Outing Kelas V : Dari Lihat Kadaver sampe Spa Ikan

» » » Outing Kelas V : Dari Lihat Kadaver sampe Spa Ikan

Dear SDIT Alamania, kesempatan outing kelas 5 kali ini mengusung topik pembelajaran Organ dan Pesawat Sederhana, Kamis, 26 Februari 2015. Butuh nuansa tempat yang akan memberikan pengalaman yang dalam bagi siswa dalam mempelajari 2 hal tersebut. Setelah diskusi panjang di tim guru kelas 5 akhirnya pilihan jatuh di FKIK UMY, Fakultas Kedokteran Ilmu Kesehatan UMY untuk topik Organ dan Museum Gula untuk Pesawat Sederhananya.
Tiba di FKIK UMY pagi hari bersamaan dengan waktu mbak dan mas mahasiswa juga masuk untuk kuliah. Begitu sampai, anak-anak langsung berjalan menuju laboratorium Anatomi. Di sana sudah ditunggu dr. Rizal selaku kepala Laboratorium yang akan membersamai dan menjelaskan tentang organ tubuh manusia.
  Kebetulan laboratorium tidak sedang dipakai. Sehingga anak-anak langsung diminta untuk duduk di tempat dimana para mahasiswa calon dokter praktikum. Wah udah kayak mahasiswa kedokteran nih. Di lab tersebut tersedia meja praktikum yang tengahnya terbuat dari alumunium. Posisinya agak miring dan di ujung ssalah satu sudutnya ada lubang saluran air. Ternyata meja itu adalah tempat untuk praktikum bedah kadaver. Belum tahu kadaver? itu tu jenazah yang sudah diawetkan dengan tujuan untuk bahan praktikum.
Di salah satu meja sudah tersedia tengkorak manusia. Beneran !! Terbelah menjadi 3 bagian. Atas seperti bathok kelapa, tengah terlihat penampang wadah otak tersimpan dan paling bawah rahang dilengkapi gigi-giginya. Karena sudah diawetkan jadinya kerasa gak begitu ngeri. Lebih cenderung seperti marchandise gitu. Di situ dr. Rizal menjelaskan secara runtut tentang fungsi organ. Mulai dari Sistem Pernapasan, Peredaran Darah, Indra, Pencernaan, Reproduksi hingga Sekresi. Anak-anak antusias karena diajar oleh dosen kedokteran. 
Salah satu uji nyali yang oleh dr. Rizal diperkenankan kesempatannya adalah melihat kadaver. Di dalam lab tersebut ternyata tersimpan beberapa jenazah yang sudah diawetkan dengan tujuan untuk bahan praktikum. Satu per satu anak-anak bergantian untuk melihat wujud kadaver tersebut. Di dalam ruang yang terdapat sekitar 5 kotak penyimpan kadaver tersebut berbau sangat menyengat. Bau formalin yang memang digunakan sebagai pengawet mayat. Saking kentalnya formalin, sewaktu anak-anak melongok melihat wujud kadaver, mereka merasa matanya perih. Itu terjadi akibat uap formalin yang keluar dari dalam kotak. Yang ngeri cukup lihat dari foto saja, takutnya teringat terus sampe rumah.
Di akhir sesi perwakilan peserta menyampaikan kesan dan pesannya belajar bersama di Laboratorium Anatomi UMY. Mereka sangat senang dan terkesan bisa berkesempatan belajar di Fakultas yang tergolong bonafid tersebut. Selesai dari FKIK UMY perjalanan berlanjut ke Klaten. Tepatnya di Museum Gula Gondang Winangoen. Di sana anak-anak akan mengamati berbagai bentuk Pesawat Sederhana.
Setelah sholat Dhuhur berjama'ah di lokasi, pertama kali anak-anak akan diajak berputar keliling menggunakan kereta loko yang biasanya digunakan untuk mengangkut tebu. Tapi untuk kereta yang ini sudah didesain untuk penumpang. Anak-anak diajak mengelilingi area Museum. Sewaktu melewati bagian belakang terlihat banyak lori, sebutan kereta gandeng untuk mengangkut tebu, yang diparkir secara panjang.
Dikarenakan saat itu bukan musim giling sehingga lori-lori tersebut tidak sedang beroperasi. Beberapa dari lori sedang dilakukan perbaikan sehingga saatnya dipake bisa lancar digunakan.
 Begitu juga dengan kondisi pabrik gula yang letaknya di sebelah timur museum gula. Sewaktu anak-anak diajak keliling terlihat mesin-mesin yang super besar yang juga sedang direparasi. Tampak para petugas yang sedang mengelas, membubut mesin-mesin yang terlihat sangat tua. Bau besi dan pelumas bercampur sisa gilingan tebu bersatu menyengat baunya. Anak-anak menyimak dan mencatat setiap penjelasan dari pemandu yang menerangkan setiap bagian mesin beserta fungsinya. Di parbik ini pula anak-anak juga mengamati berbagai bentuk mesin yang bisa digolongkan menjadi pesawat sederhana. Mulai dari katrol, pengungkit, bidang miring, roda, dan lain-lain.
Di dalam museum terpampang banyak koleksi benda-benda yang terkait dengan proses pembuatan gula. Di pintu masuk terlihat peta besar Jawa Tengah yang dilengkapi dengan lampu-lampu yang menandakan lokasi terletaknya pabrik gula di Jawa Tengah. Dari 14 pabrik, hingga saat ini tinggal 5 pabrik saja yang beroperasi. Selain itu terdapat juga berbagai macam peralatan pertanian untuk menanam tebu. Juga ada macam-macam jenis tebu yang diawetkan. Miniatur mesin pemeras tebu juga terlihat sangat kuno sekali.
 Yang unik lagi ada alat pemeras tebu yang menggunakan tenaga hewan berupa Sapi di depan museum. Alat itu terbuat dari glondongan kayu besar berbentuk 2 roda yang berdiri yang bisa berputar dengan dorongan Sapi. Sedangkan tebu-tebu yang akan diperas dimasukkan diantara roda kayu.
Setelah selesai belajar mengenal sejarah pabrik gula dan pesawat sederhana, anak-anak langsung menuju wahana permainan di Green Park Gondang Winangoen. Yang letaknya di sebelah barat museum gula. Di sini tersedia berbagai wahana permainan. Dari mulai flying fox, kolam renang, bola, jembatan penyeberang. Yang paling menarik di sini adalah wahana terapi spa ikan.
Kita bisa merasakan sensasi dipijit, lebih tepatnya digigiti ikan-ikan yang memakan kulit mati di kaki-kaki kita. Rasanya geli-geli gimana gitu. Anak-anak pada senang sekaligus fresh. Dingin, segar dan dipijit ikan. Cukup dengan tiket Rp. 32.000 per anak semua hal di atas bisa kita dapatkan.Tak terasa hari sudah menjelang sore. Setelah berbilas dan ganti pakaian siap pulang setelah berjama'ah sholat 'Ashar. Wuih, lengkap deh pengalaman outing kali ini. Dari yang ngeri, seru, sampe yang geli lengkap dirasakan. Alhamdulillah.
Untuk alamat Agrowisata Gondang Winangoen ada di Jl. Raya Jogja - Klaten Km.5 Plawikan Jogonalan
Klaten, Jawa Tengah, Indonesia Telepon (0272) 326057

Share

You may also like