Juli 2012

    10 Shohabat yang Dijamin Masuk Surga Ada di SDITAlam

    Menjadi orang yang dijamin masuk Surga, siapa yang gak mau? Tapi benarkah ada manusia yang dijamin masuk surga selain Rasulullah? Jawabannya, Ada! Mereka ada 10 orang. Seperti yang dikabarkan dalam hadits dari Abu Dzar Radliallohuanhu, bahwa Rasulullah masuk ke rumah Aisyah ra dan bersabda: “Wahai Aisyah, inginkah engkau mendengar kabar gembira?” Aisyah menjawab : “Tentu, ya Rasulullah.” Lalu Nabi SAW bersabda, ”Ada sepuluh orang yang mendapat kabar gembira masuk surga, yaitu : Ayahmu masuk surga dan kawannya adalah Ibrahim; Umar masuk surga dan kawannya Nuh; Utsman masuk surga dan kawannya adalah aku; Ali masuk surga dan kawannya adalah Yahya bin Zakariya; Thalhah masuk surga dan kawannya adalah Daud; Azzubair masuk surga dan kawannya adalah Ismail; Sa’ad masuk surga dan kawannya adalah Sulaiman; Said bin Zaid masuk surga dan kawannya adalah Musa bin Imran; Abdurrahman bin Auf masuk surga dan kawannya adalah Isa bin Maryam; Abu Ubaidah ibnul Jarrah masuk surga dan kawannya adalah Idris Alaihissalam.”

    Nah, agar supaya 10 manusia yang sudah dijamin masuk surga itu selalu terngiang, menjadi inspirasi, menjadi contoh teladan setelah Rasulullah SAW maka penamaan gedung-gedung di Sekolah Alam Nurul Islam menggunakan ke-10 nama tersebut.


    Dimulai dari gedung Blok Ustadzah bernama Blok Abu Bakar Ash Shidiq, Blok Utara Bawah (kelas 2) bernama blok Umar bin Khaththab, Blok Utara Atas (kelas 4) bernama blok Utsman bin Affan, Blok Kantor kepala sekolah dan atasnya bernama blok Ali bin Abi Thalib, Blok Timur Bawah (kelas 1) bernama blok Thalhah bin Ubaidillah, Blok Timur Atas (kelas 5) bernama blok Zubair bin Awwam, Blok GOR dan kantor yayasan dan aula bernama blok Abdurrahman bin Auf, Blok Dapur bernama blok Saad bin Abi Waqqash, Blok Selatan Bawah (kelas 3) bernama Said bin Zaid dan terakhir Blok Selatan Atas (kelas 6) bernama blok Abu Ubaidillah bin Jarrah.

    Ada seorang bijak pernah menasehati, jika kita ingin mencontoh, meniru, memodel, pilihlah manusia yang akan kita jadikan contoh itu manusiayang sudah mati. Karena sudah pasti bagaimana kondisi pengakhiran hidupnya, sehingga bisa ditarik ke belakang bagaimana selama hidupnya bisa dijadikan sauri tauladan. Apalagi ke-10 shohabat ini sudah dijamin masuk surga. Kita tinggal pilih contoh satu dari ke-10 manusia surga itu.

    Tarhib Ramadhan 1433 : Monster Sampah Vs Pahlawan Kebersihan

    Momen yang sangat ditunggu-tunggu anak-anak setiap tahun. Apalagi kalo bukan pawai tarhib Ramadhan. Di acara ini mereka bisa mengekspresikan kegembiraannya akan kedatangan Ramadhan. Serta ajakan bergembira kepada siapapun yang dijumpai. Berkeliling kampung dengan muka ceria serta menyebar pesan untuk gembira sambut Ramadhan.


    Sebelum kafilah pawai berangkat, dikumpulkan dahulu di SDITAlam square. Anak-anak dibakar dulu semangatnya. Dipastikan dulu semua wajah terlihat ceria jauh dari guratan cemberut. Karena senyum akan menjadi senjata penyebar semangat bahagia Ramadhan.

    Seperti biasa, sebelum berangkat ada teatrikal dahulu yang ditampilkan oleh teater ustadz. Kali ini tema yang diangkat terkait dengan semangat kebersihan, semangat pemilahan sampah, semangat untuk menyempurnakan keimanan karena kebersihan sebagian dari iman. Muncullah kisah seorang anak bernama ilmuwan yang jorok. Selalu makan tapi bungkusnya dibuang sembarangan alias nyampah. Suatu ketika saat tertidur di bawah pohon Aren, muncullah mimpi buruk. Sampah-sampah yang ia buang sembarangan  itu berubah menjadi monster sampah kertas dan monster sampah plastik. Mereka mengejar si ilmuwan kencang sekali. Pelarian bocah itu terhenti ketika datang Pahlawan Kebersihan dengan bersenjatakan sapu melibas habis kedua monster itu. Dan memasukkannya ke dalam tampungan bank sampah untuk didaur ulang.


    Di depan barisan dibuka dengan mobil yang dilengkapi drum yang digebug oleh drummer SDITAlam, Sabiq. Sambil menyanyikan lagu-lagu sambut Ramadhan, barisan pawai berjalan mengelilingi kampung sambil membagikan jadwal Imsakiyah.


    Weits, apaan tuh. Ustadzah kok berpakaian aneh. Ups, jangan salah dulu. Ini adalah rombongan 2 tuan putri yang akan menilai kebersihan tiap kelas. Menilai seberapa mereka serius menyambut ramadhan dengan kebersihan. Rombongan ini adalah tim juri yang sedang menlakonkan karakter tuan putri beserta pengawalnya. Mulai dari pembawa bende, tukang woro-woro, 2 prajurit kurung sarung dengan bedil, 2 pendekar rompi ijo dan pembantu-pembantunya.


    Anak-anak pada antusias mengikuti rombonga tuan putri. Sambil deg-degan udah benar-benar bersih belum ya kelasnya. Ayo sipa yang belum siap sambut tamu Agung? Bergegas deh dan yang penting kata Rasul gembira saja. Bayangkan betapa fasilitas pahala berlipat akan berhamburan di sepanjang waktu Ramadhan. Sholat, tilawah, qiyamullail, infak, shodaqoh, silaturrahiim, ngaji semua dilipatin pahala serta berkahnya. Ck. . ck . ., belum puasanya sendiri yang super banyak manfaatnya. Yaa Ramadhan slamat datang ku kan semangat penuh bersamamu !!!

    MOS Siswa Baru dan Lama 2012

    Sudah menjadi agenda tiap semester, apalagi di awal semester ganjil. Awal tahun pelajaran baru. Acara MOS atawa Masa Orientasi Sekolah untuk siswa wajib dilakukan. Kalo untuk kelas baru sudah pasti ya banyak kegiatan pengenalan. Karena peralihan dari sekolah di TK ke SD tentu banyak hal yang berubah dan baru.  Tidak terkecuali siswa yang lama. Mereka juga wajib mengikuti orientasi. jadi alasan klasik deh. Liburan bisa menghapus hal positif saat sudah terbiasa sewaktu sekolah aktif. Libur bisa saja diartikan libur belajar, libur sholat, libur baca Qur'an, libur bantu ortu, libur baca buku dan lain-lain. Juga karena perubahan kelas tentu pasti akan diikuti perubahan guru dan tentu pula perubahan aturan.


    Banyak hal yang baru mengawali tahun ajaran 2012-2013 ini. Selain yang sudah biasa, ada adik kelas satu baru, ruang kelas baru, ada yang gurunya baru . . . eh rupanya SDIT Alam kepala sekolahnya juga baru loh. Ust. Budi Suprayitno selaku kepsek lama digantikan oleh Ust. Ariefuddin. Ada juga yang baru. Kelas bambu udah ilang, bahkan tebing di depannya juga telah terpotong lurus dengan masjid. Wah, suasana yang serba baru ini siapa yang gak kebawa untuk hanyut dengan arus kebaruan. Semangat yang lebih baru dan segar !! Pertama kali hadir, anak-anak diarahkan menuju GOR. Di sana semua siswa bahkan siswa kelas satu pun berkumpul jadi satu. Khusus siswa baru kelas satu ada penyambutan khusus. Sewaktu barisan mereka masuk, seluruh siswa kelas 2 hingga 6 berdiri sambil bernyanyi tanda gembira punya adik baru. Wajah-wajah yang penuh heran masuk berjalan di sebelah depan barisan para kakak.


    Kegiatan awal adalah muraja'ah juz 30 bersama ustadz Shidiq. Kegiatan ini akan dibudayakan dalam setiap forum bersama. Agar hafalan surah-surah di juz 30 tetap kuat terhafal. Yang belum hafal mengikuti dengan gerakan bibir atau ada juga yang diam. Setelah itu ada sesi sosialisasi budaya sekolah. Ust. Budi memandu agar budaya sekolah terpahami dan menjadi kesepakatan bersama. Tidak harus hafal tapi harus menjadi kebiasaan, nah loh . . .

    Termasuk juga yang merupakan budaya sekolah adalah Pemilahan Sampah. Program ini sebenarnya sudah cukup lama berjalan cuma karena kontrol lemah jadinya kurnag berlangsung dengan baik. nah, sekarang program pemilahan sampah akan digalakkan lagi. Anak-anak akan melakukan simulasi pemilahan sampah. Di setiap kelas akan disediakan 3 buah tempat sampah. Untuk kertas kering, plastik kering dan sampah basah. Sebagai tampungan besarnya atau sebutannya Bank sampah, di setiap blok disedikan 3 tabung besar. Bank Plastik Kering, Bank Kertas Kering dan khusus ada bank Botol Plastik. Semua sampah bukan dibuang, tapi disebutnya dengan menyimpan. Sampah yang tersimpan di Bank Sampah akan dipergunakan sebagai bahan pembelajaran SBK. Artinya akan dimanfaatkan lagi. dengan sendirinya program 3R (Reduce-Recycle-Reuse) ikut sukses juga. Nah khusus untuk sampah basah akan disatukan dengan sampah organik lain ditampung di tempat khusus. Bisa saja dibusukkan sebagai pupuk atau jika tidak bisa ya dibuang. Nih, Ust. Budi punya lagu tentang menyimpan sampah . . . .

    [youtube http://www.youtube.com/watch?v=LCzlHV8Rm20]
    [youtube http://www.youtube.com/watch?v=_jAZlAdD3YM]
    nak-anak diberi kesempatan untuk praktek menyimpan sampah sesuai dengan tempat pemilahannya. Hingga dipastikan mereka memilah sampah dengan benar. Di acara itu semua guru dan karyawan sengaja dikumpulkan agar konsepnya dipahami semua penduduk SDIT Alam. Sehingga jangan sampai terjadi satu bagian membiasakan memilah sampah, bagian lain justru sembarangan.


    Kepalan takbir menjadi peneguh semangat siswa untuk mensukseskan program pilah sampah. Karena kebersihan menjadi urusan yang sangat penting karena ia merupakan sebagian dari iman.

    Robohnya Kelas Kami

    Pergantian tahun ajaran baru kali ini juga ada pergantian wajah di SDIT Alam Nurul Islam. Satu-satunnya ruang kelas yang masih alami. Masih terbuat dari bahan bambu akan dipugar. Karena umurnya yang sudah tua sehingga tidak lagi bisa digunakan untuk kelas. Apalagi di lokasi kelas tersebut memang rencananya tidak akan didirikan bangunan. Akan menjadi lahan luas yang bisa dijadikan lapangan.


    Hampir semua dari bambu, mulai dari atas hingga pilar-pilarnya. Sedangkan bagian baratnya sudah mepet dengan dinding tebing. Kondisi ini makin menambah was-was saja bagi penghuninya. Apalagi kita tahu kan gimana aktivitas anak di dalam kelas. Motoriknya dinamis sekali. Tak jarang pelanggaran dilakukan dengan main sepak bola di kelas. Dan memang kelas pengganti yang lebih kokoh sudah siap dipake.


    Saking alaminya bahkan tetumbuhan yang merambat ikut menghuni kelas. Liat saja sulurannya sampe masuk kelas. Kini sedikit demi sedikit bambu penyusun kelas mulai dilepas. Tentu bagi yang pernah menjadi penghuninya akan banyak kenangan yang tertinggal. Dulu setelah bangunan pendopo meninggalkan SDIT Alam. Kini kelas bambu juga ikut pamit.


    Biarlah kenangan menjadi pemerkaya pengalaman di SDIT Alam. Mulai tahun ajaran baru ini semua kelas sudah punya kelas yang semi permanen. Penempatan kelas akan menggunakan sistem blok kelas dengan konsep pengampuan. Kakak kelas mengampu adik kelas.  Untuk kelas 1 masih di blok timur bagian bawah dekat GOR. Atasnya akan dihuni blok kelas 5. Di blok utara bagian bawah akan dihuni siswa kelas 2, atasnya akan dipake siswa kelas 4. Sedangkan blok selatan, bangunan terbaru yang tertutup, blok bawahnya untuk siswa kelas 3 dan blok atasnya untuk kelas 6. Dengan sistem pengasuhan ini diharapkan akan terbangun interaksi yang tua menyayangi yang muda dan yang muda menghormati yang tua. Seperti dalam janji pelajar yang setiap Upacara diucapkan.

    Pelepasan Kelas 6 Tahun 2012

    Agenda paling akhir bagi siswa yang lulus dari kelas 6 adalah Pelepasan Siswa. Tujuan mengapa harus ada kegiatan ini adalah sebagai pemberian bekal akhir para alumni bahwa setelah lulus SD bukan berarti selesai segalanya. Masih panjang jalan yang harus ditempuh setiap siswa untuk sampai pada cita-cita yang diinginkan. Kesadaran ini harus menancap kuat dibenak setiap siswa, sehingga mereka tak kan lupa segalanya hanya karena sudah lulus SD.

    Untuk memastikan bekal siswa lengkap, memastikan perjalanan mereka di kehidupan ini menuju arah yang benar. Dibutuhkanlah acara Pelepasan ini. Jika tahun-tahun sebelumnya acara pelepasan settingnya sudah pernah naik gunung, susur pantai, rakit sungai, jelajah bukit. Nah, sekarang settingnya baru. Sekarang yang dijelajahi adalah perkotaan. Gimana tu jelajah kotanya?


    Anak-anak dikelompokkan berdua-dua. Mereka hanya dibekali peta dan satu botol air mineral untuk berdua. Mereka diharuskan menyusuri rute yang bermula dari SDIT Alam Nurul Islam dan berakhir di Alun-alun Utara Kraton Yogyakarta. Rute sengaja melewati jalur yang tidak padat lalu lintas demi keamanan. Sepanjang perjalanan mereka harus melewati 10 pos yang dijaga oleh 2 ustadz/ah. Pos itu selain mereka harus menerima penugasan, juga sebagai titik pandu supaya mereka tidak tersesat. Anak-anak dilepas pagi bener supaya tidak terlalu panas. Dan Alhamdulillah hari itu begitu cerah.


    Di pos yang terletak di perempatan yang ramai sengaja anak-anak diberi penugasan agak lama sambil menunggu lalu lintas sepi. Petugas penyeberang cukup handal dengan back up dari ust. Slamet dan ust. Budi Kismiyanto, security tangguh kita dengan suara peluit melengking yang membuat kendaraan taat berhenti. Wuih. . melebihi pak polisi deh.


    Pas sampe masjid Agung Kauman, pas waktu Dhuhur tiba. Langsung semua siswa mengambil air wudhu berjama'ah sholat Dhuhur. Brrrrrr . . . segernya setelah perjalanan lelah nan panas, bagi yang lupa gak bawa topi kepala serasa panas. Setelah sholat kebayang segera ngambil bekal dari tas yang dibawa tim transport. Karena dari rumah bekal sudah dilengkapi. Dari makanan mineral sampe roti yang lezat. Namun,bayangan indah itu sirna. Karena ust. Lubis belum memperkenankan untuk istirahat dan makan. Mereka dikumpulkan dulu. Karena acara selanjutnya adalah berjualan. Hah, berjualan ? Belum makan tu ust? Ah yang bener? Memang ini serius !!. Meski belum makan siang mereka semua diwajibkan untuk berjualan. Gimana caranya? Mereka secara berkelompok diminta melobi ke para penjual di Alun-alun Utara untuk membantu menjualkan produk jualan yang dijajakan. Sudah tentu keluhan dari yang sekedar keluar sampe yang keluar serius, tapi Ust. Lubis gak begidik. Pokoknya mereka harus jualan dan boleh balik setelah dapat penghasilan sebagai upah minimal Rp. 5000. Waktunya dibatasi hingga waktu 'Ashar tiba.


    Berbagai produk dijualkan. Dari mulai minuman, sandal, hiasan, tas, buah-buahan. Anak-anak dipaksa untuk melawan rasa malu mereka. Mendekati wisatawan. Menawarkan hingga kemudian tercapai kesepakatan harga pembeli. Ada juga yang beruntung pembeli langsung beli tanpa nawar. Tapi ada juga yang keluar masuk bus menawarkan barangya, tak satupun wisatawan yang melirik tuk beli. Ada yang sekali tawar langsung closing trus sujud syukur. Ada juga yang mulai keluar keluhannya. Ah gak mungkin ust laku, "Ayo coba ustadz dulu bisa nggak!", Ada yang sekali laku langsung ketagihan untuk jual dan jual terus bahkan harus diingatkan jika waktu sudah habis tapi masih ingin jualan. Yang belum laku satu pun tetep dilarang untuk balik. Ada siswa yang harus meneteskan bukan peluh, tapi air mata karena betapa susahnya untuk menjual. Tapi tugas ya tetep tugas, harus dilaksanakan.


    Waktu 'Ashar tiba. Semua anak lega sekali, saatnya makan siang. Betapa perubahan wajah sangat kentara. Dari yang kuyu langsung sumringah, ceria. Terlihat betapa lahapnya mereka menyantap makan. Minum untuk menyegarkan bibir yang mengering karena terpaan panas mentari yang sungguh panas saat jualan. Setelah sholat 'Ashar dilakukan pemaknaan. Muncul berbagai perasaan dari mulai mereka jalan panjang diteruskan dengan jualan tanpa makan siang dulu. 'Betapa kejamnya' begitu kesan yang muncul. Tapi dari kesan negatif yang memang secara alami muncul, mereka juga muncul kesan juga. "Gak nyangka ya kita bisa jalan sejauh ini". "Betapa beratnya ya para para penjual yang menggantungkan kehdiupaan bahkan makan kesehariannya itu dari jualan." Sudah bisa ditebak kan, kalo jualan gak laku bisa jadi mereka gak makan. Muncullah empati betapa sulitnya orang tua mereka dalam mencari uang untuk kebutuhan mereka. Yang mungkin selama ini banyak diantara anak-anak yang tak pikirkan itu.

     

    Perjalanan berlanjut. Dari fase yang menyusahkan menuju fase yang menyenangkan. Semua anak kemudian melanjutkan perjalanan menuju ke Malioboro Mall. yang dituju langsung di lantai paling atas. Tidak salah lagi tujuannya adalah Time Zone. Arena bermain. Disitu mereka dibebaskan untuk membeli koin dan bermain sebebasnya. Betapa mereka gembira dan pilih game yang mereka anggap seru. Meski ada juga yang hanya pilih nonton saja. Atau ada juga yang sebenarnya gak suka komentarnya "Ah, Aku suka yang alam-alam ust, petualangan". Mereka bermain hingga waktu Maghrib tiba. Beberapa ada yang memenangkan banyak koin dan dapat hadiah. Beda banget deh raut muka dibanding saat siang tadi.


    Setelah sholat Maghrib berjama'ah, perjalanan berlanjut ke Kuncen. Tepatnya di masjid Kuncen, disini kami sholat 'Isya berjama'ah. Dilanjutkan dengan jalan dengan mata tertutup menuju bangunan di lokasi utara masjid Kuncen. Yap, tepat sekali bangunan itu adalah Kuburan Kuncen. Hah, ngapain? Takuuuut! Dengan mata tertutup semua anak masuk ke lokasi kuburan yang gelap. Setelah dibariskan dan semua anak terkondisi dalam kesunyian, mulailah ust. Budi memberikan pesan dan pemaknaan dari aktivitas dari mulai pagi hingga malam.


    Ust. Budi mulai mengevaluasi segala perilaku anak-anak mulai saat jalan, berjualan dan di mall. Disimpulkan masih banyak anak yang tidak tangguh. Dibuktikan dengan banyaknya keluhan. Padahal mereka akan berlanjut menuju kehidupan dan jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Mereka tidak anak-anak lagi. Masalah kehidupan akan lebih rumit lagi. Jika hanya keluh kesah yang keluar sungguh akan menjadi manusia yang kalah dan tersingkir dari kehidupan ini. Mereka diingatkan lagi betapa besar keinginan orang tua agar anaknya menjadi sukses. Menjadi dewasa. Sungguh pasti orang tua mereka akan kecewa atas pengorbanannya selama ini. Emosi mereka terus diaduk-aduk agar mereka bisa keluar untuk menjadi manusia yang tangguh dalam menghadapi masalah.


    Setelah semua pesan tersampaikan. Diujungnya diteguhkan lagi dengan doa. Memohon dengan penuh rendah hati, buang kesombongan dan dengan penuh kesungguhan memohon atas pertolongan Allah agar menjadikannya manusia tangguh. Setelah itu barulah mereka boleh membuka mata. Betapa kagetnya atas pemandangan di kanan-kiri mereka. Ternyata banyak batu nisan dan kubur yang mengitari mereka. Hal ini sekaligus mengingatkan kepada mereka akan terminal akhir dari kehidupan ini adalah alam Kubur. Acara Pelepasan resmi ditutup. Semua siswa- siswi bersalaman dengan penuh haru karena setelah ini akan berpisah. Bagi siswa kelas 6 jadilah manusia yang tangguh jangan banyak keluh !