Entho-entho

» » » Entho-entho

Entah siapa yang mulai. Siapa yang menemukan. Tahu-tahu anak-anak suka dan selalu senang bermain entho-entho. Tanah yang dibasahin kemudian dicetak pake tangan menjadi bulatan-bulatan sebesar bola tenis.



Dan nama entho-entho pun gak satupun yang tahu dan mengaku penemunya. Setiap istirahat dari kelas manapun terlihat asyik memainkan entho-enthonya. Ada yang sengaja dibuat besar hingga menyamai bola bowling. Diperkeras untuk diadu kekerasannya. Atau sekedar digelundungkan seperti bola bowling.



Tekniknya pun macam-macam. Ada yang langsung dicetak dari tanah yang dibasahin. Ada yang diperbesar dengan menggulung-gulungkan dengan tanah kering. Entah laki maupun perempuan. Permainan untuk semua gender dan segala usia.



Anak-anak jadi bertanya, "Lho mengapa bisa ya dinamakan entho-entho?" Wah beruntung ya yang menemukan. Dia bebas ngasih nama barang temuannya. "Coba jika aku yang menemukan virus flu burung pasti deh aku kasih nama cuilik-menthik". Biar orang-orang tidak ketakutan banget ama tu virus. Nama kan bisa memberi kesan. Coba kalo gajah yang gede itu diganti namanya jadi mini-mini, pasti terkesan bentuknya kecil sebelum melihat ujud aslinya. Nah, itulah enaknya jadi penemu. Bebas memilihkan nama untuk hasil temuannya. Siapkah kalian jadi penemu ?

Share

You may also like

1 komentar

sitidjenar mengatakan...

setahu saya entho-entho (dalam bahasa jawa) itu mata kaki....ada mainan namanya entho2 juga ya...baru tahu..salam kenal..