Outing kelas IV : Lapas Kelas IIB Sleman dan Gunung Purba

» » Outing kelas IV : Lapas Kelas IIB Sleman dan Gunung Purba

Memasuki jadwal outing di akhir semester Genap ini, kelas IV melaksanakan Outing dengan tujuan Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) Kelas II B Sleman dan Gunung Purba di Nglanggran Gunung Kidul. Dua obyek itu dikunjungi untuk memperdalam pembelajaran IPS tentang penyakit sosial masyarakat dan pembelajaran IPA terkait materi Perubahan Kenampakan Alam.

Lapas ini terletak di wilayah kecamatan Mlati Sleman. Tepatnya 1 km sebelah barat kantor kecamatan Mlati. Meski terlihat kecil namun penghuni Lapas ini cukup banyak. Ada sekitar 422 orang, baik berupa tahanan maupun Napi atau Nara Pidana. Wah apa beda tahanana dan napi tuh? Kalo tahanan tuh, sudah dinyatakan salah namun belum divonis pengadilan. Nah, kalo napi itu sudah divonis sama pengadilan.

Setiap siswa masuk satu per satu. Bagi yang membawa alat komunikasi berupa HP ditinggal di tempat jaga demi keamanan kata petugas sekuriti. Kami menuju aula untuk mendapatkan penjelasan tentang keberadaan Lapas ini.

Di aula sudah ada Pak Syukron dan Pak Margo yang sudah siap untuk menjelaskan tentang seluk beluk keberadaan Lapas. Lapas kelas IIB Sleman ini beroperasi sejak tahun 2004. Waktu mulanya baru berupa Rutan atau Rumah Tahanan saja. Tapi karena penghuninya bertambah hingga ratusan, jadilah diubah menjadi Lapas.

Pak Syukron menjelaskan, warga Lapas ini adalah bukan orang-orang yang jahat. Namun, karena suatu hal, khilaf, kepepet, salah pergaulan, jadilah mereka menjadi pelanggar aturan hukum. Mereka semua disini bertujuan untuk mengikuti program pembinaan. Baik pembinaan secara mental agama maupun berupa pembinaan ketrampilan. Pembinaan mental agama agar mereka lebih paham dan diingatkan mana perilaku yang salah dan benar. Sedangkan ketrampilan ditujukan agar setelah masa huni di Lapas selesai, mereka mempunyai bekal untuk hidup lebih mandiri. Bisa dilihat beberapa karya buatan penghuni Lapas. Seperti kursi, pot hias, pigura dan lain-lain. Pelanggaran yang dilakukan para penghuni Lapas beraneka ragam. Ada pencurian, penipuan, pembunuhan dan Narkoba. Paling muda penghuninya berumur 14 tahun karena melakukan pencurian di sekolahnya.

Sesi tanya jawab dimulai. Ternyata banyak yang antusias bertanya. Ada yang bertanya tentang Ada gak penghuni Lapas yang meninggal, meninggalnya kenapa, paling muda dan paling tua umurnya berapa, jumlahnya berapa, laki-lakinya berapa, perempuannya berapa, paling banyak agamanya apa, seragamnya apa. Sampai pak Syukron dan pak Margo kewalahan dalam menjawabnya. Ternyata selama ini sudah ada kejadian penghuni Lapas meninggal sebanyak 3 orang. Ada yang karena penyakit parah, ada pula yang bunuh diri, hiiiiii ngeri. Paling muda berumur 14 tahun dan tertua 60 tahun. Penghuni terbanyak laki-laki, sebanyak 401 orang, sedangkan perempuan 21 orang. Dari tadi anak-anak penasaran mana sih Napinya, oh ternyata yang pake kaos biru tho. Jadi tadi yang mempersilahkan duduk anak-anak itu Napi dong ????

Begitu selesai dijelaskan, anak-anak keluar satu per satu lagi. Sambil keluar mereka melihat kondisi sel tempat para tahanan dan napi tinggal. Terlihat rapi dan bersih, meski masih tampak di sana-sini jemuran di atas rumput.

Begitu keluar pintu gerbang Lapas, eh kok banyak orang sih? Rupanya jam kunjung napi segera tiba. Para keluarga tak sabar menunggu untuk segera bertemu kerabatnya yang menhuni di Lapas. Setelah selesai di Lapas, perjalanan dilanjutkan menuju gunung Purba di Nglanggran Gunung Kidul.

Begitu sampai gunung Purba, waktu sholat Dhuhur tiba. Langsung aja ambil air wudlu dan sholat bareng. O ya hari itu kelas 3 juga outing ke gunung Purba. Cuma mereka datang lebih dulu paginya. Setelah makan langsung santap dengan lahap makan siangnya. Sambil duduk di atas batu yang super guede deh.

Selesai makan, semua langsung baris untuk berangkat pendakian. Jalannya satu-satu karena lebarnya juga cuma ukuran satu orang. Di kanan kiri terlihat batu-batu yang gede-gede. Plus berlumut menandakan usia yang sangat purba.

Nah ini ni bagian yang sangat seru. Kita jalan diapit dua bebatuan besar. Sehingga jalannya pas seukuran badan. Bayangkan saja, jika salah satu batu bergerak mendekat ke yang lain. Wah-wah jadi rempeyek deh. Alhamdulillah perjalanan cukup lancar meski kami ber65 anak.

Setelah berjalan kurang lebih 20 menit, sampailah di pos 2. Meski bukan puncak namun pemandangan dari sini sungguh indah sekali. Bisa melihat ke arah barat dimana terlihat jajaran tower transmisi TV swasta yang berjumlah sekita 11an tower.  Di pos 2 kami juga dijelaskan oleh pemandu tentang berbagai situs atau tempat yang unik di sekitar gunung Purba. Anak-anak sih pinginnya diantar ke sana, tapi karena terbatasnya waktu, ya cukup jadi cerita saja. Kami sampai pos 3 saja kemudian turun kembali ke pos pemberangkatan. Meski melelahkan, anak-anak pada semangat menemukan pengalaman baru mendaki gunung Purba.

Share

You may also like

1 komentar

Fathy Farhat khan mengatakan...

wah outingnya yang ke gunung merspi purba keren bangets, kapan2 bisa juga tuh outingnya ke gunung merapi baru yang gak purba....ane bisa ikut juga tuh.....hehehehe