April 2015

    Outing Kelas 3 : Petualangan di Taman Buah Mangunan dan Belajar Membuat Thiwul

    Dear SDITAlamania, jadwal outing kelas 3 dilaksanakan pada hari Selasa, 28 April 2015. Tema pembelajaran kali ini adalah Bentang Alam dan Pelestarian Sumber Daya Alam. Dipilihlah obyek Taman Buah Mangunan serta mampir di industri pembuatan Thiwul Mbok Sum. Di dua obyek ini dimaksudkan agar anak-anak lebih dekat dan secara langsung bereksplorasi untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan serta pengalaman yang akan menjadi oleh-oleh dari kegiatan Outing. Dari ketinggian Taman Buah Mangunan, anak-anak bisa saksikan langsung luasnya bentang alam. Tampak sungai berkelok, barisan bukit memanjang, pemukiman yang tampak luas terpandang. Sedangkan di Taman Buah sendiri disediakan beberapa tempat pengembangan pertanian selain buah. Ada peternakan sapi dan budidaya tanaman sayuran.

    Sebagai bentuk melatih melestarikan alam, anak-anak juga diajak melepas burung ke alam bebas di lokasi. Suasana alam yang hijau nan asri selain untuk keselamatan alam dan lingkungan dari bencana alam, sangat baik juga sebagai sumber inspirasi dan refreshing dengan suguhan pemandangan ciptaan Allah yang indah. Selesai kegiatan di Taman Buah Mangunan, rombongan melanjutkan perjalanan menuju sentra pembuatan Thiwul. Makanan khas dari Gunung Kidul yang terbuat dari ketela pohon. 
    Makanan alternatif pengganti nasi ini sudah menjadi makanan penting di Gunung Kidul. Apalagi dengan kondisi tanah yang sulit air serta berbatu, tanaman ketela pohon atau singkong menjadi pilihan. Thiwul dibuat dari tepung singkong yang masih kasar. Orang sering menyebutnya gaplek. Gaplek dibuat kecil-kecil kemudian dikukus dengan daun pisang. Masukkan gula jawa / merah yang dihaluskan ke dalam adonan gaplek. Setelah kurang lebih 60 menit, kukusan dikeluarkan. Siapkan parutan kelapa yang juga dikukus sebagai pelengkap makan thiwul. Nah, jadi deh Thiwul Ayu yang siap disantap. Bisa kan buatnya?

    Outing Kelas 1 : Menjelajah Museum Merapi dan Wisata Pustaka di Islamic Book Fair

    Dear SDITAlamania, tema pembelajaran di semester 2 ini, kelas 1 mengangkat judul Peristiwa Alam dan Energi. Targetnya, siswa mengenal berbagai jenis fenomena alam yang terjadi dan bisa mengetahui penyebab dan akibatnya. Di Jogja ada gunung Merapi. Gunung yang sangat aktif. Keaktifannya beberapa kali memunculkan aktivitas erupsi atau keluarnya magma dari perut bumi. Tentu banyak hal akibat yang ditimbulkan dari aktivitas erupsi tersebut. Nah, untuk lebih detail mengetahuinya, sekarang bisa kita saksikan dan pelajari di Museum Gunung Merapi yang letaknya di daerah Pakem Yogyakarta.
    Di Museum Gunung Merapi, anak-anak dijelaskan terkait dengan aktivitas vulkanik gunung Merapi berikut dampaknya bagi penduduk terutama di wilayah Sleman dan Yogyakarta secara luas. Karena sangat aktif, gunung Merapi paling sering melakukan aktivitas erupsi. Dia mempunyai keunikan dalam hal erupsinya. Jika pada umumnya gunung berapi meletus yang dikhawatirkan adalah lahar panasnya dan lemparan material gunung berapi. Lha, Merapi ini punya keunikan adanya awan panas atau sebutan lainnya Wedhus Gembel. Karena bentuknya seperti bulu kambing.
    Di dalam terdapat juga maket landscape gunung Merapi. Di situ bisa terlihat kontur atau bentuk ketinggian tanah yang menjadi kaki gunung Merapi. Sungai-sungai yang berhulu dari Merapi dan mengular ke daratan bawah.
    Di Museum juga anak-anak diajak untuk membuat kincir angin dari bahan kertas. Karena di dataran yang cukup tinggi, angin yang bertiup cukup keras untuk mencoba hasil pembuatan kincir angin. Kegiatan di museum diakhiri dengan makan siang bersama serta sholat Dhuhur berjama'ah. Perjalanan outing berkanjut ke Islamic Book Fair yang diselenggarakan di Gelanggang Olah Raga UNY Jogja. Di Islamic Book Fair, anak-anak melihat berbagai macam produk pustaka. Terutama bagai anak yang sudah terbiasa membaca buku atau malah udah mania buku, di Book Fair ini laksana surga untuk mengobati dahaga bacaan anak.

    Outing Kelas 2 : Berburu Benda langit di Pantai Kwaru

    Dear SDITAlamania, bulan ini adalah jadwal untuk kegiatan outing putaran kedua atau terakhir di semester bahkan tahun ajaran ini. Kelas 2 dengan tema Matahari akan melakukan outing mengambil obyek di pantai Kwaru Bantul. Kegiatan yang akan dilaksanakan di sana adalah pengamatan terbenam dan terbitnya matahari.
      Karena mengamati matahari terbenam maka pelaksanaan outing juga berbeda dengan outing biasanya. Siswa kelas 2 berangkat sore hari, dari sekolah jam 16.00 menuju lokasi. Tiba di lokasi siswa-siswa langsung menuju di pantai, di tempat yang lapang tanpa penghalang di bagian Barat lokasi matahari akan tenggelam. Cuaca yang cerah mendukung sekali kegiatan pengamatan. Cuma, tepat di atas ufuk barat di atas lau ada sebaris awan yang menghalangi proses tenggelamnya matahari. Seiring itu cahaya meredup dan tibalah waktu Maghrib. Di pantai sudah digelar terpal panjang untuk sholat jama'ah Maghrib.
    Selesai sholat dilanjut perjalanan menuju pondok tempat menginap. Di sana sudah tersedia makan malam. Santap bersama terasa lebih nikmat dengan suara deburan ombak laut di kejauhan. Tak ketinggalan semilir angin malam turut melengkapi suasana. 
    Waktu malam tibalah saatnya untuk berburu benda langit. Dengan senjata teropong Skywatcher 90mm siswa-siswa akan dipandu ustadz bagaimana caranya untuk mendapatkan benda langit. Supaya gak ngantri liatnya, teropong sudah dilengkapi dengan digital eyepiece yang langsung konnek dengan laptop dan ditayang pake proyektor. Sayang, suasana langit tertutup awan pekat sehingga harus bersabar menunggu terang hingga nampak taburan bintang di angkasa. Untuk menemukan benda langit apa yang dicari butuh panduan dulu. Digunakanlah software simulasi kenampakan langit Stellarium.

    Di software tersebut dapat diamati peta benda langit di waktu yang diinginkan. Sehingga dengan hal tersebut koordinat letak benda langit bisa langsung dibidik menggunakan teropong. Dari simulasi itu bisa kita saksikan pergerakan benda langit hingga waktu matahari terbit. Malam telah larut saatnya tidur malam.
    Mau tidur susahnya minta ampun. Habisnya rame-rame sih, tapi harus dengan perlakuan khusus akhirnya sepi senyam pada mengais mimpi. Menjelang Shubuh, beberapa anak bangun, karena ustadz juga sudah bangun untuk Tahajud. Beberapa anak yang sudah bangun tertarik pada aktivitas ustadz yang sedang neropong di luar pondok. Rupanya langit sudah cerah, dan pencarian sampai pada temuannya. Cuma yang ketemu kali ini entah bintang entah planet. Habisnya cahanya gak begitu kuat. Tapi cukup terang melalui teropong.
    Pagi hari setelah sholat Shubuh, kegiatan selanjutnya adalah pengamatan matahari terbit. Semua siswa menuju di pantai di tanah lapang. Betapa indahnya pemandangan saat terbit matahari terkhusus di pantai. Masya Allah kita pujikan kepada Dzat pencipta alam raya ini.

    Dewan Kelas Bersama Ust. Syatori Abdurrouf

    Dear SDITAlamania, Dewan Kelas 5C bulan ini berlangsung hari Jum'at 17 April 2015. Ya, Dewan Kelas namanya. Semacam Persatuan Orang Tua Wali yang wajib dilaksanakan untuk setiap kelas setiap bulannya. Di forum ini setiap orang tua siswa atau walinya wajib hadir. Karena kehadiran di forum dewan kelas ini merupakan salah satu poin MoU orang tua dan sekolah awal dahulu sewaktu mendaftarkan putra-putrinya masuk SDIT Alam. Jika sering absen, sekolah akan mengevaluasi kembali isi MoU yang dahulu pernah ditandatangani kedua belah pihak. Resiko pahitnya, bisa jadi sekolah akan merekomendasikan untuk memindahkan putra atau putrinya ke sekolah lain dikarenakan tidak bisa lagi diajak kerjasama dalam proses pendidikan di SDIT Alam. Mmm. . . Kejem ya? ndak juga. Karena amanat pertama si anak itu bukankah para orang tua. Sekolah sebagai media membantu dalam mendampingi proses perkembangan dan pertumbuhan anak dan kerjasama sekolah dan orang tua menjadi hal yang sangat wajib. Nah, di forum Dewan Kelas 5C kali ini sangat spesial. Kenapa? karena pemateri yang hadir adalah ust. Syatori Abdurrouf. Beliau bisa hadir ternyata atas inisiatif ibunda mas M. Hanif. Kebetulan pakdenya sendiri.
      Ust. Syatori menyampaikan materi tentang Mengenalkan Allah kepada Anak. Mukadimahnya, beliau mengingatkan bahwa yang pantas untuk mengenalkan Allah kepada anak-anak kita ya Allah sendiri. Kita pasti tak mungkin 100% bisa mengenalkan Allah sedangkan apakah kita sendiri sudahkah kenal Allah dengan baik. Misal kita diminta untuk mengenalkan seseorang yang kita baru saja ketemu, mampukah kita mengenalkan dengan baik orang itu? Persis firman Allah surah Thaha ayat 14, Allah mengenalkan Diri-Nya sendiri sebagai Dzat yang tidak ada ilah selain Diri-Nya dan yang pantas untuk disembah.
     
    Orang tua hanyalah perantara atau wasilah saja dalam mengenalkan Allah kepada anak (QS. Al Maidah : 35) sehingga hasilnya nanti bukanlah murni peran orang tua. Gambarannya seperti ini, jika di rumah orang tua ada. Sering anak-anak patuh dan taat ke masjid jika adzan berkumandang. Tapi manakala orang tua bepergian, akankah anak-anak masih tetep patuh pergi ke masjid? Bisa jadi yang ada di benak Anak bukannya Allah yang dikenal. Tetapi anak mengenal bahwa orang tuanya galak, cerewet dan sebagainya. Tapi jika anak memang betul mengenal Allah, dan itu pasti atas peran Allah, ada atau tidak ada orang tua ia akan mengakhlak untuk berbuat baik.
    Untuk mengenalkan Allah kepada anak harus dipenuhi dalam 3 sisi. Pertama sisi Fikriyah. Untuk mengenalkan Allah secara Fikriyah bisa jadi paling mudah. Karena dengan cerita atau hafalan asmaul husna beserta artinya lebih mudah dihafal. Kenal secara Fikriyah tidak cukup disitu saja. Harus dilanjutkan pengenalan secara Ruhiyah. Rasa dan emosi. Jika suatu ketika kita di dalam ruangan bersama 4 orang, bertiga kita membicarakan tentang keburukan seseorang. Kemudian datanglah orang kelima yang memberitahu kepada orang keempat bahwa yang sedang dibicarakan itu adalah dirinya bagaimana respon kita. Pasti kita langsung merasa gak enak dan takut dimarahi orang tersebut. Bukankah Allah juga Maha Mendengar manakala kita sedang berghibah ria dan tentu juga akan marah mendengarnya. Nuansa rasa harus kita hadirkan kepada anak kita sehingga mereka mengenal Allah juga dengan rasa dan emosinya. Ketiga, kita kenalkan Allah secara Amaliyah. Ada sebuah cerita, seorang ibu sedang merasa cemas dikarenakan HPnya ketinggal di rumah. Kebetulan anaknya memergoki ekspresi si ibu. Kemudian bertanya, "Kenapa ibu cemas sekali?" "HP ibu ketinggal nak". Tanpa menjelaskan secara rinci, Anak akan menangkap amaliyah cemasnya ibu bahwa HP yang akan membuat ketenangan itu adalah HPnya, bukan Allah sudah pasti tertanam kuat. Apa jadinya kemudian jika anak kita berkata, "Jadi tuhannya ibu itu HP ya bu?"
    Hal yang harus mendominasi dalam diri orang tua sewaktu mengenalkan Allah kepada anak adalah keikhlasan. Ikhlas itu adalah dua hal yaitu menerima ketentuan yang telah berlaku pada dirinya kemudian, yakin bahwa ketentuan itu pasti akan membawa kebaikan pada dirinya. Maka, tak akan ada pada seseorang itu dengan ikhlasnya kecuali kebaikan semata. 

      Sesi selanjutnya adalah sharing akademik dan perkembangan siswa. Kelas lima sebentar lagi akan naik kelas 6. Dari sisi psikologi mereka sudah mulai matang. Mulai muncul ketertarikan lawan jenis. Sebelum benar-benar matang, ustadz/ah memastikan untuk dekat sebagai tempat curhat menumpahkan perasaan suka lawan jenisnya. Karena perasaan tidak bisa ditutupi. Mengungkapkan boleh yang ndak boleh adalah berduaan. Secara nyata maupun maya. Bahkan ndak boleh klaim bahwa dia adalah miliknya seorang. Emang kalian ngasih makan, beliin pakaian kok berani klaim begitu. Alhamdulillah anak-anak mau terbuka sebelum mereka akan main backstreet tanpa sepengatahuan orang tua dan guru. Hal yang penting selanjutnya adalah motivasi. Jika anak-anak sudah menemukan panggilan jiwa atau passionnya maka bisa dikatakan mereka akan lari sprint. Menggapai apa yang menjadi obsesinya. Yang butuh ketekunan itu adalah bagaimana menghidupkan passion masing-masing mereka. 

    Gerhana Bulan Total : Sholat Khusuf dan Pengamatan dengan Teropong Sky Watcher 90mm

    Dear SDITAlamania, di awal bulan April ini kita disuguhi dengan fenomena kenampakan alam berupa gerhana bulan total, Gerhana bulan yang akan bisa diamati di seluruh bagian Indonesia bisa disaksikan untuk bagian barat mulai pukul 18.00 saat bulan nampak di ufuk Timur. Dan kondisi tersebut bulan sudah terjadi kontak awal. Melihat fenomena tersebut, hari ini, Sabtu 4 April 2015, ustadz-ustadz yang kebetulan pulang dari acara walimatul ursy ustadzah Uul di Kroya langsung menuju masjid Nurul Islam. Pas di lokasi diumumkan akan dilaksanakan sholat sunnah Khusuf. Setelah sholat 'Isya berjama'ah dilanjutkan sholat Khusuf dengan imam dan khotib Ustadz Riyadhush Shalihin. Sholat 2 raka'at dimana setiap raka'atnya setelah ruku pertama balik berdiri untuk membaca al-Fatuhah dan surah lain. Setelah sholat disambung dengan ceramah yang berisi tentang pengingatan akan kekuasaan Allah SWT dengan fenomena gerhana bulan ini. Ketundukan kita hanya untuk Allah semata, bukan tunduk dengan makhluk lain. Bahkan tunduk dengan bulan atau matahari. Rosul selalu mengajak para shahabat setiap kali gerhana baik bulan maupun matahari untuk melakukan sholat Khusuf atau Kusuf. Dua raka'at, dimana setiap raka'at setelah membaca al-Fatihah dipilih surah yang panjang. Biasa rasul membaca surah al Baqarah di raka'at pertama dan Ali 'Imran di raka'at kedua. 
    Setelah selesai khutbah yang diakhiri dengan do'a. Ustadz-ustadz langsung mengeluarkan 'senjata' baru dari Taman Sains SDIT Alam. Sky Watcehr kaliber 90mm, setelah diset dan dikalibrasi dengan tepat akhirnya pengamatan bulan yang sudah keluar dari bayang bumi terlihat jelas.

     Masya Allah, permukaan bulan nampak jelas terlihat kawah-kawahnya. Sayang momen ini pas kegiatan pembelajaran libur sehingga siswa-siswa tidak bisa turut serta melakukan pengamatan. Yang paling dekat siswa kelas 2 akan melakukan pengamatan sunset di pantai Kwaru Bantul di saat outing kedua semester ini. Ayo, kelas mana lagi yang akan turut membidik benda langit?