Maret 2008

    SDIT Alam di Youtube

    Video SDIT Alam Nurul Islam udah nongol di Youtube. Bagi siapa aja yang ingin lihat bagaimana pembelajaran di SDIT Alam Nurul Islam, cari aja film : A Day in SDIT Alam Nurul Islam. Oke di bawah ini tampilannya . . .







    Untuk langsung ke Youtube klik aja :
    http://youtube.com/watch?v=8dOAVSk6Pe8

    Pelantikan Cikal Mula Pandu SIT

    Rabu, 26 Maret 2008, adalah momen pertama yang dialami para pandu SIT kelas III dan IV untuk dilantik menjadi pandu SIT Cikal Mula. Setelah menyelesaikan Syarat Kecakapan Pandu yang tersusun dalam buku Kecakapan Pandu SIT. Ada 12 siswa yang dilantik, 11 anak kelas IV dan 1 anak kelas III.

    plantikan-cikal-mula.jpg

    Upacara pelantikan dilaksanakan di kampus barat disaksikan oleh kepala sekolah, ust. Jamal, ust. Hamdan dari yayasan, ustadz-ustadzah serta para pandu kelas III dan IV. Sebagai tanda sudah dilantik, pandu cikal mula baru disematkan slayer warna hijau muda dengan strip warna putih. Dengan penuh khidmat, ust. Jamal menyematkan satu persatu kepada para pandu cikal mula.

    plantikan-cikal-mula02.jpg

    Selanjutnya, para pandu cikal mula bisa menempuh kecakapan diatasnya yaitu pandu cikal muda. "Jika ditempuh secara tertib, Insya bulan depan sudah bisa dilantik menjadi panduk cikal muda", kata ustadz Irman pembina kepanduan.

    plantikan-cikal-mula03.jpg

    Semoga pandu-pandu lainnya segera menyusul untuk dilantik menjadi pandu cikal mula. Tentu dengan kelulusan menempuh kecakapan pandu.

    Halang Rintang Baru

    Alhamdulillah, sabtu kemarin ust. Irman dan timnya telah selesai membuat permainan halang rintang. Setelah lokasi halang rintang dahulu kini sudah berdiri GOR SDIT Alam Nurul Islam. Halang rintang yang baru, letaknya di kampus barat. Kayaknya lebih kokoh, sebab buatnya dari bambu yang besar kuat.

    halang-rintang.jpg
    Terdiri dari berbagai bentuk halangan, dari mulai mendaki, memanjat, merayap, mengayun, keseimbangan. Semuanya terletak di jalur memutar. Mirip deh seperti di markas tentara untuk latihan fisik.

    papan-mrg.jpg

    Lha yang diatas ini, papan miring. Untuk melewatinya harus dengan berlari kemudian diujungnya melompat setinggi kurang lebih 1,5 meter. Ini melatih untuk menghadapi rintangan dengan kemiringan 45 derajat.

    titian.jpg

    Wah yang ini, cukup berat. Soalnya disamping mendaki di papan miring, mempertahankan keseimbangan supaya tidak jatuh sekaligus menahan pijakan supaya tidak terpeleset.

    titian02.jpg

    Lha yang ini agak beda sedikit. Soalnya, untuk berhasil melewati halangan harus disertai dengan memanjat bambu yang membujur seperti tangga di bagian tengah. Diakhiri dengan lompatan setinggi 1,5 meter.

    halang-rintang01.jpg

    rayap.jpg

    Untuk yang ini, merayap. Ada tiga gaya merayap. Gaya komodo, harimau dan kucing. Gaya komodo pake tengaok kanan, tengok kiri. Sedangkan gaya harimau, ya merayap biasa. Untuk gaya kucing, kedua tangan lurus kedepan, menapak kemudian menarik tubuh. Setiap anak harus mampu melewati halangan tanpa harus menyentuh bambu di atasnya. Butuh ekstra tenaga dan kecermatan agar bisa melewati halangan.

    ban02.jpg

    Yang pake ban ini, harus dilewati dengan mendaki tegak mendaki ban-ban yang tersusun secara tegak. Karena ban elastis jadi agak gimana gitu . . . jadi tantangan tersendiri bagi yang melewatinya.

    ayun.jpg

    Nah ini dia . . . merasakan jadi tarzan. Mengayun dengan tali yang sebelumnya harus melewati satu batang bambu. Untuk melatih keseimbangan. Di bawah, ada genangan air. Bukan untuk berenang, karena memang kotor. Jadi bisa berimajinasi jadi tarzan, menyusuri sungai amazon dengan batang kayu dan melembang dengan akar pohon melintasi rimba belantara yang masih alami.

    OutboundKids 2008

    Di akhir liburan panjang pekan kemarin, di SDIT Alam Nurul Islam ada kegiatan menarik lho. Outbound Kids. Acara yang diadakan setiap tahun pasti heboh deh. Untuk kali ini, ceritanya, suatu saat raja kecurian mahkotanya (lho kok bisa . .), sewaktu istirahat dan sedang berbincang dengan salah satu panglimanya. Begitu mahkota diketahui telah hilang, raja menjadi cemas dan memanggil seluruh panglima untuk mengumpulkan para pendekar tangguhnya. Para peserta berperan sebagai pendekar-pendekar kerajaan. Mereka dikelompokkan menjadi pendekar Merah, Kuning dan hijau. Setiap kelompok pendekar dipimpin oleh panglima Merah, Kuning dan Hijau. Lihat aja, gagah bener para panglima. Tapi siapa ya yang jadi, kok ditutup mukanya . . . .

    ok02.jpg
    ok04.jpg
    ok03.jpg
    Kok, suaranya kayak perempuan ya. Panglima kok perempuan, pasti yang jadi ustadzah-ustadzah TKIT Nurul Islam. Setiap kelompok pendekar mempersiapkan diri untuk memecahkan teka-teki dahulu dengan menyusun puzzle yang ternyata . . . eh, jadi gambar mahkota.

    ok01.jpg

    Setiap pendekar berjuang keras untuk menyusun puzzle. Bagi pendekar yang berhasil langsung takbir . . . "Allahu Akbar !!" begitu bersemangat. Imbalannya, pendekar mendapatkan snack untuk sarapan sebelum menempuh perjalanan mencari mahkota raja. Setelah, memecahkan teka-teki, setiap kelompok menyusuri terowongan hitam. Sesuai namanya jika lewat di terowongan tersebut hitam gelap. Ternyata, terowongannya cuma terbuat dari bambu dan tali, terus para pendekar ditutup matanya menyusuri jalur sepanjang tali.

    ok05.jpg

    Dengan berbagai gaya dan jurus, setiap pendekar menghindari rintangan dalam kegelapan. Mereka saling berpegangan satu sama lain. Merunduk, melompat, merapat . . .

    ok06.jpg

    ok07.jpg

    Setelah berhasil menyusuri kegelapan terowongan, misi selanjutnya dalah mencari jejak mahkota. Dengan mengumpulkan tanda bergambar mahkota sesuai dengan warna kelompoknya.

    ok08.jpg

    ok09.jpg

    Begitu seluruh jejak didapatkan, tiba saatnya untuk memperdalam jurus andalan. Di padepokan Suhu Lubis siap melatih jurus andalan setiap pendekar.

    ok10.jpg

    ok12.jpg

    Lihat, betapa hebatnya jurus yang diajarkan suhu Lubis. Menendang, meninju, menangkis, . . . . Setelah bekal jurus andalan cukup, pendekar harus menyusuri hutan yang penuh dengan halang rintang. Ada yang memanjat, mendaki, merayap, keseimbangan dan menggantung seperti tarzan.

    ok13.jpg
    Setiap pendekar berlomba menjadi yang tercepat untuk menemukan mahkota raja. Untuk tantangan terakhir mereka diharuskan meluncur menyeberangi sungai Bedog yang cukup luas. Di sana sudah ada ust. Irman sebagai instrukturnya.

    ok15.jpg
    Lha, pendekarwati cilik ini Tsania namanya. Anaknya ust. Irman sang instruktur. Lihat, tanpa pengaman webing. Ck . .ck . . .ck . . .sungguh pemberani bener. Di seberang sana sudah menunggu para pendekar yang sudah berhasil meluncur.

    ok14.jpg
    Wow, yang ini malah goncengan alias tandem. Lihat betapa cerianya saat meluncur. Ada juga loh yang takut, udah pake tali pengaman, pas mau diiket ke kawat luncur e . .nangis, ya nggak jadi deh. Ada juga yang nyeletuk "Wah tinggi sekali, kalau jatuh gimana?" "Kalo mati gimana?" teman yang lain menjawab "Kalo mati kan mati syahid" yang pertama jadi inget "Eh, iya ya jadi mati syahid dong". Begitulah macam keberanian para pendekar yang diungkapkan. Pencarian selesai manakala sudah sampai di lapangan Timur SDIT Alam Nurul Islam. Sungguh, pengalaman yang sangat mengesankan. Siapa Mau ?

    Tanam Padi Merah-Putih (bagian 1)

    Senin kemarin, kelas 1 di kegiatan outdoor activitynya ada kegiatan yang baru. Yaitu belajar menjadi petani. Pak Ajikusumo, yang kebetulan juga ayah dari mbak Acintya (kelas 2C) dan mbak Wika (kelas 1C) hadir sebagai ustadz untuk belajar menanam padi. Terkhusus pada dwiwarna, merah-putih. Ada juga yang menyebutnya padi RI-1, karena warnanya sesuai dengan bendera RI.

    beras-merah-putih.jpg

    Tuh, lihat. Ada dua warna kan. Sebagian merah, sebagian putih. persisi seperti warna bendera kita. Berawal dari teman pak Ajikusumo yang membawa padi merah-putih tersebut yang diambil dari reruntuhan candi di Jogja, kemudian pak Ajikusumo dengan beberapa mahasiswa mengadakan riset untuk menumbuhkan padi tersebut. Padi yang didapat tadi dimasukkan ke dalam selongsong sekam padi kemudian disemaikan dengan hormon. Dengan penuh kesabaran pak Aji dan kawan-kawannya menunggu tumbuhnya bibit padi. Dari 120 bulir padi, yang bisa selamat tumbuh hingga panen tinggal 7 saja. Sungguh seorang ilmuwan itu harus penuh kesabaran.

    tanam-beras_02.jpg

    Pak Aji dengan kawan-kawannya memberi pelajaran cara menanam padi. Eh, ternyata biji padi yang ditanam sebelumnya harus direndam dahulu dengan pupuk organik cair. Ada pupuk mikro dan makro.

    tanam-beras_04.jpg

    tanam-beras_06.jpg

    Untuk sawahnya, telah disediakan lahan yang terletak di depan kelas 1B. Lapangan yang disulap menjadi sawah. Asyik, ada sawah di depan kelas.

    tanam-beras_03.jpg

    Wah sungguh seru sekali pengalaman mengetahui cara menanam padi itu. Ah, sungguh mulia para petani, mereka yang telah menyediakan kebutuhan nasi kita setiap hari. Makanya kalau makan nasi harus kita habiskan diiringi dengan rasa terima kasih untuk petani dan rasa syukur kepada Allah SWT. Alhamdulillahilladzii Ath'amanaa wa saqona waja'alna minal muslimiin. Amiin.

    Selamat Jalan Mbak Dian . . . .

    dian-in-memoriam.jpg
    Innalillahi Wa Innailaihi Raaji'uun . . . . . Berita Duka, telah berpulang ke rahmatullah mbak DIAN FITRIYANI, kelas III B. Kamis, 13 Maret 2008, jam 17.30 WIB dalam sebuah kecelakaan setelah pulang dari Ngaji TPA. Semoga mbak Dian mendapatkan ridho dari Allah SWT. Sungguh merupakan pelajaran yang besar untuk diambil hikmahnya bagi kita semua. Bahwa kematian akan menimpa kepada siapapun yang masih hidup. Sedangkan kapan, tak ada satu manusiapun yang tahu terjadi pada diri mereka sendiri. Mbak Dian telah menempuh sebuah ujian kehidupan, berupa ajal, setelah menyusuri pembelajarannya di kehidupan ini. Selayaknya kita untuk selalu melakukan pembelajaran selama kita masih hidup. Siapapun, kita jadikan sebagai guru kita, orang tua, muda, miskin, kaya, susah, gembira. Belajar di alam raya ini sebagai tempat sekolah kita tanpa batas. Sedangkan pelajarannya adalah setiap persoalan kehidupan kita, untuk mengajarkan kearifan dalam diri kita untuk menjadi seorang manusia. Dan akhirnya, kita semua akan menyongsong saat ujian yang setiap kita boleh jadi waktunya tidak bersamaan dan tidak tahu kapan akan tiba. Selalu, siapkan diri untuk menghadapi ujian itu . . . . . . . .

    Logo JSIT

    Bagi temen-temen Sekolah Islam Terpadu yang menginginkan logo JSIT bisa download langsung logo di bawah ini

    logo-jsit.jpg

    untuk logo yang lebih besar klik disini

    Ekspedisi PLTA-Waduk Gajah Mungkur

    Untuk tema awal pembelajaran di semester II ini, kebetulan kelas II dan III menggunakan tema pembelajaran yang sama yaitu Energi. Di penghujung tema, pembelajaran dipertajam dengan melakukan outing ke PLTA Wonogiri. Keberuntungan juga berpihak di kelas III, untuk tema Energi kali ini mereka memang fokus mempelajari tentang kincir air listrik.

    sekolaha alam

    Seperti biasa, sebelum pelaksanaan outing, anak-anak diberi pengarahan tentang apa dan bagaimana yang harus dilakukan di lokasi outing. Karena perjalanan cukup jauh, anak-anak berkumpul dari jam 06.30. Setelah pengarahan dan ceking, saatnya untuk berangkat. Untuk lima kelas peserta, dibutuhkan dua bis besar.

    sekolah alam

    Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 2,5 jam, tibalah di PLTA Wonogiri. Pihak pengelola mengingatkan anak-anak supaya tertib, disebabkan di area PLTA banyak terdapat perangkat-perangkat sensitif pengendali listrik

    sekolah alam

    Sebelum melihat langsung perangkat pembangkit listrik tenaga air, anak-anak dijelaskan dahulu tentang prinsip pembangkitan listrik oleh Bapak supervisor senior PLTA. Meski sudah usia sepuh, tapi masih bersemangat untuk menjelaskan tentang prinsip kerja PLTA. Anak-anak diberi kesempatan untuk berdialog dengan Bapak-Bapak Supervisor.

    sekolah alam

    Selesai mendapatkan teori pembangkitan listrik, anak-anak diajak untuk melihat langsung kincir air listrik. Di PLTA Wonogiri terdapat 2 kincir air pembangkit. Keduanya mendapatkan tenaga putar dari air waduk yang dibendung.

    sekolah alam

    Meski tidak bisa melihat wujud langsung kincirnya, minimal anak-anak mendapatkan gambaran betapa besar kincir dan generator yang digunakan.

    sekolah alam

    Setelah mengamati kincir air pembangkit listrik, anak-anak dibawa ke area transformator, yaitu area untuk menaikkan tegangan yang akan didistribusikan se-Jawa dan Bali. Anak-anak bersyukur sekali mendapatkan pengalaman untuk mengetahui langsung bagaimana terjadinya energi listrik yang sampai ke rumah-rumah mereka. Setelah berpamitan, rombongan ekspedisi melanjutkan perjalanan ke waduk Gajah Mungkur.

    sekolah alam



    Setelah sholat dan makan, anak-anak diajak melihat di kebun binatang yang berada di dalam area waduk Gajah Mungkur. Perjalanan yang ditempuh menyusuri pinggir waduk yang sangat luas hingga menyerupai laut. Anak-anak mendapatkan informasi bahwa dulunya di dalam waduk tersebut adalah ada beberapa desa yang penduduknya ditransmigrasikan ke luar pulau Jawa. "Jadi di dalam waduk sana ada kuburannya dong, Ust ?", "Ya, tentu pasti" kata ustadz. "Ih, ngeri deh"

    sekolah alam

    Kebetulan, sesuai dengan nama waduknya, di sana juga terdapat dua ekor gajah yang dipelihara di kebun binatang waduk Gajah Mungkur. Banyak koleksi binatang lain yang terdapat di kebun binatang. Ular Phyton, Buaya, Burung, Landak dll.

    sekolah alam

    Sebuah pengalaman outing yang menarik bahwa energi air sungguh besar manfaatnya, dengan jumlah yang sedikit bisa untuk minum. Jika berjumlah banyak energinya bisa untuk membangkitkan listrik. Bisa dialirkan untuk pengairan pertanian dan untuk wisata.