Mengasah Peduli dari Sisa Bencana

» » Mengasah Peduli dari Sisa Bencana

Cuaca yang sangat ekstrim akhir-akhir ini hampir sering terjadi. Panas sekali, tiba-tiba mendung kelam. Terus hujan disertai angin kencang. Banyak hal merespon keadaan cuaca ini. Bagi yang tubuhnya kurang stok imunitasnya, langsung deh sakit. Kondisi alam begitu juga. Banyaknya angin dan hujan deras akan ikut merubah kondisinya. Air yang melimpah mengalir menggerus lapisan tanah. Lapisan tanah menipis, pohon kurang kuat mencengkram tanah. Ditambah lagi angin kencang. Banyak pohon meski kelihatan kokoh bertumbangan tak berdaya. Tanaman padi di sawah dikoyak angin ambruk sebelum panen.

Senin, 22 Maret 2010, sebuah pemandangan menyedihkan. Saat menatap menara SDIT Alam Jogja ada yang aneh. Kepalanya terpenggal. Hah ? Dimanakah kepalanya ?

Ternyata kepala menara terjun bebas 10 meter dari berdirinya.  Ternyata, sore Ahadnya telah terjadi angin puting beliung yang menyertai hujan. Kepala menara tak kuat menahan diri. Sehingga terpenggal jatuh bebas.

Pohon-pohon bertumbangan tak kuasa menahan berat tubuhnya. Melihat kondisi lingkungan SDIT Alam yang berantakan ini, seluruh siswa dan ustadz/ah bersama bergotong royong bersih lingkungan.



Bersama mengasah peduli dan berempati dengan kondisi lingkungan SDIT Alam.

Untuk kemudian rasa peduli itu menjadi akhlaq yang akan membersamai selama hidupnya. Sehingga kehadiran di setiap tempat dan waktu menjadi kemanfaatan sekitarnya

Share

You may also like