MOS (Masa Orientasi Siswa)

» » MOS (Masa Orientasi Siswa)

Masuk tahun ajaran baru semua serba baru. Sepatu, baju, buku, tas dan perlengkapan lain. Teman, kelas dan guru yang baru. Sesuatu yang baru pasti lah butuh adaptasi dulu. Maklum belum biasa. Biar kenal dan gak canggung gitu. Untuk mengatasi kecanggungan karena yang baru itu pentingnya diadakan MOS (Masa Orientasi Siswa). Umumnya sih MOS dilakukan oleh siswa baru. Kalo SD ya siswa kelas 1. Tapi di SDIT Alam lain. Yang ngikuti MOS tidak cuma kelas 1 saja. Tapi semua. Hah, semua ? Maksudnya? Eits, jangan shock gitu deh. Bener kok di SDIT Alam, MOS berlaku untuk semua siswa. Dari siswa kelas 1 sampe siswa kelas 6. Cuma bentuknya laen. Kalo siswa kelas 1 aktivitasnya sea kenalan. Kenal temen baru, kenal ruang kelas, kenal guru, kenal kebiasaan, kenal pelajaran dan kenal-kenal yang lain. Nah, untuk siswa kelas 2 sampe kelas 6 tentu tidak kenal-kenal lagi. Tapi ada 3 hal tujuan MOS untuk siswa-siswa lama. Pertama, pengkondisian setelah lamaaa libur. Trus, membangun semangat lagi belajar. Nah, bagi guru yang dapet siswa baru, belum pernah diajar, ya mengenal lebih dalem karakter dan sifatnya. Biasanya tuh, anak-anak fanatik sama ustadz iniiiii terus. Atau ustadzah ituuuuu terus. Ada lagi tuh, membangun budaya sekolah. Nah, di SDIT Alam budayanya namanya SIP (Sholih, Ilmuwan dan Pemimpin).

Hari pertama, ada pembukaan MOS. Berisi penyampaian harapan-harapan baik dari guru maupun siswa. Lalu, dilanjut dengan permainan mencari kelas dan wali kelas. Rupanya anak-anak belum tahu mana ruang kelas dan walinya. Mereka diberi waktu pendek untuk menemukannya. Di tiap ruang sudah tertulis daftar nama siswa penghuni kelas berikut nama guru wali kelasnya. Setelah berkumpul, mereka diminta mencari guru wali kelas. Dengan syarat, kondisi kelas harus bersih dan nyaman. Guru memandu untuk memaknai terkait dengan game barusan. Ternyata, ketidakaturan dan ketidakjelasan itu melahirkan kebingungan. Lalu, guru mengajak untuk membuat aturan kelas sebagai usaha mencipta keteraturan. Yang sebelumnya harus dipilih dulu ketua kelas. Karena syarat keteraturan juga mengharuskan adanya pemimpin. Akhirnya, guru mengajak untuk membuat kontrak belajar secara tertulis. Sebagai pengingat mereka satu tahun kedepan. Di hari itu juga ada sosialisasi aturan umum sekolah, budaya SIP berikut sanksi bagi pelanggarnya.

Hari kedua. Di hari ini khusus Clean n Clear Day. Apaan tuh? Dikhususkan satu hari ini untuk menciptakan SDIT Alam bersih dari sampah. Gini yel-yelnya. Nurul Islam ! dijawab SIAP !. Nurul Islam bersih ! dijawab YESS. Nurul Islam Indah ! I like it !. Itu semangat untuk membuat SDIT Alam bersih dan indah. Setiap kelas diberi wilayah tanggung jawab yang harus dijaga kebersihan dan keindahannya. Setiap pekan akan diumumkan, kelas mana yang Terbersih dan kelas mana yang Terjorok.

Hari ketiga, menjadi hari untuk simulasi budaya SIP. Untuk kelas 2 dan 3, simulasi SIP di kamar mandi. Setiap anak satu per satu melakukan praktek BAK. gak beneran loh. Ustadz/ah memberikan cairan kuning di lubang WC. Siswa harus memastikan saat BAK nanti tepat masuk di lubang tersebut. Trus memastikan air di lubang sudah bening dengan guyuran air. Sudah pasti lah masuk-keluar kamar mandi dengan adab Islami.


Nah, untuk kelas 4 dan 5 simulasi SIP di perpustakaan. Setiap siswa melakukan program TUNURISBA. Tujuh Menit Nurul Islam Membaca. Baca buku apapun yang disuka. Trus, secara acak ustadz/ah akan memanggil anak dan menceritakan kembali apa yang sudah dibacanya. Untuk kelas 6 simulasi SIP dikelas. Membuat pengkondisian awal gaya belajar menyongsong Ujian Akhir Sekolah.


Di hari akhir MOS ini ditutup dengan nobar, nonton bareng film Taare Zameen Par (Bintang Kecil di Bumi). Sebuah film yang berkisah tentang seorang bernama Ishaan yang mengalami gangguan disleksia. Ia gak bisa mengenal huruf dan angka, sehingga gak bisa baca dan nulis meski sudah kelas 3 SD. Orang tua, teman dan gurunya mengecap dia bodoh, idiot, nakal dan berbagai ucapan menyakitkan hati lainnya. Hingga ia bertemu seorang guru bernama Nikumb yang bisa memahami keadaannya. Kemudian mengajarinya cara membaca dan menulis. Bahkan mengasah bakatnya dalam melukis. Penasaran kan ? Liat aja deh sendiri. Seperti biasa film India, selain panjang durasi putarnya juga dipenuhi dengan musik yang semangat, sedih, dan lucu. Lengkap deh pokoknya kalo liat film ini. Nah, setelah MOS ini, diharapkan semua siswa sudah siap untuk mengikuti pembelajaran dengan baik.

Share

You may also like

Tidak ada komentar