Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2016

» » » Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2016



Tanggal 2 Mei menjadi tanggal yang spesial untuk dunia pendidikan kita. Tanggal yang sudah ditetapkan pemerintah melalui SK Presiden RI No. 305 Tahun 1959 tertanggal 28 November 1959 maka tanggal 2 Mei yang merupakan hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional. Jasa perjuangan beliau yang merintis lembaga pendidikan yang diperuntukkan bagi setiap kalangan warga Indonesia menjadikannya inspirasi pendidikan Indonesia. Dikarenakan saat itu hanya orang keturunan Belanda dan orang kayalah yang bisa mengenyam pendidikan.
Peringatan Hari Pendidikan 2 Mei harusnya bukanlah acara seremonial semata melalui kegiatan upacara bendera. Tapi momen ini dijadikan untuk mengingat, merenung atas perjalanan pendidikan di negeri kita tercinta ini.
 Jika kita renungkan, ternyata pendidikan adalah merupakan senjata ampuh untuk melawan segala bentuk kebodohan. Begitu kalimat pembuka pembina upacara di SDIT Alam. Dari sejarah kita bisa melihat, Rasulullah SAW menggunakan pendidikan untuk melawan kebodohan aqidah. Pertama kali Rasulullah mendapatkan wahyu pertamanya dengan ‘Iqra’, “Bacalah”. Dimana saat itu Rasulullah mengasingkan diri di gua Hiro yang berada di atas gunung, disebabkan tidak tahan melihat praktek kebodohan aqidah di masyarakat Makkah. Dengan perintah Iqra tersebut, Rasulullah langsung bergegas turun bercampur dengan masyarakat yang bodoh aqidah tersebut untuk mendidik mereka dari kebodohan aqidah. Alhamdulillah dengan waktu kurang lebih 22 tahun, dari kondisi yang asing, Islam menjadi sebuah komunitas yang para ahli menyebutnya saat itu Rasulullah Muhammad telah berhasil mengubah Islam dari keyakinan menjadi sebuah lembaga yang mengatur masyarakat dengan adil makmur dan sejahtera.
 
Negeri kita tercinta ini pernah mengalami penjajahan yang sangat lama. Dengan penjajahan itu banyak hal yang dikuasai dan dieskploitasi penjajah. Sumber daya alam hingga mental yang dibuat menjadi bangsa yang inferior atau minder. Beberapa pemuda yang kebetulan mendapatkan fasilitas pendidikan dari penjajah menjadi tercerahkan. Menyadari bahwa sudah sejak lama bangsa ini dibodohi. Mereka berkumpul membentuk gerakan kebangkitan nasional. Mereka susun langkah dan strategi untuk membeaskan diri dari kungkungan penjajahan. Hingga saat 17 Agustus 1945 adalah momen bersejarah Indonesia memproklamirkan diri dari penjajahan menjadi negeri dan bangsa yang merdeka.

Jepang pada tahun 1942 mengalami peristiwa memilukan dan tak akan dilupakan oleh rakyatnya. Dua kota besarnya, Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom atom oleh Amerika sebagai lawannnya. Saat itu, setelah Jepang porak-poranda, Kaisar Hirohito tampil ke depan dan mengumumkan supaya cari dan temukan guru-guru dan wanita yang masih hidup. Katanya, “Kita akan kuasai dunia dengan guru dan wanita itu”. Kini kita bisa lihat, hampir dominasi produk teknologi Jepang mengisi ruang kehidupan kita. Bahkan rakyat Amerika pun saat ini menggunakan produk unggulan Jepang.

Kesimpulannya, pendidikan menjadi senjata andalan untuk memerangi segala macam kebodohan. Untuk membangun sendi-sendi kehidupan dan kemanusiaan. Sudahkah proses pendidikan kita menapaki jalur itu?   

Share

You may also like

Tidak ada komentar