Hari ini 2 Mei 2011, hari Pendidikan Nasional. SDIT Alam memperingatinya dengan acara khusus. Bukan upacara. Meski bukan upacara tapi tidak mengurangi kekhidmatan peringatan Pendidikan Nasional.





Judul : Puisi Guru
Sampai kemudian aku tiba di puncak sebuah bukit
Satu kokoh bangunan bertatakan batu bata merah semerah darah
Darah dalam jiwaku, ada satu sosok di sana
Aku tidak bisa menatap wajahnya
Tetapi dengan seksama aku dengarkan kata-katanya
Nama asliku di kampung Santoso Budi Yunarko disingkat SBY
Teman-teman memanggilku Yunarko
Statusku GTT, bentar lagi GTY terakhir GTS Getas
Didunia sastra gelarku Megokolosubianto
Anak-anak buahku memanggilku mas Narko
Ketika naik karier kumasukkan unsur agamis menjadi Yusuf Narko Budiyono
Para rekan memanggilku Koko
Aku siap maju perang
Apapun jenis pertarungannya
Mau melawan kebodohan murid, kemalasan murid, pertengkaran murid, aku siap
Silahkan menggelar brontoyudo, yudoyono, wiroyudo, yudokolo, bowoyudo, ataupun megoyono
dan aku deklarasikan hari ini
Sekolahku bernama Sekolahku Islam Terpadu
Aku minta sekarelawan untuk mengucapkan bersama-sama dalam deklarasiku pada malam hari ini,
kata sosok di puncak bukit itu, Sekolahku Islam Terpadu
Seluruh mekanisme dan keputusan Pemerintahan Dinas dan Yayasan harus menuju pencapaian Sekolahku Islam Terpadu
Bersama-sama para jajaran Pemerintahan Kabupaten, UPT, Dinas Dikpora, KKG Gamping, Korcam, kita canangkan keputusan ini untuk satu tujuan Sekolahku Islam Terpadu
Ini bukan masalah persidennya siapa dan wakilnya siapa, juga tidakpenting apabila mengurus persiden, bambung melarat, kyai, artis, jendral petak asalkan mengetahui bahwa Sekolahku Islam Terpadu
Siapapun saja yang mengetahui tanah air ini, siapapun yang datang dari luar negeri, mau Sindo, bapaknya Sindo, Mbokne Sindo, Mbahne Sindo, tetapi jika masuk sekolahan ini maka kunyatakan ideologi dasarku Sekolahku Islam Terpadu
Silahkan berbicara tentang partai, mau PDI, Golkar, PAN, PKS, P3, GPK, PKK, Ibu-ibu Darma Wanita, silahkan daftarkan anak-anakmu kesini, mau anak juragan tanah, anak pejabat, anak pengusaha, anak tukang bubur, anak preman, anak kyai, anak TNI, anak Tani, Anak pungut, Anak jadi-jadian silahkan masuk tapi kun fayakun sekolahku cuma satu adalah Sekolah Islam Terpadu
Mau Dinas tidak mengizinkan, ruangan sempit, guru tidak sarjana pendidikan, jumlah murid kebanyakan, ruangan tidak standar nasional, walaupun gaji sedikit asalkan Kepala Sekolahku tidak pelit
Tapi urusan sekolahku cuma satu dan hanya satu Sekolahku Islam Terpadu
MBR, DBR, DBD, atau silahkan bikin lagi pengawas, penilik, pengunjung, pengikut, dll Lembaga Sayang Masalah, Aktivisme Lembaga Dana Internasional, Majelis Urun Idu disingkat MUI, Komunitas Munafik Liberal silahkan berjoget dipanggung nasional tetapi tidak ada aturan, tidak ada UU, tidak ada rapat, tidak ada surat keputusan kecuali satu tujuan Sekolahku Islam Terpadu
Disahkan secara transparan kas Negara dengan kas Pemerintah, tidak ada Pegawai Negeri yang patuh pada atasan, tidak boleh. Yang ada pegawai Negara yang taat pada UU.
Guru adalah pendidik ilmu sejati, dan Guru tanpa dia dimakamkan di Taman makam pahlawanpun dia sudah seorang Pahlawan.
Tokoh pahlawanku adalah Ki Hajar Dewantoro, ideologiku adalah Manunggaling Kawulo dengan Gusti, guru tidak menghianati murid agar Allah tidak melaknat, Guru taat kepada Allah agar murid tetap soleh dan solihah, Guru mengabdi karena Allah melalui pelayanan kepada murid
Itulah sejatinya Guru yang dibutuhkan oleh murid Sekolahku
Itulah sejatinya Guru yang dibutuhkan oleh murid Sekolahku
Mudah-mudahan akan makin banyak saudara-saudaraku yang siap mati untuk itu
Yunarko budi, April 2011
Gimana bagus nggak? 2 jempol deh untuk Ust. Yunarko.

1 komentar
wah puisinya ust yun keren abizz tuh, sudah bisa menyaingi puisi dan genre nya mbah sudjiwo tedjo....hehehe
Posting Komentar