Memasuki pembelajaran tema tanah, kelas 3 SDIT Alam berkesempatan mengenal bagaimana bumi tercipta. Mereka diajak melihat film yang penuh inspirasi dari Harun Yahya. Yaitu Planet yang Ajaib.
Kita diajak melakukan perjalanan antar planet. Dari mulai planet Pluto, yang sekarang udah bukan menjadi anggota keluarga tata surya kita. Betapa beku dan dinginnya permukaan Pluto. Suhunya hingga minus 300. Hingga planet yang dekat dengan matahari, yaitu Merkurius yang super panas itu. Eh, Subhanalloh ya Alloh ciptakan bumi tu pas banget jaraknya dengan matahari. Coba maju atau mundur dikit, mungkin kehidupan di bumi ini udah keganggu dengan persoalan suhu dan pengaruh zat-zat lain yang mendukung kehidupan. Nah, sewaktu mengenal bumi, ternyata tu, bumi sangatlah indaaaaah sekali. Dibanding dengan planet lain. Termasuk bentuk permukaannya. Permukaan bumi yang berlekuk-lekuk itu, bahkan beberapa tempat ada yang berair, ternyata tidaklah selalu tetap bentuknya. Setiap saat selalu berubah. Adanya gempa muncul jurang, gunung meletus muncul gundukan kawah, banjir menggerus dinding sungai dan seterusnya. Nah, untuk mengetahui lebih dekat bagaimana gunung berapi meletus, kelas 3 membuat ketrampilan berupa miniatur gunung meletus.
Bahan yang dibutuhkan adalah : Alumunium foil, harganya murah kok. Satu gulung sepanjang 7,6 meter harganya kurang lebih 10 ribuan. Terus, Soda kue, 1/4 kilo cuman 2 ribuan. Cuka, satu botol 2 ribuan. Dan pewarna merah. Pertama kali membuat miniatur gunung berapi dengan alumunium foil. Dibuat puncak dengan cekugan kecil ditengahnya.
Setelah lubang gunung jadi. Kemudian diisi dengan bubuk soda kue hingga penuh. Air cuka disiapkan, diberi pewarna merah. Setelah siap, air cuka diteteskan pelan-pelan ke atas soda kue. Lihatlah reaksinya.
Lahar merah meleleh keluar dari kawah gunung. Kurang lebih begitulah jika erupsi gunung merapi terjadi. Bayangkan, jika ada penduduk i sekitar gunung berapi yang terkena muntahan lahar. Pastilah bencna mengerikan akan terjadi. Padahal, di Qur'an surat Al Qori'ah, Alloh berfirman jika kelak pas hari Kiamat, gunung-gunung itu seperti bulu-bulu yang dihambur-hamburkan. Dan manusia, bagaikan laron-laron yang berterbangan. Naudzubillah . . . betapa mengerikan bencana akhir jaman kelak. . . .
About Sekolah Alam Jogja
Sekolah yang membina dan mendampingi anak dalam mengembangkan potensinya menuju berkepribadian Islami dengan keteladanan melalui proses Tadabur Al Qur'an dan Tafakkur Alam.
Prev
Posting Lama
Next
Posting Lebih Baru
You may also like
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar
pantesan syifa pas sampe rumah cerita tentang gunung meletus......hehhehe
ada cara lain ga.../?
ada yang lebih menarik gak ?
Posting Komentar