswa diberi tayangan tentang gambaran indahnya surga sebagai balasan orang-orang yang selalu menjaga sholatnya. Bahkan ust. Abdullah Imaduddin sebagai pembicara mengajak semua untuk menjaga sholat wajib sehingga kelak kita bisa reuni bersama di surga Allah yang abadi.  

Share

You may also like