Memulai Tahun Ajaran dengan Orientasi

» » » Memulai Tahun Ajaran dengan Orientasi

Sudah menjadi budaya setiap masuk awal semester, SDIT Alam Nurul Islam selalu mengadakan masa orientasi untuk seluruh siswa. Tidak hanya siswa baru kelas 1 saja. Orientasi ini penting mengingat masa liburan yang panjang sangat beresiko untuk 'menghapus' kebiasaan baik saat kegiatan pembelajaran di sekolah berlangsung. Tiga hari awal semester dipergunakan untuk orientasi dengan muatan : motivasi ulang semangat belajar siswa, peneguhan cita-cita dan harapan, penyegaran kembali tata tertib dan budaya SIP berikut simulasinya, menyusun perangkat kepengurusan kelas.
Momen masuk setelah libur Idul Fitri dimanfaatkan sekalian untuk berhalal bi halal. Semua siswa bersamalan dengan guru dan siswa lainnya. Sebelumnya diumumkan lokasi kelas serta guru yag baru bagi siswa. Karena posisi kelas di SDIT Alam disusun tidak secara linier, urut. Namun lokasinya disusun dengan maksud adanya pola pengasuhan antar siswa. Kelas 4 letaknya di atas kelas 1, kelas 6 di atas kelas 3 dan kelas 5 letaknya di atas kelas 2. Ada siswa yang mendapatkan guru lama tapi banyak siswa yang mendapatkan guru baru. Baru dalam artian belum pernah diajar. Dalam kesempatan ini juga selain kelas dan guru baru, kepala sekolah pun di tahun ajaran ini juga baru. Ustadzah Sunarsih sekarang menjadi kepala sekolah dan ustadz Mukhtasar menjadi wakilnya.
Siswa kelas 1 disambut oleh guru-guru yang spektakuler. Para guru berkostum wayang dengan senyum cerianya menyambut setiap siswa. Tentu para siswa menjadi tertarik perhatiannya. Yang paling penting untuk untuk siswa baru adalah berkenalan dengan para siswa dan guru serta tempat-tempat yang berada di sekolah. 
Sosialisasi tata tertib dan budaya SIP (Sholih-Ilmuwan-Pemimpin) dilakukan bersama di GOR. Tahun ajaran ini ada penekanan budaya di aktivitas bersuci atauThaharah. Sehingga secara detail dan praktis siswa dipastikan memahami prosedur dan tata cara melakukan bersuci. Untuk memastikan budaya ini berlangsung, setiap siswa dibimbing untuk melakukan simulasi bersuci, cara buang air kecil/besar dan cara berwudhu. 
Sosialisasi budaya ini akan diteruskan kepada para orang tua dan wali siswa di forum Dewan Kelas yang dilaksanakan per level kelas. Harapannya, budaya dan karakter yang dibangun bisa bersama-sama secara sinergi dilakukan baik oleh sekolah maupun orang tua di rumah.

Share

You may also like

Tidak ada komentar