2023

    Indent Siswa Baru


     

    Ayahku Teladanku | Kemah Bersama Ayah Hebat | Kelas 2 10-11 Februari 2023

    Oleh Ustadzah Win Hartanti



    Awan putih telah berubah menjadi abu-abu. Semilir angin telah berubah semakin dingin. Embung Kaliaji sepertinya telah siap menyambut pengisinya. Sementara satu persatu keluarga telah mendatangi Embung Kaliaji. Masing-masing mulai mendirikan tenda Bersama dengan buah hatinya. Saat suasana sudah semakin mendung dan akhirnya titik-titik air mulai berjatuhan membasahi bumi. Semua orang mulai memasuki tenda yang telah berhasil dibangun. Sebagian yang baru datang memilih berteduh agar tidak kedinginan. Meski ada Sebagian yang masih nekat mendirikan tenda dengan memakai jas hujan dan payung.


    Semua Nampak bersemangat, semua Nampak optimis. Berharap dengan doa semoga hujan mereda. Namun, sepertinya Allah sedang menikmati untuk menurunkan berkah-Nya ke dunia. Hujan semakin deras dengan sesekali angin bertiup membawa butiran air hujan masuk ke dalam ruangan dan tenda-tenda yang terpasang. Tidak berapa lama hujan pun mereda sesaat. Orang tua dan anak-anak segera menunaikan sholat ashar. Beberapa ayah lainnya terlihat membantu orang tua yang baru datang untuk mendirikan tenda.

    Tidak terlihat wajah-wajah muram dan sedih meski hujan Kembali mengguyur Embung Kaliaji. Setelah melaksanakan sholat maghrib Ayah dan Ananda makan malam. Kemudian Sholat Isya dilaksanakan kurang lebih jam 19.40 sehingga waktu untuk agenda Acara mundur kurang lebih 30 menit. Dengan ditemani suara rintik hujan, akhirnya pembukaan Kemah Bersama Ayah dilaksanakan. Untuk para Ayah agenda dilanjutkan dengan ngobrol bareng Bersama dengan Pak Slamet dan Pak Irman sebagai pembicara. Beliau berdua menceritakan tentang segala suka duka saat membersamai anak-anak mereka di SDIT alam nurul islam. Mereka berdua memiliki beberapa anak yang sudah lulus dari SDIT Alam Nurul Islam. 

    Selanjutnya untuk anak-anak ada agenda tersendiri yaitu mendengarkan dongeng dari Kak Dani. Meski konsepnya adalah dongeng, bahkan Kak Dani membawa teman bonekanya Bernama Dito, anak-anak banyak yang terharu hingga menangis sejadinya saat Kak Dani berkisah tentang Ayah-ayah hebat mereka. Dengan diselingi tawa karena candaan Dito, banyak yang menangis teringat akan ayah mereka masing-masing. Acara ditutup dengan challenge bagi Ananda untuk mencium tangan, memeluk ayah mereka, mencium kedua pipinya dan mengatakan “I Love You” sebagai wujud tanda sayang dari anak-anak.

    Acara seharusnya dilanjutkan dengan penampilan, namun banyak orang tua yang mengatakan bahwa anak-anak sudah capek sehingga agenda penampilan diundur Sabtu pagi. Acara kemudian ditutup dengan challenge ayah membacakan cerita sebelum tidur di tenda. Gerimis masih terasa di Embung Kaliaji, angin dingin mulai menusuk sampai ke dalam selimut dan tenda. Ada beberapa keluarga memilih tidur di mobil, ada yang setia tidur di tenda, ada pula yang mencari beberapa pendopo untuk tidur malam itu.

    Suara ustadz Budi terdengar merdu membangunkan peserta kemah. Ternyata waktu sholat tahajud telah dating. Ustadz Budi mengajak murajaah anak-anak hingga beberapa wali dan anak-anak telah berkumpul untuk sholat tahajud berjamaah. Alhamdulillah, sampai sholat subuh dilaksanakan anak-anak dan ayah telah terbangun. Selanjutnya diadakan kegiatan jalan memutari embung, namun sebelumnya ada sambutan dari kepala sekolah yang baru bisa hadir pada acara karena semalam berada di kelas 1. 

    Selesai berjalan memutari embung, acara dilanjutkan dengan penampilan ayah dan anak yang tertunda tadi malam. Dimulai dari kelas 2A dengan penampilan membawakan 2 lagu, dilanjutkan dengan penampilan dari kelas 2B dan ditutup dengan penampilan kelas 2c. Akhirnya acara ketiga di pagi hari itu dilanjutkan dengan lomba masak nasi goreng per regu oleh para ayah. Semangatnya mereka memasak terekam dari betapa hebohnya para ayah menyiapkan lomba. Setelah itu anak-anak dan ayah sarapan menggunakan nasi goreng buatan mereka. Dan acara dilanjutkan dengan game sederhana. Game berlangsung dengan seru, terdengar teriakan penyemangat dari para peserta. Ada pula yang tertawa melihat tingkah polah peserta lainnya. Game berhasil dimenangkan oleh keluarga kelas 2C

    Setelah pengumuman juara lomba, dari penampilan, kemudian lomba masak nasi goreng akhirnya acara ditutup dengan senyum Bahagia para ayah dan Ananda. Semoga acara seru lainnya Bersama orang tua bisa berjalan dengan sukses dan lancar.



    Magang Bakat

    "Lho baru SD kok sudah magang?"

    Hampir itu pertanyaan yang dilayangkan kepada guru kelas 6 yang hari itu seharian menyampaikan surat resmi sekolah di 19 lokasi tempat Magang Bakat.
    Pertanyaan itu wajar adanya, karena memang dalam sejarah di Jogja belum satu pun pernah dijumpai fenomena kegiatan magang untuk anak SD.
    Ini adalah program magang bakat kali tahun yang ketiga bagi siswa kelas 6. Magang bakat berbeda dengan magang yang dilakukan oleh siswa SMK apa mahasiswa. Jika selama ini magang ditujukan untuk mengasah skill agar peserta magang lebih terampil di dunia profesi, untuk magang bakat ini berbeda.
    Karena peserta magang bakat sendiri masih di usia SD. Tentu belum pas jika dunia profesi ditargetkan kepada mereka.
    Magang bakat ini adalah bentuk experiencial learning, pembelajaran siswa yang merasakan langsung aktivitas yang dilakukan. Bukan sekedar hanya mendengar dan menyimak ceramah dari guru.
    Bukan keahlian profesi yang disasar. Tapi, lebih ke menguji adab siswa di kehidupan nyata. Pendidikan adab tidak cukup hanya diceramahkan. Tapi harus diuji langsung bertemu dengan orang. Apalagi yang belum di kenal di ruang publik.
    Sikap taat tentu tak cukup hanya dipesankan berulang kali. Tapi juga harus diasah dengan nyata.
    Magang bakat ini berlangsung selama 3 hari. Dimulai hari Selasa ini sampai besok Kamis. Memang cukup singkat durasinya. Di beberapa lokasi magang bakat ada komentar "Cuma 3 hari ya Pak, pendek sekali". Betul juga. Masukan ini jadi masukan untuk program Magang Bakat tahun depan.
    Hari ini hari pertama Magang Bakat. Kami mengadakan kunjungan untuk melihat langsung dan ngobrol dengan pemilik lokasi magang bakat.
    Ada sebuah pertanyaan menarik dari pemilik lokasi Magang Bakat.
    "Apakah ini terkait dengan kurikulum Profil Pelajar Pancasila ?"
    "Apakah ini merupakan implementasi dari kurikulum merdeka?"
    Kami hanya ingin bahwa setiap siswa yang akan lulus nanti bisa menjawab pertanyaan "Siapa kamu ?" dengan jawaban "Ini lho saya"
    Karena saat siswa bisa menjelaskan dengan detail dan mantab siapa dirinya, itu bagian dari kejelasan kemana selanjutnya akan meneruskan kehidupannya.
    Mengapa tak sedikit anak bahkan orang dewasa yang masih sulit mendeskripsikan siapa dirinya, itu adalah biang dari ketidakjelasan kemana setiap pilihan dalam hidupnya. Hari demi hari, tahun demi tahun tidak semakin memperjelas justru makin membuatnya insecure.
    Akhirnya, munculnya apa yang disebut dengan kenakalan remaja itu bukankah berawal dari ketidakjelasan itu.
    Kejelasan siapa aku itu hanya bisa dijawab oleh diri yang bersangkutan. Bukan dengan status, titel, seragam, anggota atau kader apa.

    Saat kami berkunjung ke Grhatama Pustaka DIY. Yang berada di sebelah timur Jogja Expo Center. Kami disambut oleh Bu Gandes. Beliau sangat excited dengan program Magang Bakat ini.
    "Program ini seperti mimpi saya yang menjadi kenyataan", kata beliau. Di tahun 2019an beliau pernah ajukan program semacam visiting anak ke Grhatama. Di situ anak-anak akan dikenalkan dengan dunia pustaka dengan kemasan menarik.
    Mengenal pemoresan buku dari deskripsi, kodifikasi sampai siap disimpan di rak pustaka. Pogram read a loud dengan bentuk dongeng sampai cosplay dengan kostum figure cerita. Sampai memproduksi sebuah tulisan yang akan dikemas dalam bentuk buku di akhir program.
    Program itu terinspirasi setelah beliau ada kunjungan ke Singapura. Tapi sayang karena sesuatu hal ditambah pandemi covod, program itu belum bisa direalisasi. Ketemu dengan siswa yang magang bakat ini, mimpi bu Gandes dahulu akan bersemi kembali.




    Kunjungan kedua di studio Arvi. Di daerah Tegalrejo Jogja. Sebuah usaha di bidang jahit dan sablon kaos. Sambutan hangat kami dapatkan di sini. Pemilik Arvi langsung ikut gabung di forum obrolan kami dan siswa.
    Beliau langsung menceritakan bagaimana perjalanan Arvi studio yang sangat heroik. Pernah mengalami jatuh bangun usahanya. Di saat kejatuhannya yang paling terpuruk justru saat itu membawanya pada titik kesadaran tauhid yang paling dalam. Tercermin dari ungkapan ownernya "Kerja itu kan sebenarnya cuma nunggu sholat kan pak"

    Beberapa tempat magang bakat selanjutnya seperti Nurul Khikmah Daycare, Toko Weepy, PAUD Alam Uswanun Khasanah dan Mekar Jaya Mart selanjutnya yang lokasi yang dikunjungi. Lokasi lain dilanjut hari berikutnya.