Bullying . . . Apaan tuh ?

» » » Bullying . . . Apaan tuh ?

Beberapa pekan ini SDIT Alam mendapat kehormatan dijadikan obyek penelitian oleh mahasiswa Magister Profesi Psikologi UGM bidang Pendidikan. Mereka mau neliti tentang Bullying. Wah apaan ya Bullying itu. Kalo denger kata Bully jadi inget sama film Ant Bully.

ant-bully-1

Itu tu film seorang anak kecil yang gangguin koloni semut gara-gara ia selalu diganggu oleh temannya yang mempunyai fisik lebih gede dan lebih kuat. Tapi ternyata si anak itu kemudian disihir oleh salah satu semut prajurit sehingga tubuhnya mengecil sebesar semut. Semua semut ramai ingin memangsanya. Tapi sang ratu semut memutuskan agar si anak dididik agar hidup seperti semut. Akhir cerita, si anak bisa hidup seperti semut. Termasuk jalan di dinding tanpa jatuh. Bahkan ia ikut serta dalam menggagalkan seorang pembasmi serangga yang akan memusnahkan koloni semut. Gitu ceritanya . . .

dsc_7384

Trus, yang dimaksud Bullying tadi apa . . . Kata seorang ahli psikologi, Bullying itu adalah salah satu perilaku agresif dengan kekuatan yang dominan pada pelaku yang dilakukan secara berulang-ulang bertujuan untuk mengganggu anak lain atau korban yang lebih lemah. Tu kan. Sama kan yang dilakukan si anak tadi ke koloni semut. Karena si anak merasa lebih kuat dibanding dengan koloni semut yang lebih kecil dan lebih lemah. Ternyata perilaku ini banyak dijumpai di sekolah. Baik SD maupun hingga SMU.

Lalu, bentuk Bullying tu gimana sih? Ternyata ada yang fisik seperti memukul, meninju, mencuri, merusak. Bentuk verbal seperti menghina, mencemooh. Bentuk Psikologis seperti nyebar berita bohong, fitnah. Biasanya pelaku bullying itu di tempat yang jauh dari pengawasan orang dewasa. Di kamar mandi, lorong, tempat bermain.

dsc_7385

Trus tanda-tanda anak yang menjadi korban Bullying tu gimana? Anak korban Bullying akan berubah. Prestasinya turun, minder, takut, cemas, paling parah anak mogok sekolah. Dahsyatnya lagi, jika pelaku Bullying tidak diketahui dan terus-terusan, akan berakibat sebagai bibit Kriminalitas di masa dewasanya. Ternyata, para pelaku kriminal termasuk pencuri, perampok, copet, itu jika dirunut semasa kecilnya mempunyai kebiasaan untuk jail dengan teman yang lebih lemah darinya. Jadi, Bapak-Ibu Guru, Ustadz-ustadzah dan Bapa-Ibu orang tua wali siswa mulailah untuk mengenali gejala Bullying, supaya masa depan anak-anak menjadi baik. Tidak menjadi seorang yang minder, tertutup atau sebaliknya, menjadi penjahat yang bringas . . . .

Share

You may also like

Tidak ada komentar