MOS : Masa Orientasi Siswa Semester 2

» » » » MOS : Masa Orientasi Siswa Semester 2

Dear SDITAlamania, MOS bukan hanya di awal tahun ajaran. MOS bukan milik kelas 1 saja. Itu sudah menjadi budaya di SDIT Alam Nurul Islam. Semua aktivitas adalah belajar adalah semangat yang akan terus dilakukan. Entah hari efektif sekolah atau libur. Namun, liburan adalah godaan terbesar semua siswa. Bisa jadi, dengan libur juga libur belajar. Dengan libur juga libur sholat. Dengan libur juga libur membaca buku. Dengan libur juga libur membantu orang tua. Jika sudah seperti itu, 'bencana' yang kita dapat. Kebiasaan baik selama efektif sekolah full day dan penjagaan, dengan libur beberapa hari, musnahlah sudah. Panas setahun dibalas dengan hujan sehari. Untuk antisipasi hal tersebut MOS jadi penting.
MOS dilaksanakan selama 3 hari, dari Senin hingga Rabu, 5 - 7 Januari 2015. Kegiatan MOS bertujuan untuk memompa motivasi untuk belajar siswa. Meneguhkan komitmen usaha keras meraih tujuan. Sosialisasi dan kesepakatan kebiasaan dan budaya SDIT Alam Nurul Islam. Memperbaharui pengurus kelas. Hari pertama diawali dengan upacara bendera hari Senin. Di amanat pembina, ust. Ariefuddin menyampaikan akan pentingnya pembelajaran karakter. Yang dimaksud belajar tidak semata hitung-hitung saja, menulis karangan saja, menghafal saja. Menata sandal dengan rapi, tertib antrian, memilah sampah, berusaha tepat waktu itu semua juga aktivitas pembelajaran. Itu yang dinamakan karakter. Karakter itu seperti orang yang memahat di atas batu. Sangat sulit awalnya. Tetapi jika batu itu sudah indah dengan pahatan, sungguh pahatan itu akan awet. Coba lihat pahatan relief di candi Borobudur. Meski kena panas, kena hujan, tetep indah jelas terlihat. Begitu juga dengan karakter kita. Awal pembentukannya terasa sulit, butuh kesabaran, berkorban. Namun jika sudah menjadi kebiasaan bahkan karakter, akan awet dalam diri kita. Bahkan suatu saat kita akan sangat risih melihat orang kaya naik mobil mewah tapi buang sampahnya sembarangan. 
Untuk belajar harus butuh kegembiraan. Hadirkan suasana gembira dulu dalam hati. Niscaya apa yang kita lakukan selama belajar akan mudah terserap. Otak sangat suka pada suasana hati yang gembira. Sebaliknya, otak akan menutup rapat dengan suasana yang gak mood, takut, bahkan sakit hati.
  Salah satu bentuk untuk menguatkan komitmen dan harapan adalah dengan menuliskannya. Ditambah lagi mengkomunikasikannya kepada orang lain. Untuk meneguhkan harapan dan cita, setiap anak diminta untuk menuliskan harapan dan citanya di selembar banner putih besar di halaman depan. Dengan itu maka setiap orang akan bisa melihat apa harapan dirinya dan orang lain. Sehingga setiap orang akan bisa saling memotivasi dan mengingatkan apa yang menjadi harapannya.
Program Tunurisba, Tujuh Menit Nurul Islam Membaca digiatkan lagi. Kali ini waktu istirahat tidak semata hanya untuk sepak bola saja, atau main lari-larian saja. Ada programnya. Saat istirahat setiap anak harus melakukan program cinta lingkungan dahulu. Berupa memilah sampah, menyiram tanaman, atau cabut rumput. 
 Tidak ketinggalan juga. Program Diary juga dibangkitkan lagi. Diary adalah media untuh curah kesan, pengalaman, ilmu. Aturannya, diary setiap siswa hanya boleh dibaca dirinya sendiri dan guru kelasnya. Tulisan bebas. Apa yang melintas di benaknya langsung ditulis. Kalo yang melintas sulit dideskripsi pake kata-kata, boleh digores dengan gambar. Intinya, diarymu adalah cermin dari isi hatimu. Wuih . . . so sweet.
Begitulah agenda MOS kali ini. Prinsipnya, rutinkan yang kecil-kecil, niscaya ia akan menjadi besar dan awet. Menjadi karakter pribadi yang kuat. Gak usah jauh-jauh bayangin Jepang deh, cukup disini kita konsisten terus melakukan yang kecil-kecil. Berkumpul menjadi komunitas, pastilah akan terjadi perubahan yang selama ini banyak orang baru menjadi bahan diskusi saja.

Share

You may also like

Tidak ada komentar