Mini Library

» » » Mini Library

Memasuki semester genap ini ada budaya baru yang akan digerakkan di Sekolah Alam Jogja. Setelah di semester ganjil kemarin budaya sholat berjama'ah terkhusus bagi siswa kelas atas, kelas 4 hingga 6, maka di semester kali ini satu budaya lagi diangkat. Yaitu budaya membaca. Sekolah Alam Jogja mempunyai target tentang membaca adalah, budaya membaca dikatakan berhasil manakala ia sudah menggantikan aktivitas mendengar. Jika siswa sudah melakukan lebih banyak aktivitas membaca dalam memenuhi keingintahuannya dengan berbagai informasi ketimbang duduk diam mendengarkan guru maupun alat media. Nah, kondisi tersebut berarti sudah berhasil.
Untuk mewujudkan budaya membaca tersebut tidaklah cukup hanya dengan seruan. Sangat butuh prosedur teknis dan alat penunjangnya. Prosedur teknis akan menjamin aktivitas membaca dilakukan dan dibiasakan. Sehingga dari belum dilakukan menjadi dilakukan, terus berlanjut menjadi kebiasaan. Untuk membaca ternyata tidaklah cukup hanya dipenuhi dengan keberadaan perpustakaan. Bahkan perpustakaan yang sudah ditunjang dengan koleksi lengkap dan sistem database digital. Karena faktor seperti jarak kelas dengan perpustakaan turut menyumbang potensi minat baca yang rendah.
Dari permasalahan akses perpus yang kurang, muncullah ide Mini Library atawa perpustakaan kecil. Yaitu dimana perpustakaan 'membuka cabang' di setiap kelas. Buku didekatkan dengan siswa. Jika di hotel-hotel berbintang selain ada Bar utama sebagai tempat penyedia berbagai macam minuman, di setiap room mereka juga sediakan layanan Mini Bar. Kurang lebih begitu kesamaan idenya.
 Koleksi Mini Library diambilkan dari buku perpustakaan yang diputar setiap pekan. Koleksi Mini Library ditambah dengan buku-buku yang berasal dari setiap siswa yang dipinjamkan untuk berbagi baca dengan teman lainnya. Terkhusus kelas atas, buku-buku yang distok berupa Novel untuk sastra dan buku pengetahuan populer. Selain membangun kebiasaan membaca juga melatih untuk menangkap informasi dan makna dari aktivias membaca tersebut.
Dengan keberadaan Mini Library, saat istirahat setiap siswa langsung siap sajian bacaan di tempat. Tidak lagi harus direpotkan dengan jarak, antrian, denda jika lupa mengembalikan. Tentu untuk menjamin ini menjadi kebiasaan harus dipantau dan dievaluasi terutama bagi siswa yang masih jarang melakukan aktivitas membaca.

Share

You may also like

Tidak ada komentar