Parenting School Perdana bersama Bunda Kurnia

» » Parenting School Perdana bersama Bunda Kurnia

Mengawali program Parenting School, SDIT Alam Nurul Islam menghadirkan pembicara dari Jakarta. Bunda Kurnia Widiatuti. Beliau adalah trainer dari Sygma Smart Parenting Club. Sebuah klub yang dibawahi oleh penerbit Sygma yang beraktivitas terkait dengan pendidikan para orang tua dalam membina putra-putrinya.Peserta yang diundang adalah para orang tua wali siswa SDIT Alam Nurul Islam. Selain itu juga hadir beberapa anggota Sygma Smart Parenting Club. Acara dikemas semi seminar, dimulai jam 08.00 dan berakhir sekitar jam 13.00.

Diawal acara, para peserta diajak untuk pemanasan dahulu dengan BrainGym, Senam Otak. Biar seimbang dulu otak kanan dna kirinya, gitu kata pembawa acara. Meski berupa gerakan-gerakan sederhana, namun ternyata banyak peserta yang cukup kesulitan melakukannya. Seperti, gerakan jemari yang ditautkan diurutkan mulai dari kelingking terus pindah jari manis, tengah, telunjuk, balik ke kelingking. Ada lagi, gerakan pukul dan elus paha kaki yang bergantian. Trus, gerakan tembak dan telunjuk bergantian tangan kanan dan kiri.Bunda Kurnia mengawali sesinya dengan menceritakan persiapan keluarga dalam menyambut bulan suci Ramadhan yang sebentar lagi tiba. Ramadhan sebagai bulan penuh berkah dan pahala seharusnya menjadi lahan panen yang tidak semata dilakukan orang perseorangan semata dalam keluarga. Tapi haruslah menjadi lahan panen bersama.

Para peserta sewaktu masuk forum dibekali dengan balon satu-satu. Sewaktu acara, peserta diminta meniup balon itu sesuai dengan gaya dan kekuatan masing-masing. Hasilnya, ada balon yang berhasil tertiup besar, ada yang biasa, ada kecil saja bahkan ada yang meletus. Pemaknaannya, dalam mendidik anak harus dengan ilmu dan pengetahuan yang tepat. Tanpa ilmu dan pengetahuan bisa jadi ada orang tua yang tergesa-gesa sehingga hasil didikannya justru tidak ideal, rusak, balon meletus. Atau karena sering banyak menahan boleh jadi potensi anak tidak maksimal, balon hanya kecil saja tertiup. Menjadi orang tua juga harus berani bermimpi. Mimpi yang tergambar nyata untuk bisa diraih realitanya. Kemudian, kehidupan ini janganlah cukup dijalani saja. Tapi, selalu meminta Allah untuk memperjalankan kehidupan kita. Sehingga setelah mimpi besar sudah terputuskan, biarkan Allah yang menuntun kita untuk menuju mimpi itu. Persis seperti Allah saat memperjalankan nabi Muhammad SAW pada peristiwa Isra' Mi'raj. Rasulullah SAW mengalami kejadian luar biasa jauh dari nalar manusia. Jadi, para orang tua, segeralah bermimpi besar !

Di materi yang bertajuk 'Harmoni Keluarga : Indahnya Warna Pengasuhan Anak' ini, bunda Kurnia mengupas bagaimana kita mendidik anak yang merujuk pada siroh Rasulullah SAW.  Seperti yang pernah diutarakan oleh sahabat Ali Radliallohu'anhu, bahwa perkembangan anak itu bisa dibagi menjadi 3. Tahap 7 tahun pertama, anak diposisikan sebagai raja. Artinya orang tua harus selalu siap untuk melayani kebutuhan dan permintaan anak. Untuk melayaninya, orang tua harus selalu bersifat SHIDIQ, jujur. Selalu jujur dalam segala hal. Jujur dalam perkataan setiap kali komunikasi dengan anak. Jujur dalam unsur-unsur makanan yang diberikan anak. Makanan harus mengandung zat-zat yang sehat bukan rekaan, penuh pengawet, dan bahkan bahan berbahaya lainnya. Tahap 7 tahun kedua, anak diposisikan sebagai TAWANAN. Artinya, pendidikan yang diberikan harus ketat, 'mengekang'. Tentu kekangan dalam rangka untuk membentuk karakter baik. Sudah tentu, hukuman sudah berlaku pada tahap perkembangan ini. Orang tua harus menerapkan pendidikan yang dipenuhi dengan AMANAH. Anak sudah saatnya diberi penugasan-penugasan yang harus dilakukan dan ditaati. Tentu, semuanya diberi kerangka pendidikan bukan semata suasana yang justru malah membuat anak down, rendah diri bahkan phobi, takut. Tahap 7 tahun ketiga, anak diposisikan sebagai teman atau mitra. Artinya pola pendidikan kepdanya harus dalam perlakuan sebagai orang dewasa. Orang tua harus memenuhi karakter FATHONAH dalam perlakuan kepada anak. Artinya anak yang sudah menginjak usia dewasa sudah saatnya diakui daya pikir mereka. Dan, aspek-aspek rasional dan logis harus selalu menjadi landasan di setiap pemecahan masalah.






Share

You may also like

1 komentar

kak zepe, lagu2anak.blogspot.com mengatakan...

Artikel menarik dan blog yang luar biasa…
Salam kenal sebelumnya. Saya Kak Zepe. Saya penulis lagu anak…
Saya punya artikel parenting tips dan kumpulan lagu anak…
Blog saya adalah LAGU2ANAK.BLOGSPOT.COM
Berminta tuker link??