Proyek Tabung Pohon : Kebun Tanaman Buah dalam Pot (Tabulampot)

» » » Proyek Tabung Pohon : Kebun Tanaman Buah dalam Pot (Tabulampot)

Menjalankan pembelajaran bertema Lingkungan, siswa kelas 5 membuat proyek tabung pohon berupa Kebun Buah Tabulampot. Proyek ini berlangsung di bulan April - Mei 2016. Kenapa yang ditabung itu pohon bukan uang. Iya, tabungan berupa pohon maksudnya adalah menanam pohon yang akan memberikan manfaat. Selain pohon tersebut bermanfaat akan menghasilkan oksigen, dari kayunya pun juga bermanfaat. Apalagi pohon yang dipilih adalah pohon buah. Terlebih lagi Rasulullah SAW menganjurkan setiap kita untuk menanam pohon, Rasulullah bersabda  :

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا أَوْ يَزْرَعُ زَرْعًا فَيَأْكُلُ مِنْهُ طَيْرٌ أَوْ إِنْسَانٌ أَوْ بَهِيمَةٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ بِهِ صَدَقَةٌ
“Tak ada seorang muslim yang menanam pohon atau menanam tanaman, lalu burung memakannya atau manusia atau hewan, kecuali ia akan mendapatkan sedekah karenanya”. [HR. Al-Bukhoriy]

Untuk program tabung pohon ini, aktivitas yang dilakukan anak-anak adalah, mereka dikelompokkan menjadi 5 kelompok setiap kelas. Sehingga ada 15 kelompok. Setiap kelompok berkompetisi mengumpulkan barang bekas berupa kertas, kardus bekas serta botol-botol bekas. Semua barang bekas tersebut dikumpulkan untuk kemudian dijual kepada pengepul barang bekas. 
 
Anak-anak bersemangat untuk mengumpulkan kertas bekas. Tampungan sampah khusus kertas di setiap kelas menjadi sasaran pengumpulan. Kantor TU juga tak luput dari sasaran pengumpulan kertas bekas. Yang luar biasa lagi, ada siswa yang membawa fotocopy Thesis ayahnya yang super tebal ke sekolah untuk dijual di pengepul.
 
Begitu juga untuk yang botol bekas. Begitu tahu snack siswa dan guru hari itu menggunakan kemasan botol, mereka langsung berkompetisi menuju tiap kelas untuk mengambil sampah botol yang sudah dipilah. Setiap barang bekas yang terkumpul dimasukkan ke dalam karung besar dan disimpan di dalam kelas. Sehingga setiap kelompok mengetahui masing-masing perolehannya. Di beberapa pekan dipanggillah pengepul barang bekas. Setiap kelompok membawa barang bekas perolehannya. Kemudian ditimbang dikasih tarif sesuai dengan barangnya. Ada yang dibeli dihargai per kilogram dan ada juga yang per biji.
Pencarian barang bekas dilakukan kurang lebih selama 2 bulan. Boleh dari rumah maupun sekolah. Secara berkala tukang kepul dipanggil untuk membeli barang bekas supaya tidak menumpuk kotor di kelas. Setelah waktu pengumpulan selesai waktunya untuk menjumlahkan total perolehan hasil jualannya. Dari 15 kelompok, sangat bervariasi penghasilannya. Ada yang sangat giat sehingga hasilnya tertinggi mendapatkan Rp. 167.000 sedangkan yang paling rendah mendapatkan Rp. 25.000. Total omset yang dihasilkan dari penjualan barang bekas adalah Rp. 1.050.300
Dari penghasilan penjualan barang bekas tersebut, kemudian uangnya akan digunakan untuk membeli tanaman buah yang akan ditanam di dalam polibag besar yang diletakkan di bersamaan menjadi taman buah. Tanamana buah setiap kelompok disesuaikan dengan penghasilan uangnya. Tanaman buah yang paling murah adalah Jambu Kristal, sedangkan yang termahal adalah Klengkeng Mata Lada yang menjadi angka ratusan ribu. Tanaman buah yang dipilih adalah buah yang setiap saat berbuah alias bukan musiman. Dan dalam jangka waktu dekat sudah siap berbuah.
Yang harus dilakukan setiap kelompok adalah, menyiapkan media tanam pada polibag besar dengan menggunakan campuran antara kompos, sekam dan tanah. Setelah media tanam siap, tanaman disobek dengan penuh hati-hati. Jangan sampai media yang sudah terbentuk rusak terbelah. Karena akar tanaman yang sudah terbentuk sudah pas menyerap zat hara dari media. Sehingga jika media rusak berkeping, dikhawatirkan mengganggua aktivitas penyerapan zat hara di polibag yang baru.
Setelah tanaman sudah berhasil dipindah, satu per satu tanaman ditata pada lokasi taman buah yang sudah disiapkan. Diupayakan lokasi cukup sinar matahari saat pagi sehingga proses fotosintesis bisa berlangsung dengan baik. Anak-anak saling bantu untuk mengangkat tanaman ke posisi yang tepat sehingga tidak terlalu dekat yang akan mengganggu satu dengan yang lain.
 Dan . . . . .tadaaa
 Tadaa
Tadaa

Share

You may also like

Tidak ada komentar